Mask | Jeno βœ”οΈ

By blue_5ha

120K 12.8K 2.4K

[END] Bukan tentang rasa yang muncul tiba-tiba, tetapi tentang obsesi yang berubah jadi cinta. "Sakit, Jen... More

[1] Prolog
Cast
[2] Bali
[3] Roti Sobek Pagi Hari
[4] Pernyataan Cinta Dini Hari
[5] Pecinta Semangka
[6] Kakak Cogan
[7] Hyunjin
[8] Hilangnya Ponsel Sultan
[10] Lo Berubah, Jen
[11] Berduaan
[12] Jedor
[13] Obsesi ⚠
[14] Dia Kembali
[15] Ketahuan?
[16] Heejin
[17] Apel Sabtu
[18] Gara-Gara Miauw
[19] Rekaman
[20] H-1
[21] D-Day
[22] Basi Gombalan Lo
[23] Sepertinya Bertahan Adalah Pilihan
[24] Hello, My Future
[25] Berulah lagi ⚠
[26] Titik Terang
[27] Akhir Dari Segalanya ?
[28] Behind The Mask
[29] Childhood
[30] Beautiful Smile
[31] Difficult Choice
[32] Kenyataannya (1)
[33] Kenyataannya (2)
[34] Kecelakaan
[35] Trauma
[36] Kembali Lagi
[37] Hello, My Ex Boy Friend
[38] Kisah Hari ini
[39] Maaf?
[40] Kembali?
[41] Mimpi
[42] Perasaan apa ini
[43] Usapan Kecil Berefek Nyaman
[44] Perasaan Lama
[45] Mengukir Kenangan ⚠️
[46] Mundur
[47] Hari Terakhir
[48] Perpisahan dan Air Mata
[49] Apologize
[50] Perut Karet
[51] Salju Pertama di Bulan Desember
[52] Welcome Back
[53] Coma
[54] Punch ⚠️
[55] Memory
[56] Salah Paham
[57] EX
[58] Epilog
[Extra Chapter] #1
[Extra Chapter] #2 Sekilas Kisah 20 Tahun Mendatang

[9] Feeling Buruk

2.3K 329 26
By blue_5ha

Beberapa jam yang lalu, pesawat yang ditumpangi oleh Zahra landing si bandara Soekarno-Hatta. Selama di dalam pesawat, baik Zahra maupun Jeno, tidak ada yang memulai percakapan setelah kejadian beberapa jam lalu.


Selama itu pula, Zahra hanya bisa pasrah saat bahu kanannya digunakan oleh Jeno untuk bersandar.

Saat ini, mereka berdelapan tengah menunggu mobil jemputan dari Jungwoo dan Lucas.

Memang, sebelumya mereka sudah menelepon kedua kakaknya itu untuk bisa menjemput mereka di bandara.

"Le, gimana hape lo udah ketemu?" Tanya Zahra pada Chenle yang sedang menyandarkan badannya pada punggung kursi cafe.

"Udah, untung aja sih tadi ketemu di deket wastafel," jelas Chenle yang hanya diangguki oleh Zahra.

Mereka saat ini tengah berada di cafe yang disediakan oleh bandara.

Tring.

Ponsel Chenle berbunyi menandakan adanya notifikasi dari aplikasi chattingnya.

"Bang lucas udah sampai, katanya ditunggu di pintu masuk," ucap Chenle setelah memasukkan ponselnya ke dalam sakunya.

Setelah itu, mereka berdelapan memutuskan untuk menuju lokasi yang dikatakan oleh Lucas.

Posisi Zahra saat ini berada di samping Jeno, tanpa sepengetahuan Zahra, tangan kanan gadis itu digenggam oleh Jeno, membuat Zahra mengalihkan seluruh atensinya ke arah Jeno.

Jeno yang merasa diperhatikan oleh Zahra, tersenyum kecil menampilkan eyes-smilenya, membuat Zahra sedikit tertegun.

Bagaimana bisa wajah imut seperti Jeno bisa bertindak cute saat di depan sahabatnya dan akan menjadi singa saat sedang berdua dengan Zahra?

"Dasar manusia bertopeng."

"Gimana liburannya, seru gak?" Tanya Lucas saat adiknya sudah berada di depannya.

"Bosenin bang, anak-anak pada mager di sana," adu Chenle.

"Lu juga mager babi," sahut Haechan yang dihadiahi pukulan Jaemin pada kepalanya.

"Sakit Jaem!" pekik Haechan.

"Udah-udah, kita langsung pulang, biar bisa istirahat, pasti kalian capek," lerai Jungwoo.

Tunggu.

Pria yang di samping Jungwoo sepertinya Zahra kenal. Ah iya, Zahra mengingatnya, itu teman Jungwoo kalau tidak salah bernama Taeyong kalau tidak salah.

"Kak Taeyong?" Ucap Zahra membuat semua mata tertuju pada pria berwajah tampan itu.

Taeyong tersenyum, "Gue kirain, lo lupa dek." Zahra hanya tersenyum saja menanggapi.

"Udah lah ayo pulang. Capek gue," Renjun berjalan mendahului yang lainnya.

Zahra yang merasa ada yang tidak beres dengan Renjun pun langsung mengikuti lelaki itu dan menyamakan langkahnya, membuat Jeno menggeram kesal dalam diam.

"Njun."

Renjun tidak menoleh sedikit pun, pria itu terus berjalan mencari mobil Jungwoo, hingga pergelangan tangannya di cekal oleh Zahra.

"Lo kenapa?" Tanya Zahra. Renjun hanya menatap gadis itu sebentar.

"Gak papa."

"Bilangnya gak papa, tapi kayak ada apa-apa."

Renjun tertawa hambar, "Jangan bersikap peduli sama gue Ra, takutnya gue ngartiin lain," lalu pria itu merangkul Zahra.




Mask•




Setelah mengantarkan Jaemin ke rumahnya. Saat ini, mobil Jungwoo sedang dalam perjalanan menuju rumah Zahra.

Memang, Jaemin, Haechan, Jeno, dan Zahra memilih ikut dengan mobil Jungwoo. Sedangkan yang lainnya ada di mobil Lucas.

"Turun sini aja kak," ujar Zahra.

Mobil pun berhenti tepat di gerbang depan rumah Zahra.

"Oke, hati hati Ra, istirahat yang banyak," pesan Jungwoo.

"Gue duluan ya, Kak Taeyong gue turun dulu." Zahra segera turun dari mobil dan menarik kopernya yang baru saja di turunkan oleh Jeno dari bagasi.

"Thanks Jen."

"Istirahat, gue pulang dulu," ucap Jeno dengan tangan terulur mengusap puncak kepala Zahra.

Zahra terkejut saat tiba-tiba lelaki itu menarik tangannya dan mengecup pelan, tepat di bekas genggamannya di pesawat tadi yang terasa sakit itu.

"Maaf."

Setelahnya, Jeno masuk ke mobil, lalu mereka berpamitan untuk pulang.

Gadis itu menarik kopernya masuk ke halaman rumahnya dan langsung masuk ke dalam rumah, setelah melepaskan alas kakinya.

"Assalamualaikum," teriak Zahra.

Kebiasaan gadis itu setiap pulang dari manapun.

"Waalaikumsalam, dianter siapa?" tanya Mama Zahra.

"Kak Jungwoo. Aku ke kamar dulu ya, Ma mau istirahat." Mama Zahra hanya mengangguk dan berjalan menuju dapur.

Seminggu lagi, gadis itu akan masuk kuliah, tidak sabar baginya untuk menginjakkan kaki di kampus nya nanti.

Saat sampai di kamarnya, Zahra segera membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, tidak lupa membereskan kopernya juga.

Setelah semua selesai, barulah dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur yang sudah 1 bulan lebih lamanya tidak ia pakai. Tapi tenang saja, mama Zahra selalu membersihkannya.

"Tidur dulu aja, nanti bangun jam 4," monolog gadis itu seraya menyetel alarm pada ponselnya.



Mask•








Nb : Play yang bagian Renjun di bagian Reff biar kane ye gak :)

Di lain tempat, Renjun tengah berada di balkon kamarnya. Pria itu bukannya istirahat setelah melakukan penerbangan, malah lebih memilih memetik gitarnya dan memandang langit di atasnya.

Alunan petikan gitar mulai terdengar. Pria itu terhanyut dengan nada yang dibuat oleh petikan jarinya.

Lagu ini seakan menggambarkan perasaannya saat ini, perasaan pria itu kepada Zahra, sahabatnya yang entah bagaimana bisa menarik perhatian pria itu.


🎶Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta.

🎶Jatuh itu sakit bangun itu semangat.

🎶Lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta.

🎶Meski tak mudah.

🎶Namun cinta.....

🎶Jadi punya tujuan...



Petikan gitar terhenti saat dirinya mendengar kenop pintu kamarnya yang terbuka.

"Galau mulu lo," ucap sang kakak yang tak lain adalah Hyunjin.

"Ngapain?" tanya Renjun tanpa basa basi.

"Gue cuma pesen sama lo, jagain Zahra. Gue ada feeling buruk sama sahabat lo." Renjun mengerutkan keningnya.

Kenapa tiba-tiba kakaknya mengatakan itu? Apakah benar dugaannya, bahwa Hyunjin menyukai Zahra? Tapi, mengapa dia yang harus menjaga Zahra?

"Kenapa harus gue? Lo kalau suka sama dia ya jagain dia. Gak usah nyuruh orang lain," cetus Renjun yang masih berkutat dengan gitarnya.

Hyunjin menepuk pelan bahu adiknya itu, "Gue gak selalu ada di samping dia, cuma lo yang bisa jagain Zahra."

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 62.4K 28
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
11.9K 409 38
Seorang perempuan yang di jodohkan dengan ketua geng motor
485K 44.8K 67
Toxic | Mark ver. (complete) Highest rank: #1 in mark at 20 August, 2021 #1 in fanficindo at 20 August, 2021 #2 in marklee at 18 September, 2021 #1 i...