Antara Cinta Dan Dusta 2

By Mustaqimah1203

16.2K 636 17

Mengisahkan tentang Jovan yang terpisah dengan istri tercintanya, Nayla akibat sebuah kecelakaan. Dia merawat... More

ACDD 2-1
ACDD2-2
ACDD 2-3
Sinopsis&Cast Story
ACDD 2-4
ACDD 2-5
ACDD 2-6
ACDD 2-7
ACDD 2-8
ACDD 2-9
ACDD 2-10
ACDD 2-12
ACDD 2-13
ACDD 2-14
ACDD 2-15
ACDD 2-16
ACDD 2-17
ACDD 2-18
ACDD 2-19
ACDD 2-20
ACDD 2-21
ACDD 2-22
ACDD 2-23
ACDD 2-24
ACDD 2-25
ACDD 2-26
ACDD 2-27
ACDD 2-28
ACDD 2-29 [END]
Sequel ACDD 2
Welcome Story

ACDD 2-11

345 17 0
By Mustaqimah1203

(Siang Harinya)

Cahaya telah pulang dari sekolahnya. Dia pun masuk ke dalam rumah dengan riang. Namun semua berubah ketika melihat siapa yang datang.

"Eh, cucu Oma sudah pulang" Kata Resti" Ayo sini, lihat Tante Nediva bawa sesuatu untuk Aya" Lanjutnya

"Gak mau, Aya mau ke kamar saja" Kata Cahaya

Lalu Cahaya pun pergi ke kamarnya. Sementara Nediva, dia sedang menahan emosinya di depan Resti.

"Maafkan Cahaya ya, Nediva" Kata Resti

"Gak papa koq, Tante namanya juga anak kecil" Kata Nediva

"Tante Janji akan mencoba untuk membujuk Cahaya agar dia bisa menerima kehadiran kamu sebagai calon ibunya" Kata Resti

"Iya, Tante" Kata Nediva

Tiba-tiba Cahaya keluar dari kamarnya dan memanggil Karin.

"Oma, Mbak Karin kemana? Koq gak ada?" Kata Cahaya

"Mbak Karin tadi pulang ke rumah, Neneknya sakit" Kata Resti" Dan mungkin Mbak karin akan cuti selama beberapa hari" Lanjutnya

"Padahal, Aya mau main sama dia" Kata Cahaya

"Ya sudah kamu mainnya sama Tante Nediva saja" Kata Resti

"Gak mau" Kata Cahaya

Cahaya segera kembali ke kamarnya. Tiba-tiba Resti mempunyai sebuah rencana agar Cahaya dapat dekat dengan Nediva.

"Nediva, tante punya rencana agar kamu bisa dekat dengan Cahaya dan juga Jovan" Kata Resti

"Caranya bagaimana Tante?" Kata Resti

"Kan pengasuhnya Cahaya cuti untuk beberapa hari bagaimana kalau kamu menginap disini, supaya kamu bisa dekat dengan Jovan dan juga Cahaya" Kata Resti

"Iya, benar juga. Ide Tante memang bagus" Kata Nediva" Bagus, ini kesempatan aku untuk membuat Jovan tertarik dengan ku" Lanjutnya dalam hati.

→Di Rumah Bayu&Anika

Keysha telah sampai dirumahnya dan segera berlari menuju kamar Papahnya.

"Papah" Kata Keysha sambil memeluk Bayu

"Eh, anak Papah udah pulang" Kata Bayu" Gimana sekolahnya tadi?" Lanjutnya

"Menyenangkan, Pah" Kata Keysha

Tak lama kemudian, Anika masuk ke dalam dengan membawa nampan berisi makanan dan obat.

"Eh, kamu udah pulang sayang" Kata Anika

"Iya, Mah" Kata Keysha

"Oh ya, Mah besok Mamah temani aku jalan-jalan ya sama Cahaya" Kata Keysha

"Tapi, kan Mamah harus jaga Papah" Kata Anika

"Pah, Mamah boleh ya Jalan-jalan sama aku besok?" Kata Keysha

"Iya, Mamah boleh koq temani kamu jalan-jalan" Kata Bayu

"Yey, makasih Papah" Kata Keysha

"Tapi, mas kamu gak papa kalau aku temani Keysha Jalan-jalan?" Kata Anika

"Gak papa, lagian aku gak mau bikin Keysha sedih" Kata Bayu

"Ya sudah, besok Mamah akan temani kamu jalan-jalan" Kata Anika

"Oke, Mah" Kata Keysha

"Sekarang kamu ganti baju terus ke meja makan ya, Mamah udah bikin makanan kesukaan kamu" Kata Anika

"Oke, Mah" Kata Keysha

Keysha segera keluar dari kamar Papahnya. Dan berjalan menuju kamarnya.

→Di Rumah Jovan

Saat ini Cahaya sedang makan siang. Tiba-tiba dia teringat dengan Karin.

"Kalau ada Mbak Karin pasti sekarang dia temani aku makan siang, aku jadi kangen sama Mbak Karin" Kata Cahaya.

Tiba-tiba Nediva menghampiri Cahaya.

"Hello, sayang kamu sedang makan siang ya? Mau Tante suapin?" Kata Nediva

"Gak mau, Aya gak mau disuapin sama Tante" Kata Cahaya ketus

Setelah menghabiskan makanannya, dia segera pergi meninggalkan Nediva. Sementara Nediva sangat kesal dengan perlakuan Cahaya.

"Lihat saja, besok aku akan balas perlakuan kamu ini ke aku" Kata Nediva

→Di Rumah Karin.

Saat ini Karin sedang merawat dan menjaga Neneknya yang sedang sakit.

"Makanya Nenek harus berhenti jualan kue keliling, agar Nenek bisa istirahat" Kata Karin

"Nenek bekerja demi kebutuhan keluarga kita" Kata Nenek

"Tapi, Karin kan sudah bekerja, jadi biar Karin aja yang memenuhi semua kebutuhan keluarga kita" Kata Karin

"Nenek cuma gak mau bikin kamu susah, makanya Nenek jualan kue keliling" Kata Nenek

"Udah ya, Nek pokoknya mulai sekarang Nenek gak boleh jualan kue lagi" Kata Karin

"Iya, Nenek akan menuruti perkataan kamu" Kata Nenek

Mereka berpelukan satu sama lain. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka.

"Sebentar ya, Nek aku bukain pintu dulu" Kata Karin

"Iya" Kata Nenek

Karin segera keluar dari kamar Neneknya dan berjalan menuju pintu. Dia pun membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang.

"Kak Leon" Kata Karin

Ternyata yang datang adalah Leon

"Karin" Kata Leon

"Kakak mau ngapain kesini?" Kata Karin

"Aku mau jengukin Nenek kamu? Boleh kan?" Kata Leon

"Tentu saja boleh, mari Kak silahkan masuk" Kata Karin

Karin pun masuk ke dalam diikuti oleh Leon. Melihat Karin datang bersama Leon, Membuat Nenek bingung.

"Kamu, laki-laki yang antar Karin beberapa hari yang lalu, kan?" Kata Nenek

"Iya, Nek" kata Leon" Perkenalkan, Saya Leon" Lanjutnya.

"Saya sudah tahu, kamu dari Karin" kata Nenek

"Oh ya, ini saya bawakan ini untuk Nenek, semoga cepat sembuh ya, Nek" Kata Leon sambil menyerahkan sebuah Parcel buah kepada Nenek

"Iya, makasih ya" Kata Nenek

"Sebentar ya, Kak aku buatkan minuman dulu buat Kakak" kata Karin

Karin keluar dari kamar Neneknya menuju dapur.

"Oh ya, Leon kamu kerja apa?" Kata Nenek

"Saya bekerja di perusahaan keluarga Saya, Nek menjadi manajer" Kata Leon

"Oh, begitu" Kata Nenek

Tak lama kemudian, Karin datang dengan membawa 1 gelas teh hangat.

"Ini, Kak silahkan diminum tehnya" Kata Karin

"Makasih ya, Karin" Kata Leon

Selama 1 jam, akhirnya Leon berpamitan untuk pulang.

"Nenek, Karin aku pulang dulu ya" Kata Leon

"Iya, kamu hati-hati ya dijalan" Kata Nenek

"Iya, Nek" Kata Leon

Setelah berpamitan, Leon segera masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Karin.

→Di Rumah Cahaya

Jovan telah pulang dari kantornya. Setelah sampai dirumahnya, dia segera duduk disofa untuk melepaskan rasa lelahnya. Tiba-tiba Cahaya menghampiri Papahnya dan duduk disamping Papahnya.

"Papah" Kata Cahaya

"Iya, sayang ada apa?" Kata Jovan

"Pah, besok kan weekend gimana kalau kita jalan-jalan?" Kata Cahaya

"Jalan-jalan? Kemana?" Kata Jovan

"Kemana saja, Pah yang penting jalan-jalan" Kata Cahaya" Tapi kita jalan-jalan bareng Keysha dan Mamahnya juga" Lanjutnya

"Bareng Keysha dan Mamahnya?" Kata Jovan

"Iya, Pah, Mau ya, Pah" Kata Cahaya

"Ya udah deh, Papah mau" Kata Jovan

"Hore, makasih Papah" Kata Cahaya sambil memeluk Papahnya

"Sama-sama, sayang" Kata Jovan.

Tiba-tiba Nediva datang dengan membawa 1 gelas teh hangat untuk Jovan. Melihat kedatangan Nediva membuat Jovan terkejut.

"Nediva, koq kamu ada disini?" Kata Jovan

"Iya, soalnya aku diizinkan Mami kamu menginap disini untuk menjaga Cahaya" Kata Nediva

"Aya gak mau dijagain sama Tante" Kata Cahaya

Cahaya segera berlari menuju kamarnya.

"Ya sudah, kamu kembali  ke kamar kamu" Kata Jovan

Jovan pun segera beranjak pergi meninggalkan Nediva.

"Mungkin saat ini kamu masih cuek sama aku, tapi aku pastikan kamu akan tunduk dihadapan aku" Kata Nediva dalam hatinya

Sementara di dalam kamar Jovan menghubungi Maminya mengenai Nediva.

"Hello, Mami" Kata Jovan

"Hello, sayang ada apa kamu telpon Mami?" Kata Resti

"Mami kenapa kasih izin begitu saja kepada Nediva untuk menginap disini? Harusnya Mamah bilang dulu sama aku" Kata Jovan

"Sayang, Mami melakukan ini agar kamu dan Cahaya bisa dekat sama dia" Kata Resti

"Tapi, Mi kan Mami tau kalau Cahaya gak suka sama Nediva" Kata Jovan

" Iya, Mami tau makanya Mami suruh Nediva menginap disana agar Cahaya bisa dekat sama dia"  Kata Resti

"Tapi, Mi..." Kata Jovan

"Sudah lah, sayang kan gak papa kalau Nediva menginap disana lagian dia di rumah kamu cuma sebentar koq" Kata Resti" Sudah dulu ya, Mami lagi sibuk nih masak makan malam, Oke bye sayang" Lanjutnya

Jovan hanya menghela nafasnya ketika Mami nya memutuskan telpon secara sepihak.

(Malam Harinya)

Nediva sedang menyiapkan makan malam untuk Jovan. Tak lama kemudian, Jovan dan Cahaya datang dan menghampiri Meja makan.

"Kamu yang menyiapkan semua ini?" Kata Jovan

"Iya, bahkan aku sudah masakin makanan kesukaan kamu dan Cahaya" Kata Nediva.

"Makasih ya" Kata Jovan

Mereka pun duduk dikursi dan segera menikmati makan malam, kecuali Cahaya.

"Aya, koq makanannya gak dimakan? Kasihan, Tante Nediva udah capek-capek masak untuk kamu" Kata Jovan

"Aya gak mau makan" Kata Cahaya

Saat ingin beranjak pergi, tiba-tiba tanpa sengaja Cahaya tersandung Kaki meja, Namun saat ingin terjatuh dia memegang taplak meja untuk pegangan sehingga membuat semua makanan terjatuh dan jadi berantakan.

"Aduh" Kata Nediva.

"Cahaya, harus kamu hati-hati dong, lihat tangan Tante Nediva jadi terluka" Kata Jovan

Cahaya hanya diam saja mendengar perkataan Jovan yang memarahi dirinya.

"Ya sudah, ayo aku obati luka kamu" Kata Jovan

Jovan membawa Nediva untuk mengobati lukanya Nediva. Sementara Cahaya, dia masih berdiam diri ditempat. Dia tidak menyangka kalau Papahnya akan membela Nediva. Tiba-tiba Bi Ratih menghampiri dirinya.

"Non Aya, Non gak papa?" Kata Bi Ratih

Tatapan Bi Ratih beralih ke tangan Cahaya yang banyak sekali mengeluarkan Darah.

"Ya ampun, tangan Non Aya berdarah ayo Non bibi obati" Kata Bi Ratih.

Bi Ratih membawa Cahaya ke kamar untuk mengobati Cahaya.

Sementara di ruang Tamu, Jovan telah selesai mengobati lukanya Nediva.

"Maafin perlakuan anak aku ya, Nediva" Kata Jovan

"Udah gak papa koq, aku sudah memaafkan dia" Kata Nediva

"Ya sudah sekarang kamu istirahat ya" Kata Jovan

"Iya" Kata Nediva

Jovan segera pergi meninggalkan Nediva menuju kamarnya. Sementara Nediva, dia tersenyum puas karena rencananya berjalan dengan lancar.

"Kasihan sekali anak kecil itu, ini belum seberapa lihat saja besok, pasti Jovan akan sangat marah dengan dia" Kata Nediva.

Nediva segera pergi menuju kamarnya untuk istirahat.

Di kamar Cahaya, Bi Ratih telah selesai mengobati luka di tangan Cahaya. Bi Ratih terkejut ketika melihat Cahaya yang menangis.

"Non Aya kenapa nangis?" Kata Bi Ratih

"Kenapa Papah jahat sama Aya, Bi? Kenapa Papah lebih memilih mengobati luka tante itu daripada Aya? Apa Papah marah karena Aya udah bikin makan makan jadi berantakan padahal Aya gak sengaja, Bi" Kata Cahaya

Bi Ratih segera memeluk Cahaya untuk menenangkannya.

"Non Aya sabar ya, Bibi tau koq kalau Non Aya gak salah" Kata Bi Ratih" Sekarang Non Aya Bobo ya" Lanjutnya

Cahaya segera merebahkan dirinya untuk tidur. Tak lama kemudian dia pun tertidur. Setelah melihat Cahaya tertidur, Bi Ratih segera keluar dari kamar Cahaya.

"Ini tidak bisa saya biarkan, saya harus memberitahukan kebenaran ini sama Tuan" Kata Bi Ratih.

~Bersambung~

Publish
[03-05-2020]

Continue Reading

You'll Also Like

587K 56K 45
Demi menghindari sebuah aib, Gus Afkar terpaksa dinikahkan dengan ustadzah Fiza, perempuan yang lebih dewasa darinya. Gus Afkar tidak menyukai Fiza...
11.3K 1.2K 33
COMPLETE ✔ Deketnya doang. Jadiannya kagak. -Indah Gua tau gua bodoh, udah deket bukannya langsung di pepet malah terkesannya gua gak notice dia. Ya...
36.5K 1.3K 43
Ingat VOTE nya🙏 Berawal dari kisah dua remaja yang saling berselisih di sekolah, saling menyalahkan satu sama lain, tak ingin mengalah satu sama lai...
maila By dewim

Spiritual

216K 3.7K 23
sebuah cerita tentang cinta, pengorbanan, ketulusan