Tasya Pov
Sejak Richard alias Vero jadi milik gue, hari-hari gue jalani dengan dia. Ya meskipun kami masih SMP, tapi gue yakin Vero akan jadi milik gue selamanya selama ingatan dia tidak kembali. Gue seneng banget. Apalagi gue bisa satu sekolah dengan Vero.
Beberapa bulan kemudian gue ngajak Vero ke rumah keluarga gue sekalian ke rumah saudara-saudara gue. Gue ngenalin Vero ke mereka. Keluarga gue dan saudara gue menyambutnya dengan senang hati.
Tak terasa gue sama Vero udah 3 tahun pacaran, sehingga semua keluarga gue merestui banget.
Sampai akhirnya gue ketemu Audrey di mall waktu gue lagi makan sama Vero. Awalnya gue biasa-biasa aja sambil bercanda dengan Vero. Namun tiba-tiba gue merasa ada yang merhatiin gue. Dan saat gue lihat, ternyata Audrey ada di tempat gue makan juga.
Gue sempat terkejut karena dia menetap gue seakan-akan dia udah kenal banget sama gue dan gue juga gak mungkin lupa sama wajahnya meskipun udah tiga tahun gak pernah ketemu.
Ternyata Audrey sudah mengenal Tasya saat Tasya sering datang ke tempat Audrey diculik dulu. Teman Tasya saat itu sering memanggil nama Tasya saat Tasya mengintip Richard dari lubang kecil.
Saat itulah Audrey mulai mengenal Tasya. Tapi Audrey mengabaikannya karena yang ia pikir adalah Richard. Audrey cukup senang karena bisa memiliki Richard.
Tiba-tiba Tasya kaget karena Richard tau kalau dia sedang memperhatikan seseorang. Saat itu...
"Sayang, kamu merhatiin siapa?" tanya laki-laki tersebut sambil menoleh ke belakang.
"E ... enggak, aku cuman lihat seseorang aja." Jawab Tasya dengan terbata-bata.
"Audrey?" tanya Richard.
Mata Tasya membelalak ketika mendengar nama Audrey diucapkan Richard.
"Kamu mengenal Audrey?" tanya Tasya kaget.
"Iya. kemarin aku gak sengaja menabraknya saat dia berjalan di trotoar sambil membawa buku. Lalu aku membantunya dan kami perkenalan." Jawab Richard sambil menjelaskan.
"Oh." Jawab Tasya.
Ia bernapas lega.
"Huh, gue kira ni anak udah inget. bikin kaget aja."
Tasya melihat bahwa Audrey masih memperhatikannya.
"Nah kesempatan bagus nih. Gue kompor-kompor in aja."
Dengan sengaja Tasya langsung meraih tangan Richard dan menggenggamnya dengan erat sambil mengelus-elusnya. Ia mendekatkan pandangannya.
"Ada apa sayang?" tanya Richard heran.
"Tidak ada apa apa. Aku sayang banget sama kamu." Ucap Tasya dengan manja.
"Sama, aku juga sayang sama kamu." Balas Richard dengan senyum manisnya.
"Rasain lo Audrey! Lo dulu udah ngambil kebahagiaan gue. Sekarang lo harus terima semua ini." Batin Tasya dengan suara liciknya.
***
Setelah gue lihat kemunculan Audrey, hari demi hari Vero sedikit berbeda sejak dia satu sekolah dengan Audrey.
Setelah gue selidiki, ternyata dia berteman bahkan dekat dengan Audrey. Sehingga gue nyari cara untuk membuat Richard membenci Audrey. Dan kebenaran yang gue aduin ke Richard lewat telfon waktu itu...
"Sayang, aku pengen ngomong serius sama kamu."
"Iya ngomong aja."
"Kamu jangan deket deket lagi sama Audrey ya, dia itu jahat. Dia mau kamu pisah sama aku, dia juga pura pura baik sama kamu supaya kamu berpaling ke dia. Aku gak bisa kalau aku jauh sama kamu hiks hiks." Tasya berakting untuk memulai rencananya.
"Sayang, aku tau kamu cemburu tapi kayaknya Audrey orang baik, gak mungkin kalau dia mau misahin kita." Tenang Richard.
"Kamu itu terlalu naif. Aku bisa liat hiks dari sorot mata dia kalo dia suka sama kamu hiks hiks. Dia juga tadi ngehadang mobil aku, dia bilang dia bakalan ngelakuin cara apapun agar kamu bisa sama dia hiks aku takut sayang hiks hiks." Adunya sambil menangis.
Richard yang mendengar cerita itupun mengepalkan tangannya, dia marah karna Audrey berani menggertak Tasya.
"Iya aku bakalan jauhin dia, aku juga gak mau kita pisah. Udah ya gak usah nangis lagi, kamu cuma boleh nangis disaat kamu bahagia." Ucap Richard menenangkan Tasya.
Itu semuanya hanya kebohongan belaka. Gue sengaja ngelakuin itu supaya Richard mulai membenci Audrey dan tetap jadi milik gue.
Dan saat Richard cerita ke gue tentang Audrey yang bertanya sama dia kenapa dia berubah ....
"Pagi Vero." Sapanya sambil tersenyum manis.
"Kenapa?" tanya Richard datar.
"Kamu kenapa cuek gitu?" Audrey bertanya kembali.
"Masalah gitu buat lo?" ucap Richard sambil menghempaskan tangan Audrey.
"Kamu kenapa sih jadi kasar gitu ke aku? Bukannya kita temenan?" Mata Audrey mulai terasa panas, dia berusaha keras menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Teman macam apa yang mau misahin temennya dari orang yang dia sayang?" bentak Richard sambil berlalu pergi.
Saat tiba di kelas semua siswa termasuk Richard menatap Audrey dan mulai bergosip.
"Eh kalian tau gak? Tadi pas gue lewat di koridor, gue denger katanya Audrey mau misahin Vero dari pacarnya. Terus Vero marah sama dia." Bisik seorang siswi yang merupakan ratunya lambe turah, tapi masih bisa di dengar Audrey.
"Anjir gak nyangka gue." Ucap siswi lainnya.
"Iya, gue kira dia baik. Ternyata tampangnya doang polos, hatinya busuk."
"Iya ternyata bener ya kata orang, jangan liat orang dari tampilan luar." Begitulah kira-kira omongan mereka.
Setelah Audrey sampai di tempat parkir, dia menemukan Richard yang baru saja akan masuk ke dalam mobilnya. Audrey langsung menghentikan Richard.
"Vero tunggu dulu!"
"Apaan sih, aku mau pulang." Ucap Richard sinis.
"Aku mau minta penjelasan kamu." Ucap Audrey.
Richard menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya penjelasan apa.
"Kamu kenapa sih berubah secepat ini? Kamu jadi kasar sama aku. Padahal kan kemarin kita masih temenan". Tanya Audrey sambil berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah di depan Richard.
Richard yang mendengarnya hanya tersenyum sinis ke arah Audrey.
"Kita sekarang bukan teman lagi. Dan tolong kamu menjauh dari aku, karena aku benci sama teman yang munafik kaya kamu. Teman yang hanya baik di depan tapi busuk di belakang. Dan kamu bilang apa tadi, kita temenan? Nggak ada teman yang berniat menghancurkan kebahagiaan dan hubungan temannya dan pacarnya." Bentak Richard kemudian masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalnya Audrey.
Mendengar semua itu gue bener-bener seneng dan bahagia banget. Sampe Audrey dikata-katain sama temennya sekelas, bahkan sampe ada yang bilang kalau Audrey itu anak Jalang. Apalagi yang Richard pas membentak Audrey itu, gue rasanya kayak mimpi dengar Richard cerita ke gue kalau dia membentak Audrey ....
Dan satu lagi, termasuk yang kado itu ....
Bersambung
_________________********__________________
Oke readers... Sampai disini dulu ya kalian bacanya...
Jangan lupa meninggalkan jejak setelah membaca. Yaitu dengan cara votment... Ingat yaa votment itu gratis. Karena 1 vote and 1 comment dari kalian sangatlah berarti bagi kami...
Jangan lupa juga ya follow akun official AP
See you next part readers...
Yang akan diketik oleh Eryun_Nita
Kelompok 1 : Brilliant Squad
Eryun_Nita
Jeon_vna
Novriyanti_edl
NazwaMeiStars
Regina_alya