Selama makan siang, papanya Johnny ngeliatin cucu-cucunya, merhatiin mereka. Jiwoo mangku Ethan, sementara si batita makan sendiri. Ga disuapin.
Berarti bukan Jiwoo.
Terus matanya ngeliatin San, tapi tadi selama di bandara, sampe ke sini Ethan deket banget sama San, ketawa terus juga sama San.
Terus dia ngeliat Hendery, dia fokus ke makanannya doang sambil sesekali ngebantuin ambil lauk buat mamanya Ten.
"Hendery.." semua langsung nengok, "after lunch, come with me. I have something for you"
"Can I also go with you? We are twins, you can't leave us alone" San nanya
"Of course you can, but after I have a talk with him" opanya ngebales
Ten sama Johnny udah takut. Gini, mereka ga pernah mau nyeritain gimana perlakuan Hendery sama Ethan dulu, soalnya mereka tau, Hendery lagi labil aja..
Dan sekarang tiba tiba bapaknya Johnny langsung mau 'ngobrol' sama Hendery abis main bareng si bungsu.... Gimana orang tuanya ga sekut coba!
"Is it because i'm the oldest, so I need to go first?" Hendery akhirnya buka suara
"If it's based on fhe oldest, then San could also go, since you two are the oldest." Opanya ngasih penekanan
"..then, why San couldn't go?" Mamanya Johnny nanya
"Because he's the one in trouble"
--^^--
"Yut.."
"Oi"
"Nako masih kontak sama anak-anak grupnya yang kemarin ga?" Sinbi nanya
"Ga tau sih, kenapa emang? Nanti gue tanyain"
"Sakura punya kaki tangan di dalem grup itu, tapi kita ga tau siapa. Mungkin Nako punya beberapa nama yang bisa jadi kaki tangannya Sakura"
"Oh.. Oke nanti gue tanyain"
"Eh betewe.. Winwin masih ga tau anak-anaknya jadi cold-blooded killer?"
Yuta berenti masangin payet di dress yang lagi dia kerjain, "...gue sama anak-anak ga pernah bahas itu depan dia"
"Jadi dia masih clueless? Sebenernya Winwin bakal nerima ga sih mereka masih kecil udah ngabisin orang?"
Yuta ngehela nafas, "...ga tau" dia diem bentar sebelom ngelanjutin, "gue bahkan ga tau dia sebenernya udah tau ato belom."
"Maksudnya?"
"Semakin lu kenal dia, semakin lu ga bisa nyembunyiin apapun dari dia. Winwin tuh keliatannya ga tau apa-apa, padahal sebenernya mungkin dia tau semua--"
"....that's scary"
"Indeed. Makanya gue ga boong ke dia, tapi lebih ke menghindari aja topik itu" Yuta ngomong
"Kalo gitu, lu sama anak-anak lu bisa ke rumah gue ga ntar? Gue mau diskusi"
"Oke.."
"Sip, gue tunggu jam 6" Sinbi ngebales sebelom matiin telponnya.
Yuta berdiri dari kursinya terus kelur dari ruangan kerjanya. Dia jalan ke arah ruang makan
"Jinsei sonna ni amakunai~" (hidup ga semudah itu~) Nako nyanyi nyanyi sambil bantuin kakaknya bikin toast
"Naite sumu hodo amakunai~" (ga bisa diselesaikan dengan tangisan~) Xiaojun ngelanjutin sambil ngolesin selai ke roti
"Yume o oikakeru no mo amakunai~" (ngikutin mimpimu juga ga mudah~)
"Futsuu ni ikiru no amakunai~" (hidup kayak biasa pun ga mudah~)
"Dakara jibun ni amakute, iin dechuu~" (jangan terlalu keras sama diri sendiri~)
Winwin ngeliatin dua anaknya sambil ketawa, "kalian udah SMA masih nyanyiin Mameshiba?"
"Yeosang aja masih nyanyiin Badanamu kok" Xiaojun ngebales emaknya
"Win... Aku nanti mau keluar nyari bahan, jam 6, mau sekalian nitip ga? Sekalian belanja bulanan" Yuta ngeliatin anak-anaknya, "eh, kalian ikut ya, bantuin bawa belanjaan"
"Boleh dong.." Winwin ngambil kertas sama pulpen, "tunggu.. aku tulis dulu harus beli apa aja.."
"Mau es krim dongg" Xiaojun ngomong ke bapaknya
"Kalo beli es krim kita ga bisa beli daging loh, hayooo!"
"Yahh!"
Nako cemberut ngeliatin papanya, "bukannya kita ga miskin?"
"Ih kata siapa? Kan kamu doang yang mikir kita ga miskin"
"Yutaa, ga cape apa kamu ngejahilin mereka mulu?" Winwin ngoceh sambil nulisin apa aja yang perlu dibeli, "nanti kalian bisa beli es krim kok, tenang aja"
"Tapi Nako ga mau matcha"
"Yaudah, buat gege beli matcha, Nako pilih yang lain" Winwin ngomong dengan entengnya
"Wah udah kalo gitu kita makan nasi garem aja ini mah--"
"Mamaa! Papanya tuh!"
Winwin langsung berdiri, ngasih list belanjaan ke Yuta, "udah deh, kalian pergi sekarang aja.. Sana sana"
--^^--
Papanya Johnny ngajak Hendery ke dalem kamar tamu. Mereka berdua duduk di ranjang, "let me ask you something. Do you not like Ethan?"
"Yes"
"Kenapa?"
"He's a nuisance. I don't want to take care of him. He's a burden"
Opanya kaget, "Wow. Such a strong word.. Anything else?"
"You should know everything else. There is no way ma and pa didn't tell you" Hendery ngeliatin opanya
"Right.." opanya ngangguk, "the truth is, mereka ga pernah bilang apa-apa." Sekarang gantian Hendery yang kaget, "kita selalu mikir kalian baik-baik aja di Indo. Until I heard your baby brother talk"
Hendery diem, "tell me.. Papa sama mamamu pilih kasih? Do you not getting enough attention? Or they neglect you?" Henderu ngegeleng, "then, did Ethan being spoiled by them?"
"No." Hendery mikir mikir lagi, selama ini cara mama sama papanya ngedidik dia, San sama Jiwoo sama kayak ke Ethan.
"Did Ethan make a big mistake to you aside from being born?"
"No.."
"So you.told him you hate him, out of the blue?"
Hendery ngeliatin opanya, dia bahkan udah lupa kalo pernah bilang kayak gitu ke Ethan, "i might have said that, but i forget when"
Lagian, kalopun dia pernah bilang gitu, bukannya Ethan masih terlalu kecil buat ngerti ato inget?
"Jadi.. Sekarang papa mamamu dan semuanya harus gimana biar kamu ga benci Ethan? Apa yang harus papa mamamu ubah, biar kamu ga benci adekmu lagi" opanya nanyain dia
"Apa mereka harus lebih perhatiancke kamu? More skinship?" Hendery merinding. Iya, dia kadang ngiri kalo San nemplok ke semua orang, tapi dia ga mau ditemplokin :(
"Nothing, I guess.."
"Okay, selain Ethan.. kamu pernah bilang benci ke siapa lagi?"
Hendery nelen ludah, "Ma and pa."
Opanya cuma ngehela nafas, "San sama Jiwoo udah tau soal kata katamu ke Ethan ato ke papa mamamu?"
"No, i think"
"Alright. I'll talk to your parents later. Karena kelakuan anak pasti mencerminkan orang tua, kan. Berarti di sini mereka yang salah.. benar?" Opanya nanya ke Hendery
Hendery pengen banget ngebantah. Tapi ga bisa. Kata-katanya ga keluar dari mulut.
"Okay, thanks for your honesty" opanya nepuk pundak Hendery terus berdiri
Bahkan sampe opanya keluar dari kamar, Hendery ga ngomong apa-apa.. Dia sibuk berkutat sama pikirannya.
--^^--
"Jinsoul stay di kosnya ketua grup Eclipse. Namanya Haseul" Seonghwa ngasih tau Hongjoong sama Changkyun via video call
"Wow.. Kok lu bisa tau?" Changkyun nanya
"Yeojin ngasih tau gue" Seonghwa ngasih tau, "nanti kalo gue udah sampe sana gue kabarin lagi perkembangan--"
"Lu kesana?" Hongjoong nanya
"Iya, sama Yeojin, kenapa?"
"Ngapain?"
"...jenguk aja? Sekalian minta maaf, gue udah salah sangka sama dia. Gue kira dia nusuk lu semua dari belakang"
"Oke, kabarin ya dia udah baikan ato belom" Changkyun ngomong
"Roger"
Pas Seonghwa nutup telpon, tinggal Changkyun ngeliatin Hongjoong, "you jealous?" Dia senyum miring
"Like hell I am"
--^^--
"Jae.. ngapain?" Taeyong ngeliatin suaminya bingung
Jaehyun ngintipin si sulung di dapur, "sshh, Yeosang kayaknya mau masak" dia ngomong pelan pelan ke Taeyong
"Ha--!" Taeyong langsung nepok tangannya Jaehyun yang nutup mulutnya, "Yeosang kan ga bisa masak!" Dia ngingetin suamibya
"Iya, tau.. makanya aku lagi ngejagain--"
"Ini namanya ngintip, bukan jagain" Taeyong nyaut balik
"Shh! Diem diem.. Seru tau, liat tuh dia sambil nelpon"
"Ho, lu dimana?" Yeosang nanya sambil naro hapenya di kitchen counter
"Supermarket, napa?" Suaranya Jongho kedengeran
"Gue laper.. Mau masak, ajarin masak yang gampang--"
"Indomie lah"
"Bosen. Ga sehat juga.. Cepetann"
"Lu ga bisa masak, kak.. Lebih sehat indomie daripada masakan lu--"
"Kurang ajar!"
Jongho ketawa, "bikin telur orak arik aja, di rumah lu ada jamur champignon ga?"
Yeosang ngebuka kulkas-kulkasnya, "Itu jamur apa?"
Sementara si sulung bingung, Taeyong udah gatel pengen nunjukin bentuk jamur yang dimaksud.
"Kalo gitu jangan jamur deh.. Ada wortel ga?" Yeosang nunduk, nyari wortel di kulkas, "lu tau bentuk wortel kan, kak?"
"Tau lah! Lu kira gue sebego itu sampe ga tau wortel"
"Ya kirain.. Kan ga ada yang tau"
"Udah ketemu.."
"Yaudah di kupas, cuci, terus potong kecil kecil" Yeosang ngikutin semua arahannya Jongho
"Sekecil apa potongnya?" Dia ngambil talenan sama piso
"As small as your will to live"
"Hmm, finally some good instruction"
Sementara mereka saling ngobrol, Jaehyun sama Taeyong liat liatan, "mereka pacaran beneran kan ya?" Dia bisik bisik
"Kayaknya anak jaman sekarang ngegombalnya gitu deh, yong" Jaehyun ngebales ga yakin
------------------------------------
Yungi disimpen dulu :3