Because They ( Tidak Dilanjut...

By btsyd_937

17.1K 2.1K 404

Asma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pang... More

Prolog ✨
Who I'm?
Bimbang
Antara pulang dan bertahan
Keputusan Akhir
La Tahzan
Inikah Takdir-Mu?
Mulai menjalaninya
Antara Sebal dan Sabar
kabar mengejutkan dari leya
Antara Aku Dan Yeon Soo
Dibalik sebuah keputusan
Kehidupan Baru
Cobaan Sang Arsy
Akan Adakah Masalah Baru?
Leya Story
Menahan atau Ikhlaskan?
Keadaan
Rapuh
Akan Terjadi Sesuatu
Terbongkar
Penyesalan
Benci Dan Cinta
Satu Masalah Selesai
Dua Kata Mengubah Segalanya
Idol Dan Fans atau Managernya?
Bukan Akhir
Sisi Lain Asma
Sisi Lain Asma: Sihir Ajaib
Sisi Lain Asma:Daya Tarik
Sisi Lain Asma: Ternyata dia lucu
Sisi Lain Asma: Tulus
Sisi Lain Asma: Elegan
Sisi Lain Asma: Ramah
Sisi Lain Asma: Tetap seperti itu
Bisikan Rasa Khawatir
Jangan Ragu
Romansa cinta
Bersama Pencipta Semesta

Hati yang patah kembali

487 61 6
By btsyd_937

Assalamualaikum

💜💜💜

“Kebanyakan ujian dan dugaan yang menimpa seorang muslim ialah untuk mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya, mendahulukan azabnya di dunia sebelum di akhirat.”
.
*Al Habib Umar bin Hafidz*

°°°

Aku terbangun dan sekitar pukul tiga pagi, pertama yang aku lihat adalah sekeliling kamar, bukan karena apa-apa hanya saja aku masih belum percaya bahwa aku tidur satu rumah dengan idolaku sendiri.

Sayangnya aku harus berpura-pura tak mengagumi mereka, menjaga perasaan supaya tak deg-degan jika berada di dekat mereka, dan yang lebih berat setiap kali berhadapan dengan mereka aku juga harus bersikap biasa saja karena aku harus bekerja dengan profesional.

Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi. Aku masuk ke kamar mandi mengambil wudhu dan setelah itu aku melaksanakan shalat sepertiga malam ku.

Selesai shalat, aku membaca Al-Qur'an seperti biasa, ini membuatku merasa ringan tanpa beban, seakan aku telah dilindungi oleh Allah azza wa ajaalla sampai hari kiamat. Aktivitasku berhenti saat mendengar adzan dari ponsel, aku segera melaksanakan shalat shubuh dengan khusu.

Selesai shalat shubuh, aku pergi ke dapur untuk memasak dengan menu pagi ini adalah makanan khas Indonesia. Setelah selesai memasak, tinggal aku menaruhnya di meja makan dan pergi ke kamar BTS untuk membangunkan mereka.

Namun aku bingung, apakah mereka sudah bangun? bagaimana caraku membangunkan mereka?bagaimana jika mereka merasa  terganggu? Dan pertanyaan bagaimana, bagaimana, bagaimana lainya.

Aku menundukkan kepala, melihat nasi goreng yang berada di atas piring dengan tatapan kosong, namun pikiranku berkelana. Seribu tanya dalam hati, benarkah terjadi? Tujuh pria yang aku kagumi diam-diam telah berada di depanku hanya saja aku seperti tak bisa menyentuh mereka.

Pikiranku kembali pada raga saat aku merasa ada seorang yang berada di ambang pintu. Seorang itu tampak tampan walaupun tidak sedang tersenyum seperti biasanya. Aku tak perlu menerkanya lagi. Aku tahu dia Jin member tertua di BTS.

Jin berjalan mendekat padaku, "ini masih pagi tapi kau sudah melamun?"

"Eum,,,sebenarnya aku bingung antara membangunkan para member atau meletakan makanan ini di meja makan. Aku tak tau kebiasaan kalian di pagi hari seperti apa." ucapku lirih.

"Kalo begitu aku saja yang membawa makanannya dan kau membangunkan para member yang lain." jawab Jin dan mengambil alih makanan yang ada di tanganku.

Tidak, sepertinya sekarang aku belum siap membangunkan mereka, apalagi masuk kedalam kamar mereka yang termasuk ruang pribadi mereka. Sepertinya lain kali saja.

"Eh, tidak usah Jin-ssi aku tak mau merepotkan mu."

"Aku tak merasa direpotkan, sekarang kau pergilah membangunkan mereka, mungkin mereka sudah ada yang bangun kecuali yang sangat suka tidur yaitu Suga dan Jungkook juga pasti belum bangun. Kau harus bekerja keras untuk membangunkannya." ucap Jin datar sambil membawa makanannya ke meja.

Ah iya, aku lupa dengan sifatnya yang hobi tidur itu. Pasti Suga belum bangun.

"Dan jika kau lebih sering dekat dengan kami, mungkin kami akan mulai terbiasa dengan keberadaanmu disini." imbuh Jin di sela-sela menata piring tanpa menoleh, membuatku sadar.

Jin benar, jika aku terus menghindar berinteraksi dengan mereka kapan aku mulai terbiasa dengan mereka. Kapan aku mulai terbiasa di dekat mereka namun bukan menjadi salah satu penggemar, melainkan hanya manager. Tidak lebih.

"Hei, kenapa melamun lagi?"

"Eh,,,iya baiklah, aku akan mencobanya." ucapku dan berjalan menaiki tangga menuju kamar para member.

Aku sudah berada di depan pintu kamar milik Jungkook.  Aku tahu, karena kemarin saat pertama kali kesini manager sejin menunjukan semua tempat yang ada disini termasuk kamar para member sendiri.

Apa aku langsung masuk? tapi nanti di bilang tidak sopan, tapi jika aku mengetuknya dan Jungkook masih tidur akan percuma saja, malah tangan ku yang sakit karena terus mengetuk pintu.

Aku memajukan tanganku berniat ingin mengetuk, tapi aku tarik kembali. Begitu terus sampai berulang kali. Entah mengapa hanya untuk mengetuk pintu saja, tangan ini terasa berat.

"Ketuk saja, jika tidak ada jawaban masuk saja kau kan sudah menjadi manager kami." suara itu membuatku kaget. Aku mengelus dada dan berucap istighfar berkali-kali. Aku membalikan badan, melihat RM sudah berada di belakangku.

Detik selanjutnya aku tersenyum,"Oo RM-ssi, sel...."baru saja aku akan menyapanya namun ia segera memalingkan wajahnya dan pergi kebawah.

Senyum yang tadinya mengembang memudar secara perlahan. Apa sifat Suga sudah menular padanya?atau bahkan semuanya akan bersikap seperti itu padaku?

"Eh, kau kenapa berdiri di depan kamarku?"

Allahu Akbar, Jungkook kau membuatku kaget.

"Tadinya aku akan membangunkan mu tapi  karena kau sudah bangun, apakah mau membantuku membangunkan yang lainnya?".

"Baiklah, tapi aku hanya akan membangunkan Jimin Hyung dan taetae Hyung saja. Aku tak mau membangunkan Suga Hyung, bisa-bisa aku mendapatkan pukulan karena mengganggunya saat tidur." ucap Jungkook dengan melangkah menuju kamar V.

Aku hanya pasrah, lagi-lagi aku ditinggalkan. Aku putuskan untuk membangunkan j-hope terlebih dahulu. Aku menatap pintu di depanku dengan tatapan kosong, apa dia sudah bangun? aku mengetuk pintu tiga kali jika tidak ada jawaban dari dalam aku akan masuk. Namun sepertinya j-hope sudah bangun.

"Oh, kau ada apa?"

Aku tertegun, memandang j-hope sebentar. Wangi sabun masih bisa aku cium darinya, sepertinya dia baru saja dari kamar mandi. Rambut yang masih basah dan acak-acakan ditambah handuk yang masih bertengger di bahunya. "Selamat pagi j-hope-ssi, aku sudah membuat sarapan di bawah, turunlah sebagian para member sudah ada di bawah."

"Arraseoyo, aku akan turun sebentar lagi."

"Kalo begitu aku akan membangunkan Suga-ssi terlebih dahulu, aku permisi."kataku dan melangkah menuju kamar Suga. Tapi aku berhenti karena ucapan j-hope.

"Hati-hati, semoga tidak akan terjadi sesuatu nanti."

"Iya, aamiin."jawabku lirih dengan sedikit tersenyum samar. Karena aku juga tak yakin dengan ucapan ku sendiri bahwa nanti akan berjalan mulus.

Baru berdiri di depan pintunya saja sudah membuatku merinding, apalagi jika bertemu dengannya. Aku mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban, aku ketuk lagi, nihil. Apa ini pertanda aku harus masuk, tapi...baiklah aku masuk,

Bismilah...

Subhanallah, benar dia masih tidur. Bagaimana caraku membangunkannya ya Allah. Aku berjalan menunju jendela untuk membuka gorden, berharap jika wajah Suga terkena sinar matahari akan bangun, namun aku salah, yang sedang di hadapanku adalah min Yoongi, orang yang malas dan suka tidur.

"Suga-ssi bangun..."dengan mengguncangkan tubuhnya namun, tidak ada jawaban.

"Suga-ssi bangun...ini sudah siang."ucapku sekali lagi dengan menepuk pipinya beberapa kali. Untung saja aku memakai sarung tangan jadi tak akan bersentuhan.

Suga membuka mata, membuatku sedikit terkejut. Bagaimana tidak, dia menatapku tajam. Aku memundurkan langkahku sedikit menjauh darinya, apa aku salah membangunkannya?

"Tidak usah menggangguku, pergi."ucapnya dan menarik selimut kembali sambil menutup mata. Bahkan ia memunggungi ku.

Aku berjalan satu langkah,"Suga-ssi ini sudah siang, dan yang lain sudah menunggumu untuk sarapan."

Suga membalikan badan dengan cepat membuatku mundur satu langkah lagi,

"CK, ini masih jam enam pagi dan kau mengatakan ini sudah siang. Sekarang per..."

"Suga-ssi...ada jadwal pagi ini. Sekarang pergilah ke kamar mandi dan turun ke bawah!"entah keberanian dari mana aku bisa mengatakan itu, tapi ini memang tugasku dan sudah seharusnya aku bersikap seperti ini.

"Eh, kau berani membentak ku?" ucap  Suga dengan mengubah posisi duduk di tepi ranjang.

"Karena aku manager mu."

"Di depan bang PD-nim kau merasa bersalah kepada kami dan seolah-olah kau tak mau menginginkan ini semua. Tapi akhirnya kau mengakui juga, dasar munafik."kata Suga dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelahnya seperti ada petir yang menyambar diriku. Hatiku terasa sakit, kakiku terasa lemas. Otaku terus mengulang-ulang ucapan Suga. Apa aku memang munafik? Iyah, aku akui aku munafik. Aku menyakiti perasaan idolaku sendiri hanya untuk kepentingan pribadiku.

Tepat setelah aku menetralkan diri sendiri. Aku berjalan menuju ruang makan, saat aku berada di depan pintu aku berhenti berjalan masuk kedalam. Member lainnya sedang mengobrol dengan sesekali tertawa. Mereka hanya sedang memakan makanan ringan, mungkin sambil menunggu Suga dan yang lain. aku tak mau merusak suasana itu, aku urungkan untuk masuk ke dalam dan berbalik menuju kamar. Biarlah pagi ini aku tak makan, melihat mereka tertawa bahagia saja sudah cukup bagiku, aku akan makan diluar saja lagi pula aku akan menemui leya nanti.

°°°

Assalamu'alaikum🙏
Maaf yah baru update sekarang soalnya tugas numpuk 😂

; Terimakasih udah mau nunggu aku up dan udah mau baca :)

Continue Reading

You'll Also Like

550K 2.8K 18
Cerita ini bagian dari @fantasibersama
66K 1.5K 7
slow up ‼️
125K 11.5K 92
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
7.4M 433K 53
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...