Wish on The Same Sky | LJH πŸ“Œ

By Caramelliona

4.9K 1.2K 143

"berdiri di langit yang sama denganmu saja sudah menjadi kebahagiaan untukku." Kwon Sora ⚠ Non baku More

WISH ON THE SAME SKY
WOTSS | 00. Prologue + Trailer 1
WOTSS | 01. Diam-Diam Mengagumi
WOTSS | 02. Dia Melihat
WOTSS | 03. Tamu Tidak di Undang
WOTSS | 04. Jalan Bareng
WOTSS | 05. Khawatir
WOTSS | 06. 7 Tahun Lalu
WOTSS | 07. Seperti Bayi
WOTSS | 08. Menyukainya
WOTSS | 09. First Kiss
WOTSS | 11. Menyakitkan
WOTSS | 12. Memohon
WOTSS | 13. Egois
WOTSS | 14. Sebuah Permintaan
WOTSS | 15. I Love You and I Miss You [end]
WOTSS | 00.0. Epilogue + Ending Trailer

WOTSS | 10. Ada Apa?

183 52 6
By Caramelliona

-Kwon Sora-

Aku buru-buru masuk kedalam kamar. Tidak lupa menguncinya rapat-rapat agar kak Soon Young tidak bisa masuk.

Aku duduk di kasur. Aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padaku beberapa jam yang lalu. Rasanya seperti mimpi, kak Jihoon nerima aku jadi pacarnya.

"WAAAAAA DAEBAK!!" teriakku histeris.

"Ini gak mimpikan?"

    Plakk

"Aduh, sakit. Berarti ini bukan mimpi" aku tertawa sendiri setelah menyadarinya. Aku merasa sangat senang sekarang.

   Tokk tokk

"Sora-ya, ada apa nak? Kenapa teriak-teriak?" Aku mendengar suara eomma dari luar pintu. Aku langsung membungkam mulutku dengan telapak tangan.

"Tidak ada apa-apa eomma" ujarku sedikit berteriak.

Tak lama aku tidak mendengar suara eomma lagi, sepertinya sudah pergi. Aku menghela napas lega.

Kling
Line
1 pesan baru

LINE

Kak Jihoon

| Udah sampai dirumah?
20.30 pm

Sudah |
Kakak? |
20.31 pm

| aku sedang di studio
| sepertinya harus begadang
20.33 pm

jangan keseringan begadang |
Gak bagus untuk kesehatan. |
20.35 pm

| lagu ini harus selesai malam ini
| karena besok aku harus bertemu dengamu
20.38 pm

Eii, tetap saja |
Begadang itu tidak bagus |
20.39 pm

| akan aku usahakan cepat selesai
| kamu jangan kemalaman tidurnya
| Ingat, besok kita ada jadwal kencan
20.40 pm

Pipiku memerah seketika. Ah tidak kusangka kak Jihoon semanis ini.

Iya iya, kakak jangan kemalaman | kerjanya.
20.45 pm
Read

Aku bergegas keluar dari kamar. Aku tidak melupakan kantong obatku yang hampir saja tertinggal. Aku memasukkan semua kebutuhanku kedalam tas.

Aku melirik jam. Sekarang sudah jam 10 dan aku harus bergegas. Untungnya kak Soon Young sedang ada urusan keluar jadi aku tidak perlu mendengar kultumnya yang berjam-jam itu saat hendak keluar rumah.

"Eomma, aku pergi ya" pamitku sedikit berteriak. Karena eomma lagi ada di dapur.

"Hati-hati ya sayang"

"Ne ..."

Aku bergegas menuju tempat yang kami rencanakan untuk jadi tempat bertemu. Sepertinya kak Jihoon akan telat, soalnya dia baru bilang kalau dia ada urusan mendadak di kantor.

Aku memilih menunggunya di sebuah cafe, aku meminum jus jerukku. Ini sudah yang ke 2, kak Jihoon tidak kunjung datang.

Aku mulai merasa bosan. Pesan yang aku kirim tidak di balas,  boro-boro di balas. Dibaca aja enggak. Kemana sih?

Sudah dua jam aku menunggu. Kak Jihoon gak datang juga, aku mulai lelah. Kuputuskan untuk beranjak dari kafe ini. Saat aku berbalik dan hendak pergi, sosok pria yang ada di hadapanku ini menghalangi jalanku.

"Maaf, aku terlambat" ucapnya penuh penyesalan.

Mataku memicing, wajahnya babak belur. Aku langsung menarik lengannya "wajah kakak kenapa?" Tanyaku.

"Hmm, tidak apa." Kak Jihoon menurunkan lenganku perlahan.

"Gak papa gimana, bonyok gini!" Kesalku.

"Gwenchana." Dia tersenyum padaku.

"ketawa? Muka kakak babak belur gitu dan kakak masih bisa ketawa?!"

"Sora-ya, aku tidak apa-apa!" Tegasnya.

Aku menghela napas kasar. Aku lalu menarik tangannya keluar dari kafe. aku membawanya ke toko obat. Aku menyuruhnya untuk menunggu di luar dan aku masuk kedalam untuk membeli obat.

    Kring

Saat aku keluar dari toko obat. Aku lihat kak Jihoon nampak kesakitan dengan luka di bibirnya. Dia sesekali menyeka darah yang menetes dari sana.

"Aigu, lihatlah. Wajah tampanmu ternodai" kesalku sembari duduk di hadapannya.

Aku menurunkan tangannya lalu mulai mengobati lukanya. Kak Jihoon tersenyum kearahku "kau tambah manis kalau lagi marah gitu" ujarnya.

"Hmm, berisik. Jangan bicara dulu!" Larangku. Aku mengoleskan obat di si sudut bibirnya yang pecah itu.

"Shhh pelan-pelan!" Ringisnya

"Iya ini juga udah pelan kak." Aku mengusap sudut bibirnya lembut.

"Lain kali jangan berkelahi. Aku tidak suka melihatnya." Omelku.

"Iya sayang" ujarnya sambil tersenyum. Pipiku sontak memerah, aku menekan lukanya dengan sengaja

"Akhh!"

"Masih bisa main-main."

Kak Jihoon menarikku kedalam pelukannya tiba-tiba. Dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku. Napasnya terasa hangat, dia mempererat pelukannya.

"Kenapa ih!!" Aku mencoba mendorongnya tapi dia memilih bertahan.

"Sebentar saja." Bisiknya

"Sebenarnya ada apa sih?" Aku setengah mati penasaran. Ada apa dengan dirinya dan kenapa dia bisa babak belur seperti ini.






-Author-

Jihoon memilih untuk tetap diam. Baginya, pelukan hangat ini sudah cukup untuk menghibur hatinya. Beberapa menit berlalu dia kemudian melepaskan pelukannya dan menatap wajah Sora lekat. Dia menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi gadis itu lalu berkata “apapun yang terjadi, tolong jangan menyerah”

“heii, ada apa dengan kakak hari ini? Sangat aneh, Lee Jihoon yang aku kenal tidak pernah bersikap seperti ini” ujar Sora sembari memicingkan matanya.

“kau mau aku seperti apa memangnya? Apa kau mau aku bersikap cuek dengan kekasihku sendiri?” ujar Jihoon sembari mengelus surai Sora lembut.

“Y—ya, tidak begitu juga” Sora mengelus tengkuknya pelan.

“kalau tidak mau, yasudah terima saja” Jihoon terkikik geli melihat ekspresi Sora yang menurutnya sangat lucu.

“kita mau kemana hari ini?” tanya Sora mengalihkan pembicaraan.

“hmm, kemana aja. Aku akan menuruti kemana kau mau” ujar Jihoon tersenyum.

“kita nonton film saja, kajja!!” Sora menarik lengan Jihoon dengan pelan.

Dia sangat bersemangat dengan kencan pertamanya dengan lelaki bermarga Lee itu, dia bahkan tidak mau melepaskan tautan tangannya dan terus menggandeng lelaki itu agar tetap berada di sampingnya.

Pandangan Jihoon terus tertuju pada Sora, sesekali matanya mengedip. Dia menyangkahkan tangan kanannya di dagu, mencari posisi nyaman untuk terus memperhatikan gadisnya saat ini. Film yang ada di depannya saat ini tidaklah menarik, yang menarik untuknya saat ini adalah seorang gadis bernama Kwon Sora.

Ekor mata Sora sepertinya menangkap kelakukan Jihoon. Dia kemudian menoleh dan mendapati wajah Jihoon yang sangat dekat dengannya. Dia memegangi dadanya dengan cepat, smartwatch-nya mulai mengeluarkan suara ‘biib bibb biib’.

“k—ak, jangan seperti it—tu. Fokus ke fi-lmnya!” ujar Sora gugup.

“kamu lebih menarik dari pada filmnya, jadi aku menontonmu saja” suara Jihoon terdengar seperti berbisik.

Pipi Sora mendadak memerah, degup jantungnya berdetak sangat tidak karuan “hen—tikan kak!!” dia kemudian menggeser wajah Jihoon agar melihat kelayar besar itu.

Jihoon tersenyum menang saat ia berhasil menggoda gadis yang ada di sebelahnya ini. Diam-diam dia melirik Sora yang saat ini susah fokus dengan filmnya, dan itu karena perbuatanya.

Sepanjang jalannya film, Sora terus memegangi dadanya yang terasa sangat nyeri. Bukan karena penyakitnya kambuh, melainkan Jihoon yang terus-terusan menggodanya dengan berbagai cara. Sora lelah, dia ingin pergi sekarang. Jihoon semakin menjadi saja.

     Tak

Lampu bioskop menyala, orang-orang sudah mulai beranjak meninggalkan tempat mereka. Masih setia di kursinya, Sora melirik Jihoon yang saat ini tengah sibuk dengan ponselnya. Dia menunggu sampai pria itu selesai membalas e-mail dan Chat masuk.

Jihoon menyadari itu langsung memasukkan ponselnya kedalam saku, raut wajahnya terlihat sedikit berbeda. Dia terlihat seperti sedang menahan amarahnya, namun dia bersikap biasa saja karena mengingat Sora ada di sampingnya.

“kita pulang sekarang?” tanya Jihoon.

Sora mengangguk, Jihoon kemudian menggenggam kelima jemari Sora dan menuntunnya untuk menuruni anak tangga dengan hati-hati.

“kak, aku ke toilet bentar ya. kakak tunggu disini dulu.” ujar Sora sesampainya mereka di luar.

“hmm, hati-hati” ujar Jihoon sembari mengusap kepala Sora lembut.

Jihoon menyandarkan tubuhnya di dinding, dia melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dia harus membawa Sora pulang, karena dia masih dalam proses penyembuhan.

Jihoon mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat, matanya terhenti saat melihat sesuatu. Rahangnya mengeras begitu saja saat melihat pemandangan yang sangat mesra itu,

Seorang wanita dewasa itu tiba-tiba berhenti tak jauh dari posisi Jihoon. Dia memandang Jihoon dengan tatapan terkejut, dia mengeratkan pegangannya ke pria yang ada di sebelahnya saat ini. Jihoon hanya bisa tersenyum dingin, matanya tidak lekang dari wanita itu.

“kakak lama nunggunya?” tiba-tiba Sora datang dan menggandeng lengan Jihoon erat.

Jihoon tersadar dan langsung mengalihkan atensinya kepada Sora “hmm, ti—dak” ujarnya sambil tersenyum. Dia mengusap dahi Sora lembut “kita pulang sekarang ya” ujar Jihoon kemudian berjalan diikuti oleh Sora disebelahnya.

Sekali lagi dia menoleh kearah wanita itu, lalu wanita itu melihat kearahnya. Tatapan mereka saling bertemu, tatapan sendu dan penuh dengan kerinduan. Jihoon menghela napas, dia kemudian kembali fokus dengan pandangannya didepan.

“sial” gumam Jihoon.

Continue Reading

You'll Also Like

724K 67.6K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
9.9K 1.6K 35
[COMPLETED] Sinb tidak mau hidupnya berakhir begitu saja. Menghadapi penyakit Alzheimer di usia muda, membuatnya kehilangan banyak kenangan penting...
20.1K 3.1K 22
miyawaki sakura atau sering dipanggil rara, mendadak hidupnya jadi penuh drama gara-gara tiga sahabatnya -lebih tepat pengawalnya- ngaku suka sama di...
290K 23.2K 48
(Lanjutan YG Princess & Queen) Lalisa pikir akan baik-baik saja setelah Jiyong pergi untuk melaksanakan tugas wajib militernya. Ternyata yang ia pik...