HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
MAAF YA SEMALEM GAADA UP:'(
MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤
AYOO PENUHI KOLOM KOMENTAR, WAKTU DAN TEMPAT DIPERSILAHKAN:)
HAPPY READING!
RUANG TAMU
Rey akhirnya duduk dihadapan mama, papa, dan Raka. Sedangkan Dira masih didalam kamar, tak tau harus bagaimana.
Mama meneguk salivanya, "e.. maafin mama, ya" ucapnya sembari tersenyum canggung
"Kenapa, ma?" ucap Raka
Rey menatap ke arah Raka dengan tajam, "kepo" ucapnya
Raka mengerutkan dahinya, ia akhirnya menaik-turunkan alisnya. Ia mengerti.
"Oh.." gumam Raka sembari cengengesan
"Apa?" ucap Rey
"Gak perlu dijelasin juga udah paham" ucap Raka sembari menampilkan gigi ratanya
Rey memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Om Rey gigit tante Dira lagi, kan. Hahahaha" ucap Raka meledek Rey
Rey memelototi Raka.
Papa hanya tertawa ringan melihat kedua anaknya tersebut.
Mama mencubit lengan Raka, "kamu ini" ucapnya
Raka masih cengengesan.
"Jadi, mama mau ngomong apa sama Rey?" ucap Rey
Mama tampak celingak-celingukan mencari seseorang, "Dira mana?" ucapnya
Rey mengerutkan dahinya, "di kamar" ucapnya
"Panggilin Dira dulu" ucap mama
"Mama mau ngomong apa?" ucap Rey dengan bingung
"Panggilin aja dulu" ucap mama
Rey menghela nafasnya, "An- Dira!" panggilnya
"Rey, jangan teriak-teriak. Rama tidur" ucap mama
"Tau, anak gue tidur. Ganggu aja" ucap Raka
Rey menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.
Ceklek..
Terlihat kosong, Dira tidak ada ditempat tidur.
Rey kemudian masuk, "Anindira Maheswari" ucapnya
Ceklek..
Pintu kamar mandi dibuka, terlihat Dira keluar sembari mengelap wajahnya dengan handuk kecil.
"Iya, Pak?" ucap Dira
"Di panggil mama" ucap Rey
Dira menaikkan kedua alisnya, "oh, iya. Bentar, Pak" ucapnya dan kembali masuk ke dalam kamar mandi, menggantungkan handuknya
Setelah selesai, Dira keluar dari kamar mandi.
Rey menatap leher Dira dengan tajam, terlihat kiss mark di leher Dira.
Dira mengerutkan dahinya, "kenapa, Pak?" ucapnya
Rey meneguk salivanya, "hm.. itu" ucapnya
Dira mengerjapkan matanya, NGAPAIN NI ORANG LIAT-LIAT LEHER GUE?
MAU NYOSOR LAGI NI ORANG?
"Hm.. apa, Pak?" ucap Dira
Rey kembali meneguk salivanya, "e.. leher kamu" ucapnya
NAHKAN NAHKAN.
APAAN, NIH!
"E.. kenapa, Pak?" ucap Dira
"Hm.. ada.." ucap Rey dengan terbata-bata
Dira mengerutkan dahinya, menunggu ucapan Rey.
Rey segera mengambil sedikit rambut Dira, ia kemudian meletakkannya di depan leher Dira, menutupi tanda tersebut.
Dira mengerjapkan matanya, HEH, APAAN NIH!
"E.. Pak?" ucap Dira
"Udah, tutup aja" ucap Rey dan kembali melangkahkan kakinya menuju ruang tamu
Dira meneguk salivanya, TUTUP?
MAKSUDNYA?
ADA.. BEKAS?
MAMPUS, MALU GUE!
-
Dira dan Rey duduk dihadapan mama, papa, dan Raka.
"Nah.. udah oke nih" ucap mama sembari tersenyum
Dira hanya mengerjapkan matanya.
"Jadi, mama sama papa mau ngomong apa?" ucap Rey
"Soal rumah kamu" ucap papa
Rey mengerutkan dahinya, "emangnya kenapa?" ucapnya
"Kalian mau pindahnya hari sabtu?" ucap mama
Rey menganggukan kepalanya.
Dira mengerutkan dahinya, PINDAH?
KEMANA?
KOK GUE GAK DIKASI TAU.
"Kok cepet banget" ucap mama sembari menatap ke arah Dira
Dira meneguk salivanya, GAK USAH NANYA GUE.
GUE AJA GAK TAU.
"Soalnya bang Raka balik kan hari sabtu sore, jadi sekalian aja kita pindah hari sabtu pagi. Lagian, kakak-kakak Dira juga bentar lagi kan udah mau balik, jadi sebelum mereka balik, kita bisa bikin hajatannya bareng-bareng" ucap Rey
Mama, papa, Raka, dan Dira menganggukan kepalanya.
OH.. GITU TOH.
KENAPA GAK BILANG?
EH.. BENTAR
DIA KEPIKIRAN SAMPE KE KAKAK GUE JUGA?
WOW, KAMU IDAMAN PAK.
"Oh.. tapi, ntar mama sama papa sepi, dong" ucap mama
Rey hanya mengangguk-nganggukan kepalanya.
"Ya udah, gapapa. Tapi, nanti sering jengukin mama sama papa, loh" ucap mama
Rey menganggukan kepalanya, "iya, ma. Ntar kalo Rey lembur, Dira ke sini kok" ucapnya
Dira mengerjapkan matanya, KOK JADI GUE SIH.
GUE MAGEEER.
"Boleh juga, ntar sering ke sini ya, Dira" ucap mama sembari tersenyum
Dira tersenyum dengan canggung, ia kemudian mengangguk-anggukan kepalanya. "Hm.. iya, ma" ucapnya
"Oh.. jadi udah mau pindah" ucap Raka, "bosen ya ketauan mulu?" lanjutnya dengan cengengesan
Dira dan Rey membelalakkan kedua bola matanya, mereka menatap ke arah Raka.
Raka menaik-turunkan alisnya.
Rey memutar kedua bola matanya, "anak lu jagain" ucapnya
Dira melirik ke arah Rey dengan tajam, APA DIA BILANG?
"Etss.. mama juga, loh. Hahahah" ucap Raka meledek, "pa, kata Rey jagain mama. Rey mau begadang" lanjutnya sembari tertawa
Papa tertawa ringan, ia kemudian menggelengkan kepalanya.
"Kalian ini" ucap papa
"Ya udah, Rey. Lanjutin" ucap Raka dan kembali tertawa
"Raka" ucap mama
Dira meneguk salivanya, TOPIKNYA GAADA AKHLAK.
Mama menatap ke arah Dira, ia kemudian mengerutkan dahinya.
"Dira, itu rambut kamu nutupin leher. Gak gerah?" ucap mama
Dira mengerutkan dahinya, GERAH MAA.
TAPI KALO KETAUAN MALU INI.
Rey melirik ke arah Dira sekilas, "Dira lagi kedinginan kali" ucapnya
Raka menganggukan kepalanya, "iya, butuh kehangatan dari Rey" ucapnya meledek Rey
Rey memelototi Raka, "sok tau" ucapnya
Raka hanya cengengesan, "udah sana, lanjutin. HAHAHAHAHA" ucapnya dan bergegas berlari menuju kamarnya sebelum Rey membunuhnya
Dira menghela nafasnya, ia begitu malu.
Dan lagi, sifat Raka dan sifat Rey sangat jauh berbeda.
Kenapa Dira tidak dijodohkan dengan Raka saja?
Kan lebih hangat.
ASTAGFIRULLAH, SUAMI ORANG!
"Ya udah, mama sama papa ke kamar dulu" ucap mama sembari tersenyum
Rey dan Dira menganggukan kepalanya, "iya, ma" ucap mereka
Mama dan papa lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mereka.
Dira dan Rey akhirnya bisa bernafas dengan lega.
"Kamu gak ke kamar?" ucap Rey
Dira melirik ke arah Rey sekilas, "e.. bentar lagi, Pak" ucapnya
Rey segera melangkahkan kakinya menuju kamar, meninggalkan Dira yang masih duduk disofa.
Dira melirik ke arah Rey yang masuk ke kamar.
BENTAR LAGI GUE PINDAH?
SERIUS, NIH?
NTAR GUE CUMA TINGGAL BERDUA SAMA TU ORANG?
GILA, JADI APA GUE?
BOLEH GAK GUE BALIK KE RUMAH BUNDA AJA?
Dira menghela nafasnya, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.
Ceklek..
Terlihat Rey sudah berbaring diatas kasur, menutupi wajahnya dengan satu lengan yang ditekuk. //Paham gak, si? Pahamin aja lah. Tidur cool getooo. Astagfirullah.
Dira mengerutkan dahinya, GAK MANDI DULU?
Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju kasur, "Pak" ucapnya
"Hmm" gumam Rey
"Gak mandi dulu?" ucap Dira
"Bentar lagi" ucap Rey
Dira meneguk salivanya, ia harus bagaimana?
REBAHAN, NIH?
NTAR DIKIRA GUE NGEGODA DIA LAGI.
Dira tampak berpikir dengan begitu keras.
"Udah, tidur aja kamu. Gak bakalan saya apa-apain, kok" ucap Rey masih dengan posisinya, tanpa membuka matanya
Dira mengerjapkan matanya, SERIUS, NIH?
GAK NYOSOR LAGI, KAN?
"Udah, tenang aja. Saya udah gak ada mood" ucap Rey
Dira mengerutkan dahinya, ANJIR.
BEGITUAN PAKE MOOD, YA?
Dira mengangkat kedua bahunya dengan acuh, ia kemudian berbaring dikasur.
OKE, AMAN!
HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
GIMANA PART INI?
JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><
JANGAN BOSEN, YA!
SEE U!