Pie Days | kookv ✔️

By Odeee_

241K 24.6K 8.2K

[COMPLETED] ⚠️WARNING⚠️ Karya ini dilindungi undang-undang hak cipta Republik Indonesia (Undang-Undang Hak Ci... More

Pie days - 01
Pie days - 02
Pie days - 03
Pie Days - 04
Pie Days - 05
Pie Days - 06
Pie Days - 07
Pie Days - 08
Pie Days - 09
Pie Days - 10
Pie Days - 11
Pie Days - 12
Pie Days - 13
Pie Days - 14
Pie Days - 16
Pie Days - 17
Pie Days - 18
Pie Days - 19
Pie Days - 20
Pie Days - Extra

Pie Days - 15

10.9K 1.1K 649
By Odeee_







***

Pie Days

***









"Hati-hati dengan pisaunya."


"Ya aku tau."


Jungkook sudah membawa kembali Taehyung ke dalam apartemennya dua hari yang lalu. Setelah ciuman pertama mereka— ciuman yang memang atas kehendak mereka berdua— itu mereka menjadi semakin dekat. Seperti saat ini, mereka sedang bekerjasama untuk memasak makan malam. Jungkook yang bertugas didepan kompor dan Taehyung yang bertugas memotong bahan.


Taehyung sedang mendudukkan dirinya dilantai dapur dengan pisau ditangannya, ia sedang memotong kentang. Jungkook menyuruhnya memotong kentang itu seperti dadu. Sedangkan Jungkook sedang mengaduk-aduk kaldu buatannya.


"Jungkook apa segini?" Taehyung menunjukkan potongan kentangnya.


Jungkook menoleh untuk melihatnya. "Itu terlalu besar."


"Huhh?" Taehyung kembali memotongnya, dan kembali menunjukkannya pada Jungkook. "Jungkook segini?"


Jungkook menoleh lagi. "Itu terlalu kecil."


Taehyung memicingkan matanya menatap Jungkook. Kemudian ia kembali memotong kentang itu. "Bagaimana dengan ini?"


"Itu kebesaran lagi Tae."


"Sebenarnya apa mau mu sialan?!"


Jungkook mengerutkan dahinya mendengar bentakan Taehyung. Kemudian menoleh dengan dahi berkerut. "Apa?"


"Yang ini salah." Taehyung menggerutu sambil menunjuk-nunjuk hasil potongannya. "Yang ini juga salah. Ini juga salah. Maumu apa?"


"Ya kau memang salah masak harus aku benarkan?" Ucap Jungkook. "Ini untuk makan malam kita, bukan untuk main masak-masakan." Gerutu Jungkook.


Taehyung menatapnya tajam, mengambil potongan kentang yang besar dan melemparkannya pada Jungkook. "Potong saja sendiri!"


Melihat Taehyung akan bangkit dari duduknya, Jungkook berkata, "Tidak ada makan malam untukmu jika kau tidak membantuku."


Taehyung berdecak. Kemudian berjalan mendekat ke arah Jungkook. "Apa?" Tanya Jungkook.


"Berikan aku tugas yang lain saja." Kata Taehyung, dengan bibir yang mengerucut.


Jungkook terkekeh melihatnya. "Aigo.. manisnya, muahh..." Kata Jungkook, memajukan bibirnya ke arah Taehyung.


"Jangan menciumku!"


"Itu bahkan tidak kena."


Taehyung berakhir dengan tugas baru, membuat jus. Ia sedang memasukkan potongan apel ke dalam blender.


"Berapa potong yang harus aku masukkan?"


"Secukupnya."


"Secukupnya itu berapa? Bicaralah dengan jelas!"


Jungkook berdecak. "Kau perkirakan saja untuk dua orang." Jelasnya. "Begitu saja tidak tahu." Gerutu Jungkook.


"Bigiti siji tidik tii." Gerutu Taehyung.


Mendengar itu, Jungkook melemparkan potongan kentang ke arah kepala Taehyung.




***



"Seharusnya kita laundry saja."


"Berhentilah menjadi pemalas." Gerutu Jungkook.


Keduanya sedang berada dibalkon apartemennya untuk menjemur cucian. Setelah selesai dengan makan malam masakan mereka berdua, atau lebih tepatnya masakan Jungkook. Mereka mencuci pakaian pada mesin cuci, dan sekarang saatnya menjemur.





"Hey! Noda dibajuku masih terlihat." Taehyung mengambil bajunya yang baru dicuci dan menunjukkan noda itu pada Jungkook. "Kau harus mencucinya ulang."


"Yang mana?" Tanya Jungkook, Taehyung menyerahkan bajunya, Jungkook melihatnya dengan dahi berkerut. "Kau makan apa sih? Kenapa bisa seperti ini?" Gerutunya.


"Aku tidak tau." Gumam Taehyung.


"Kau harus mencucinya pakai tangan jika begini."


"Buang saja sudah."


Jungkook mengerutkan dahinya. "Aku tidak akan membelikanmu pakaian lagi!"


"Tapi itu sudah bernoda Jungkook!" Balas Taehyung.


"Aku akan mencucinya nanti."


Taehyung membulatkan matanya. "Kau akan mencucinya?"


Jungkook mengangguk. Menaruh baju itu kembali ke dalam ember. "Ini kan baju kesukaanmu, kau sering memakainya."


Taehyung bergerak mendekat ke arah Jungkook, kemudian memberikannya pelukan hangat. "Aigo... suamiku."



***



"Tae aku tidur dikamarmu ya?"


"Memangnya kamarmu kenapa?"


"Aku ingin tidur bersamamu."


"Cih.." Taehyung berdecih. Kemudian mengangguk. "Bawa bantal dari kamarmu sendiri."


Jungkook berlari menuju kamarnya, dan masuk ke dalam kamar Taehyung dengan bantal dalam pelukannya. Senyumnya terus mengembang begitu menaiki ranjang Taehyung. Keduanya berakhir tidur dikamar Taehyung. Kali ini tanpa bantal yang menghalangi.


"Tae peluk aku." Kata Jungkook merentangkan tangannya, siap memeluk Taehyung dalam tidurnya.


"Tidak mau."


"Tae..."


Taehyung berdecak. Namun akhirnya mau mendekat ke arah Jungkook dan memeluknya. Jungkook mengembangkan senyumnya dan mengeratkan pelukannya.


Jungkook mengecup kening Taehyung. "Satu kecupan sebelum tidur." Katanya. "Selamat malam istriku."


Taehyung terkekeh mendengarnya, kemudian memejamkan matanya.




***



"Taehyung awas bolanya!"


Jungkook berlari ke arah Taehyung dan menangkis bola basket yang akan menghantam Taehyung dengan tangannya.


"Apa yang kau lakukan sialan?!" Bentak Jungkook, pada teman sekelasnya yang melempar bola ke arah Taehyung.


"A-aku tidak sengaja." Kata gadis itu dengan takut-takut. "Aku hanya ingin mengopernya, sungguh."


Seketika seluruh kelas terdiam. Kelas mereka hari ini sedang mendapat pelajaran olahraga. Dan Gong ssaem memberikan praktek bola basket untuk pertemuan kali ini.


"Kalau tidak bisa mengoper bola, jangan mengopernya!" Bentak Jungkook. "Bagaimana jika kepalanya terkena bola?!"


"Jungkook sudahlah, Mina tidak sengaja melakukannya." Kata Mingyu menengahi. "Dan sejak kapan kau membela Taehyung sebegitunya?"


"Huhh?" Jungkook menoleh ke arah Taehyung yang sedang mematung dibelakangnya. "A-aku itu— aku tidak tau jika dia Taehyung, aku kira dia Pretty."


"Tidak ada siswi bernama Pretty disini."




***



"So baby pull me closer, in the backseat of your rover."


Jungkook sedari tadi terus tertawa saat menyetir. Taehyung sedang karaoke didalam mobil sambil menari-nari, menggerakkan tangan dan badannya sesuai irama lagu. Mereka sedang menuju apartemennya setelah pulang sekolah.


"That I know you can't affrord bite that tattoo on your shoulder ." Taehyung mencubit bahu Jungkook pelan sambil terus menyanyi.


Jungkook terus tertawa disebelahnya. Ia sesekali melirik Taehyung dan jalan bergantian. Jika saja ia sedang tidak menyetir pasti ia sudah mengambil handphone dan merekam kelakuan Taehyungnya ini.


"Pull the sheets right off the corner, off the mattress that you stole." Taehyung kembali menari-nari. "From your roommate back in boulder."


"We ain't ever getting older." Taehyung mencolek dagu Jungkook, yang membuat Jungkook tertawa semakin kencang.


"Eoh— eoh.. Jungkook mampir disana." Taehyung menghentikan nyanyiannya saat melihat supermarket. "Aku ingin membeli camilan."


"Baiklah."


Jungkook mendorong troli belanjaan dengan Taehyung yang duduk didalamnya. Kakinya yang menggantung pada troli ia ayun-ayunkan. Taehyung mengambil banyak camilan, sedangkan Jungkook hanya mendorongnya dengan senang hati.


"Kanan kanan."

"Okee."

"Kiri kiri."

"Okee."


"Jungkook tolong ambilkan yang itu." Taehyung menunjuk sereal yang berada pada rak atas. Ia terlalu malas untuk bangkit dari posisi nyamannya duduk ditroli.


"Yang ini?" Tanya Jungkook, menunjuk sereal yang dimaksud Taehyung.


Setelah mendapat anggukan dari Taehyung, Jungkook melempar kotak sereal itu ke arah Taehyung. Taehyung kelabakan menangkapnya sampai akhirnya mengenai kepalanya.


"Ya!"


Jungkook hanya tertawa mendengar bentakan Taehyung kemudian kembali mendorong trolinya.


Taehyung akhirnya turun dari troli ketika sampai didepan kasir. Ia berdiri dibelakang Jungkook. Menyerahkan semua belanjaannya kepada Jungkook. Ketika Jungkook menoleh ke arahnya ia hanya akan menunjukkan senyum kotaknya.


"Kau menguras dompetku lagi." Gerutu Jungkook.


"Kau ingat pernah mengatakan ini." Taehyung mendekat untuk membisikkannya ke arah telinga Jungkook. "Taehyung kau adalah tanggung jawabku sekarang."


Jungkook berdecih, kemudian menyenggol Taehyung dengan sikunya. "Kau menyalah gunakannya."


Taehyung hanya terkekeh mengejek mendengarnya.


"Taehyung?"


Keduanya menoleh saat mendengar ada seseorang yang memanggil Taehyung.


"Whoaaa... Lin Yi ?" Pekik Taehyung.






"Hai ... Taehyung. Hǎojiǔ bùjiàn." Sapa orang yang bernama Lin Yi itu.







——————

LIN YI BUKAN ORANG KETIGA YA JADI JANGAN SUUZON.

Orang tamvan ini hanya cameo untuk melengkapi bagian yg masih bolong dicerita ini.

Ini dia taa—raaaaaa ~

Lin Yi , aktor China.


Aku memilih cameo dengan baik. Muehehee.. tamvan kan 🥰




See you next chap? 🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

31.4K 4.1K 48
"Karena sudah menikah jangan panggil saya lagi dengan oom," katanya berbisik halus ditenga membuat tubuh dengan impulsif bergidik. "Kalau begitu apa...
33.3K 3.6K 22
18+ KOOKTAE | JAETAE | THREESOME | BXB | LGBT Deskripsi : Taehyung tak pernah menyangkah jika kakak barunya itu akan menumbuhkan sebuah perasaan yang...
45.5K 4.8K 26
Taehyung dan Jimin sok-sokan masuk ke dalam club. Dan di tempat kotor itu, mereka tak sengaja bergabung ke meja om-om tajir di mana Taehyung akhirnya...
86.5K 8.4K 21
Lee Naeun yang menolak pernikahan dengan Jeon Jungkook karena telah miliki seorang kekasih bernama Kim Taehyung, berujung pada Jungkook yang membalas...