Bot 0.2 | Haechan ✓

By F0RTUNECOKIEE

1.3M 295K 108K

[COMPLETED] ❝whats the point of having a psycopath mind?❞ was #1 in horror on november 2020 was #1 in bot on... More

you have one new message
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
maaf (ini ditulis sebelum sbm dan hiatus tiga bulan)
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1 | end
2.2 | bonchapt
thank you!
coming soon

0.7

56.3K 13.7K 6.7K
By F0RTUNECOKIEE

Maafin aku yang sebulan udah bikin kalian kayak jemuran anak kos. Jangan marahin aku. Marahnya sama iklan hago aja.

° ° °

🔸8.05 am🔸

"jadi sertifikatmu kapan keluar?"

Suara kak Hengwai yang sedikit keras di telepon membuat aku harus terpaksa sedikit membuka mata yang masih lima watt ini.

"aku tidak tahu,"

Terdengar helaan napas di sebrang sana.

"coba sih tanya pelatihmu. Udah hampir dua minggu loh kau di Australia. Harus berapa kali aku mengirim email ke sekolahmu supaya waktu izinmu ditambah?"


aku yang masih belum mengumpulkan nyawa untuk bangun hanya menempelkan ponselku di dekat telinga, mendengarkan ocehan kak Hengwai yang hampir tiga menit lamanya.

sesekali aku menguap karena rasa kantukku yang tidak bisa kutahan lagi.

"Aheng! Kau dengar aku tidak sih?"

Aku mendecak.

"iya iya nanti kutanya...."


"loh baru bangun ya??"

Mungkin karena kak Hengwai tau dengan suaraku yang masih lemah, jadi tebakannya tepat sasaran.


"ngapain aja semalam? begadang? Oh ya ampun... tolong jaga kesehatanmu. Kalau kau sakit, siapa yang akan mengurusmu disana?"


Buru buru aku sela. "no no, aku hanya tidak bisa tidur aja semalam. Tidak usah khawatir berlebihan. Aku bisa jaga diri kok,"


"....... kau ini. Ya sudah, aku tutup dulu. Jangan lupa tanyakan pada pelatihmu loh. Nanti aku telfon lagi."

tut... tut...

Sambungan telah dimatikan.

Layar handphoneku menghitam, menampilkan wajah bantalku disana.

Setelah itu, kuletakkan handphoneku diatas nakas.

Padahal rencananya, aku ingin melanjutkan tidurku lagi sampai siang. Namun, tiba tiba saja, perutku malah berbunyi.


Aku lapar.

Aku tidak bisa melanjutkan tidurku dengan perut yang lapar seperti ini.

Perlahan aku meregangkan tubuhku dan mengumpulkan niat untuk bangkit dari kasur yang seperti magnet ini. Mengapa rasanya sulit sekali ya?

Tapi aku harus bangun demi mensejahterakan perutku.

Akhirnya dengan sedikit tenaga dan kemauan untuk bangkit dari kasur, aku berjalan menuju lemari makan yang berada tepat disamping meja televisi.

Kukira tadinya aku akan menemukan sepotong roti croissant atau mungkin satu ramen cup, namun nyatanya yang kulihat adalah kosong.

Ah! aku lupa.

Stok makanan minggu ini kan memang sudah habis dari kemarin.

Itu artinya mau tidak mau, aku harus turun ke bawah dengan kata lain, aku akan sarapan di hotel.

Langsung saja aku menyambar hoodieku yang tergantung di dalam lemari. Sebelum memutuskan untuk keluar dari kamar, aku menatap diriku di cermin yang hanya memakai hoodie dan celana boxer serta sandal dari hotel.

Apa aku akan keluar dengan tampilan seperti ini?

Aku mengangkat bahuku. Terserahlah, lagian tidak akan ada yang melihat juga.

Kecuali kalau disini ada Eby, mungkin aku akan malu sampai tujuh turunan.

Setelah memastikan bahwa ac nya sudah kumatikan dan tidak ada lagi listrik yang menyala kecuali lampu gantung kamar, aku bergegas keluar dari kamar hotel.

Begitu selesai mengunci pintu, kumasukkan kunci kamar ke dalam kantong hoodieku.

refleks, aku diam sebentar. Aku menatap pintu kamar hotelku sendiri cukup lama.

Tiba tiba aku teringat dengan kejadian semalam.

Badut yang kulihat kemarin...

kira kira ngapain didepan kamarku ya?

Aku geleng-geleng kepala mengusir rasa penasaranku yang suka datang tiba tiba.

Ini bukan saatnya memikirkan hal yang tidak penting.

Yang penting sekarang adalah aku lapar dan aku harus turun ke bawah untuk sarapan.

° ° °

"lift sedang dalam perbaikan. Silahkan gunakan tangga darurat di sebelah barat"

Aku berdiri cukup lama di depan lift. Membaca teks hitam itu pada kertas yang tertempel di pintu liftnya.

Bisa bisanya hotel berbintang ini mempunyai lift yang rusak?

Aku menunduk.

Jariku tidak berhenti mengetuk pintu lift sebagai respon kalau aku sedang berpikir. Lama lama aku bimbang sendiri.

Apa aku harus balik ke kamar dan memilih untuk delivery saja?

Tapi sepertinya itu akan menjadi sia-sia sebab sekarang waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi. Mana ada restoran yang sudah buka jam segini.

Karena terlalu banyak mikir, akhirnya aku memutuskan untuk sarapan saja di hotel.

Lagipula, untungnya, kamarku tidak berada di lantai yang terlalu atas. Jadi itu tidak masalah bagiku untuk naik turun tangga. Anggap saja sekalian olahraga ringan.

Aku menuruni satu persatu anak tangga sampai akhirnya aku sampai di lantai bawah dan sadar kalau keadaan ruangan  ini tidak seperti biasanya.

Ruangan ini dihiasi garis kuning polisi.

Apa yang terjadi disini?

Sayup-sayup aku mendengar bunyi sirine ambulans yang cukup keras dari luar serta dua polisi terlihat seperti sedang bercengkrama dengan salah satu staff hotel disini. Beberapa polisi lainnya sibuk menyelidiki tempat perkara.

Semua disini terlihat begitu kacau.

Ada apa ini?

Aku tidak bisa melihat dengan jelas. Setiap pengunjung hotel yang berniat mau sarapan, malah membentuk kerumunan demi ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Ketika ada salah satu staff hotel yang lewat di depanku, aku langsung memanggilnya.

Penasaran, aku mulai bertanya. "permisi, kalau aku boleh tahu, apa yang terjadi?"

Staff hotel itu seperti ragu ragu menjawab pertanyaanku. Namun pada akhirnya, ia mulai mendekat padaku dan sedikit berbisik.

"ada yang bunuh diri."

Sontak aku menoleh kepada staff hotel itu, kutatap lekat lekat. "serius?"

Staff hotel itu mengangguk.

"subuh tadi, mayatnya ditemukan di lemari dapur hotel saat ada salah satu koki yang mau memasak untuk menu sarapan pagi ini."

Aku tertegun. Rasanya ingin mual saat staff hotel itu menceritakan kronologisnya.

Apa? Lemari dapur? Mayat?

Coba bayangkan ketika kau ingin masak  lalu saat hendak ingin ke lemari dapur untuk mengambil sosis atau kornet daging, kau melihat ada mayat yang terbaring dan kau tidak tahu sudah berapa lama dia disana.

Bukankah itu menjijikan?

Kemudian staff hotel itu berbicara lagi ketika aku sedang mati matian menahan diri untuk tidak mual.

"saat ini pihak kepolisian sedang kesulitan mencari bukti. Mereka bilang cctv dapur tidak merekam kejadian apa apa. Pihak hotel juga tidak tahu menahu apa penyebabnya. Hanya saja daftar pengunjung mengatakan kalau ia baru saja kemarin menginap di hotel. Entahlah, tidak masuk akal."

Benar. Memang tidak masuk akal.

Setelah staff hotel itu meminta izin untuk berlalu, samar samar dari tempatku berdiri, mataku menangkap sesuatu.

salah satu polisi membawa sebuah barang yang sangat familiar dimataku.

Kulihat polisi itu berkumpul sebentar seperti sedang berunding.  Lalu tak lama, benda itu dimasukannya kedalam sebuah kotak sebagai barang bukti yang mereka temukan.

Hanya butuh beberapa detik untuk menyadari, kalau sedari tadi, barang yang ditemukan polisi itu ternyata adalah sebuah topeng.

Itu adalah topeng badut yang kulihat semalam.

Aku mundur perlahan dari kerumunan sambil bergidik.

Jangan jangan mayat yang ditemukan pagi ini adalah orang dengan topeng badut yang semalam berdiri di depan kamarku?

Apakah saat itu tujuannya ia berdiri di depan kamarku adalah untuk memberi kode atau...

Ia butuh pertolongan?

Bersamaan dengan itu, ada bunyi pesan masuk. Ku intip sedikit dari lockscreen handphone ku.











You have 2 new messages!

🌞🌞:
Dengar aku, kau harus pulang besok!

🌞🌞:
Tinggalkan hotel itu cepat atau lambat.

° ° °






Jadi aku mau sok asik,

siapapun yang berhasil mecahin clue di setiap partnya, atau tebak tebakannya hampir mendekati, atau menurutku itu best comment,

Aku bakal dedikasi part selanjutnya untuk orang itu.

yang bilang "gatau kak iq ku jongkok", "gatau aq keong aq gangerti" , "gatau otak q ke lockdown"

tak kasih mark lee versi bot ke rumahmu!

Continue Reading

You'll Also Like

99.6K 6.4K 64
Berawal dari hobi membaca novel tentang Gus. Khalisa Syairah Khaulah memutuskan untuk pindah ke pesantren. Jika kebanyakan dalam cerita yang dia baca...
107K 8K 25
Disatukan dengan murid-murid ambisius bukanlah keinginan seorang Keyla Zeara. Entah keberuntungan apa yang membuat dia mendapatkan beasiswa hingga bi...
27.7K 2.2K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
Milikku By es

Mystery / Thriller

30.1K 3.2K 15
"Aku tidak suka berbagi. Tubuhmu, wajahmu, dan cintamu, hanya untukku. Karena kau milikku, dan aku pemilikmu." Warning ⚠️ • sungsun area • bxb/homo...