Big Mom

By Zulaik_Hay

34 2 0

Kayla tahu apa yang dia lakukan adalah kesalahan besar mengenai pasal 1 dalam aturan rumah tangga yang dibuat... More

1. Si Bedul

Rasa Yang Tertinggal

5 0 0
By Zulaik_Hay



Sehari setelah peristiwa itu, kayla langsung memutuskan Imron. Sebenarnya mudah sekali memutuskan hubungan yang hanya sebentar dan kayla memang tidak mempunyai rasa yang lebih pada Imron melainkan karena Imron adalah ketua osis. Jelas sekali, kayla ingin popularitasnya saja. Sempat Imron bengah dan hampir berbuat kasar dengannya, namun pas saat itu bel istirahat kedua berbunyi seketika halaman belakang sekolah menjadi ramai dilewati siswa-siswa lainnya. Sehingga kesempatan bagi kayla untuk melarikan diri dari situasi yang cukup membahayakan dirinya.

Tidak sampai sebulan lagi bulan suci ramadhan akan tiba, seperti biasa mommy sudah menyiapkan persiapan ramadhan dari sekarang. Berupa kebutuhan barang pokok makanan untuk dikonsumsi sendiri maupun sembako yang akan dibagikan kepada para tetangga, masjid komplek serta panti asuhan mawar yang tidak pernah absen untuk dijadikan tempat berbagi.

Ujian nasional pun sudah berlalu, aktivitas kelas akhirpun menjadi lengah. Mereka diperbolehkan untuk mengambil kursus di luar sekolah, bekal persiapan tes ujian masuk perguruan tinggi. Begitupun dengan kayla, namun kayla hanya mengambil kursus bahasa inggris di luar, untuk mata pelajaran Mipa ia private dengan rahman. Tentunya bukan karena kerelaan, tapi paksaan mommy tercintanya. Kayla tahu, bahwa rahman memang pintar hanya saja ia gengsi mengakuinya. Kalau saja mommy tidak memberi pilihan antara private dengan rahman atau tidak ada liburan ke paris, mungkin kayla lebih baik tidak private sama sekali. Kayla yakin akan kemampuan dirinya namun liburan ke paris harus jadi tahun ini, apapun yang terjadi maka keputusan private dengan rivalnya menjadi pilihan.

---

Siang terik.

"elsa, aku duluan ya. Pakde sudah jemput," ujar kayla sambil berlari dan melambaikan tangan.

Senin dan selasa adalah jadwal kursus bahasa inggris, sedangkan rabu sampai minggu kursus bersama rahman. Sempat protes dengan keputusan mommy, kenapa kursus dengan bedul hampir setiap hari. Lagi-lagi alasan mommy masuk akal, iya karena aku tidak ada kegiatan lagi di sekolah sedangkan rahman juga standby di rumah dan perkuliahan rahman pun sedang masa libur.

Beginilah kalau disupirin sama pakde, lebih mirip becak dari pada mobil. Kata pakde sih memang aturan berkendara neng. Tapi kalau jalan sepi, apa harus lambat juga. Waktu di mobil pun jadi terasa lama, seperti perjaalanan mau pulang kampung aja. Kayla duduk di depan samping pakde, sudah menjadi kebiasaaanya selain alasan mabuk kalau duduk di belakang, mata kayla tidak bisa kalau tidak melihat jalan.

"neng, kapan neng mau pakai kerudungnya?" cuit pakde tanpa basa-basi, dan seingat kayla pakde sudah sering menanyakan perihal cara berpakaiannya. Namun kayla pasti mengelak dengan alasan belum siap. Belum sempat menjawab, pakde melanjutkan ceritanya.

"neng, tahu kan kalau pakde sudah pernah kehilangan putri kesayangan pakde. Dan mungkin usianya sama seperti kamu sekarang. Kamu sudah pakde anggap seperti putri pakde sendiri, pakde takut kejadian citra akan terulang." Tak bisa ditutupi, suara pakde terdengar serak. Aku hanya melirik pakde, matanya memerah meski pakai kacamata tebal. Namun masih terlihat, mata itu berkaca-kaca.

Flashback On

Pakde ku ini sudah mengabdi dengan keluarga ku sejak aku masih dalam kandungan, tentunya akupun sudah menganggap pakde orang tua keduaku. Ketika kejadian naas yang menimpa putri sulung pakde, pakde sampai terkena struk dan terbaring sampai tiga bulan lamanya. Citra terpengaruh pergaulan bebas, citra anak yang cantik bahkan kuakui sangat cantik. Hampir setiap minggu teman laki-lakinya datang dan itu berbeda-beda. Padahal waktu itu kami masih SMP.

Kami tidak terlalu akrab, setiap kali bertemu citra memperlihatkan wajah tidak sukanya padaku. Pernah suatu hari, aku tidak sengaja menumpahkan air karena kakiku tersenggol ujung bawah meja. Citra marah besar, sampai menarik bajuku hingga sobek. Untung pakde datang dan melerai kami. Pakde memang sangat sayang pada citra putri semata wayangnya. Saking sayangnya, pakde tidak bisa menolak apapun permintaan citra. Hingga pada suatu kali citra meminta untuk dibelikan motor baru yang harganya sangat mahal karena memang keluaran terbaru. Awalnya pakde menolak dan memberikan penjelasan bahwa pakde dan bukde tidak ada simpanan uang sebesar itu. Tapi citra tidak terima dan mengamuk sampai pada akhirnya tidak pulang kerumah sampai tiga hari dan tidak sekolah juga. Entah kemana ia pergi dan tidur selama tiga hari itu. Pakde sampai melapor ke polisi, dan akhirnya ditemukan di yogya bersama teman-temannya yang sedang melakukan pendakian.

Aku terkejut, karena teman-teman citra yang ikut pendakian jauh sekali usianya ada yang sudah kuliah dan bekerja padahal citra masih anak smp. Citra tidak mau pulang, akhirnya pakde menyerah dan mengatakan akan membeli motor baru kalau citra mau ikut pulang. Sampai dirumah pakde memohon pada mommy dan papi hingga berlutut untuk meminjam uang. Pakde rela tidak digaji sampai uangnya cukup untuk membeli motor. Mommy tidak tega, pakde sudah sangat berjasa bagi keluarga kami. Akhirnya mommy, membelikan motor itu dan pakde hanya membayar uang awalnya saja. Sisanya mommy yang bayar. Aku masih teringat jelas bagaimana pakde menangis dan memeluk papi.

Tepat setahun kejadian itu, citra ditemukan di kamar kos dengan keadaan yang mengenaskan dan sudah tidak bernyawa. Citra overdosis obat terlarang, dan si pelaku sudah kabur. Diketahui yang menyewa kamar kos itu ketua geng motor dan berstatus napi. Pergaulan citra sangat luas dan juga sangat bebas. Pakde sampai tidak bisa melihat jenazah putrinya karena berkali-kali pingsan dan akhirnya terkena struk dan di opname sampai tiga bulan lamanya. Dokter yang menangangi pakde sempat pesimis, karena pakde sudah tidak ada semangat untuk menjalani hari tanpa putrinya. Kami hanya bisa berdoa, aku dan mommy sering mengunjunginya waktu itu. Setiap kali aku datang, pasti pakde memelukku sampai menangis dan berakhir pingsan.

Flashback off

"pakde rindu citra?" tanyaku pelan.

Pakde hanya menggeleng dan menangis. Pakde menangis sepanjang lampu merah menyala, dan kucoba menyalurkan semangat dengan menggenggam tangannya yang sudah mulai kering dan tua. Namun, pakde malah semakin keras menangisnya. Aku bingung harus berbuat apa.

"salah gue nih, ngapain pula nyebut nama citra" sesal kayla dalam benaknya.

Tepat lampu kuning menyala, pakde sudah kembali dengan kondisi normal. Cepat sekali stabilnya. Namun masih terlihat jelas, matanya sudah membengkak dan merah.

"neng, mau temani pakde ke pusara citra? Pakde sudah lama tidak mengunjunginya," aku tersentak. Aku juga lupa kapan terakhir kali aku menjenguk citra. Seketika aku mengangguk mantap mengiyakan ajakan pakde.

Pakde berdoa cukup lama, kulihat pakde tidak melanjutkan tangisannya ketika ia di mobil tadi. Wajah pakde hanya tersenyum, tidak ada raut kesedihan ketika sudah di pusara citra. Aku berpikir, mungkin otak pakde sudah tidak sinkron. Ada yang salah.

Cepat-cepat aku bertanya perihal rasa penasaranku tadi sebelum pakde sampai ke mobil. " pakde tunggu, pakde mengapa tidak terlihat sedih padahal tadi di mobil.." aku belum selesai bicara pakde langsung tertawa. Dan ia langsung masuk ke dalam mobil, dan aku semakin dibuatnya bingung.

"ihh, pakde ini aku belum selesai bicara. Pakde kenapa pula tertawa misterius seperti itu?"

Pakde menggeleng-geleng kepalanya yang sudah nampak putih, sayangnya bukan karena cat namun menandakan usia yang tak lagi muda. Di keheningan dalam perjalanan pulang, pakde menjawab pertanyaanku tadi.

"pakde enggak mau citra melihat pakde sedih. Pakde ingin memperlihatkan bahwa tanpa citra pakde baik-baik saja. Pakde bahagia, meski tanpa anak karena ada kayla yang menjadi anak pakde. Apa yang citra lakukan, besar pengaruhnya juga dari pakde. Pakde terlalu membiarkannya melakukan apapun sesuai keinginannya tanpa pakde batasi. Pakde selalu mengalah kalau dia sudah berkeras, dan pakde tidak bisa untuk mengatakan tidak padanya. Itulah kesalahan terbesar pakde." Aku hanya tertegun mendengar penjelasan pakde. Tak terasa sudah sampai depan rumah dan mesin mobil pun sudah dimatikan. Pakde pun memegang ubun-ubunku dengan mengatakan satu kalimat yang membuat aku berpikir keras.

Aku tidak bisa tidur, masih terpikirkan perkataan pakde tadi siang. Aku sayang papi, sayang mommy juga. Aku tidak mau papi masuk neraka. Aku berdoa sebelum tidur, "YaAllah berikanlah firdaus untuk papi dan mommy. Aamiin" sekali lagi terlintas dalam benakku perkataan pakde. "kalau kayla sayang papi dan mommy nya kayla, saatnya kayla tunjukkan rasa sayang itu dengan menutup aurat kayla," aku menangis dikesunyian malam tanpa penerang, tanpa pengantar tidur apalagi sebuah lagu. Hanya ada aku, dan mungkin saja malaikat maut ada bersamaku saat ini. Aku takut, tidak ada hari esok untukku. Untuk menunjukkan rasa sayang dan cintaku pada papi dan mommy. Ditemani penyesalan, berputar bagai film rusak, dimana adegan-adegan aku yang belum menjadi anak yang berbakti. Papi mommy maafin kayla.

---

Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya: "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka menjulurkan khimarnya (jilbab) ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Rasulullah SAW. bersabda: "Wahai putriku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka yang di dunia nya tidak mau menutup rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya". (HR. Bukhari & Muslim)

"Selangkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah pula ayahnya itu masuk ke neraka. Selangkah seorang isteri keluar rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah pula suaminya itu masuk ke neraka"

---

halo guys, sorry ya baru update disini..

mager banget nih..

typo dan kritik lainnya monggo komen aja jgn sungkan ya..

thanks for reading..

happy reading guys..

Continue Reading

You'll Also Like

110M 3.4M 115
The Bad Boy and The Tomboy is now published as a Wattpad Book! As a Wattpad reader, you can access both the Original Edition and Books Edition upon p...