US - Untold Story (Spin Off "...

بواسطة itsputia

1.2M 187K 21.6K

Putri Zhalia dihadapkan dengan seseorang yang menurutnya bukan 'kelasnya'. Sementara Jaerend yang terbiasa de... المزيد

01
02
3
4
5
6
07
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28 [LAST]
Jano's Wedding (2)

Jano's Wedding (Bonus)

41.8K 5.1K 504
بواسطة itsputia

Summary: This part isn't related to the previous part of this story. On this chapter I'll explain widely how Jaerend can come to Jano's wedding and how they can get to know each other. This chapter is more likely related to the "Senior, chapter 35 & 37".

—————

Jaerend

Malem minggu enaknya ngapain??

Udah jelas lah, Jaerend Viscaeno mau ngapain?

Udah ketebak kan ya?

Yaps! Betul sekali, time to ngapel Jaerend's girlfriend!

Mau mengumpat?

Gue sih bodo amat, yang penting gue bahagia meskipun bikin kalian berkata,

'Cringe'

'Cringe'

'Cringe'

Halah, cringe juga kalian pada kangen gue kan?

Ngaku aja.

Jam lima sore gue udah rapi, wangi dan ganteng, sebenernya gak mandi aja gue udah ganteng. Gue kemudian ngeluarin motor matic yang biasa gue pakai, kalau jalan sama Putri enaknya naik motor biar bisa di peluk-peluk.

Eh? Tapi gue gak modus kok! Putri sendiri yang bilang lebih suka naik motor dari pada mobil. Curiga, Putri diem-diem suka meluk gue tapi malu bilang.

Padahal kalau bilang, mau seharian berpelukan juga gakpapa. Asal gak didepan Satya aja sih, ntar diceramahin panjang lebar, males pokoknya.

Baru juga keluar dari pager rumah, gue lihat ada mobil yang berhenti di rumah depan gue. Rumah depan gue tiga bulan lalu dijual, kemudian dibeli sama mas-mas. Kata orang sih ganteng, tapi maaf gantengan gue banget lah.

Habis beli, rumah itu di renov habis-habisan. Kata Wildan si anak Arsi yang paling ngeselin, dulu rumah itu punya design interior Victorian. Kalau menurut gue yang gak paham tentang design-design rumah, kata gue itu rumah gayanya eropa-eropa klasik, perbapotnya ukuran big size semua, kalau pernah masuk rumah itu kalian bakalan ngerasain vibes jadi bangsawan eropa. Dulu rumah itu punya pengusaha sukes dari Singapur, tapi karena dia mau balik ke kampung halaman rumah itu akhirnya dijual sama pengacara.

Kemudian waktu renov rumah, si Wildanu Kampret Saputra itu ngajakin gue wawancara kontraktornya. Katanya dia kepo mau diapain rumahnya. Dia yang pengen tau, kenapa gue yang diajak susah sih?

Meskipun cuma depan rumah, gue tuh males banget ikutan sesuatu yang bukan urusan gue. Beda sama Wildan yang suka nyampurin urusan orang.

Termasuk hubungan orang.

Long short story, gue sama Wildan jadi kenal sama si pemilik rumah. Namanya Jano Marais Harahab, S.H., M.H.

Orangnya easy going dan friendly, hobby ngelawak juga, kita gampang deket sama dia karena personality dia yang gak kaku. Bang Jano meskipun tajir orangnya gak sombong, merakyat banget kayak Jaerend Viscaeno.

Kalau gue jadi dia sih gue udah hobby pamer harta kali ya? Karena riya itu nikmat.

Bang Jano, dimata gue sama sekali gak keliatan kayak pengacara, asli sih dia lebih cocok jadi komedian aja. Lo tau gak waktu gue tawarin makan dirumah gue dia mau apa?

Singkong goreng!

Anjay, dirumah Jaerend Viscaeno mana ada singkong sih? Lawak bener.

Udah gitu dia kalau habis ngeliat progress rumah dia kan suka ngajakin gue, Wildan dan Darren -iya Darren akhirnya kenal, buat makan atau sekedar keluar ngobrol-ngobrol ringan. Dia pasti ngajakinnya ke warung tenda atau ke tempat lain asal bukan restoran mahal.

Gue, Wildan dan Darren kaget juga awalnya, ini Bang Jano gokil juga. Tapi suatu hari dia bilang kenapa lebih suka beli di warung-warung pinggir jalan,

"Gue lebih suka ngasih uang gue ke pedagang kaki lima karena gue mau memperkaya mereka aja. Itung-itung bantuin mereka ngasih makan keluarga dan pegawainya. Kalau orang yang punya restoran atau usaha franchise kan rata-rata udah tajir, gue beli atau enggak gak ngaruh juga."

Anjir gue langsung malu sendiri dengernya. Malu sama diri sendiri lebih tepatnya.

"Sensasi makan di warung tenda atau trotoar jalan itu beda, kadang lo bisa ngobrol sama strangers dan sharing cerita-cerita gak penting yang kadang malah bikin kita jadi tau, disisi lain lingkungan kita yang cenderung berkecukupan ada banyak cerita yang gak kita tau."

Keren sih, Bang Jano.

"Eh? Apakabar bang?" Gue mendekat dengan motor gue ke dua orang itu.

"Hoi, apakabar lo?" sapa Bang Jano dengan tampilan casual nya.

"Eh? Sama pacarnya?" tebak gue, perempuan disampingnya tersenyum ramah.

Bau-bau mau nikah nih, udah ngajak pacarnya main kerumah barunya soalnya.

"Hahaha, kenalin dia Refa."

"Hai Kak, gue Jaerend." Gue melambaikan tangan

"Gue pamit dulu ya bang."

Bukannya gak mau lama-lama, gue udah janji jam lima sampai rumah Putri soalnya.

"Mau kemana lo? Keluyuran mulu perasaan," tanya Bang Jano sambil melipat tangannya didada.

"Malem minggu ngapain lagi?" kata gue sambil menstater sepeda motor.

"Haduh, dasar bucin. Ati-ati lo."

"Yoi, duluan bang. Mari kak," pamit gue sambil sedikit menudukkan badan kemereka.

"Put, tau gak. Pengacara yang beli rumah, depan rumah aku. Dia kayaknya mau nikah deh?"

"Kamu dapet undangan?" tanya Putri yang sebenernya lagi sibuk sama laptopnya tapi malah gue gangguin.

Malem minggu mending liatin gue daripada liatin layar laptop Put.

"Nebak doang sih, soalnya tadi dia bawa pacarnya kerumah barunya."

"Sok tau banget kamu, mungkin mbaknya mau liat rumahnya Mas nya."

"Kamu jangan manggil dia mas!"

"Hah? Terus? Manggil apa? Bapak depan rumah kamu?"

"Panggil aja Bapak Jano," jawab gue sambil tiduran di sebelah Putri.

"Kata kamu dia masih dibawah tiga puluh? Masa bapak?"

"Yaudah Kak aja, gausah mas-mas-an."

"Manggil Masnya ke Mas Jaerend aja, hahaha," gue ketawa sambil liatin Putri yang udah siap mau nabok gue.

"Seriusan yang, 'Mas' sounds lovely and I feel softer than 'kak' or 'bang'. Aku suka dipanggil mas, apalagi pas KKN, mas Jaerend..."

"Ribet kamu tuh."














Dugaan gue bener dong, gak sampai dua bulan, gue dapet undangan nikahan dari Bang Jano. Udah gitu gue dapet screen time buat ngasih greeting ke mereka.

Wah, gue gak nyangka. Soalnya gue kan cuma tetangga ingusan doang. Makasih Bang Jano, besok kalau nempatin rumah baru gue gorengin singkong deh.

"Tuh? Percaya sama Jaerend. Dibilang mereka bakalan nikah," gue berbangga hati nunjukin undangan itu.

"Iya deh iya, tapi kan mendahului Tuhan itu dosa," Putri ketawa pelan sambil ngebuka undangan itu.

"Temenin kondangan dong Put,"

"Hah? Aku banget?"

"Ya iya? Siapa lagi? Masa sama Mbak Tini?"

"Kalau kamu mau gapapa kok. Mbak Tini besok sabtu longgar."

Gue memincingkan mata, kayak gini nih nyebelinnya Putri. Gak pernah mau kalau gue ajakin keacara-acara ramai.

"Please? Dia kan bukan temen kampus aku. Ya? Masak aku pergi sendiri, ngenes banget."

Putri melipat bibirnya, rautnya terlihat memikirkan ajakan gue.

"Enggak nyaman aja Jeje," jawabnya halus.

"Kenapa? Kan ada aku?"

"Ntar ketemu Wildan sama Darrem juga kok," gue memancing.

Biasanya kalau ada temennya yang lain, Putri agak lunak.

"Yaudah bertiga aja kalian, aku gak bisa dandan Jeje. Ntar bikin malu kamu."

"Yaaaang."

"Udah cantik seriusan, kayak biasanya juga udah cantik. Jaerend ganteng Putri juga cantik oke?"

"Apa aku ganti nama jadi pangeran aja? Atau tambah nama? Pangeran Jaerend Viscaeno, nanti sama Putri Zhalia?"

Dia menggeleng, "Sendiri aja ya?" pintanya.

Gantian kini gue yang menggelengkan kepala, "Sama Putri, atau gak dateng."

"Eh? Kok ngancem?"

"Gimana kamu bisa bilang gak dateng? Itu masnya udah ngasih screen time buat kamu katanya?"

"Kok mas?"

"Bapaknya, iya maaf," koreksinya.

"Hargai dia yang udah kasih kamu undangan dong."

"Hargai Jaerend juga dong," tembakku balik.

"Gatau pokoknya sama kamu. Kalau kamu gak mau yaudah aku skip aja."

"Ngancem banget ih? Kesel," Putri mencubit lenganku pelan.

"Biar kamu mau hahaha," kata gue sambil memeluknya erat.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

MERBABY بواسطة yaya

قصص المراهقين

2.4M 255K 45
Katanya, kalau pengin tahu gimana sifat asli seseorang, ajaklah orang itu mendaki gunung. Padahal Tyrandra tidak pernah tertarik dengan Adam, apalag...
Stay With Me بواسطة Azizahazeha

غموض / الإثارة

1.1M 99.7K 64
WARNING! CERITA BANYAK MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN PEMBUNUHAN *** -Musim Pertama- Malika Kamilah mendapat tuduhan atas pembunuhan teman satu kosn...
25.1K 2.7K 25
"Eh, eh, mereka pacaran ya?" "Keknya iya. Deket banget gitu!!" "Ih apaan, gak terima gue!" "Heh, lucu banget tau merekaaaa!!" "Itu sama Beomgyu kan...
138K 18.9K 49
hanya fiksi! baca aja kalo mau