HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤
HAPPY READING!
-14.36 Wib
Dira melangkahkan kakinya memasuki kamar, dan terlihat Rey sudah berbaring dan mulai terlelap tidur.
Dira kemudian menghela nafasnya, GAK BISA TIDUR DONG GUE.
YAILAH..
YANG BEGADANG GUE, YANG ENAK-ENAKAN TIDUR DIA.
GAK BENER, NIH.
Dira kemudian berjalan menuju meja belajarnya, melanjutkan tugas yang diberikan oleh Rey.
INI NIH YANG KATANYA MAU NGERJAIN TUGAS BARENG?
BARENG APA?
BARENG KASUR?
GAK SOLID BANGET, ANJIR!
Dira kemudian terfokus pada laptopnya, mengerjakan tugasnya dengan fokus dan penuh niat.
Selang beberapa menit, Rey terbangun dan melirik ke arah Dira.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
NAPE LAGI SIH, BAMBANG!
"Apa" ucap Dira tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop
"Saya laper" ucap Rey
GAK NANYA!
"Ya makan lah, Pak" ucap Dira
"Masakin saya mi" ucap Rey
WHAT?!
Dira kemudian menoleh ke arah Rey dengan cepat, ia mengerutkan dahinya.
"Kok saya?" ucap Dira dengan terkejut
Rey menaikkan sebelah alisnya, "kenapa?" ucapnya
NANYA LAGI!
"Saya lagi ngerjain tugas, Pak" ucap Dira
Rey menatap Dira dengan tajam, "kan saya ngasih tugasnya juga tidak banyak" ucapnya
GAK BANYAK MENURUT LO?
"Ya tapikan banyak atau sedikit, saya mesti ngerjainnya Pak. Mana dikumpulin lusa" ucap Dira
Rey kemudian mengubah posisinya menjadi duduk, "kamu istri saya" ucapnya
Dira kemudian menaikkan kedua alisnya, GUE JUGA GAK BILANG GUE ISTRINYA SONG JOONG KI.
"Saya juga mahasiswi bapak" ucapnya tidak mau kalah
"Jadi, kamu mau ngerjain tugas sebagai mahasiswi dengan imbalan nilai yang tidak seberapa itu atau mengerjakan tugas kamu sebagai istri yang dengan imbalan pahala?" ucap Rey
YAILAH, BAWA-BAWA NILAI SAMA PAHALA LAGI.
GUE JUGA MAU DUA-DUANYA KELES!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
"Iya, Pak" ucap Dira
"Jadi bagaimana?" ucap Rey
"E.. saya lagi ngerjain tugas, Pak" ucap Dira
"Nilai kamu nol" ucap Rey
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "Hah?! Gak bisa gitu dong, Pak!" ucapnya protes
"Saya minta kamu buat masakin saya bukan hanya kamu istri saya, tapi kamu harus bayar hutang sama saya" ucap Rey
Dira mengerutkan dahinya, "hutang? Hutang apa, Pak?" ucapnya dengan heran
"Kamu gak inget?" ucap Rey
Dira menaikkan kedua alisnya, ia kemudian berpikir.
HUTANG?
EMANG GUE ADA NGUTANG SAMA DIA?
KAPAN?
ATAU.. BAJU?
AH ILAH!
Dira kembali menatap Rey dengan tajam.
"Kamu inget?" ucap Rey
Dira kemudian menganggukan kepalanya, "inget, itu doang? Kan bapak yang maksa juga. Ah ilah, ntar saya bayar deh. Berapa, Pak?" ucapnya
Rey mengerutkan dahinya, "hah, maksa? Maksud kamu?" ucapnya
Dira menghela nafasnya, "yailah bapak mah, baju kan? Yang kemaren? Buruan bilang, berapa?" ucapnya
Rey menghela nafasnya, "kalau tidak tau, jangan sok tau" ucapnya
Dira mengerutkan dahinya, "bener, kan? Emang apa? Perasaan saya gak ada ngutang sama bapak, juga" ucapnya protes
Rey memutar kedua bola matanya.
"Nah, kan. Bapak boong, kan? Yaiyalah, saya mah gak pernah ngutang sama bapak" ucap Dira
"Kamu beneran gak inget?" ucap Rey
Dira memutar kedua bola matanya, "kan saya emang gak pernah ngutang sama bapak" ucapnya
"Coba kamu inget lagi" ucap Rey
Dira menghela nafasnya, "gak ada, bapak. Masya Allah" ucapnya dengan malas
"Tadi pagi?" ucap Rey
"Tadi pagi apa lagi sih, Pak" ucap Dira
"Kamu.. serius gak inget?" ucap Rey
Dira kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar, "to the point deh, Pak!" ucapnya dengan kesal
"Kamu nyium saya!" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam
Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia kemudian mencoba kembali mengingat kejadian tadi pagi.
"Hmm"
"gapapa, Pak. Ini mimpi doang, kok"
"mimpi kamu terlalu vulgar"
"bapak ngatain mimpi saya vulgar? Bapak dimimpi saya, loh"
Rey kemudian mencubit sebelah pipi Dira, membuat Dira mengaduh kesakitan.
"Akh!"
"Ini mimpi?"
Dira segera melepaskan cubitan Rey pada pipinya, "sakit, Pak!"
"Mimpi apa yang kerasa?"
"Ciuman tadi gak gratis"
MAMPUS!
GIMANA, DONG!
Dira memejamkan matanya, ia kemudian membuka sedikit matanya dan melirik ke arah Rey.
MANA DIA MASIH INGET LAGI!
DIR, SUMPAH LO MALU-MALUIN GUE!
"Udah inget?" ucap Rey
Dira menganggukan kepalanya dengan ragu, "hmm" gumamnya
"Udah buruan" ucap Rey
Dira membuka matanya lebar-lebar, ia kemudian menatap ke arah Rey. "Tapikan, saya gak sengaja, Pak!" ucapnya
"Lalu saya perduli?" ucap Rey
Dira mengerutkan dahinya, BANGKE!
"Udah sana, buruan" ucap Rey
"Lalu saya perduli" ucap Dira membalas ucapan Rey
Rey menatap Dira dengan tajam, "kamu ngikutin omongan saya?" ucapnya
Dira hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh, ia kemudian tersenyum.
"Baik. Kalau kamu tidak mau masak mi untuk saya, berarti kamu harus bayar pake ciuman" ucap Rey sembari menyeringai
Dira kembali membelalakkan kedua bola matanya, WHAT!
OKE, SANTAI DIRA.
DIA GAK MUNGKIN BERANI NYIUM LO.
DIA CUMA BERANI NGANCEM, KOK.
RELAX.
Dira menaikkan kedua alisnya, "emang bapak berani?" ucapnya
Rey hanya mengangkat kedua bahunya, "saya gak main-main" ucapnya
HALAH MANA BERANI LU.
Dira hanya tersenyum, "oh, ya?" ucapnya
Rey kemudian melangkahkan kakinya mendekati Dira, membuat Dira meneguk salivanya.
Rey menghentikan langkahnya tepat dihadapan Dira.
Dira mengerutkan dahinya, "ehm.. ba-pak mau ngapain?" ucapnya terbata-bata
Rey tersenyum, membuat Dira menatapnya dengan takjub.
ANJU, GINI YA MODELNYA ORANG YANG GAK PERNAH SENYUM?
MANIS BAT LU, OM!
ASTAGFIRULLAH, SADAR DIR!
"Saya bilang, saya gak main-main" ucap Rey
Dira membelalakkan kedua bola matanya, MAMPUS!
Rey segera mendekatkan wajahnya ke arah Dira, membuat Dira memundurkan kepalanya.
Rey memeluk pinggang Dira, ia kemudian menarik tubuh Dira agar lebih dekat dengannya.
Dira menyipitkan matanya, "ehm.. Pak" ucapnya dengan risih
"Hmm" gumam Rey
Saat semakin dekat, Dira meletakkan kedua telapak tangannya pada dada Rey, menahan tubuhnya agar tak lebih dekat.
Rey menatap Dira dengan tajam.
"S-saya mahasis-wi bapak, loh.." ucap Dira berniat menyadarkan Rey
"Dikampus kamu mahasiswi saya, dirumah kamu istri saya. Paham?" ucap Rey
Dira mengerjapkan matanya, "tapi, Pak.." ucapnya
"Kenapa, sayang?" ucap Rey dengan lembut
Dira kembali meneguk salivanya, APA DIA BILANG?
SAYANG?!
Rey kembali mendekatkan wajahnya ke arah Dira, dan kembali ditahan oleh Dira.
"Oke, saya masakin mi!" ucap Dira dengan cepat
"Kamu bohong" ucap Rey
Dira mengerutkan dahinya, ia kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Sumpah!" ucap Dira
Rey menatap Dira dengan tajam, "jaminannya?" ucapnya
Dira mengerjapkan matanya, "jaminannya?" ucapnya
Rey menganggukan kepalanya.
"E.." Dira tampak berpikir
"Kamu bohong" ucap Rey
"Nilai saya nol!" ucap Dira dengan cepat
Rey semakin menatap Dira dengan tajam.
"Janji!" ucap Dira
Rey menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian melepaskan pelukannya pada pinggang Dira.
"Oke" ucap Rey
Dira menghela nafasnya dengan lega.
ALHAMDULILLAH!
"Lima menit harus sudah disini, kalau tidak nilai kamu nol" ucap Rey
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "Hah?! Bapak serius?!" ucapnya
"Kalau tidak mau, ya.." ucap Rey sembari menatap ke arah bibir Dira sekilas
Dira meneguk salivanya, MESUM!
"Gimana?" ucap Rey
"Oke!" ucap Dira dan bergegas berlari menuju dapur dengan secepat kilat
HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
GIMANA PART INI?
JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><
JANGAN BOSEN, YA!
SEE U!