Straight-A Student | ChanBaek

Door zerofoue

81.3K 11.2K 1.9K

completed ✅ Selak beluk kehidupan Baekhyun. Tapi, tidak ada yang mulus seperti yang terlihat oleh kebanyakan... Meer

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
- Epilogue -
Bonus Chapter: one
Bonus Chapter: two
Bonus Chapter: three

Chapter 17

1.1K 180 31
Door zerofoue

Jangan lupa vote + comment ya! Hehe dukungan dari kalian menjadi motivasi tersendiri bagi penulis. Terima kasih dan enjoy the story! <3

***

Chanyeol menyandarkan tubuhnya di senderan kursi kulit yang ia gunakan sedari tadi. Ia mengendurkan otot lehernya yang tegang dan menerawang ke jendela kamar yang memperlihatkan hujan lebat yang sedang turun membasahi kota.

Karena hujan ini dan beberapa urusan di kampus lainnya, banyak dosen yang memilih untuk tidak mengajar. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang memutuskan untuk tidak datang. Termasuk Chanyeol dan Baekhyun.

Setidaknya, Chanyeol menggunakan waktu luangnya untuk mengerjakan tugas yang belum sempat ia selesaikan. Akhirnya, setelah susah payah melawan rasa malas yang datang karena suara hujan deras yang mendayu-dayu, Chanyeol berhasil juga. Sedangkan Baekhyun, sepertinya ia sedang sibuk di dapur dengan kegiatan yang entah apa. Chanyeol juga tidak tahu.

Chanyeol menggapai laptop yang hanya menganggur dan tergeletak di samping tas. Untuk menghilangkan rasa penat, Chanyeol pikir menonton beberapa video di internet tidak akan merugikannya.

Lelaki dengan tinggi 185 cm itu berdiri dan mengubah tempatnya menjadi di atas satu-satunya kasur di kamar. Ia menyenderkan tubuh bagian atasnya pada kepala tempat tidur dan meluruskan kaki panjangnya. Dengan tenang, ia membuka komputer jinjing yang ia letakkan di atas pangkuannya dan menyalakannya.

Ia menemukan beberapa hal menarik setelah beberapa menit menjelajahi dunia internet, termasuk salah satu serial yang ia belum pernah dengar sebelumnya. Ia tertarik dan memutuskan untuk menontonnya setelah melihat beberapa ulasan warganet yang tampaknya sangat puas dengan apa yang mereka saksikan.

///

Baekhyun menutup buku novelnya yang ia baca sedari tadi. Gelas teh yang tadi penuh, sekarang sudah kosong. Sepertinya ia sudah menghabiskan waktu yang cukup lama di meja makan.

Ia melirik ke arah kamarnya dengan Chanyeol dan tidak ada tanda-tanda bahwa Chanyeol akan keluar dari sana.

Karena ia pikir Chanyeol mungkin lelah karena tugas menyibukkannya dari tadi siang, ia memutuskan untuk menjadi sahabat yang baik dan membuatkan secangkir teh hangat untuk Chanyeol.

Sembari menunggu air panas mendidih di dalam teko, Baekhyun membuka laci untuk mengeluarkan toples madu. Chanyeol sangat menyukai teh yang dibuat manis dengan madu. Selain itu, Chanyeol juga menyukai perasan lemon dalam tehnya. Baekhyun membuka pintu kulkas dan mengambil buah warna kuning yang setelahnya ia potong menjadi beberapa bagian.

Dengan hati-hati, ia menuang air panas yang baru mendidih ke dalam cangkir yang sudah memiliki kantung teh di dalamnya.

Setelah teh itu jadi, Baekhyun meletakkannya di atas nampan kecil dan membawanya ke kamar. Dengan susah payah, ia berusaha untuk membuka pintu kamar tanpa menumpahkan teh yang ia bawa.

Baekhyun tersenyum saat melihat ekspresi Chanyeol. Chanyeol tampaknya sangat asyik menatap layar laptopnya yang entah sedang menampilkan apa.

"Chanyeol," Baekhyun memanggil dan hanya dibalas oleh kesunyian. Namun, sepertinya Chanyeol menyadari bahwa Baekhyun datang. Karena ia melepaskan salah satu earphone yang berada di telinganya.

"Lagi ngapain sih?" Lagi-lagi ia mengutarakan pertanyaan. Sepertinya Chanyeol belum ada ketertarikan untuk menjawab pertanyaan Baekhyun. Jadi, Baekhyun hanya berjalan untuk meletakkan nampan yang ia bawa di nakas sebelah sisi ranjang Chanyeol.

"Gue taruh sini ya."

Ia meletakkan nampan itu dengan lembut, takut bahwa isi teh dalam cangkir akan tumpah.

Baekhyun berbalik dan matanya menemukan layar yang sedari tadi ditatap oleh Chanyeol dengan sangat intens. Dan ia tidak bisa menahan diri untuk tidak membelalakkan matanya.

Dua orang.

Satu menindih yang lain.

Dan ia bisa membayangkan audio yang didengarkan oleh Chanyeol.

Tidak ingin membuat keadaan menjadi canggung, Baekhyun hanya berpura-pura tidak melihat dan langsung berjalan pergi, mendudukkan dirinya di kursi meja belajar mereka.

Ia bergerak dengan tergesa-gesa untuk menyalakan iMac di hadapannya. Untuk mengalihkan pikirannya dari apa yang baru saja ia lihat.

Namun, baru beberapa menit ia mencoba untuk fokus dan memaksakan diri agar tertarik dengan apa yang tersedia pada layar di hadapannya, Chanyeol menghela nafas berat. Setelah itu, sahabatnya terus saja menghela nafas dan lama kelamaan, Baekhyun mengerti bahwa Chanyeol terengah-engah.

Beberapa menit Baekhyun habiskan untuk mengalihkan perhatiannya dari suara nafas Chanyeol. Ia gagal.

Akhirnya dengan takut-takut, Baekhyun menolehkan kepalanya dan melihat air muka Chanyeol yang terlihat kaku. Secara reflek, ia mengalihkan perhatiannya lagi. Diam-diam berterima kasih karena Chanyeol belum menyadari tingkah laku anehnya.

Ia memejamkan matanya, mencoba untuk mengumpulkan keberanian sebelum berjalan mendatangi Chanyeol.

"Lo... butuh bantuan?" Baekhyun meringis malu saat Chanyeol mendongak dan kedua mata elangnya bertemu sipitnya.

"Itu." Mata bulan sabitnya ia lirikkan ke benda yang terletak di antara kedua kaki Chanyeol. Itu terlihat sakit, dijelaskan oleh gundukan besar yang gagal dilindungi oleh celana olahraga abu-abu milik Chanyeol.

Chanyeol tampak sadar dengan situasi dan ia menyingkirkan laptop yang ia gunakan dari pangkuannya.

Baekhyun mendudukkan dirinya di samping Chanyeol sebelum merunduk dan meraih tali pengerat celana di pinggang sahabatnya.

Ia gugup, tapi karena alasan yang ia sendiri juga tidak ketahui, ia sangat ingin melakukan ini. Dengan ragu, Baekhyun menyentuh waistband celana milik Chanyeol dan menariknya pelan.

Dan tampaknya Chanyeol sudah kepalang tidak sabar dengan apa yang Baekhyun akan lakukan. Ia menarik celananya cepat dan itu membuat Baekhyun tertegun sejenak. Diam-diam, Chanyeol menyeringai. Apa Baekhyun terpana akan ukurannya?

Chanyeol tidak ingin memaksa. Maka dari itu ia sabar dan tidak melakukan apapun. Ia membiarkan Baekhyun untuk memulai.

Baekhyun, perlahan-lahan, menyentuh dan menggenggam benda kebanggaan milik Chanyeol. Itu sukses membuat Chanyeol sedikit frustasi. Ia menggeram rendah karena merasa gemas dan kenikmatan yang mulai ia rasakan dalam satu waktu.

Baekhyun mulai tidak ragu dan berani dengan apa yang ia lakukan. Kedua tangan indahnya menggenggam milik Chanyeol dan membuat gerakan maju mundur secara teratur.

"Fuck." Chanyeol mengumpat dengan nada rendah. Baekhyun melirik ke arah wajah Chanyeol dan itu membuat beberapa ide lain bermunculan di pikirannya.

Ia menarik nafas dalam sebelum merunduk dan berhenti ketika milik Chanyeol berada tepat di depan matanya. Baekhyun dengan lembut memasukkan benda itu ke dalam mulutnya sendiri dan memejamkan matanya malu ketika geraman Chanyeol menjadi lebih keras. Ia bisa merasakan suhu tubuhnya yang mulai meremang. Entah karena situasi atau karena rasa malu yang ia rasakan.

Chanyeol merutuki posisi mereka saat ini. Jujur saja ia merasa kurang nyaman. Oleh sebab itu, ia mendorong pelan kepala Baekhyun yang sedang bergerak maju dan mundur.

Ia bergerak cepat dan bangkit berdiri sebelum menuntun Baekhyun untuk berlutut di lantai samping ranjang.

"Buka." Chanyeol menggenggam rambut Baekhyun sebelum membenturkan penisnya beberapa kali ke bibir merah milik Baekhyun.

Chanyeol tahu Baekhyun terengah-engah dan sedang berusaha untuk mengatur nafasnya. Namun, saat Baekhyun membuka bibirnya dan kembali melakukan hal-hal yang Chanyeol tidak bisa tolak karena kenikmatannya, Chanyeol tidak bisa apa-apa.

Baekhyun meraih bagian lutut belakang Chanyeol untuk menjadikannya sebagai tumpuannya. Ia mencoba untuk melahap milik Chanyeol sejauh yang ia bisa. Tapi, semalu-malunya ia untuk mengakui ini, Chanyeol sangat-sangat besar. Saat ia mencoba untuk memasukkan penis Chanyeol lebih jauh, benda tumpul itu menubruk belakang tenggorokannya dan itu membuat air mata merembes, memburamkan pengelihatannya. Akan tetapi saat melihat bayangan Chanyeol yang mendongakkan kepalanya ke belakang, Baekhyun tahu betapa ia memberikan kenikmatan untuk Chanyeol. Dalam seketika, ia tidak tahu cara untuk berhenti.

"Baekhyun, lepas." Beberapa menit kemudian ketika Chanyeol merasa bahwa pelepasannya sudah dekat, ia mencoba untuk melepaskan hisapan Baekhyun.

Tapi Baekhyun tampaknya masih gigih dalam memuaskan Chanyeol, ia tidak mau melepaskannya.

"Baek, kalo lo ga lepas. Gue enggak akan bisa tahan lagi."

Bahkan dengan peringatan itu, Baekhyun masih saja diam dalam posisinya. Menghisap, menjilat, dan memaju mundurkan kepalanya. Ia ingin Chanyeol untuk mendapatkan pelepasannya.

Chanyeol menggeram ketika mencapai pelepasannya dan kelabakan beberapa detik kemudian. Mengadahkan tangannya di hadapan mulut Baekhyun agar memuntahkan cairannya.

"Keluarin." Chanyeol memerintah dengan suara tegas. Ia mulai merasa dongkol ketika Baekhyun tidak merespon apapun.

"Keluarin, Baekhyun." Dengan ragu dan tidak ingin membuat kontak mata dengan Chanyeol, Baekhyun melepehkan sebagian cairan yang ada di dalam mulutnya ke tangan besar Chanyeol.

Dalam sekejap, Chanyeol menghilang di balik pintu kamar mandi. Meninggalkan Baekhyun dengan wajah penuh peluh, merona, dan tentunya sesuatu yang tegang di bawah sana.

'Gue barusan ngapain?'

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

143K 2.1K 33
Sarah 'Riser' Woods is a female pilot who was the youngest in her division to get into Top Gun. She befriends Pete 'Maverick' Mitchell and Nick 'Goos...
28.8K 319 16
hey! hope you enjoy these one-shots I write! these will be an x reader book sorry if that isn't what you're looking for! The original characters all...
79.6K 2K 31
A little AU where Lucifer and Alastor secretly loves eachother and doesn't tell anyone about it, and also Alastor has a secret identity no one else k...