Because They ( Tidak Dilanjut...

By btsyd_937

17.1K 2.1K 404

Asma Qanita Humaira, gadis manis yang akan menceritakan sedikit kisah hidupnya di Negara Korea, tempat 7 pang... More

Prolog ✨
Who I'm?
Bimbang
Antara pulang dan bertahan
Keputusan Akhir
La Tahzan
Mulai menjalaninya
Antara Sebal dan Sabar
Hati yang patah kembali
kabar mengejutkan dari leya
Antara Aku Dan Yeon Soo
Dibalik sebuah keputusan
Kehidupan Baru
Cobaan Sang Arsy
Akan Adakah Masalah Baru?
Leya Story
Menahan atau Ikhlaskan?
Keadaan
Rapuh
Akan Terjadi Sesuatu
Terbongkar
Penyesalan
Benci Dan Cinta
Satu Masalah Selesai
Dua Kata Mengubah Segalanya
Idol Dan Fans atau Managernya?
Bukan Akhir
Sisi Lain Asma
Sisi Lain Asma: Sihir Ajaib
Sisi Lain Asma:Daya Tarik
Sisi Lain Asma: Ternyata dia lucu
Sisi Lain Asma: Tulus
Sisi Lain Asma: Elegan
Sisi Lain Asma: Ramah
Sisi Lain Asma: Tetap seperti itu
Bisikan Rasa Khawatir
Jangan Ragu
Romansa cinta
Bersama Pencipta Semesta

Inikah Takdir-Mu?

554 67 13
By btsyd_937


Assalamualaikum

💜💜💜

“Apabila datang musibah yang besar, maka besar pula anugerah yang datang setelahnya. Dan apabila datang kesulitan yang sangat, maka datang pula kelapangan yang luas setelahnya.”

°°°

Aku masih duduk disebelah manager sejin dengan perasaan yang amat gelisah, bahkan aku terus menerus menyeimbangkan napas ku. Aku menatap manager sejin, ia terlihat santai saja berbeda dengan ku yang mulai tak nyaman untuk duduk terus menerus.

Dan bang PD-nim juga, sepertinya ia sudah tak sabar memberikan pengumuman kepada BTS, tapi aku merasa ada suatu perasaan yang membuatku tak mau bertemu BTS. Aku tak tau harus berbuat apa? Hanya doa yang sendari tadi aku panjatkan kepada Illahi Rabbi agar pertemuan ini berjalan dengan lancar.

Pintu mulai terbuka, aku semakin meremas-remas kedua tanganku yang sudah bercampur dengan keringat. Sungguh, aku tak sabar melihat mereka namun di sisi lain aku merasa takut bertemu mereka.

Dan saat pintu terbuka lebar...

Namjoon Oppa, dia yang membuka pintu. Berjalan paling depan dan disusul yang lain di belakangnya, mereka menggunakan pakaian yang tidak formal. Dan satu lagi, terlihat jelas senyum ceria dari masing-masing member membuatku ikut tersenyum. Dan menangis tanpa sebab. Aku melihat mereka berjalan dengan tegap seperti melihat tujuh pangeran yang telah berhasil membanggakan kerajaan dan para rakyatnya.

Aku tak henti-hentinya mengucap syukur didalam hati, akhirnya aku bisa melihat mereka secara Langsung bahkan saat mereka sedang tertawa ceria akan suatu hal.

Aku segera menunduk dan mengusap air mata yang keluar entah dari kapan. Berharap saat aku mengangkat wajah dan melihat mereka, mereka tersenyum ramah pada ku dan aku membalasnya dengan senyum yang tak kalah ramah seperti mereka. Tapi, harapan itu pupus seketika.

Senyum yang tadinya mengembang menghiasi wajah mereka telah hilang, diganti dengan ekspresi keterkejutan mereka saat melihat. Aku. Namun aku tetap melempar senyum ramah pada mereka dan mereka pun membalasnya, walaupun bias ku sendiri tidak tersenyum padaku.

"Hei, kenapa kalian berdiri di sana. Kemarilah!" Kata manager sejin.

"Ah, ne." ucap sang leader. Mereka duduk tepat didepan ku, hanya berjarak beberapa meter saja. Dan sepertinya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dari sebelumnya.

"Karena kita sudah berkumpul semua, aku akan memberikan informasi kepada kalian." Cletuk bang PD-nim sambil meletakan ponselnya ke atas meja dan menatap para member BTS.

Sekilas Namjoon Oppa melihatku dengan ekor matanya. Aku tahu sepertinya dia bingung dengan keberadaan ku disini atau bahkan buka Namjoon Oppa saja, tapi semua member.

"Jadi begini, kalian sudah tahu bukan bahwa manager kalian yang satu ini sedang agak kurang sehat. Maka dari itu aku cari pengganti sementara, namun sejin tetap akan bekerja dan dibantu dengan manager baru kalian, yaitu. Asma." Lanjut bang PD-nim dan melihatku. Aku segera tersenyum kepada mereka dan sedikit menundukkan kepala.

"Tidak.."

...aku menolaknya..!"

Sontak aku mengangkat kepalaku. aku tidak salah mendengar perkataan itu kan?.

"Hyung.." kata Namjoon Oppa, dia melihatku sekilas, mungkin Oppa memahami perasaanku sekarang ini dan berusaha mencegah hyung-nya itu.

"Apa!!aku tahu kalian juga tidak menyetujuinya, eoh." ucapnya yang sudah siap melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan.

"Yoongi duduklah!"

Dengan terpaksa yoongi Oppa duduk kembali, namun aku tahu jauh didalam lubuk hatinya ia merasa sama sekali tak nyaman dengan keberadaanku di sini.

"Aku meminta pengertian dari kalian,,,dan keadaan juga mendesak. Jadwal kalian sangat padat, aku tak mungkin memberikan tugas-tugas Sejin pada manager yang lain karena mereka juga mempunyai tugas masing-masing. Jadi aku memilih untuk mencari manager sementara untuk kalian dan ini tak akan di beritahukan kepada publik." jelas bang PD-nim. Namun sepertinya mereka masih tak setuju dengan solusi dari bang PD-nim.

"Tapi kenapa harus dia?"

Deg!luka kedua yang di berikan Jungkook setelah baru beberapa menit hatiku tergores oleh ucapan yoongi Oppa. Apakah begitu tak setujunya mereka dengan keberadaan ku disini, hingga terang-terangan melayangkan protes yang jelas-jelas aku masih duduk di depan mereka.

"Karena asma berbakat, cerdas, dan dia juga lulusan dari jurusan management dari salah satu universitas Korea dan satu lagi, aku yakin dia bisa melakukan semuanya dengan baik."

Aku sedikit tersenyum mendengarnya, setidaknya bang PD-nim masih ingin mempertahan aku disini dan berusaha membujuk mereka.

"Tapi, dia berbeda dengan kita. Jujur saja aku sedikit tak yakin dengannya." ucap namjoon Oppa.

"Aku setuju, karena aku juga tak yakin dia mengenal kita. Jika dilihat dari awal kita bertemu tadi, aku melihat ekspresi yang diberikan olehnya biasa-biasa saja." timpal jimin Oppa

"Mana mungkin dia tak mengenal grup boyband yang bernama Bangtan sonyeondan." ucap hoseok Oppa yang tak menyetujui ucapan jimin Oppa.

Yah, kau benar Oppa. Mana mungkin aku tak mengenal seseorang yang telah menjadi bagian di dalam hidupku. Karena kalian aku bisa mencintai diriku sendiri, berubah menjadi orang yang lebih baik tanpa harus mengubah diriku menjadi orang lain. Aku selalu bersyukur mengenal kalian walaupun kalian tak tau jika selama ini aku hidup di dunia ini.

"Kata siapa dia tak mengenal kalian, Hem?" kata manager sejiin

"A..apa dia...seorang army?" ucap taehyung Oppa dengan hati-hati. Aku sedikit terkejut dengan nadanya, apakah dia takut denganku?

"Tentu.."

"Bukan..." ucapku memotong ucapan bang PD-nim dengan cepat. Aku tak tahu keberanian ini datang dari mana, aku juga merasa lebih baik mereka tak tahu jika aku salah satu army dari begitu banyak army di dunia ini.

Bang PD-nim menatapku dengan bingung, begitu juga manager sejin. Aku hanya melempar senyum pada mereka, lalu mereka menganggukkan kepala.

"Aku sudah yakin dengan itu, mana mungkin orang sepertinya adalah seorang army. Pakaiannya saja sudah bisa menunjukan bahwa di tak suka dengan k-pop." Cletuk yonggi Oppa dengan membuang muka.

"Yoongi jaga ucapan mu itu, kau bisa saja menyakiti perasaan." jawab seokjin Oppa yang sendari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan.

Ya Allah, aku hanya meminta kuatkan aku dalam menjalani cobaan yang kau berikan.

Segera ku tarik napas panjang dan mengeluarkannya lewat mulut secara perlahan. Aku haru berani menghadapi mereka, karena jika dihadapan mereka aku bukan seorang army. Aku juga harus menutup sedikit identitas ku pada mereka.

"Aku memang buka seorang army, tapi aku mengetahui siapa kalian karena kalian adalah bintang dunia bukan. Dan aku mengenal kalian dari sahabatku, jika boleh jujur aku hanya mengetahui nama boyband kalian, wajah kalian, dan satu lagi lagu boy with luv karena temanku sering menyanyikannya." jelas ku pada mereka, sedangkan mereka hanya menatapku dengan ekspresi yang aneh.

"Bagaimana kau bisa menjadi manager kami jika kau saja tak tau nama kami siapa, eoh." Kata seokjin Oppa dengan nada yang sedikit kesal dan menyandarkan tubuhnya pada sofa yang didudukinya.

"Ah, iya aku tahu nama kalian, tapi hanya dua yaitu sang leader dan maknae kalian." ucapku bohong.

Aku merasa sekarang dan seterusnya aku sudah menjadi pembohong besar, terlebih pada idola sendiri. Semoga saja Allah mau mengampuniku atas apa yang telah ku perbuat tadi.

Tiba-tiba yoongi Oppa berdiri dan berkata"itu bukan urusanku, aku tetap menolak mu!"

"Tapi kau harus menerimanya, tidak ada yang bisa membantah ucapan ku. Kalian juga akan segera melanjutkan konser bukan." Ucap bang PD-nim berdiri dan menatap para member.

Suasana di ruangan menjadi menegang, aku tak tahu haru berbuat apa sekarang. Apa lebih baik aku mengundurkan diri dari pada melihat mereka berdebat seperti ini.

"Sudahlah kalian harus menurut, ini juga demi kebaikan kalian." Lerai manager sejin.

"Tapi aku tak mau dia yang menjadi manager apalagi dengan pakaian anehnya itu." Jawab yoongi Oppa dan menatapku tajam.

Aku sedikit tersinggung dengan ucapannya karena sudah dua kali Oppa membawa pakaianku dalam perdebatan. Aku sudah tak bisa menahan diri lagi untuk tak meluapkan perasaanku saat ini. Sungguh aku tak suka ada orang yang menghina pakaianku walaupun aku tak tahu pasti apa maksud dari kata-kata yoongi Oppa barusan.

Bahkan air mata yang sendari tadi aku tahan telah meluncur dengan bebas membasahi pipiku.

"Oppa, kau boleh menghinaku sesukamu, tapi jangan sekali-kali kau berani menghina pakaianku. Aku ke sini hanya untuk bekerja tapi jika kalian tak menginginkanku disini setidaknya kalian dapat menolak dengan cara halus, bukan." Jawabku dan segera melangkah pergi meninggalkan ruangan, tapi saat akan membuka pintu aku berbalik menghadap mereka.

"Dan satu lagi, jangan menilai orang hanya dari luarnya saja min yoongi." Ucapku dan menutup pintu. Aku tak tahu harus kemana, aku hanya berjalan sambil mengusap air mata yang tak mau berhenti ini. Untung saja tidak banyak karyawan yang berjalan di lorong membuatku bisa berjalan cepat menjauh dari ruangan bang PD-nim.

Aku berbelok menuju ruangan yang tak sengaja aku lihat, aku segera masuk kedalam dan menutup pintu yang diatasnya tertulis toilet. Aku menyandarkan tubuhku pada pintu toilet dan memeluk lutut ku. Kenapa menjadi seperti ini, kenapa pertemuannya seperti ini. Bukan pertemuan seperti ini yang aku inginkan, aku berharap bisa bertemu dengan idolaku seperti para army yang lain.

Jika ku tahu semuanya akan menjadi seperti ini, lebih baik aku tak bertemu dengan mereka seumur hidupku. Mungkin aku army yang tak beruntung di dunia ini, tak seperti mereka yang selalu bahagia jika bertemu dengan BTS.

Sungguh sekujur tubuhku merasa lelah, bahkan hati dan pikiranku. Aku merasa lelah dengan semuanya, semuanya yang terjadi.

*******

"Yoongi apa kau tak bisa menjaga sikapmu itu, eoh!" ucap bang PD-nim kesal dengan sikap anak didiknya yang satu ini, dia benar-benar tak bisa menjaga sikap dari dulu.

"Maaf." hanya itu yang keluar dari ucapan yoongi. Member lain yang melihat itu pun hanya mampu menggelengkan kepala.

"Lalu ini bagaimana?" ucap Jungkook, jujur saja dia merasa tak enak pada asma tapi bukan berarti dia mau menerima asma menjadi managernya.

"Aku akan mencarinya dulu."kata manager sejiin namun segera di hentikan oleh bang PD-nim, karena bang PD-nim sudah menyuruh seseorang mencari keberadaan asma.

"Kalian harus menerima asma, aku yakin walaupun kita berbeda dengannya tapi dia mampu mengatur jadwal dan mengurus kalian seperti sejin. Percayalah jika kalian sudah mengenalnya kalian pasti akan sangat nyaman bekerjasama dengannya, dia juga orang yang sangat ramah dan baik." ucap bang PD-nim, para member hanya diam mendengarkan penjelasan dari bosnya itu.

"Dan setelah ini kalian harus meminta maaf atas kejadian tadi, terutama kamu yoongi, dan jaga sikapmu itu." timpal manager sejin.

"Baiklah, kami menerima dia menjadi manager kami." tukas namjoon membuat para member yang lain terkejut, mereka tak percaya jika namjoon akan setuju.

"Namjoon kapan kita mengatakan 'iya', eoh." kata seokjin yang terlihat bingung.

"Barusan." ucap namjoon santai, entah apa yang dia pikirkan. Tadi dia juga menolaknya tapi sekarang dia malah setuju bahkan sebelum berunding dengan member yang lain. Dasar aneh.

"Y sudah kalian pergi berlatihlah, sekarang jadwal kalian latihan kan."ucap manager sejin.

"Ne!" ucap mereka serempak. Setelah berpamitan mereka meninggalkan ruangan bang PD-nim dan pergi ke studio yang biasa mereka gunakan untuk berlatih dance.

"Apa kita bisa beradaptasi cepat dengannya." cletuk jimin membuat para member yang lain menatapnya.

"Maksudmu?" ucap taehyung yang berada disampingnya.

"Kita berbeda, biasanya kita berinteraksi dengan Army muslim hanya sebentar tapi sekarang manager kita seorang muslim. Aku tak yakin karena ini baru untuk kita." jelas jimin, ia berusaha mengeluarkan unek-unek yang berada di dalam otaknya itu.

"Berarti kau meragukan bang PD-nim Jim." ucap namjoon dan melanjutkan berjalan ke studio  diikuti member yang lain. Sedangkan jimin, ia diam membeku menatap punggung mereka. Dia berharap bukan jawaban itu yang di inginkan nya.

Assalamualaikum
Alhamdulillah aku update lagi, maaf yah kalo ceritanya jadi gaje dan kurang bagus. Aku juga mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah mau sempet baca ceritanya.

;Jangan lupa tersenyum yah:)

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 439K 54
⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra Adsila gadis cantik yang berasal dari d...
213K 2.2K 12
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
1M 7.7K 36
hanya cerita random berbau kotor KK.
741K 39.2K 45
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...