HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
SORRY BARU UP:')
AUTHOR GAK BISA JANJIIN INI BAKAL CEPET END.
JADI, MAAF YA YANG UDAH MAU MASUK PONDOK:') SEMANGAT!
NTAR KALO DAH KELUAR PONDOK BACA LAGI:')
DAN YANG UDAH SPAM KOMEN NEXT DAN KOMENTAR LAINNYA, MAKASIH JUGA!:)
MAAF YA YANG UDAH NUNGGUIN DARI KEMAREN, TADI MALEM, TADI PAGI, DAN YANG CUMA BUKA WP BUAT NGELIAT INI CERITA UDAH UP APA BELOM, MAAF BANGET YA:')
KALIAN HEBAT:')
HIDUP DIREY LOVERS!:V
POKOKNYA MAKASIH!
MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤
HAPPY READING!
MOBIL, 14.02 Wib
Dira duduk dikursi yang berada disebelah Rey sembari menatap layar handphonenya, dan sesekali melirik ke arah Rey sekilas.
TADI DIA NGAPAIN SAMA BU INDAH?
GAK MAU CERITA, NIH?
Dira melirik ke arah Rey sekilas, dan kembali menatap layar handphonenya.
OKE, GAK MAU CERITA GAPAPA.
Dira kemudian menatap lurus ke depan sembari mengerutkan dahinya, BY THE WAY..
KOK GUE KEPO BANGET, SIH?
SEMALEM GUE NUDUH DIA SAMA DEWI.
SEKARANG, BU INDAH?
GUE KENAPA, SIH?
GUE CEMBURU?
YANG BENER AJA!
GAK MUNGKIN, ELAH!
Dira segera menggeleng-gelengkan kepalanya, ENGGAK!
YAKALI GUE CEMBURU!
Rey melirik ke arah Dira sekilas, "kamu kenapa?" ucapnya saat melihat Dira bertingkah dengan aneh
Dira tak mendengar ucapan Rey, ia masih sibuk dengan pikirannya.
GUE SUKA SAMA DIA?
ASTAGA, DEMI APA!
GAK MUNGKIN BANGET, BAMBANG!
Rey kembali melirik ke arah Dira sekilas, "Anindira Maheswari" ucapnya
Dira masih tak mendengar ucapan Rey, ia benar-benar fokus pada pikirannya.
SEORANG ANINDIRA MAHESWARI JATUH CINTA SAMA OM-OM?
KESURUPAN APA GUE?
AMIT-AMIT, DEH!
ENGGAK!
"Anindira Maheswari!" ucap Rey dengan nada bicara yang sedikit lebih tinggi
Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia segera menoleh ke arah Rey.
"ENGGAK!" pekik Dira
Rey langsung meng-rem mendadak mobilnya, membuat Dira dan dirinya hampir mencium bagian depan mobil.
Ckiiitt..
"Akh!" pekik Dira
Dira kemudian mengatur nafasnya, ia benar-benar terkejut.
Rey menghela nafasnya, ia kemudian menoleh ke arah Dira.
"Pak, bapak gimana, sih! Saya kan udah bilang, saya enggak cemburu! Saya gak mungkin suka sama bapak! Bapak paham, kan? Masa gegara saya jujur bapak malah gak terima!" ucap Dira sembari menatap Rey dengan tajam
Rey mengerutkan dahinya, ia menatap Dira dengan tajam.
"Apa kamu bilang?" ucap Rey
"Ya, saya bicara apa adanya, Pak! Jangan mentang-mentang bapak ganteng, jadi bapak bisa bikin saya cemburu! Bapak pikir saya suka sama bapak? Saya cinta sama bapak? Pak, tolong, ya. Mau bapak ketemu Dewi, kek. Jalan bareng bu Indah, kek. Saya gak cemburu! Terserah bapak!" ucap Dira dengan cepat, mengeluarkan seluruh unek-uneknya
Rey semakin mengerutkan dahinya, apa yang dikatakan Dira?
"Maksud kamu?" ucap Rey
Dira menghela nafasnya, "bapak, maksud saya.." ucapannya terhenti
Dira kemudian mengerjapkan matanya, sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan pada Rey.
Rey menatap Dira dengan tajam, menagih ucapan Dira.
Dira meneguk salivanya, GUE NGOMONG APA TADI?
GUE KECEPLOSAN LAGI?
MAMPUS!
DIRA.. DIRA!
LO NYARI MASALAH AJA!
LO NGOMONG APA, DIR!
ASTAGA, DIRA!
BISA TELEPORTASI GAK, SIH?
BUNDAAAA, ANAK MU PENGEN MATI AJA!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Dira kembali tersadar, "H-ha? Apa, Pak?" ucapnya terbata-bata
"Kamu ngomong apa tadi?" ucap Rey
"H-ha? Apa? S-saya ngomong apa, Pak?" ucap Dira kembali terbata-bata
Rey menatap Dira dengan tajam, "gak usah pura-pura lupa kamu, cepat bilang!" ucapnya memaksa
Dira kembali meneguk salivanya, YAILAH TAU AJA NI ORANG!
GIMANA DONG INI?
BISA DIULANG GAK, SIH?
MALU GUE!
"Anindira Maheswari!" ucap Rey
"Hmm, i-iya, Pak!" ucap Dira
TIIIIIITT
Klakson mobil yang berada dibelakang mobil Dira dan Rey, mengejutkan Dira dan Rey.
Saat dilihat, lampu lalu lintas telah berubah.
Dira dan Rey kembali menatap lurus ke depan.
Rey mulai menginjak pedal gas mobil, menjalankan mobilnya.
Dira memejamkan matanya sembari menghela nafasnya, ALHAMDULILLAH!
ITU TADI MOBIL SIAPA?
MAKASIH, MOBIL!
KALO KENAL GUE TRAKTIR, DEH!
MAKASIH UDAH NYELAMETIN GUE DARI OM-OM INI!
"Jangan pikir kamu udah aman, nanti jelasin dirumah" ucap Rey sembari fokus menatap jalan
Dira meneguk salivanya, KENAPA DIINGETIN LAGI SIH!
RUMAH MAMA, 14.25 Wib
Dira dan Rey masuk ke dalam rumah dengan beriringan.
"Assalamualaikum" ucap Dira dan Rey
"Waalaikumsalam" ucap Mama, Raya, dan Rama
"Eh, mama, kakak, sama Rama mau kemana" ucap Dira sembari tersenyum
"Mau jalan-jalan, sekalian nemenin Rama main diluar" ucap Raya, "Dira mau ikut?" lanjutnya
Dira semakin mengembangkan senyumnya, KESEMPATAN!
Dira hampir menganggukan kepalanya, sebelum akhirnya Rey berhasil merangkulnya dan menahan dagunya untuk tidak menganggukan kepalanya.
Dira mengerutkan dahinya, ia segera menoleh ke arah Rey.
INI ORANG NGAPAIN!
"Dira ada banyak tugas, jadi dia mau ngerjain tugas bareng Rey. Mama, kak Raya, sama Rama duluan aja" ucap Rey
Mama dan Rey saling melirik sembari tersenyum, mereka kemudian menganggukan kepalanya.
"Oh.. iya, jaga rumah, ya. Kita pergi dulu" ucap mama sembari tersenyum
Dira kemudian menganggukan kepalanya dengan pasrah, "iya, hati-hati" ucapnya sembari tersenyum
"Da-dah tante" ucap Rama sembari melambaikan tangannya
Dira tersenyum, ia kemudian melambaikan tangannya.
"Da-dah" ucap Dira
Mama, Raya, dan Rama mulai melangkahkan kakinya.
"Kerjain ya 'tugas' nya bareng Rey" bisik Raya sembari tersenyum
Dira mengerjapkan matanya, ia kemudian mengangguk-nganggukan kepalanya.
BENTAR..
INI MAKSUD KAK RAYA TUGAS APA?
BUKAN TUGAS ISTRI, KAN!
Dira menatap punggung Raya yang sudah jauh, KAK RAYA MIKIRNYA APA?
TUGAS KULIAH, HUWAAAA!
Rey segera melepaskan rangkulannya pada Dira.
Dira kembali menoleh ke arah Rey, ia menatap Rey dengan tajam.
Rey mengerutkan dahinya, "kenapa?" ucapnya
"Kak Raya mikirnya tugas apa?" ucap Dira
Rey menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian mengangkat kedua bahunya dengan acuh.
"Mana saya tau" ucap Rey dengan datar
Dira menghela nafasnya, ia menggeram.
"Kamu kenapa?" ucap Rey
Dira kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "enggak.. gapapa" ucapnya berusaha setenang mungkin
Rey hanya menatap Dira dengan datar, "udah, gak usah dipikirin" ucapnya
Dira kembali menatap Rey dengan tajam.
Dira segera mencubit pinggang Rey dengan sekuat-kuatnya.
"Aakh!" pekik Rey, "Anindira Maheswari, kamu gila?!" ucapnya
"Bapak tadi kenapa gak bilang dengan jelas aja, sih!" ucap Dira
"Bilang apa?!" ucap Rey sembari menahan sakit dipinggangnya
"Bilang ngerjain tugas kuliah, bukan tugas istri!" ucap Dira
"Aakh!" pekik Rey saat Dira mencubitnya semakin tajam
"Rasain, heh!" ucap Dira dengan puas
"Anindira Maheswari!" ucap Rey
Dira tersadar dari lamunannya, "iya, Pak" ucapnya
"Kamu mikirin apa?" ucap Rey dengan datar
Dira menggelengkan kepalanya, "e.. enggak, gaada mikirin apa-apa kok, Pak" ucapnya
"Jangan ngelamun" ucap Rey dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamar
Dira mengepalkan tangannya dan kemudian memukul-mukulkannya ke arah Rey dengan geram.
KALO BUKAN DOSEN GUE UDAH MATI NI ORANG!
Rey menghentikan langkahnya, membuat Dira menghentikan aktivitasnya.
Rey menoleh ke arah Dira, "nanti kamu jelasin yang dimobil" ucapnya
Dira mengerjapkan matanya, MASIH INGET DIA?
MAMPUS!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Dira kemudian menganggukan kepalanya dengan ragu, "ehm.. i-iya, Pak" ucapnya
"Jangan kabur kamu, kalo kamu kabur nilai kamu kosong" ucap Rey mengancam Dira
Dira meneguk salivanya, MAINNYA NGANCEM NILAI GUE!
GAK BENER NIH SI SAEPUL.
"Anindira Maheswari, kamu dengar tidak?" ucap Rey
Dira kembali menganggukan kepalanya, "dengar, Pak" ucapnya
Setelah mendapatkan jawaban Dira, Rey kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Dira menghela nafasnya, SUMPAH, PENGEN PINDAH JURUSAN JADI PSIKOPAT GUE!
HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
GIMANA PART INI?
SORRY YA BARU UP:')
OIYA, JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><
JANGAN BOSEN, YA!
SEE U!