Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.7M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

35

533K 34.5K 3.3K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤

JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!🖤

HAPPY READING!

KAMAR, 18.27 Wib
Setelah menunaikan sholat magrib berjamaah, Dira mengambil handphonenya dan menjawab panggilan dari Putra.

"Halo" ucap Dira ditelefon, "hah? Serius aja lo, Put!" lanjutnya dengan terkejut

Rey melirik ke arah Dira sekilas.

Dira kemudian mengecilkan suaranya, "lo gila? Kan tugasnya buat besok, bego. Ya kali gue ngetik bejibun gitu? Kalo pun gue ngetik semalaman penuh juga gak selese itu, bego" ucapnya dengan kesal

Dira kemudian menghembuskan nafasnya, "ah, tau gitu kemaren gue ngetik sendiri!" ucapnya dengan kesal

Selang berapa waktu, Dira memutuskan panggilannya.

Dira kemudian melepas mukenanya dan melipatnya, setelah itu menaruh mukena tersebut diatas kasur.

Dira kemudian mengambil laptopnya dan meletakkannya diatas meja, ia duduk dikursi dan mulai menyalakan laptopnya.

Rey melangkahkan kakinya keluar dari kamar tanpa berbicara sepatah kata pun dengan Dira.

30 menit berlalu..

Dira masih terfokus pada laptopnya, jari lentiknya tanpa henti mengetik.

Ceklek..

Pintu kamar dibuka, memperlihatkan seorang Abraham Reynand yang masih memakai baju koko coklat dan sarung hitamnya masuk ke dalam kamar.

Dira tak menyadari Rey yang masuk ke dalam kamar, ia masih fokus pada laptopnya.

Rey kemudian berjalan menuju toilet kamarnya, mengambil wudhu.

Selang beberapa menit, Rey keluar dari toilet.

Rey melangkahkan kakinya menuju kasur, mengambil sajadah yang ia letakkan diatas kasur tadi.

Rey melirik ke arah Dira, "kamu gak sholat?" ucapnya

Dira tak mendengar ucapan Rey, karna ia masih fokus pada laptopnya.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

Masih tak ada respon, Dira masih fokus pada laptopnya.

Rey menghela nafasnya, "Anindira Maheswari" ucapnya menambah sedikit volume suaranya

Dira terkejut, ia kemudian menoleh ke arah Rey.

"Iya, Pak?" ucap Dira dengan cepat

"Kamu gak dengerin omongan saya dari tadi?" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam

Dira menaikkan kedua alisnya, "hah? Bapak ada ngomong sama saya?" ucapnya dengan bingung

Rey semakin menatap Dira dengan tajam.

"Serius, saya gak denger, Pak" ucap Dira

"Kamu gak sholat? Ini udah isya" ucap Rey dengan datar

Dira mengerutkan dahinya, "hah? Udah isya?" ucapnya tak percaya

Rey menganggukan kepalanya sekali.

Dira menolehkan kepalanya ke arah lain, ia kemudian menggaruk-garuk tengkuknya.

GIMANA, NIH?

MANA TUGAS GUE MASIH BANYAK LAGI!

"Anindira Maheswari" ucap Rey

Dira kembali menoleh ke arah Rey, "e.. saya gak sholat, Pak" ucapnya

"Kenapa?" ucap Rey

Dira memejamkan matanya, CARI ALESAN, DIRA!

"Anindira Maheswari" ucap Rey, lagi.

Dira kembali membuka matanya, "e.. saya lagi, itu.. e.." ucapnya terbata-bata

Rey mengerutkan dahinya, "apa?" ucapnya

"E.. halangan! Iya, halangan, Pak" ucap Dira

Rey menatap Dira dengan tajam, "halangan?" ucapnya

Dira mengerjapkan matanya, ia kemudian menganggukan kepalanya dengan ragu.

"Bohong, cepat ambil wudhu" ucap Rey

Dira mengerutkan dahinya, "hah? E-enggak, gak boong saya Pak" ucapnya

"Tadi kamu baru aja sholat magrib" ucap Rey

Dira meneguk salivanya, MAMPUS LU DIRA!

"Cepat" ucap Rey

"Eh? Saya bener gak boong, Pak" ucap Dira

"Oh ya?" ucap Rey

Dira menganggukan kepalanya, PERCAYA AJA NAPA SIH!

"Kamu aja 30 menit setelah sholat masih disitu, halangannya kapan? Gak pake pembalut?" ucap Rey

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ASTAGFIRULLAH!

GAK USAH DIJELASIN JUGA, MALIH!

Dira kemudian menampilkan gigi ratanya dengan canggung.

"Buruan" ucap Rey

Dira dengan terpaksa mengikuti perintah Rey.

***

Setelah selesai sholat isya, Dira kembali menghadap tugasnya.

"Ini sih beneran banyak, anjir" rengek Dira

Dira kemudian kembali mengetik dengan cepat dan memfokuskan dirinya hanya pada laptop dihadapannya.

3 jam berlalu..

22.05 Wib
Rey kembali masuk ke dalam kamar, dan terlihat Dira masih mengerjakan tugasnya dengan fokus.

Rey kembali menutup pintu kamar, kemudian ia berjalan menuju kasurnya.

"Kamu ngerjain tugas apa?" ucap Rey

Dira tak mendengar ucapan Rey, ia masih terfokus pada laptopnya.

Rey menoleh ke arah Dira, ia kemudian membelokkan arah langkahnya mendekati Dira.

"Anindira Maheswari" ucap Rey yang sudah berdiri didekat Dira

Dira langsung menoleh ke arah Rey, ia sedikit menutup laptopnya.

"Ha?" ucap Dira terkejut

"Kamu ngerjain apa?" ucap Rey

"E.. ini, tugas" ucap Dira terbata-bata

Rey menghela nafasnya, "iya, maksud saya tugas apa? Tugas saya?" ucapnya

Dira membelalakkan kedua bola matanya, "e.. bukan, Pak" ucapnya dengan cepat

"Lalu?" ucap Rey

"E.. tugas mata kuliah lain, kok" ucap Dira sembari menampilkan gigi ratanya

"Oh" gumam Rey

Dira menganggukan kepalanya, "iya, kenapa pak?" ucapnya

Rey menggelengkan kepalanya, "gapapa, itu.. jari kamu diobatin" ucapnya dan berlalu menuju kasur

Dira mengerjapkan matanya, GAK SALAH DENGERKAN GUE?

"E.. Pak" ucap Dira

"Hmm" gumam Rey

"Tugas bapak harus besok ya? Wajib banget, nih?" ucap Dira

Rey menghentikan langkahnya, ia kemudian menoleh ke arah Dira.

"Iya" ucap Rey

"Kalo gak selese, Pak?" ucap Dira

Rey mengerutkan dahinya, "kamu belum selese?" ucapnya

Dira menggelengkan kepalanya, "eh.. bukan, Pak. Bukan. Ya maksud saya, siapa tau kan ada yang belom selese, Pak" ucapnya

Rey menaikkan kedua alisnya, "tetep ada hukumannya" ucapnya

Dira meneguk salivanya, ia kemudian mengangguk-anggukan kepalanya dengan ragu.

"Oh, i-iya Pak" ucap Dira

Rey kembali melangkahkan kakinya menuju kasur, ia kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur dan mulai terlelap.

Sedangkan Dira, ia masih melanjutkan tugasnya.

MAMPUS NIH!

SENIN, 03.15 Wib
     Rey terbangun dari tidur nyenyaknya, ia tak melihat Dira diatas kasur.

Rey mengerutkan dahinya, ia kemudian menatap sekeliling, terlihat Dira tertidur pulas dumeja belajarnya dengan laptop yang masih menyala.

Rey kemudian bangun, ia melangkahkan kakinya mendekati Dira.

Rey melihat laptop Dira, ia menyipitkan matanya dan terlihat tugas yang sedang dikerjakan Dira.

Tugas dari Rey.

Rey mengerutkan dahinya, sepertinya Dira belum selesai mengerjakan tugasnya.

Rey kemudian melipat laptop Dira, dan is beralih menatap Dira.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

Dira tak merespon, tampaknya ia baru saja terlelap.

Ya, terlihat dari layar laptopnya tadi yang masih menyala.

"Ekhem.. Anindira Maheswari" ucap Rey sembari memegang bahu Dira

Dira menggeliat, ia kemudian menoleh ke arah Rey.

"Hmm" gumam Dira masih dengan nyawa yang belum terkumpul penuh

"Udah subuh" ucap Rey

Dira membuka matanya, terlihat kantung mata Dira begitu hitam akibat begadang.

"Hmm, subuh?" ucap Dira

"Iya, kamu gak tidur dikasur?" ucap Rey

Dira masih belum sadar sepenuhnya, "hmm.. tugas saya belom selese, Pak" ucapnya seperti mengigau

"Udah, tidur aja dulu" ucap Rey

Dira menggelengkan kepalanya, masih antara sadar dan tidak sadar.

Dira kembali meletakkan kepalanya diatas meja, kembali terlelap.

Rey menghela nafasnya, ia kemudian menggendong Dira ala bridal style menuju kasur.

Dira yang digendong begitu pasrah, dia benar-benar mengantuk.

Rey kemudian meletakkan tubuh Dira ke atas kasur dengan hati-hati.

Setelah selesai, Rey menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh Dira.

Dira menggeliat, ia kemudian memeluk tubuh Rey yang masih membungkuk.

Rey mengerutkan dahinya, "Anindira Maheswari" gumamnya

Dira langsung menarik Rey ke dalam pelukannya dengan kuat, membuat Rey ikut terbaring disebelahnya.

Rey meneguk salivanya, sedangkan Dira semakin nyenyak sembari memeluknya.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Ehm.. kalo dimimpi gak usah banyak ngomong, Pak" ucap Dira mengigau

Rey mengerutkan dahinya, jadi Dira pikir ini mimpi?

Dira semakin erat memeluk Rey, menghapus jarak diantara mereka.

Rey hanya menghela nafasnya, ia kemudian ikut terlelap.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

88K 8K 23
16+ Bahwa sumber segala kisah adalah kasih Bahwa ingin berasal dari angan Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba Bahwa segala yang baik akan terbiak Bah...
59.8K 10.3K 115
Novel Terjemahan Kelahiran kembali di hari-hari terakhir, Wu Qingyuan hanya ingin mencari tempat yang aman untuk hidup dengan baik. Menggunakan memo...
6.1M 426K 55
(Novel MST tersedia di shopee Glorious Publisher dan toko online lainnya) Menikah diusia muda tentu bukan daftar keinginan perempuan bernama Gita Aul...
15K 662 44
Bagaimana jika kalian sudah menjalani hubungan bersama seseorang selama 1 tahun akan tetapi dia menikahnya bukan sama kita? Tapi bersama orang lain...