HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤
HAPPY READING!
DAPUR
Dira segera menyiapkan perkakas dan bahan-bahan yang telah ia beli tadi untuk memasak rendang.
Rey berdiri didekat meja kompor sembari memperhatikan Dira dengan fokus.
Sedari tadi Rey dan Dira tidak ada berbicara sepatah kata pun.
"Eh, Dira mau masak apa?" ucap mama yang baru saja datang
Dira menoleh ke arah mama, "e.. masak rendang, ma" ucapnya sembari tersenyum canggung
"Oh, Dira bisa masak rendang, ya?" ucap mama sembari tersenyum
Dira menggelengkan kepalanya, "e.. belum, lagi coba-coba aja, ma" ucapnya
"Emang siapa yang mau makan rendang?" ucap mama
ITU UKHTI, ANAK UKHTI YANG PALING GANTENG.
SAKING GANTENGNYA JADI GEMES GUE, JADI PENGEN NABOK.
Dira melirik ke arah Rey sekilas, ia kemudian menatap mama.
"Pak Rey, ma" ucap Dira
Mama menoleh ke arah Rey, "kamu pengen makan rendang?" ucapnya
Rey menganggukan kepalanya dengan ragu, ia kemudian menoleh ke arah mama.
"Ehm.. iya, ma" ucapnya
"Kenapa gak beli aja?" ucap mama
NAH BENER, NIH!
Rey menggelengkan kepalanya, ia kemudian melirik ke arah Dira sekilas, dan kembali menatap mama.
"Soalnya dia bilang dia mau belajar masak, jadi sekalian aja" ucapnya
GUE GAADA BILANG MAU BELAJAR MASAK, BANGKE!
ELU YANG NYURUH!
"Oh.. ya udah, sini mama bantuin" ucap mama dan melangkahkan kakinya mendekati Dira
ALHAMDULILLAH, UNTUNG MERTUA GUE PENGERTIAN.
GAK KAYAK ANAKNYA.
Mama kemudian mengambil bawang putih dan bawang merah, "Dira potong bawangnya aja dulu" ucapnya sembari menyerahkan bawang tersebut kepada Dira
Dira menganggukan kepalanya, "iya, ma" ucapnya dan kemudian mengambil pisau dan talenan
Dira kemudian mulai memotong bawangnya.
Mama kemudian mengambil panci dan meletakkannya diatas kompor mati, ia menuangkan santan ke dalam panci.
"Minggir dulu, Rey" ucap mama
Rey segera melangkahkan kakinya mendekati Dira yang sedang memotong bawang.
Dira melirik ke arah Rey sekilas, NGAPAIN LAGI SI NI ORANG!
Rey menoleh ke arah Dira, "Kamu bisa potong bawang yang bener, gak?" ucapnya
YA BISALAH!
DIKIRA CUMA SI DEWI APA YANG BISA MOTONG BAWANG.
Dira hanya menganggukan kepalanya.
Rey mengerutkan dahinya, "sama dosen yang sopan" ucapnya
ITU MULU, BOSEN GUE DENGERNYA!
Dira kembali menganggukan kepalanya.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
NAPE LAGI SIH MUJIDIN!
Dira kemudian melirik ke arah Rey, ia menaikkan sebelah alisnya.
"Begini cara kamu ngomong sama dosen?" ucap Rey
HO'OH, NAPA?
GASUKA?!
DISINI LU SUAMI, BUKAN DOSEN!
Dira kembali menatap bawang yang ia potong, ia kemudian menganggukan kepalanya.
Rey menghela nafasnya, ia kemudian menggenggam lengan kanan Dira dan menariknya, membuat Dira menghadapnya.
ASTAGFIRULLAH!
NGAPAIN LAGI SIH SAEPUL!
Dira mengerutkan dahinya, "bapak ngapain, sih!" ucapnya
"Kamu punya masalah apa sama saya?" ucap Rey
BANYAK!
Dira menggelengkan kepalanya, "gak ada" ucapnya dan berusaha melepaskan genggaman tangan Rey pada lengannya
Rey semakin erat menggenggam lengan Dira, "cepat ngomong" ucapnya
MAKSA BANGET SIH JENUDIN!
"Ngomong apa?" ucap Dira
"Bilang sama saya, apa masalah kamu sama saya" ucap Rey
YAILAH, DIBILANG BANYAK JUGA!
"Saya gak punya masalah sama bapak" ucap Dira
"Bohong" ucap Rey
NAH ITU TAU, NGAPAIN NANYA LAGI BAMBANG!
"Serius" ucap Dira
"Terus kenapa kamu dari tadi diam?" ucap Rey
Dira meneguk salivanya.
YA SERAH GUE LAH, MULUT MULUT GUE!
URUS AJA NOH BINI MUDA!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
"Kenapa, Pak?" ucap Dira
"Cepat bilang" ucap Rey
"Bilang apa?" ucap Dira
"Saya gak suka ngulang ucapan saya" ucap Rey
"Ya saya juga gak suka" ucap Dira
DIKIRA DIA DOANG YANG BISA NGOMONG GITU.
"Memang kamu bilang apa sama saya?" ucap Rey
ALLAHU, PIKUN BAT SIK!
"Saya kan udah bilang kalo saya badmood" ucap Dira sembari menatap Rey dengan tajam
Rey menaikkan sebelah alisnya, "Gara-gara eskrim?" ucapnya
GEGARA CEWEK LU, BAMBANG!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Dira langsung menganggukan kepalanya, "hm.. i-iya, gara-gara eskrim" ucapnya
"Kamu yakin?" ucap Rey
ENGGAK, BOONG DOANG GUE!
Dira menganggukan kepalanya dengan ragu, "hmm" gumamnya
"Oh" gumam Rey sembari mengangguk-anggukan kepalanya
GITU DOANG?
BENER GAK PEKA LU SEPUL?
"Heh, gak usah didapur juga kali" ucap Raka yang baru saja datang dari depan
Rey dan Dira melirik ke arah Raka, Rey kemudian melepaskan genggaman tangannya pada lengan Dira.
MAMPUS!
Dira dan Rey kemudian saling membuang muka.
"Kenapa, Raka?" ucap mama
Raka menoleh ke arah mama, "itu, Rey. Bisa-bisanya mesra-mesraan didapur, ada mama lagi" ucapnya
Rey mengerutkan dahinya, "siapa yang mesra-mesraan" ucapnya
"Gak ngaku lagi, padahal udah kegep juga" ucap Raka
"Sembarangan aja lu" ucap Rey
"Salting nih?" ledek Raka
Rey memutar kedua bola matanya dengan malas, ia kemudian menghela nafasnya.
"Serah" ucap Rey, "Rey keluar dulu, ma" lanjutnya dan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Raka, mama, dan Dira didapur
Dira kembali memotong bawang, MAU KEMANA LAGI TU ORANG?
DATENGIN BINI MUDA?
"Wah, ngehindar lagi" ledek Raka
Rey tak menghiraukan ucapan Raka.
"Mau kemana, Rey?" ucap mama sedikit berteriak
"Super Market" ucap Rey
"Mau ngapain lu?" ucap Raka dan segera berlari mendekati Rey
Dira mengerutkan dahinya, SUPER MARKET?
INI SERIUSAN DATENGIN BINI MUDA?!
DASAR OM-OM!
GANJEN!
Dira masih memotong bawangnya, "akh!" gumamnya saat tak sengaja jarinya tergores pisau
"Kenapa, Dira?" ucap mama dengan panik, ia kemudian berjalan dengan cepat mendekati Dira
Dira menggelengkan kepalanya, "gapapa, ma" ucapnya
"Astaga, darahnya banyak itu. Sirem dulu" ucap mama
Dira segera berjalan menuju wastafel, menyiram lukanya.
AAAH!
DASAR PAK REY!
GANJEN!
"Udah, kan? Ayo sini, mama obatin" ucap mama menarik lengan Dira
"Eh, gapapa ma" ucap Dira
"Tetep harus diobatin itu" ucap mama, "Rey udah pergi lagi" lanjutnya
Dira menghela nafasnya, IYA, DIA MAU NEMUIN SI DEWI!
MAMA GAK TAU KAN?!
-
Rey dan Raka sudah pulang, mereka langsung berjalan menuju dapur.
Terlihat Dira duduk sembari memperhatikan mama yang sedang memasak.
Rey berjalan mendekati Dira sembari membawa satu kantong plastik hitam penuh, "kamu ngapain disini?" ucapnya dengan heran
Dira menoleh ke arah Rey, ia menatap Rey dengan datar
NUNGGUIN SUAMI PULANG DARI RUMAH BINI MUDANYA!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
"Gak ngapa-ngapain" ucap Dira
Rey mengerutkan dahinya, "kenapa kamu biarin mama masak sendiri?" ucapnya
Dira menghela nafasnya, GUE GAK NGEBIARIN, GUE EMANG DISURUH DUDUK DISINI!
Rey menoleh ke arah mama, "Mama kok masak sendiri, ma?" ucapnya kepada mamanya
"Kamu dari mana aja?" ucap mama
Rey kembali mengerutkan dahinya, "Rey kan udah bilang, Rey keluar bentar" ucapnya
"Itu istri kamu jarinya luka, makanya mama suruh dia jangan ikut masak dulu" ucap mama
Rey kembali menoleh ke arah Dira, ia memperhatikan jari telunjuk kiri Dira yang diperban.
Rey kemudian menghela nafasnya, "kamu masih badmood?" ucapnya sembari menatap Dira dengan tajam
Dira mengerutkan dahinya, "ha?" ucapnya
"Makanya, kalo badmood jangan kerja megang piso" ucap Rey dengan datar, "kan jadinya sembarang motong" lanjutnya
Dira mengerjapkan matanya, BENTAR..
APA?
DIA BILANG APA?
KAN ELU YANG NYURUH GUE KERJA, BAMBANG!
SEKARANG NYALAHIN GUE?!
Rey meletakkan plastik hitam besar tersebut diatas meja, tepat dihadapan Dira.
"Itu eskrimnya, jangan badmood lagi. Jarinya diobatin" ucap Rey dengan datar dan kemudian berjalan menuju kompor, membantu mama masak
Dira kembali mengerjapkan matanya, ESKRIM?
JADI DIA PERGI BELIIN GUE ESKRIM?
GAK KE RUMAH BINI MUDANYA?
WHAT!
GUE SUUDZON, DONG!
Dira kemudian menepuk jidatnya, DIRA.. DIRA..!
DOSA KAN LU SAMA SUAMI?!
GAADA AKHLAK EMANG NI OTAK.
WOI OTAK, LU SUUDZON SAMA SUAMI GUE!
HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
GIMANA PART INI?
JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><
JANGAN BOSEN, YA!
SEE U!