Dosenku Suamiku (TAMAT)...

kepojanganberlebihan tarafından

56.1M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... Daha Fazla

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

33

534K 34.4K 8.3K
kepojanganberlebihan tarafından

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤

HAPPY READING!

09.46 Wib.

"HAH?!" pekik Dira saat mendengar ucapan Rey

Rey menaikkan kedua alisnya.

"Pak, yang bener aja" ucap Dira

"Saya serius" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam

"Ya kali tiba-tiba, dipikir dulu lah Pak" ucap Dira

Rey menggelengkan kepalanya, "sekarang" ucapnya

"Serius, Pak. Nunggu saya abis wisuda aja, ya. Please" ucap Dira memohon 

Rey kembali menggelengkan kepalanya, "gak bisa, saya maunya sekarang" ucapnya

Dira mencebikkan bibirnya, "Please.." ucapnya memohon

Rey tak menggubris.

"Pak, tolonglah. Nunggu saya abis wisuda aja, ya" ucap Dira, lagi.

Rey menggelengkan kepalanya.

"Pak, masa sekarang sih" ucap Dira protes

Rey kembali menatap Dira dengan tajam, "saya mau sekarang!" ucapnya tegas

"Nunggu kita pindah aja, gimana?" ucap Dira

Rey kembali menggelengkan kepalanya.

MAMPUS!

MAKSA BANGET, SIH!

"Ntar kalo saya dah mati, kamu jadi janda. Jadi dari sekarang kamu harus tau masak dan mengerjakan semua pekerjaan rumah" ucap Rey kembali menyebutkan hukuman untuk Dira karna telah mendoakannya cepat mati

Dira menghela nafasnya, "oke" gumamnya menahan kesal

"Makanya jangan suka doain orang cepet mati" ucap Rey

HALAH, LU JUGA IKUTAN DOA TADI.

Dira memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Dengar, tidak?" ucap Rey

Dira menganggukan kepalanya, "dengar, Pak" ucapnya

"Sudah, cepat belanja sana" ucap Rey

Dira menganggukan kepalanya.

Dira kemudian berjalan keluar dari rumah.

Diruang TV hanya tersisa Rama, mama, dan papa.

"Dira sama Rey mau kemana?" ucap mama

Dira mengerutkan dahinya, ia menoleh ke belakang.

PAK REY?

"Mau ke Super Market, ma" ucap Rey

"Ngapain?" ucap mama

"E.. belanja, ma" ucap Dira sembari tersenyum

"Oh" ucap mama sembari tersenyum, "Rey ikut juga?" lanjutnya

Rey menganggukan kepalanya, "iya, ma" ucapnya

"Oh, ya udah hati-hati ya" ucap mama sembari tersenyum

Dira dan Rey mengangguk, "iya, ma" ucapnya dan langsung bergegas keluar rumah 

"Bapak ikut juga?" ucap Dira dengab heran

Rey menganggukan kepalanya.

"Mau ngapain?" ucap Dira

"Gak boleh?" ucap Rey sembari melirik ke arah Dira sekilas

Dira menggelengkan kepalanya dengan cepat, "e.. bukan" ucapnya

"Takutnya ntar kamu kabur" ucap Rey

Dira mengerutkan dahinya, WHAT!

SUUDZON BANGET, SIH!

Saat digarasi, Dira menyerahkan kunci mobil kepada Rey.

Rey mengerutkan dahinya.

"Bapak nyetir, kan?" ucap Dira

Rey menggelengkan kepalanya, "kamu yang nyetir" ucapnya dan masuk ke mobil

Dira memejamkan matanya, SABAR DIR!

"Buruan" ucap Rey dari dalam mobil

Dira kembali membuka matanya, ia kemudian tersenyum paksa ke arah Rey.

"Iya, bapak" ucap Dira setenang mungkin

Dira segera masuk ke dalam mobil, ia mulai menyalakan mesin mobil.

Dira langsung menginjak pedal gas menuju Super Market.

Rey menghela nafasnya, "kamu kalo mau mati jangan bawa-bawa saya" ucapnya

Ya, benar.

Dira menyetir dengan kecepatan hampir penuh.

"Enggak, Pak. Tenang aja, Pak. Dijamin aman, kok" ucap Dira sembari tersenyum

Rey kembali menghela nafasnya, istrinya tidak waras.

"Bapak takut, ya?" ucap Dira mengejek Rey

Rey melirik ke arah Dira dengan tajam, "udah, jangan banyak omong kamu. Fokus aja nyetir" ucapnya

Dira menggigit bibirnya, menahan tawa.

CIAHHH BISA TAKUT JUGA NI ORANG.

MAMPUS LU!

SIAPA SURUH BUAT NYURUH GUE NYETIR!

HAHA, I LIKE IT!

Dira semakin mempercepat mobilnya, membuat Rey kembali menghela nafasnya.

SUPERMARKET
       Dira mencari bahan-bahan untuk memasak, "bapak mau saya masakin apa?" ucapnya

Rey tampak berpikir sejenak, "rendang" ucapnya dengan cepat

Dira mengerjapkan matanya, "rendang?" ucapnya

Rey menganggukan kepalanya.

Dira meneguk salivanya, ia kemudian menggaruk tengkuknya.

MAMPUS, GUE MANA TAU RESEP RENDANG ANJIR!

"Cari digoogle" ucap Rey tiba-tiba

Dira melirik ke arah Rey sekilas, IYA JUGA YA!

Dira segera merogoh saku celananya, ia kemudian membuka aplikasi Google.

Resep Rendang Asli Padang

"Daging sapi kan, Pak?" ucap Dira

Rey menganggukan kepalanya, "hmm" gumamnya

Dira segera menelusuri halaman tersebut.

"1/2 kilo daging" gumam Dira sembari menatap sekeliling, "nah itu" ucapnya sembari berjalan menuju tempat penyimpanan daging

Rey mengikuti langkah Dira dari belakang.

Dira kemudian mengambil 2 kg daging dan memasukkannya ke dalam keranjang.

"Banyak banget" ucap Rey dengan heran

"Biar ntar kalo mau masak gak perlu beli lagi" ucap Dira dan kembali menatap layar handphonenya

Rey memperhatikan Dira yang begitu fokus.

"Santan?" ucap Dira dan kembali menatap sekeliling

"Itu santan" ucap Rey sembari menunjuk tempat dimana barang tersebut berada

Dira tersenyum, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk oleh Rey.

"Makasih, Pak" ucap Dira

Dira segera mengambil santan sebanyak yang diperlukan.

"Terus.. bawang putih? Bawang merah?" ucap Dira dan bergegas menuju tempat bawang putih/merah berada

Begitu seterusnya, hingga selesai.

"Nah, udah Pak" ucap Dira dengan senyumnya

"Bayar" ucap Rey

Dira segera berjalan menuju kasir.

Setelah selesai membayar, Dira kembali melangkahkan kakinya mendekati Rey.

Terlihat Rey sedang berbicara dengan.. Dewi?

Dira menghela nafasnya, ia melanjutkan langkahnya.

Dira menghentikan langkahnya saat sudah berada disebelah Rey, "Pak, udah selese bayarnya" ucapnya

Dewi menoleh ke arah Dira, "eh, Dira" ucapnya sembari tersenyum

Dira membalas senyuman Dewi dengan senyum simpul sejenak.

"E.. sorry, ya. Kemaren malem mamaku gak sengaja ngomong gitu ke kamu" ucap Dewi meminta maaf

Dira menganggukan kepalanya, "iya, gapapa" ucapnya

Dewi kemudian tersenyum, "by the way.. kalian cocok, loh" ucapnya

Dira kembali tersenyum simpul, sedangkan Rey hanya menganggukan kepalanya.

CIH.. BASI!

"Ya udah, saya duluan ya. Pak, saya nunggu didepan" ucap Dira pamit dan langsung melangkahkan kakinya meninggalkan Rey dan Dewi

Dira kemudian melanjutkan langkahnya menuju mobil, meletakkan semua belanjaannya dibagasi dan duduk dikursi depan tempat menyetir.

"Sorry, ya. Kemaren malem mamaku gak sengaja. Halah! Jelas-jelas nyokaplo ngomong gada akhlak didepan gue gitu, trus lo bilang ga sengaja? Otaknya kemana, anjir" gumam Dira dengan kesal

Dira memutar kedua bola matanya saat melihat Rey belum juga kembali.

"By the way.. kalian cocok, loh. Kalo suka ngomong aja mba, ga usah sok manis gitu. Najisin banget, sih!" gumam Dira kembali mencibir Dewi

"Si Pak Rey lagi, betah banget sih anjir! Mentang-mentang dia bening, gak gitu juga Saepul! Sama-sama demen apa gimana, sih?! Dasar om-om, gak bisa liat yang bening!" gumam Dira dengan kesal

Terlihat Rey keluar dari Super Market, "nah, udah kelar urusan rumah tangganya?" gumam Dira sembari menatap Rey dengan geram

Rey segera masuk ke dalam mobil.

Dira langsung menyalakan mesin mobilnya tanpa berbicara sepatah kata pun  dengan Rey.

Dira kemudian menginjak pedal gasnya dengan sedikit geram, ia melajukan mobilnya lebih cepat dari yang tadi.

"Kamu kalo mau laju-laju kek gini nunggu sendiri aja" ucap Rey menegur

Dira tak menggubris ucapan Rey.

BODO AMAT!

PEDULI BANGET GUE!

"Anindira Maheswari" ucap Rey

Dira tak merespon.

Rey mengerutkan dahinya, ia menatap Dira dengan tajam.

"Anindira Maheswari" ucap Rey menambah sedikit volume suaranya

"Apa sih, Pak!" ucap Dira tanpa menoleh ke arah Rey

"Kamu dengerin saya, tidak?" ucap Rey

"Denger, Pak!" ucap Dira tidak santai

Rey semakin menatap Dira dengan tajam, "Anindira Maheswari, kamu kenapa?" ucapnya dengan heran

Dira menggelengkan kepalanya.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Kenapa sih, Pak! Saya lagi fokus nyetir!" ucap Dira kembali tidak santai

Rey menghela nafasnya, "kamu kenapa tiba-tiba jadi begini?" ucapnya

GAK PEKA BANGET, SIH!

"Anindira Maheswari, are you jealous?" ucap Rey tiba-tiba

Dira meneguk salivanya.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Apa sih, Pak!" ucap Dira masih tidak santai

"Kamu beneran--" ucapan Rey terpotong

"Enggak!" ucap Dira cepat

"Lalu kenapa?" ucap Rey

"Gak, males aja" ucap Dira

"Kenapa?" ucap Rey

Dira berpikir sejenak, mencari alasan.

"Anindira Maheswari" ucap Rey

"Tadi saya lupa beli eskrim, jadi saya badmood" ucap Dira dengan cepat

Rey mengerutkan dahinya, ia menghela nafasnya.

"Gara-gara eskrim doang?" ucap Rey

GAK!

GEGARA LU DEKET-DEKET TU CEWEK!

"Saya kira kamu cemburu sama Dewi" ucap Rey

Dira mengatur nafasnya, YA EMANG GEGARA ITU BAMBANG SAEPUL JAENUDIN!

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!><

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

26.4K 613 29
Cinta itu tidak memandang fisik atau pun umur,dan cinta jga bisa datang dan pergi kapan saja
138K 8.3K 28
Dilamar karena saling mencintai ❌ Dilamar karena mendoakan waktu bersin ✅ Seorang gadis bernama Najla Faqihatun Nissa yang baru memulai hijrahnya aki...
57K 5.4K 19
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024
41.6K 4.6K 10
BL/BxB/FIKSI/LeatherDenim AU "Tentang Dilan yang pindah sekolah dan pertemuanya dengan Antares si Ketua Geng motor Calderioz..." . . . . . . . . . . ...