Ajarkan Aku Cara Bertahan ||...

By bananabanban18

289K 12.3K 1.5K

Spritual ~ RomancešŸ“Œ āš Don't Copas My Story!āš  Bertemu dengan gadis ingusan seperti Dzakira tidak pernah terlin... More

Prolog
AACB - 01
AACB - 02
AACB - 03
AACB - 04
AACB - 05
AACB - 06
AACB - 07
AACB - 08
AACB-09?
AACB-09
AACB-10
AACB-11
AACB-12
AACB-13
AACB Visual Cast Utama
AACB-14
AACB-15
AACB-16
AACB-17
AACB-18
AACB-19
AACB-20
AACB-21
AACB-22
AACB-23
AACB-24
AACB-26
AACB-27
AACB pamit?
AACB-28
AACB-29
AACB-30
Info Sequel
Epilog
Iklan. Jangan diskip!
REGRET
TERBIT?

AACB-25

6.3K 306 76
By bananabanban18

Berharap mencapai target, ternyata zonk.
Sedikit kecewa, tapi gak apa-apa.
Udah pengen triple update tadinya karena kukira bakal sesuai target.

Huft, gak apa-apa banana. Kan banana nulis cuma buat kepuasan diri, hehe😂

Mungkin memang cerita banana ini masih belum layak dan banyak yang harus diperbaiki lagi. Iya, tapi nanti. Biarkan ini apa adanya dulu.

Gak tau bakal update lagi apa enggak yang penting udah mau ending pokoknya. Banana bakal gak update untuk siapin ending yang benar-benar menguras tenaga juga pikiran. Mohon pengertiannya, ya.

Syukron katsiira untuk pembaca yang masih setia dari awal sampai sekarang ini. Terima kasih juga untuk pembaca yang sering kasih bintang juga komentar. Tak lupa juga buat sidersku tercinta. Love love banget pokoknya buat kalian❤

Spoiler part selanjutnya. Semoga kalian ramai😂

Pokoknya 5 part lagi harus ending.
Mari kita bahagia. Mari kita menangis😀

Selamat membaca🌹

🐳🐳🐳

Sebaik-baiknya laki-laki, lebih baik lagi jika dia sabar dalam menghadapi istrinya. Terutama mampu menahan amarah juga kata-kata kasar yang tidak pantas untuk disuarakan.

—Ajarkan Aku Cara Bertahan

❤❤❤

Dzakira sejak tadi mendiamkan suaminya. Rangga sudah membuatnya kesal saat di rumah mertuanya tadi. Suaminya itu tak mengacuhkannya dan malah asyik mengobrol dengan perempuan yang tidak dia ketahui namanya.

"Sayang, kamu kok dari tadi diam aja sih. Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Rangga yang baru saja selesai pulang sholat isya di masjid.

Dzakira tidak menjawab. Dia hanya diam dan berusaha fokus dengan kesibukannya sekarang, yaitu mencuci piring.

Rangga mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang. "Sayang."

"Minggir dulu. Ganggu cuciannya nanti."

Rangga melepas pelukannya membuat Dzakira merasa kehilangan. Sebenarnya dia masih ingin dipeluk suaminya.

"Kamu duduk aja biar Aa yang lanjutin."

Dzakira langsung membasuh tangannya kemudian duduk di kursi makan tanpa mengeluarkan suara lagi. Dia mengawasi suaminya yang lihai mencuci piring itu.

Saat suaminya sudah selesai, Dzakira buru-buru membuang muka ke arah lain. Percayalah, perempuan itu sejak tadi berusaha menahan tangisnya agar tidak keluar. Dia sudah lelah menangis. Dia juga ingin bahagia, tapi kenapa selalu saja ada luka di setiap kebahagiannya? Apa dia memang tidak pantas untuk bahagia?

Rangga berusaha sabar menghadapi istrinya. Mungkin sesuatu sedang mengganggu suasana hatinya hingga membuatnya seperti itu.

"Sayang," bisik Rangga.

Dzakira mengembuskan napasnya. "Kenapa?"

Rangga menggenggam kedua tangan istrinya. "Kamu yang kenapa, Sayang. Ada sesuatu?"

"Gak ada."

"Yakin?"

"Ya."

Dzakira bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar. Rangga masih di tempatnya belum ingin menyusul. Mungkin istrinya sedang tidak ingin diganggu.

"Kira kan kaya ibu-ibu. Jelek." Dzakira berbicara sedikit keras saat sudah di tengah-tengah anak tangga.

"Apalagi Kira sekarang gendut! Jadi tambah jelek! Makanya Aa lebih suka bicara sama dia!"

BRAK!

Dzakira membanting pintunya saat Rangga sudah berdiri di ujung tangga. Dia langsung berlari tadi saat mendengar suara Dzakira yang sedikit keras untuk menyuarakan isi hatinya. Lelaki itu menepuk keningnya. "Astaghfirullah jadi gara-gara itu. Ya Allah."

Rangga langsung berlari menuju kamarnya dan ternyata pintunya dikunci dari dalam. "Sayang, bukain pintunya dong."

"Kira gak pengen bicara sama Aa! Aa juga tadi cuekkin Kira! Mending gak usah diajak ngobrol sekalian sampai besok!"

"Maafin Aa, Sayang. Aa minta maaf."

"Aa jahat! Nanti Aa kaya A Azka juga pastinya! Kalian kan sahabatan!"

"Astaghfirullah. Enggak, Sayang. Aa cuma cinta sama Dzakira."

"Cinta aja gak cukup, A!"

"Aa kan udah berjuang juga selama ini."

Hening. Tidak ada sahutan lagi dari dalam.

"Sayang?"

"Sayang, kamu ngapain di dalam?"

Dzakira mencengkram pinggiran meja riasnya. Perutnya terasa diremas dan begitu sakit. Dia berusaha tidak menimbulkan suara, tapi ternyata sakitnya itu tidak bisa ditahan.

Perempuan itu merosot di lantai dan tangannya tanpa sengaja menyenggol barang yang ada di atas meja hingga terjatuh di lantai.

"Sayang, kamu kenapa?" Rangga yang mendengar suara barang jatuh menjadi cemas.

Dzakira tidak bisa menahan lagi rasa sakitnya. "Aa, sakit!" teriaknya.

"Ya Allah, apa yang terjadi sama kamu, Kira?" Rangga semakin panik.

"Perut Kira sakit Aa. Tolong, A!"

Rangga berusaha membuka pintu kamar itu. Dia lupa bahwa di atas pintu itu ada kunci cadangannya. "Kira, tahan sebentar yaaa."

Rangga masih berusaha mendobrak pintunya dari luar, tapi tidak berhasil. Hingga dia melihat ke atas dan baru melihat ada kunci di sana. "Astaghfirullahalazim, bertindak buru-buru memang menghilangkan akal sehat."

Rangga berhasil membuka pintunya dan mendapati istrinya sedang bersandar di meja.

"Aa, sakit."

Rangga membantu istrinya untuk berdiri dan itu membuatnya melihat bercak darah di lantai. "Kita ke rumah sakit sekarang," ucapnya lalu beralih menggendong istrinya.

Setibanya di rumah sakit, Dzakira sudah tidak sadarkan diri. Rangga semakin cemas dibuatnya. Apa yang terjadi dengan istri dan calon buah hatinya?

Dzakira masih dalam pemeriksaan. Rangga menunggu sambil mondar-mandir di depan pintu. "Ya Allah lindungilah mereka dan kuatkan istri hamba."

Dokter keluar dari ruangan itu membuat Rangga menghentikan aksinya seperti setrika. "Bagaimana, Dok, keadaan istri saya?"

Dokter itu tersenyum dia mengajak Rangga berdiskusi di dalam ruangannya agar lebih nyaman membicarakan kondisi pasiennya.

"Alhamdulillah, semuanya belum terlambat. Kandungannya masih bisa diselamatkan, meski sempat terjadi pendarahan tadi. Bapak harus bangga karena mereka berdua sangatlah kuat," ucap Dokter itu.

"Alhamdulillah, Ya Allah."

"Untuk tiga hari ke depan, istri Bapak harus dirawat di sini agar cepat pulih."

Rangga mengangguk. "Baik, Dok. Lalu penyebabnya apa ya, Dok?"

"Apakah istri Bapak memakan sesuatu?" tanya dokter itu.

Rangga tampak berpikir. Dzakira hanya makan salad buah ketika di rumah ibunya tadi. Lalu setelah sampai rumah, dia hanya makan kue yang diberi Shila. "Istri saya hanya makan salad buah buatan Bunda saya, Dok. Lalu makan kue juga."

"Kue apa kalau boleh tau?"

"Kue biasa kok, Dok, pemberian teman saya."

"Kalau bisa kuenya dibawa ke sini biar kami cek. Siapa tahu ada kandungan berbahaya di sana."

"Baik, Dok, nanti saya bawa ke sini."

"Dan ini obat yang harus diambil di farmasi." Dokter itu menyerahkan selembar kertas pada Rangga.

"Terima kasih, Dok, saya permisi dulu."

***

Azka memangku anaknya yang sedang demam itu. Sejak siang tadi, anaknya rewel sampai mamanya harus datang untuk membantunya. Untungnya malam ini anaknya sedikit tenang.

Dia pernah mendengar Dzakira dulu membaca sholawat waktu pertama kali menyusui anaknya. Alhasil dia ikut mempraktikkannya tadi dan benar saja, anaknya langsung tertidur pulas. Dzakira benar-benar menanamkan hal baik pada putranya.

"Anak Papa gak boleh nakal, ya. Udah gede harus makin nurut."

Azka menatap lamat-lamat wajah anaknya. Dia merasa melihat fotokopi wajahnya versi bayi. "Kok Papa jadi kangen mantan istri, ya. Kenapa wajah Rafa bisa bikin Papa inget sama dia? Rafa kangen sama Tante Kira?"

Tanpa diduganya bayi itu tersenyum meski dalam keadaan tertidur. Hal itu memang biasa terjadi, tapi Rafa seperti sedang merespons ucapannya.

"Besok Papa antar Rafa ke rumah Tante, ya? Nanti kalau udah ketemu, gak boleh rewel lagi."

Azka meletakkan anaknya di box bayi. Dia naik ke atas tempat tidurnya. Bella sudah tidur lebih dulu tadi. Lelaki itu melihat ponsel istrinya menyala lalu mengambilnya.

Sudah lama dia tidak membuka ponsel Bella dan dia terkejut saat melihat wallpaper ponsel itu seorang bayi laki-laki. Kalau foto Rafa, dia sangat mengenalinya, tapi ini berbeda.

Azka memotret foto itu dengan ponselnya. Dia akan menanyakan perihal ini pada istrinya besok. Mungkin Bella salah memasang foto dengan foto anak dari temannya. Bisa jadi seperti itu.

***

Kalau kurang/lebih dari 30 part gimana dong😭

Bonus pict Dzakira-Rangga.

Couple favorit😍

Jazakunallah khairan❤

Continue Reading

You'll Also Like

180K 6.1K 51
Ayna dan Reika, dua orang mahasiswa yang bersahabat dan saling menyayangi satu sama lain. Suka-duka telah mereka lewati bersama selama sembilan tahun...
5.3M 285K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1M 48.7K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...