LOVE IN HOSPITAL (END)

By Rasyaad

121K 7.4K 219

Budayakan follow dulu ya pembaca sayang, agar kita saling mengenal dan tahu kalau aku update πŸ™‚πŸ™πŸ™‚ Kalau uda... More

Love In Hospital - 1
Love In Hospital - 2
Love In Hospital - 3
Love In Hospital - 4
Love In Hospital - 5
Love In Hospital - 6
Love In Hospital - 7
Love In Hospital - 9
Love In Hospital 10 (END)
Extra Part

Love In Hospital - 8

9.5K 663 16
By Rasyaad

Holaaaaa....... Aku update lagi 🙂

Warning : Di tengah mengandung adegan 21+ bagi yang nggak suka silahkan di skip yaa.... Aku udah ingetin lo 😉

Di part ini konflik terakhir oke, karena sesuai target cerita ini akan ending di part 10

Jangan lupa follow sebelum baca dan tinggalkan vote setelah baca 😄

Selamat Membaca
🥀🥀🥀

Pernikahan ku dengan Alana sudah berjalan 6 bulan, dan selama itu kami tidak pernah bertengkar. Alana adalah wanita yang ceria ketika kami saling mengenal. Aku sedang memperhatikan nya yang saat ini sedang berkutat di dapur membuat makan malam untukku. Wanita ini benar-benar mengurus ku total, setelah masa Wisudanya sebagai dokter umum selesai. Aku memang melarangnya bekerja dulu sampai anak kami bisa ditinggal, aku kadang tersenyum memikirkan istriku yang sedang hamil. Memang yang dikandung Alana bukan benih ku, tapi aku sudah menyayangi janin dalam kandungannya sejak aku memutuskan mau menjadi suami Alana.

“Mas makananya sudah siap, sekarang kita makan malam dulu” aku menahan tangannya ketika akan mengambilkan makanan untuk melayani ku.

“Aku bisa ambil sendiri sayang, kamu duduk aja”jujur aku kasian padanya dengan kondisi perut yang buncit dia tetap melayani ku dengan baik. Entah diatas meja makan dengan masakannya yang selalu menggugah selera ataupun di atas ranjang dengan servisnya yang selalu memuaskan. Dia tersenyum dan menggeleng.

“Aku nggak apa-apa kalau cuma buat layanin kamu ambil makanan mas”aku menghela nafas panjang. Satu lagi sifat yang aku tahu dari Alana setelah menikah dia cenderung keras kepala.

“Besuk-besuk kamu nggak usah masak sendiri. Biarin bibik aja yang masak Alana, percuma aku memperkerjakan dia kalau tetap kamu turun tangan di dapur”Alana menatapku sambil cemberut, dia sungguh menggemaskan.

“Aku nggak capek mas, aku itu cuma masak aja buat mas. Bersih-bersih rumah sampai baju kita sudah bibik yang lakuin, terus kerja belum boleh, sekarang masak juga mas larang terus aku mau ngapain dong? Aku kan Cuma pengen layanin mas dengan baik, lagi pula masak juga dibantuin bibik mas”ucapnya merajuk.

“Aku cuma nggak mau kamu capek sayang, tapi kamu masih bisa layanin aku yang lain kan? ”tanyaku menggodanya sambil menaik turunkan alisku.

“Dasar mesum”jawab Alana sambil melotot.

“Emang kamu nggak?”tanyaku sambil memicingkan mata. “Siapa coba kemaren yang tiba-tiba naik diatasku ketika tidur untuk memuaskan diri sendiri? Siapa yang selalu minta nambah ketika sesi pertama selesai?”jawabku santai. Wajah Alana bersemu merah, karena menahan malu. Semenjak kehamilannya memasuki trimester dua, libido Alana memang meningkat drastis yang jujur saya membuatku sangat bersyukur karena dia jadi aktif dan ekspresif soal urusan ranjang. Bahkan kemaren dia memuaskan dirinya sendiri ketika aku tidur, aku bangun ketika merasakan aku akan klimaks. Dia berdehem pelan untuk mengurangi rasa malunya.

“Itu juga bukan kemauan aku mas, si kecil yang minta,”ucapnya membela diri. Aku hanya terkekeh pelan.

“Suka-suka kamu lah yang, sekarang kita makan”ucapku final. Kami akhirnya makan dalam diam.

🥀🥀🥀

Aku sedang menunggu Alana yang sedang ganti baju di kamar mandi ketika HP Alana berbunyi nyaring dan menampilkan nama sahabat baru Alana yang biasa aku bilang kembarannya.

“Halo Ven,”iya sahabat baru Alana adalah Arvena, mereka menjadi sangat dekat ketika tahu bahwa Vena juga hamil jadi sering sharing tentang kehamilan. Karena kehamilan mereka yang hampir sama itulah kenapa aku bilang mereka kembar, dengan perut buncit mereka terlihat lucu kalau jalan bareng. Memang kandungan Alana lebih tua 4 minggu dari Vena.

“Bini lo mana Gas?kenapa kamu yang angkat telfonnya”

“ganti baju dikamar mandi, kamu mau ngapain telfon istri aku malam-malam begini”

“Aku mau ngajak dia besuk jalan Gas, buat temenin aku belanja. Tolong kamu bilang sama dia ya”

“Oke, ada lagi?”

“nggak... Ahh mas nanti dulu”aku melotot mendengar desahan Alana.

“Heh Nyonya Rajata, kalau mau indehoy nggak usah telfon bini gue Ven. Kesannya kayak pamer kemesraan aja, aku juga bisa Vena”di seberang sana Vena hanya terkekeh pelan dan kemudian telfon itu mati tanpa ada salam penutup. Benar-benar teman yang sangat sopan, aku tahu yang mematikan adalah suami posesif Vena yang sudah tidak tahan.

Tidak berapa lama Alana keluar dengan memakai lingerie yang sangat sexy, aku tahu ini merupakan sebuah kode rahasia ketika dia menginginkanku. Aku menyeringai sambil menatap tubuh sexynya yang berjalan pelan kearahku dengan menggoda, semenjak hamil bagian tubuhnya membesar di beberapa bagian intim yang membuatnya jadi terlihat lebih menantang.

Aku hanya diam pasrah ketika dia tiba-tiba duduk diatas pahaku, sehingga bagian intim kami bergesekan tanpa sengaja. Aku meletakkan tanganku dibelakang kepala untuk ku jadikan bantal.

“Mau apa hm?”tanya ku pura-pura tidak tahu, padahal aku tahu dia mau apa.

“Mau melayani mas,”ucapnya dengan wajah polos.

“Melayani? Tapi malam ini aku kan nggak minta”jawabku cuek, hanya ingin menggodanya. Dia berdecak pelan sambil bersedekap, hal itu sukses membuat fokus ku teralih menatap sepasang gunung kembar indah yang ukurannya jauh lebih besar dan terlihat menggoda.

“Iya-iya aku yang ingin, puas?”tanyanya jengkel. Aku hanya terkekeh pelan dan mencoba bangun untuk duduk dan bersandar dikepala ranjang. Aku menarik pinggangnya agar semakin merapat di tubuhku ketika sudah menemukan posisi yang nyaman.

“Coba sekarang bilang siapa yang mesum?”tanyaku menggoda nya. Dia berdecak jengkel.

“Aku yang mesum. Tapi aku nggak sepenuhnya salah mas, anak aku yang membuat ku jadi nggak bisa jauh dari kamu dan pengen disentuh kamu terus”Alana menghela nafas panjang “aku juga kadang bingung kenapa aku jadi agresif banget sama kamu kalau soal urusan ranjang?”aku terkekeh pelan sambil mengelus perut Alana yang membuncit.

“Terima kasih sayang, kamu buat mama nggak bisa jauh dari papa”ucapku lembut. Aku membalik posisi kami pelan-pelan sehingga sekarang Alana berada dibawah kungkungan lenganku, aku menatap matanya yang berkaca-kaca.

“Terima kasih”ucapnya pelan dan tanpa sadar air matanya mengalir. Aku menghapusnya degan ibu jariku.

“Hei kenapa menangis?”

“Aku bahagia karena mas bisa nerima bayi aku”aku tersenyum kearahnya.

“Jangan nangis lagi, setelah kamu nikah sama aku semua yang ada di diri kamu adalah milikku Alana. Termasuk anak yang kamu kandung. Aku akan berusaha menjaga kamu dan calon anak kita, tapi janji kamu harus selalu disampingku”pintaku yang dijawab dengan anggukan semangat dari Alana. Memang belum ada pernyataan cinta dari kami berdua, baik aku maupun Alana. Tapi untuk hatiku sendiri aku yakin aku mulai mencintainya, untuk Alana aku tidak tahu dia mencintaiku atau tidak. Tapi aku yakin dia menyayangiku.

Perlahan aku menyatukan bibir kami, ciuman kami yang awalnya lembut berubah cepat dan liar ketika Alana membalas lumatan ku. Aku memanjakan tubuh Alana dengan tangan dan lidahku, mencumbu setiap senti tubuhnya dengan memuja. Hingga kami siap kemenu utama aku membalik posisi sehingga aku berada di bawahnya.

“Kamu yang memimpin sayang, aku ingin kamu memuaskan ku malam ini”Alana mengangguk patuh dan membimbing junior ku memasuki lembah surganya perlahan. Kami sama-sama mengerang ketika berhasil menyatukan diri, Alana mulai bergerak dengan ritme pelan kemudian cepat. Aku membantunya bergerak dari bawah dengan membantu memegangi bokong sexynya.

Entah berapa lama kami dalam posisi ini, karena Alana berhenti bergerak ketika dia mendesah keras dan ambruk diatas dadaku, dia mendapat orgasmenya.

“Capek hm?”tanyaku sambil mengelus punggungnya. Aku sengaja berdiam diri dulu, agar dia bisa menikmati pelepasannya.

“Heem, tapi mau lagi”ucapnya polos yang membuat ku tertawa. Aku membalik posisi kami.

“Permintaan mu terkabul sayang”ucapku seraya menggoyang pinggul ku untuk mendapat pelepasan ku sendiri. Alana mendesah keras ketika dia akan sampai juga

“mas aku.. Mau”ucapnya sambil mendesah.

“Sama-sama sayang, mas juga mau sampai”jawabku sambil menggeram.

Tidak berapa lama kami mendesah bersama dengan saling memanggil nama masing-masing, menandakan kami sudah mendapat apa yang kami cari dari pergulatan panas kami. Aku mengecup keningnya singkat dan melepaskan diri darinya. Menariknya dalam pelukanku dan terlelap nyenyak dengan Alana yang bergelung manja dalam dekapanku.

🥀🥀🥀

Aku berlari menuju ruang UGD, dengan perasaan panik. Tadi pagi Alana pergi dengan Vena untuk belanja, tapi tiba-tiba Vena menelfon ku dan bilang kalau Alana jatuh dan dilarikan kerumah sakit tempat ku bekerja. Hari ini aku memang tidak masuk kerja, karena harus menghadiri seminar di salah satu balroom hotel. Ketika aku sampai disana, aku melihat Rendi berdiri panik di depan pintu UGD. Ngapain dia disini? Ketika aku ingin bertanya pintu UGD terbuka menampilkan wajah Vena yang keruh. Aku langsung berlari menuju Vena.

“Ven gimana kondisi Alana?gimana bisa jatuh Ven, tadi pagi kalian pergi baik-baik aja”tanyaku khawatir. Vena menghela nafas panjang.

“Kondisi Alana buruk gas, Kita harus melakukan operasi darurat sekarang untuk menolong ibu dan bayinya, karena benturan yang terlalu keras Alana mengalami Solusio Placenta sehingga mengalami pendarahan hebat. Kamu juga dokter kamu tahu operasi adalah tindakan terbaik untuk menyelamatkan nyawa Alana, kita berdoa semoga aku juga bisa menyelamatkan si kecil. Kamu bisa tanya langsung sama lelaki brengsek ini kejadian yang sebenarnya setelah kita menyelamatkan Alana, sekarang kamu tanda tangan surat persetujuan tindakan supaya aku bisa cepat selamatin dia”aku menatap Rendi Tajam, ingin sekali aku mengintrogasinya tapi Vena benar Alana jauh lebih penting. Jadi aku memutuskan untuk mengikuti Vena ke ruangannya, tapi sebelum pergi aku mendekat ke arah Rendi.

“Kamu masih utang penjelasan sama Aku Ren, kenapa istri aku bisa dalam kondisi kayak gini?”ucapku tajam dan langsung berlalu,

“Istri?”aku masih bisa mendengar dia mengatakannya dengan syok tapi aku tidak memperdulikan nya dan tetap berjalan lurus.

Operasi ini akan ditangani oleh Vena, dan aku sekarang masuk keruang operasi bertindak sebagai keluarga. Sebenarnya Vena sudah tidak diperbolehkan suaminya menangani operasi ketika tahu hamil, dan untuk saat ini pengecualian. Karena Kevin tidak akan bisa melarang Vena, tapi laki-laki itu sekarang menunggu di depan ruang operasi seperti istrinya saja yang akan dioperasi. Sekalian aku memintanya menjadi si brengsek Rendi agar tidak kabur.

“Mas...”ucap lirih Alana, aku memandang dengan sayang wajahnya yang tampak pucat.

“Apapun yang terjadi tolong selamatin bayinya”aku menggeleng sambil menahan tangis. Seumur hidupku aku belum pernah dihadapkan dalam situasi yang seperti ini.

“Hei kamu ngomong apa hm? Kamu tenang aja ya, Vena pasti akan berusaha dengan baik buat nyelamatin kamu dan anak kita. Jadi yang harus kamu lakuin hanya percaya dan berdoa.”ucapku yang hanya diangguki lemah Alana.

“Kamu tenang ya sayang, aku akan tetap disamping kamu”dia tersenyum lemah.

“I love you”ucapnya lirih

“Hah?”aku melotot kaget, aku tidak salah dengar kan?

“Aku takut nggak bisa bilang nanti, aku cuma ingin mas tahu kalau aku cinta sama mas. Terima kasih  untuk semua yang mas lakuin buat aku”ucapnya lemah.

I love you too sayang, mas juga cinta kamu”ucapku sambil menangis. Oke mungkin yang melihat ini aku akan dikira alay, tapi biarlah.

“Kalau kamu cinta mas, kamu harus tetap berjuang sayang, mas akan selalu di samping kamu”dia mengangguk lemah. Aku tahu operasi kali ini tidak akan mudah. Dilihat dari kondisi Alana saat ini, mungkin hanya salah satu yang bisa diselamatkan atau kemungkinan terburuk keduanya tidak bisa diselamatkan. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan mau berbaik hati mengijinkan ku bahagia dengan anak dan istriku setelah kami menyatakan cinta.

TBC

Gimana kelanjutannya?Kira-kira sad or happy ending?

Tunggu kelanjutannya oke...😉

Terima kasih buat yang udah mau baca, apalagi meninggalkan jejak 😄😄😄

30 Maret 2020

Continue Reading

You'll Also Like

500K 20.4K 31
Disclaimer! WAJIB FOLLOW AUTHOR KALAU PARTNYA GA MAU BERANTAKAN Kuno. Satu kata yang selalu terselip di benak Jenni Subagyo mengingat bahwa dirinya s...
78.5K 8.1K 29
Bengawan Kanigara terserang "Want-a-Boyfriend Syndrome". Cita-citanya dalam waktu dekat adalah punya pacar yang dapat menemani hari-hari suram sebaga...
176K 10.1K 29
"Daripada sama dia, aku lebih baik jadi janda seumur hidup!" Sepenggal kalimat penolakan mutlak yang Rena katakan. Tapi, bagaimana bisa satu bulan ke...
311K 13.2K 34
π™π™Šπ™‡π™‡π™Šπ™’ π™Žπ™€π˜½π™€π™‡π™π™ˆ 𝘽𝘼𝘾𝘼~ ____________πŸ•³οΈ____________ Jika ditanya apakah perpindahan jiwa keraga lain, kalian percaya? Menurut saya perc...