Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.7M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

24

565K 32K 1.1K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAAA!🖤

HAPPY READING!

JUMAT, 06.30 wib
-SARAPAN
        Dira menikmati rotinya sembari bersenda gurau bersama Raya, mama, dan papa.

Rey hari ini tidak ada jadwal mengajar, dan Raka beserta Rama masih berada dikamar.

Setelah selesai, Dira segera berdiri dari duduknya, ia kemudian berpamitan dengan semua orang.

"Dira berangkat dulu" ucap Dira sembari tersenyum

"Loh, gak nunggu Rey dulu?" ucap mama

Dira menaikkan kedua alisnya, "Pak Rey kan hari ini libur" ucapnya

"Kok manggilnya masih bapak?" ucap Raya menggoda Dira

"Eh.." Dira bingung bagaimana menjawab pertanyaan kakak iparnya ini

"Mungkin udah terbiasa manggil bapak, ya" ucap mama Rey

Dira hanya tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Nah, itu Rey" ucap mama sembari menunjuk Rey dan Raka yang berjalan menuruni tangga

Dira menoleh, terlihat Rey mengenakan baju yang sangat rapi yang dibalut dengan jas hitam.

Dira kemudian mengerutkan dahinya.

Hari ini kan dia libur, ngapain pake baju rapi banget?

"Rey" ucap mama

Rey menoleh, "iya, ma?" ucapnya

"Hari ini kamu ngantor, kan?" ucap mama

HAH? PAK REY NGANTOR?!

Rey mengangguk.

"Anterin Dira, ya" ucap mama

Rey melirik ke arah Dira yang masih menatapnya dengan bingung, ia kemudian mengangguk.

"Iya, ma" ucap Rey

MOBIL
      Sesekali Dira melirik ke arah Rey yang fokus menyetir tanpa memperdulikan dirinya yang berada disebelahnya.

Ding ding ding ding ding ding ding..

Handphone Rey berdering, ia segera menerima panggilan tersebut.

"Hmm, lima menit lagi saya sampai" ucap Rey ditelefon

Rey segera menutup panggilannya.

Dira menaikkan kedua alisnya, orang sibuk kalo nelpon emang singkat, ya?

Dira segera menoleh ke arah Rey, ia mulai berpikir.

Dia kerja dikantor mana?

"Kenapa?" ucap Rey dingin, ia tahu bahwa sedari tadi Dira memperhatikannya

Dira kembali menatap lurus ke depan, ia berdehem "ekhem.."

Rey melirik ke arah Dira sekilas, "to the point aja" ucapnya

Dira menaikkan kedua alisnya, ia mengangguk. Okay.

"Bapak kalo libur selalu ngantor, ya?" ucap Dira to the point

"Saya bukan bapak kamu" ucap Rey

Ini yang membuat Dira malas untuk bertanya, yang ditanya apa, yang dijawab apa.

Dasar, gaje!

Dira segera menghela nafasnya, ia kemudian menoleh ke arah Rey.

"Hmm.. terserah, saya juga gak bilang Anda bapak saya" ucap Dira sembari tersenyum

Rey kembali melirik ke arah Dira sekilas, "bagus. Kalau begitu jangan panggil saya bapak" ucapnya

"Dikelas?" ucap Dira

"Silahkan dipikir sendiri" ucap Rey

Dira memutar kedua bola matanya, malas.

KELAS
     Seperti biasa, Dira mencatat materi sembari menyangga dagunya dengan tangan kirinya.

"Dogan libur, ya?" bisik Vita tiba-tiba

Dira melirik ke arah Vita, "dogan dogan dogan aja lu, udah kayak ga ada kata-kata yang lebih berfaedah lagi" bisiknya

Vita tersenyum, "salah sendiri, siapa suruh ganteng" bisiknya

Dira kembali melirik ke arah Vita, "ganteng-ganteng kalo ga bisa senyum juga buat apa" bisiknya

"Ciah, curhat neng?" bisik Vita

Dira menghela nafasnya, "enggak, ngasi tau doang" bisiknya

Kenapa pagi ini suami dan sahabatnya membuatnya kesal?

"By the way, lu gak ngerasa tersaingi sama yang didepan?" bisik Vita sembari melirik ke arah bu Indah yang mengajar dikelasnya

Dira mengerutkan dahinya, "urusannya sama gue apa?" bisiknya

"Astaga, suami lo kalo direbut dia gimana?" bisik Vita

"Ya kalo dia tahan sama sifat pak Rey ya ambil aja" bisiknya tidak peduli

Vita membelalakkan kedua bola matanya, "WHAT?!" pekiknya

Seisi kelas menoleh ke arah Vita dan Dira, membuat Dira menutup wajahnya dengan buku paketnya.

"Ada apa disana?" ucap bu Indah

Vita menggelengkan kepalanya, "enggak, buk. Ga ada apa-apa" ucapnya

Dira menghela nafasnya. Untuk kesekian kalinya, Dira ingin sekali menyerahkan sahabatnya ini dengan siapapun yang ingin menerimanya.

ISTIRAHAT
      Dira dan Vita memasukkan buku paket dan alat tulisnya ke dalam tas. Sebagian buku mereka letakkan diatas meja.

Dira dan Vita segera berjalan menuju kantin.

"Dir, lo mau tau nggak?" ucap Vita memulai perghibahan

Dira melirik ke arah Vita sekilas, "apa?" bisiknya

"Tadi malem kak Riza jalan bareng tu cewek lagi, yang semalem ngelewatin kita" bisik Vita

"Oh" gumam Dira tanpa ekspresi

Vita menaikkan kedua alisnya, "oh doang?" bisiknya protes

"Trus gue harus bilang wow, gitu?" ucap Dira

"Iya, dong. Ini berita penting, loh!" ucap Vita

"Berita penting dari Hongkong" ucap Dira

Vita mengerutkan dahinya, "wah.. bener-bener gak ekspresif lo, Dir" ucapnya sembari menggelengkan kepalanya

Dira menoleh ke arah Vita, "hubungannya dimana gue gak ekspresif sama dia jalan sama cewek?" bisiknya

"Ya seenggaknya lo itu kasih respon yang bikin gue makin berkeinginan buat memanas-manasi topik, dong!" ucap Vita

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia menggelengkan kepalanya. "Sakit jiwa lo, Vit!" ucapnya dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin, disusul Vita

Vita membelalakkan kedua bola matanya, "what?! Diraaa! Anindira Maheswari, astagaa! Lo harus tau gimana rasanya seorang pelapor memberikan hot news kepada pendengarnya agar bisa semakin membuat berita tersebut jadi makin panas dihadapan publik! Lo harus ngerti, Dira!" ucapnya panjang lebar

Dira menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Vita sembari membelalakkan kedua bola matanya.

Dira kemudian menggelengkan kepalanya, "Vit, gue bener-bener gak tau apa masalah idup lo, apa yang udah lo laluin selama ini, dan apa yang ngebikin lo bisa sesakit jiwa ini, gue gak tau. Intinya, lo sakit jiwa! Bener-bener sakit jiwa! Gue saranin lo ke rumah sakit jiwa dulu. Kalo enggak, konsultasi ke psikolog dulu. Serius" ucapnya dan melanjutkan langkahnya, meninggalkan Vita

Vita kembali membelalakkan kedua bola matanya, "Dira, gue serius!" ucapnya sembari mengejar Dira

-KANTIN
       Dira dan Vita membawa jajanannya menuju meja yang berada diujung kantin.

Sesampainya, mereka duduk berhadapan.

"Tugas lo gimana, Dir?" ucap Vita sembari membuka laptopnya

"Kan udah nitip sama Putra" ucap Dira sembari memainkan handphonenya

Vita menghela nafasnya, "resiko lo gede, loh" ucapnya

Dira mengangguk paham.

"Lo gak ada niatan batalin, gitu?" ucap Vita

Dira menggelengkan kepalanya.

"Ntar kalo pak Rey liat lu gak bikin tugas, gimana?" ucap Vita

"Gak bakalan nyadar dia, udah lo tenang aja" ucap Dira

Tiba-tiba Vita membelalakkan kedua bola matanya, melihat dua orang yang berjalan memasuki kantin.

"Dir" bisik Vita

"Hmm" guman Dira masih terfokus pada handphonenya

"Liat deh" bisik Vita

"Males, gak penting" ucap Dira

"Liat dulu!" ucap Vita

Dira segera mengalihkan pandangannya dari handphonenya, ia melihat Riza bersama 'pelampiasan'nya berjalan melewati beberapa meja kantin sembari tersenyum ke arahnya.

"Gue gak nyangka kak Riza beneran jadian sama tuh cewek" ucap Vita sembari menggelengkan kepalanya

Dira menaikkan kedua alisnya, "jadian?" ucapnya dengan tatapan jijik

Vita mengangguk, ia masih memperhatikan Riza dengan 'pelampiasan' nya tersebut.

"Dia cuma pelampiasan gue"

"Gue cuma gak mau lo salah paham!" ucap Riza dengan tegas, "gue cuma jadiin dia pelampiasan, karna gue nunggu lo yang gak pernah mau nerima gue!" lanjutnya

Dira terkekeh geli sembari mengalihkan pandangannya dari dua orang tadi.

"Lo kenapa, Dir?" ucap Vita sembari menoleh ke arah Dira

Dira menggelengkan kepalanya, "gapapa" ucapnya

Vita menaikkan kedua alisnya, "aneh, lo. Cerita, dong!" ucapnya

Dira kembali terkekeh geli, "sedih kalo diceritain" ucapnya

HAIHAIHAIIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

JIKA INGIN MEMBERIKAN KRITIK DAN SARANNYA, SILAHKAN!:)

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

58.5K 3.5K 27
Kehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaa...
18.3K 2.7K 23
Kisah Jenlisa dari awal kenal sampai punya tiga bocah
219K 13.2K 34
[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarny...
16.5K 1.3K 17
di umur hetian yang ke 25 tahun masih sangat muda untuk menjadi orang tua tunggal. ia menikahi kekasihnya selama 2 tahun dan mereka di karunia seoran...