ACOSADOR¦NOREN ✔

By guinevere-x

180K 18.7K 4.6K

[ n ] acosador ; stalker ❝stalker and his prey❞ 🏳️️𖧵start; 05.03.20 end; 24.02.21 《 彪ACOSADOR © GuiN... More

Ø1 . prologue
Ø2 . stalking
Ø3 . meet
Ø5 . business and mistakes
Ø6 . benign
Ø7 . knit a deal
Ø8 . the fury of the beast | 18+
Ø9 . separate
1Ø . eliminate
11 . sacrifice
12 . INVU
13 . fangs
14 . suspicious
15 . deadly
Ø . JEY's THOUGHT
「16」sequel ; 1

Ø4 . act

11.6K 1.4K 162
By guinevere-x

mau kasih tunjuk ke kalian kalau di sini tuh Mature yang aku maksud itu bukan adegan dewasa yang kebangetan.

Ada, tapi cuma nyempil buat kelengkapan cerita aja.

° ° °

Ketika langit subuh masih membentang dengan bintang-bintang, pemuda manis itu sudah bangun dan duduk di atas bantal dengan selimut yang menutup tubuhnya hingga kepala, digenggamnya secangkir coklat hangat untuk dinikmati di balkon pagi ini.

Renjun terbangun dengan keringat penuh pada tubuhnya, ia bermimpi bahwa seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya dan hampir saja dilecehkan. Hell, Renjun menemukan wadah bekas sebuah obat bius yang tergeletak di bawah tempat tidurnya, ia menginjaknya ketika beranjak.

Renjun tidak bodoh, setelah menemukan barang aneh yang berada di dalam mimpinya tadi, ia tahu bahwa tadi itu bukanlah sekedar mimpi . Pikirannya tertuju pada stalker yang kemarin pulang dari kampus ia kejar.

Tujuannya hari ini sebelum ke kampus adalah ke kantor polisi, ingin menyerahkan barang aneh itu untuk diselidiki pemiliknya.

Renjun benar-benar tidak nyaman jika stalker itu benar-benar masuk ke dalam ruang apartemen nya. Bagaimana jika orang itu mencoba membunuhnya karena mengetahui identitas nya kemarin? Bad Dreams.

Berusaha untuk tidak panik, lelaki manis itu malah merasakan kantuk.

Kepala mungil dengan surai abu-abu silver itu terkantuk-kantuk, bibir plump miliknya menguap, lalu mengucek matanya一menggunakan lengan kanannya yang tenggelam pada piyama panjang 一dengan lucu.

Dirinya yakin kok bahwa ia sudah tidur siang kemarin setelah makan ramen instant, tapi kenapa masih mengantuk? Apa benar ia telah terkena obat bius itu tadi malam?

Pada akhirnya karena malas merangkak ke ranjangnya kembali, Renjun menggunakan bantal duduk nya tadi sebagai bantal untuk kepala dan menyelimuti tubuhnya penuh hingga menyerupai sushi.

Tentu saja semua gerak-geriknya itu tidak luput dari pandangan Lee Jeno.

Setelah pulang dari apartemen Renjun tadi malam , Jeno hanya tidur selama 2 jam karena khawatir makhluk kecilnya terkena efek samping obat bius itu, walau dia tahu kalau dosisnya rendah.

Huh, posesif.

Tangannya yang bersedekap di dada meraih cangkir yang berada di samping komputernya, meneguk hingga tandas cairan kopi di dalamnya lalu tersenyum.

"Aku rasa aku harus pindah ke apartemen murah yang sama dengan Injun(?)." Jeno tersenyum menemukan ide cemerlangnya lantas mengusak rambutnya.

"Ah... sepertinya kau harus mengorbankan rambut blonde mu, Lee."

"Ack! Aku baik-baik saja dan berhentilah untuk banyak bicara! Sekarang antarkan aku ke kantor polisi, atau aku tidak akan memberimu kesempatan untuk pendekatan denganku." Ancam Renjun pada Jaemin yang berada di seberang.

"Ah, yayaya. Jangan bukakan pintu untuk siapapun sebelum aku memberi kabar pada dirimu kalau aku sudah sampai di depan pintu."

Jawaban Jaemin hanya diberi gumaman oleh Renjun.

Ah, kalian pasti bertanya-tanya dari mana mereka mendapat kontak masing-masing sedangkan di eps 2 Jaemin masih gencar mencari nomor Renjun? Mudah saja, Renjun mencari nomor Jaemin dari grup angkatan, Jaemin saja yang bodoh.
Ini adalah salah satu alasan mengapa Renjun menolak Jaemin belasan kali, faham?

Renjun kembali memandangi bius yang telah kosong itu setelah panggilan dengan Jaemin berakhir. Ia ingat, mimpinya; wajah itu, tampan一

Eh, maksudnya familiar. Wajah orang yang menyusup pada apartemen miliknya malam ini sedikit mirip dengan si Blonde kala itu. Walau mukanya buram karena ingatan yang buruk.

Renjun yakin, ia tengah di utit.

Ia menyatakan semuanya, garis bawahi, semuanya pada Jaemin.

Jaemin sempat marah-marah karena crush nya di sentuh-sentuh orang lain, Mark saja sudah dihadapi kenapa saingan baru muncul? Infelicis.

Renjun mengomel, karena Jaemin tak kunjung datang. Ayolah, setidaknya ia memiliki waktu membeli minyak kayu putih jika Jaemin datang cepat.

Ini karena ia tidur di balkon subuh tadi, perutnya kembung dan ingin sarapan di Kampus bersama Haechan dkk daripada isi perut dengan makanan rumahan.

"Hhh, aku tunggu di bawah saja." Renjun keluar dari apartemennya sembari memainkan ponsel, mendesak Jaemin untuk cepat dan segala ancaman ia rapalkan.

Sampai tak sadar kalau ia menabrak bahu seseorang, malangnya orang itu tengah membawa barang-barang untuk naik ke atas.

Satu bingkai foto pecah, Renjun terkejut.

Astaga, kenapa saat terburu begini sih? Batinnya menangis

"M-maaf..." cicit Renjun menunduk, orang itu tersenyum dalam batin, namun muram di ekspresi.

"Apa yang kau lakukan!?" Tegurnya.

"Maaf, aku akan membersihkannya untukmu." Renjun menaruh ponsel di sakunya lalu hendak menunduk tapi orang itu menahannya,

"Tak perlu. Tak akan memperbaiki semuanya. Ini satu-satunya potret ibunda." Mendengar itu, Renjun semakin merasa bersalah.

"Aku ganti bingkainya ya? Atau mau cetak lagi fotonya? Aku minta maaf.. aku一"

"Tak apa. " Potongnya.

"Uhh.. Aku buru-buru, maafkan aku. Eh, Ngomong-ngomong kau tetangga baru yang akan tinggal disini? Nah, bagus! Panggil aku jika butuh , sekarang aku harus pergi一"

"Renjun ayo pergi! Eh, kalian sedang apa?"
Tiba-tiba Jaemin datang menjadi orang ke tiga.

"Erm, bukan apa-apa. Kecelakaan kecil, ayo Jaem." Mereka berdua pergi setelah Renjun mengucapkan maaf terakhir dan salam perpisahan.

Setelah dua orang itu menghilang dari hadapan, orang yang ditabrak Renjun menyeringai.

"Akting bagus, Lee Jeno."


"Kau yakin orang itu benar-benar mengintaimu?" Tanya Jaemin di tengah kegiatannya一 mengendarai mobil menuju Kantor polisi.

Renjun menghela nafas, anak ini susah sekali dibilangi padahal tadi sudah di beri tahu. "Iyaaaa. Aku tak tahu apa yang dia lihat dari ku." Otak Renjun memutar, memikirkan alasan apa yang tepat orang itu mengintainya.

"Ayolah, Ren. Kamu itu cantik, menggemaskan, dan ukeable! Berjuta kelebihan ada di dirimu!" Jaemin menyela.

"Kelebihan? Yang benar saja." Renjun tertawa sebelum melanjutkan kalimatnya. "Aku tak memiliki kelebihan. Dia yang kelainan sampai terobsesi padaku."

Jaemin bergidik, Renjun itu memiliki pemikiran yang sangat jauh sekali, dan pemikirannya yang jauh itu menyeramkan.

Sesampainya dikantor polisi, Renjun segera menyerahkan tempat obat bius kosong tersebut. Saat menunggu kabar dari polisi yang menyelidiki, tanpa diduga, Mark, crush Renjun ada di sana yang sedang berbenah.

Jaemin mendengus kala tatapan Renjun terpaku pada Mark. Dia dapat memprediksi apa yang akan terjadi padanya nanti, diabaikan.

"Kak Mark!" Renjun berlari-lari kecil untuk mendekati kakak tingkatnya itu. Bertanya apa yang dilakukan kakak tingkatnya itu di kantor polisi, Mark hanya menjawab kalau dia mengantarkan sarapan untuk pamannya yang bekerja di sini.

Jawaban yang tidak cukup dapat dipercaya bagi Renjun tapi biar dia iyakan saja.

Seorang polisi yang mengecek barang milik Renjun tadi menghampirinya, dia bilang kalau di situ tidak terdapat sidik jari siapapun kecuali sidik jarinya sendiri.

Renjun mengernyit kecewa lalu ia membungkuk untuk terima kasih atas waktu dan minta maaf karena telah merepotkan.

Renjun dan Jaemin pun memutuskan untuk segera ke kampus sebelum telat, tanpa tahu kalau orang yang satu gedung apartemen dengan dirinya tengah tertawa karena melihat usahanya yang sebenarnya tidak berguna.

Orang itu sudah menyadap hp Renjun agar siapa pun yang bercakap-cakap dengan Renjun ditelepon maupun chatting dia dapat mengetahuinya.

Siapa lagi kalau bukan Jeno?

°

°

°

TBC.

Di sini adegan Mature Content yang aku maksud adalah Psychopathic, Gore, Sadistme dan lain-lain :'/

Itupun kalau aku bisa buat dengan baik dan benar. So, kalau kalian mau cari fanfiction NØREN yang anu² doang kalian salah lapak :")

Continue Reading

You'll Also Like

439K 44.6K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
12.9K 1.8K 5
The sequel to "The Fallen : Forbidden Love". Summary : Dia, Sang Pendosa yang mendamba cinta. Terlepas apakah cintanya sebuah dosa ataupun sebuah kar...
338K 37.1K 43
𝐏𝐚𝐫𝐚 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧 𝐫𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 •Genre: Receh, daily, school, teen, bXb, mpreg, non baku, Harem •|MarkNoRenJaemSung 4B : 4BUCIN Start, 14-08-2018 E...
45.5K 7.9K 20
2021. "Bagaimana bisa di sana jam satu pagi sedangkan di sini sudah jam empat sore? Padahal kita sama-sama di Seoul." "Ah, saya mengerti sekarang! Ki...