PERUBAHAN ( Boboiboy halilint...

By Isnawati240102

197K 14.3K 4.1K

Boboiboy Halilintar, putra pertama dari 7 Boboiboy bersaudara. dia lain dari yang lain, siapa yang menyangka... More

Pengenalan tokoh
(1) Keributan
Keributan <2>
Keributan <3>
(2) kacau
kacau <2>
(3) 'TERBAIK'👍
(4) Teman-teman
(5) kejahilan yang gagal
(6) Lupa
( 7 ) Lupa <2>
( 8 ) eh?
eh? <2>
( 10 ) Tuan putri
Tuan putri <2>
( 11 ) Proyek kimia
Proyek kimia <2>
Author note
( 12 )
(13 ) Cemas
( 14 ) Celaka
Celaka <2>
( 15 ) Emak
✨⚡Special cept⚡✨
✨⚡Special cept⚡✨ <2>
( 16 ) Topi
( 17 ) Sakit?
( 18 ) Sakit <2>
(19) Penculikan
(20) keanehan
(21) Aku ... gila?
(22) Kue
(23) Tak terkendali
(24) adik kecil?
(25) Meja
(26) Nona cantik?
(27) anak misterius
(28) kakak baru
(29) kakak menyebalkan
(30) sebuah tempat
(31) Malam itu ...
(32) Papa Amato
(33) Halilintar
(34) Boboiboy
(35) proyek pembangkitan
(36) Pembunuhan berencana?

( 9 ) Mimpi?

4.4K 330 45
By Isnawati240102





Halilintar POV

                    Aku terbangun disebuah tempat yang gelap dan sedikit lembab, bahkan rasanya sangat dingin dan menusuk. Tapi di mana ini? Bukankah aku berada di kamarku tadi? Dan tempat apa ini? Banyak pertanyaan berputar dikepalaku, hingga sebuah cahaya kecil muncul dari kejauhan dan menampakan kelibatan dua orang.

"Si-siapa itu?" ucapku entah pada siapa.

                   Aku sangat heran ada orang yang sama sepertiku di sini. Apa mereka tersesat? Terserahlah! Yang penting aku bisa melihat dan tidak sendirian lagi.

                      Aku berjalan cepat, tapi cahaya dan kedua orang itu menjauh. Aku segera mempercepat lagi jalanku, tetap saja percuma, mereka semakin jauh saja. Semakin aku bergerak cepat untuk menghampirinya, semakin cepat pula mereka pergi menjauh.

"Tidak! Aku tidak boleh menyerah, aku harus mengejarnya!" ucapku bertekat kuat.

                   Aku segera berlari dengan kecepatan kilatku, meskipun aku tidak tahu siapa mereka. Tapi aku sangat yakin kalau aku harus mengejar mereka.

"I-ini ... Tidak akan ... Be-berhasil ...." ucapku lirih dengan napas yang memburu.

                  Baru saja aku berhenti dan mengambil napas. Tiba-tiba kedua orang yang aku kejar itu menghampiriku, bersamaan dengan cahaya yang menyinari mereka. Aku hanya bisa diam saja saat beberapa meter lagi mereka sampai.

"Kau baik-baik saja Hali?" ucap keduanya setelah sampai di depanku.

"Si-siapa kalian?" tanyaku dengan bingun. Karena jujur saja, aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka. Satu yang pasti, mereka adalah laki-laki dan perempuan dewasa, terdengar dari perbedaan suara keduanya.

"Eh, kamu lupa dengan kami?" tanya laki-laki dewasa.

"Apa kamu enggak ingat yah?" tambah seorang lagi di sebelahnya.

"Ma-maafkan aku, bukan karena aku lupa sama kalian. Aku hanya tidak bisa melihat dengan jelas." jawabku kepada mereka dan berusaha memperjelas penglihatanku.

"Ma-maaf ..., " ucapku lirih setelah beberapa menit tidak mendapatkan hasil dari usahaku untuk melihat mereka.

"Tidak apa-apa Hali." ucap seorang perempuan mengambil tanganku dan membawaku dalam dekapannya yang hangat.

'A-aku dipeluk? Tapi kenapa rasanya sangat hangat dan ... rindu?' batinku dalam dekapan seorang perempuan yang seperti ... ibu?

"Iya, tidak apa-apa jagoanku." tambah seorang laki-laki dewasa tadi dan terus memelukku.

                     Aku hanya bisa diam tak bergeming, aku tidak melawan atau menolak pelukannya dan juga tidak juga membalas pelukan mereka. Aku ingin menikmatinya saja, sungguh! Aku rindu suasana seperti ini.

'Tapi siapa mereka?' batinku bertanya pada diriku sendiri.

                     Lama sekali aku berada didekapan mereka, sampai ada suara-suara yang memanggilku.

"Hali ...,"

"Halilintar ~"

"Lili_chan!"

"Kakak!"

"Abang Hali!"

"Kak Hali!"

                      Suara-suara itu terus memanggilku dari jauh, semakin lama semakin jelas terdengar. Apa aku harus ke sana? Aku melirik kepada kedua orang yang berada di depanku setelah mereka melepaskan pelukannya, aku hanya memandang kedua orang itu dan asal suara yang memanggilku bergantian.

                    Dan tingkahku dimengerti oleh keduanya dan berucap

"Tidak apa-apa Hali sayang, pergilah ... Dan temui mereka. Kami berdua akan setia menunggumu di sini." ucap seorang perempuan dewasa itu dengan senyuman manis yang memang wajahnya tidak terlihat jelas, tapi aku yakin kalau dia tersenyum manis padaku.

"Iya Hali jagoanku, temui mereka dan jagalah mereka untuk kami. Kembalilah ke sini saat waktunya tiba, tapi jangan terlalu cepat, ingat!" tambah pria dewasa itu dengan tegas dan sedikit lucu, aku terkekeh mendengarnya.

"Hehehe ... Baiklah." jawabku dengan tersenyum tipis dan segera berlari menghampiri suara tadi. Aku juga sempat melirik ke belakang, mereka tersenyum dan melambaikan tangannya, aku juga tersenyum kepada mereka untuk membalasnya. Dan saat aku berbalik lagi ke depan, cahaya yang sangat terang menghampiri.

Halilintar POV end





"HUWAAA ... APA YANG TERJADI?!" teriak Hali setelah ... Bangun? Jadi yang tadi itu mimpi?

"Jangan teriaklah, berisik tau." ucap Ice dingin di depan Hali.

"Ish Hali ni, kita terkejut tau." ucap Solar di samping Hali, dan diberi tatapan bingung oleh sang empunya.

"Entahlah Hali ni~" tambah Blaze dan Thorn bersamaan.

"Dasar Lili_chan kesayangan Taufan, buat kami kaget dan khawatir aja." ucap Taufan tak mau kalah dengan yang lain, saat Gempa hanya memangdang mereka dengan muka krik-krik.

"Eh?" Hali semakin bingung.

'Apa yang mereka lakukan di sini? Apa ini di kamar? Terus yang tadi itu apa?' batin Hali kebingungan.

                      Yang terjadi sebenarnya adalah ... Saat Boboiboy bersaudara kec. Hali ( karena dia udah sampai duluan) pulang ke rumah, mereka tidak melihat kelibatan sang kakak tertua. Jadi mereka khawatir pada Hali, takutnya terjadi apa-apa apalagi tadi sempat bersin terus. Apa Hali sakit? Itulah yang ada dipikiran mereka, jadi mereka memutuskan untuk berlari ke kamarnya Hali tepatnya kamar Hali, Taufan dan Gempa.

                      Saat mereka membuka kamar tersebut, mereka menemukan Hali yang terbaring di kasurnya tanpa mengganti seragam. Mereka semakin khawatir setelah melihatnya seperti itu, ditambah Hali yang terus berkeringat dingin dan bernapas memburu, seperti orang yang baru saja lomba lari. Gempa dan yang lainnya mengerumuni Hali, lalu mengecek suhu tubuh Hali. Tapi Hali terlihat gelisah dan bergerak tak tentu arah. Boboiboy bersaudara semakin khawatir dibuatnya, jadi mereka mengguncang-guncang Hali sambil memanggil namanya, takutnya dia bermimpi buruk atau terjadi sesuatu. Dan setelah beberapa menit, tiba-tiba Hali bangun dan berteriak. Dan begitulah ceritanya, sekarang mereka hanya memandang satu sama lain.

"Apa yang terjadi? Apa kalian tidak apa-apa?" tanya Hali berhasil membuyarkan lamunan mereka.

"Seharusnya kami yang bertanya begitu. Apa yang terjadi? Apa kakak enggak apa-apa?" ucap Gempa lembut.

"Iya kak, Thorn khawatir tau~" tambah Thorn dengan nada imutnya dan duduk di kasur Hali.

"Em, aku gak tau. Tapi aku ok." jawab Hali singkat.

"Ok? Ok apanya, jelas-jelas kamu teriak tadi?!" ucap Solar sedikit marah.

"Betul tuh, apalagi tadi kayak orang kerasukan?!" tambah Blaze ikut marah.

"Lili_chan jangan buat kami khawatir lagi!" tegas Taufan saat Ice lompat ke samping Hali atau ke kasurnya dan ...

"Zzzz ...."

"Erkh ..., kalian berlebihan. Sudahlah lupakan, aku baik-baik saja!" ucap Hali datar.

"Hm, baik!" teriak TTM.

"Tapi benarkan, kamu gak apa-apa Hali?" tanya Gempa lembut.

"Betul tuh," tambah Solar.

"Cerewet! Sudah kubilang gak apa-apa." sanggah Hali sambil berdiri dan melipat kedua tangan di depan dada. "Udah, keluar sana! Aku mau tidur bentar." ucap Hali mengusir Solar, Gempa, Blaze dan Taufan. Karena Ice udah tidur di kasurnya Hali dengan Thorn yang masih duduk.

"Baik-baik," ucap mereka.

"Tapi aku ganti baju dulu yah?" ujar Gempa.

"Akupun," tambah Taufan.

"Terserah! Asalkan kalian jangan mengganggu!" jawab Hali kesal.

                    Setelah Taufan dan Gempa mengganti baju dan keluar dari kamar, Hali segera menutup pintu dan menguncinya. Hali sangat lelah dan berniat untuk melanjutkan tidurnya ..., Halilintar berjalan menghampiri kasur empuk miliknya.

'Eh? Ada dua orang lagi ternyata, aku lupa kalau ada si polos Thorny dan si beruang kutub pemalas Ice.' batin Hali melihat keduanya.

"Ada apa kak?" tanya Thorn.

"Tidak ada, apa kamu gak ikut turun?" ucap Hali dan duduk di samping Thorn, membelakangi si beruang kutub Ice yang tertidur.

"Hehehe ... Enggak ah! Mau sama kak Hali." jawab Thorn girang, saat Hali bernapas pasrah.

"Baiklah, tapi Kakak mau tidur. Mau ikut tidur juga?" ajak Hali.

"Mau dong~ hore! Tidur bareng kak Hali. Yuhu~" teriak Thorn.

'Hadeuh ~' batin Hali pasrah, karena harus berbagi kasur dengan dua orang kembarannya.

                     Tapi bukannya ada 2 kasur lagi yang bertingkat milik Taufan dan Gempa? Itu karena Hali tidak mau tidur di kasur orang lain, begitu juga dengan Thorn yang maksa banget tidur sekasur. Apalagi si Ice yang udah duluan tidur di kasurnya Hali.

'Hah ..., kenapa aku harus berada di tengah antara Ice dan Thorn, lalu berdempetan di kasur sendiri? Tapi enggak apa-apalah yang penting bisa tidur.' batin Hali pasrah untuk kesekian kalinya dan tertidur diantara si polos dan si pemalas.

                     Hali mendiamkan saja mereka, saat dirinya harus jadi guling mereka a.k.a dipeluk keduanya dengan erat. Sebenarnya di dalam lubuk hati terdalam, Hali menyukai suasana ini. Suasana saat keluarganya hangat, tidak peduli kalau harus dirinya yang sedikit merasa aneh dan dijahili terus oleh mereka, tapi Halilintar bersyukur akan kembaran-kembarannya yang selalu ada di manapun dan kapanpun Hali membutuhkannya.




#Hallo readers

Author : " akhirnya selesai juga nulisnya :v maaf sering lambat update readers. Udah dulu yah by by ... ; ) "

TTM :" eh? Cuman gitu doang?"

Author :" Hm, aku ngantuk. Hoaamm ...." pergi tidur kat kursi.

Hali dan Solar :" kenapa tuh si author?"

All :" entah :v "

Gempa :" kalu begitu kita tutup aja yah, by by readers semua." senyum lembut.

TTM :" by, jangan lupa vote!" teriak girang mereka.

Solar :" and komen ; ) "

Hali :" dan juga follow akunnya author, bagi yang belum :v"

'See you next capt'

Kamis, 12 Maret 2020

12:11 WIB

Continue Reading

You'll Also Like

578K 58.7K 46
Hal yang paling menyedihkan adalah menyesali sesuatu yang tidak dapat terulang kembali. Hanya kata "Jika" yang terucap dan terdengar begitu menyedihk...
239K 942 12
DOSA TANGGUNG SENDIRI ‼️
1.9M 101K 74
Ini gila, benar-benar gila. Bagaimana mungkin jiwa seseorang yang tertidur setelah dipaksa mencari pasangan tiba-tiba sudah pindah ke raga orang lain...
2.9M 191K 46
Elisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialny...