Hold Me Tight - Han Seungwoo

By Justlisx

1.4K 724 519

" Ada istilah yang mengatakan....Kamu berhak memilih mencintai dia, dan dia juga berhak mencintai orang lain... More

Cast
Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20

17

47 7 15
By Justlisx

Di salah satu meja kantin, lebih tepat nya kantin fakultas ekonomi dan bisnis, disanalah Choco sedang menikmati kesendirian nya dengan resah. Ia sibuk men-scroll layar ponsel nya, hendak mengirim pesan pada Daniel, yang berakhir dengan tidak ada teks sama sekali yang ia ketik disana. Iya, Choco mau meluruskan semua nya hari ini, tapi sepertinya hari ini juga cuman rencana.

Enggak, Choco ga main-main kok, sama ucapan nya ke Seungwoo beberapa hari yang lalu. Ia bertekad, dan itu harus ia jalankan. Ia ga bisa, terus-terusan kejebak di situasi yang seperti ini. Minhee juga mendukung seratus persen keputusan kakak nya. Dan bilang, kalau seharusnya ini Choco lakukan sejak awal biar ga makan hati. Gapapa kan terlambat, dari pada enggak sama sekali.

Choco juga udah cerita sama Lisa, dan pasti aja kak Seungwoo juga cerita sama sepupu nya itu. Satu orang lagi yang tau tentang ini. Yeji ,yang secara ga sengaja nguping pembicaraan Lisa sama Seungwoo. Tau sendiri kan Yeji, si lambe turah. Yeji langsung heboh gitu aja, dan dengan terpaksa Lisa yang tau suara cempreng temen nya itu, membekap mulut Yeji dengan cepat. Fyi, waktu itu mereka ada di perpustakaan, yang harus tenang nya bukan main. Otomatis, semua perhatian tertuju pada Yeji, yang kadang-kadang urat malu nya udah putus, kalo soal yang begituan.

"Oiiii, ngelamun aja. Kelihatan banget jomblo nya".

"Sialan. Ngaca kali, Situ juga jomblo kan". Balas Choco pada Jihoon yang sudah duduk dengan nyaman, dengan sepiring nasi goreng yang udah hampir setengah.

"Ngapain sih Lo Hoon, ganggu aja dah".

"Yeuu, bersyukur Lo gue temenin, ntar Lo kesambet tau rasa".

"Doa nya jahat banget". Jihoon terkikik menatap Choco yang seperti habis keciduk, lalu kembali fokus dengan sisa nasi goreng nya.

Ga ada obrolan apa-apa lagi setelah itu. Choco harus bersikap senormal mungkin di depan Jihoon. Biar tuh anak satu ga banyak bacot nya, nanyain ini itu. Dari jauh Choco bisa ngelihat Daniel yang jalan ke parkiran. Di samping nya selalu ada Jisoo, yang kelihatan nya makin hari makin nempel ke Daniel.

Daniel yang sadar dengan keberadaan Choco melambai kepada sang perempuan, yang di balas dengan cengiran dan lambaian malas dari Choco.

"Siapa?". Celetuk Jihoon, yang nyelesain suapan terakhir nasi goreng nya.

"Daniel." Jawab Choco seadanya.

"Sama tuh cewek?". Tanya Jihoon lagi, yang membuat Choco gedek.

"Iyalah, sama siapa lagi."

"Biasa nya kan sama Lo"

Choco mencibir, ga nge jawab lagi, jawaban tanpa dosa nya si Jihoon. Yang untung untung ga tau menau soal permasalahan perasaan Choco.

"Gue mau pulang ah. Mau sekalian ga?". Tanya Jihoon, yang udah siap dengan tas di punggung nya.

"Loh? Kok malah pulang". Ucap Choco bingung."Wah Lo mau bolos ya. Pake ngajak ngajak lagi. Ga ah ga mau".

"Etdah bodat banget sih. Ketularan Lisa Lo ya. Megang hp tapi tetap aja ketinggalan informasi". Oceh Jihoon panjang lebar. Choco yang mendengar, hanya memasang tampang bingung, dan segera ngecek ponsel nya. Setelah itu, ia terkekeh dengan polos nya.

"Ga masuk ya? Hehehe."

Jihoon, sang lawan bicara hanya menjawab dengan deheman yang membuat Choco seperti orang bodoh.
Karna Jihoon udah kayak orang mau nerkam aja,soalnya Choco buat gemes sih. Pantas aja Seungwoo jatuh cinta kan.

"Pulang ga?". Tanya Jihoon sekali lagi.

"Ga deh, gue entaran aja."

"Gue duluan ya, bye". Choco mengangguk dan melambai sebagai balasan.

Sepeninggal nya Jihoon dari sana, lagi-lagi Choco sendirian. Yeji sama Lisa ga tau pada kemana, di chat juga ga di balas balas. Mau pulang, tapi dia masih bingung dengan Pikiran nya yang tadi. Toh, Daniel udah pulang. Tapi kan, mereka bisa janjian buat ketemuan. Rasa malas bercampur sedikit gengsi, membuat Choco masih mengurungkan niat nya itu. Mungkin Choco butuh sedikit dorongan. Dari Seungwoo mungkin. Yang bisa membuat nya menggebu-gebu untuk bilang ini semua ke Daniel.

***

Udah hampir satu jam lebih, Choco duduk sendirian di kantin. Dan dia juga ga ngapa-ngapain disana selain duduk, dan bolak balik nge-scroll Ig nya. Choco juga belum ada niatan buat pulang ke rumah. Mager buat ngapa-ngapain selain kegiatan yang dia lakuin sekarang.

"Kakak kira Lo udah pulang dek".

Choco mengangkat wajahnya, pada lawan bicara yang tiba-tiba sudah duduk di depan nya, dan ga lupa dengan senyum manis yang si lawan bicara berikan. Choco kaget, dan raut kaget itu berubah menjadi senyum hangat.

"Mager pulang kak. Di rumah juga ga tau mau ngapain". Seungwoo mengangguk, masih memperhatikan raut muka yang lebih muda. Seungwoo tau, Choco sedang resah sekarang.

"Kakak mau makan ya?". Tanya Choco, ia memasukkan ponsel kedalam kantong celana nya. Seungwoo yang di tanya pun menggeleng dan menatap lurus pada Choco.

"Kakak ngelihat Lo dek, bukan mau makan".

Pipi Choco terasa sedikit panas, mendengar jawaban dari Seungwoo. Entah kenapa, setiap Choco bersama Seungwoo, ia semakin yakin dengan pilihan nya. Seungwoo bisa membawa kenyamanan dan ketenangan untuk nya. Jujur, udah pasti Choco juga nyaman sama Daniel, tapi rasa nyaman itu hanya lah sebagai seorang sahabat. Seperti yang biasa Daniel bilang.

"Gimana sama Daniel?". Tanya Seungwoo tanpa aba-aba.

Choco sontak membulatkan mata nya, gemas dengan reaksi Choco Seungwoo ga tahan, untuk ga mencubit pipi Choco yang sedikit tembem, membuat Choco melayangkan protes karna kesakitan.

"Maaf maaf, abis nya gemesin sih. Pengen di unyel unyel".

"Emang gue anak tk apa, masih di unyel unyel".

"Sensian banget sih, capar aku." Ucap Seungwoo yang malah ngakak karna berhasil godain Choco.

"Ih kakak mah nyebelin. Capar apaan lagi."

"Calon pacar".

Pipi Choco yang udah merah, malah tambah merah kayak kepiting rebus gara gara kelakuan nya Seungwoo. Seungwoo bahagia bisa sedekat ini dengan Choco. Apalagi, kalo ia memikirkan kata-kata Choco waktu itu. Bisa-bisa kayak orang gila, senyum senyum ga jelas. Ya, tapi itu lah nama nya jatuh Cinta. Bisa bikin orang tanpa sadar jadi ga waras.

"Dek, Lo belum jawab pertanyaan kakak yang tadi". Ujar Seungwoo. Choco ber-oh ria sebelum menjawab," Belum sempet kak, Jisoo nya menel terus".

Seungwoo hampir tersedak mendengar jawaban Choco yang seperti Anak kecil yang sedang mengadu pada bapak nya dengan nada yang manja, mungkin karna Choco lagi ga mood-an juga. Maka nya, manja manja nya keluar.

"Beneran? Bukan karna kamu belum siap buat ngomongin semua nya?". Ujar Seungwoo lagi dengan santai. Seungwoo ga marah kok, dia juga ga bisa desak Choco buat buru-buru ngomong ke Daniel. Seungwoo ngerti perasaan Choco, dia ga mau perempuan yang dia cinta merasa tertekan.

"Ahh.....itu juga bisa jadi sih. Hehehe, maaf ya kak."Choco mengusap-usap kedua tangan nya di depan dada, memohon maaf pada yang lebih tua.

"Gue bakalan nepatin janji kok. Ga pakek boong deh pokok nya". Ucap Choco meyakinkan Seungwoo, yang terkekeh di depan nya.

"Iya kakak tau kok. Ga usah panik gitu ah". Choco bernapas lega, mendengar Seungwoo tidak marah atau pun kecewa pada nya. Secepat nya ia pasti akan bicara empat mata dengan Daniel. Choco cuman berharap, setelah itu semua, hubungan nya dengan laki-laki bergigi kelinci itu ga berubah sedikit pun. Bagaimana pun mereka sudah kenal dari mereka belum bisa apa-apa.

"Ampun dah Cho, dicariin tau nya mojok disini". Seru seseorang. Hari ini Choco sudah di kagetin total tiga kali, dengan kemunculan yang tiba tiba. Untung aja jantung nya Choco kuat.

"Kenapa ga nelpon atau chat gitu Lis, lihat deh Lo jadi buluk kayak Woojin". Canda choco yang mendapat dengusan tak terima dari Lisa.

"Batre hp gue lowbet. Mana ga bawa charger Ama Pb".

"Ya..gue juga ga bawa, gimana dong".

"Gue tuh nyari Lo, mau nebeng pulang. Hehe".

"Ada mau nya aja nih". Celetuk Seungwoo, yang nyelip pembicaraan dua perempuan di depan nya.

"Sembarangan kakak ih". Lisa merengut pada yang lebih tua.

"Ntar, kalian pulang nya sama kakak aja".

"Kakak bawa mobil?".

"Ga Lis, kak Seungwoo nya bawa jet".

"Hilih, dasar pasangan kasmaran kompak bener".

Choco mengangkat kedua alis nya, mencubit dengan gemas tangan Lisa, yang mulai menggoda nya. Choco juga sadar kalo dia udah kelewat bahagia, sedari tadi bersama Seungwoo. Seperti nya Choco juga udah mulai menerima Seungwoo. Semudah itukah membuat Choco move on.

Mereka bertiga masih betah duduk di kantin, masih larut dalam obrolan ringan dan sedikit bumbu candaan disana. Dan lagi-lagi ada aja seseorang yang tiba-tiba mengagetkan, menyuarakan nama diantara mereka.

"Lisa, bang Seungwoo". Seru orang itu setengah teriak. Kantin waktu itu dalam keadaan ramai, jadi ga ada yang terlalu perhatiin.

Choco mengernyit, menaikkan sebelah alis nya. Ia tak kenal dengan orang yang baru aja menyebut nama teman dan calon pacar nya itu. Beda hal nya dengan Seungwoo, yang memasang muka terkejut dan langsung melakukan tos-an ala ala anak laki-laki yang lama ga ketemu.

Beda lagi, dengan Lisa yang speechless, sampai sampai bola mata nya seperti mau keluar dari tempat nya. Choco semakin heran, tak mengerti dari respon masing-masing , yang seperti nya kenal dengan orang itu.

"Lucas ,apa kabar. Aishhh udah lama ya. Duduk sini samping gue". Ajak Seungwoo ramah.

Choco menatap Lisa yang sudah merubah raut muka nya menjadi normal lagi, Lisa mengerti arti tatapan Choco, yang tidak tau laki-laki yang bergabung di meja mereka.

"Baik gue bang. Tetangga gue makin cantik aja sih". Celetuk Lucas tiba-tiba.

"Yeuu, pasti Lo disana suka goda godain cewek cewek kayak gini ya".

"Sembarangan, gue ga main main ya sama janji kita yang dulu". Sahut Lucas, yang membuat Lisa menelan ludah dengan kasar.

"Oh my god, gimana nasib sahabat gue". Seru Seungwoo yang tau arah pembicaraan Lucas. Lisa melotot pada sepupu nya itu, memberi isyarat untuk ga memperkeruh keadaan.

Sedangkan Choco disitu, semakin tidak mengerti dengan apa yang diomongin sama yang nama nya Lucas ini. Kayak nya ada satu cerita yang ga pernah Choco tau dari Lisa. Dan Lisa sendiri ga pernah cerita. Seungwoo yang sadar air muka Choco, memberi kode pada nya agar menjelaskan ini nanti.

***


























New cast, Lucas wong alias Lucas NCT
Semoga suka sama kehadiran Lucas disini. Hehehe
Jangan lupa tekan love nya yang ada di bawah ya. Gratis kok, ga pakek bayar, wkwkwk.

💕💕❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

1M 85K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
49.3K 6.5K 41
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
57.1K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
181K 15.3K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...