04

77 47 33
                                    

“Serius?Daniel bilang gitu ke lo?terus lo gimana?.”

Lisa langsung menanyakan pertanyaan yang bertubi-tubi pada Choco. Setelah,ia menceritakan kejadian lusa kemarin, waktu Daniel nuduh dia suka sama Daniel.Mereka berdua sedang ada di rumah Lisa sekarang,lebih tepatnya lagi didalam kamarnya Lisa.

Karna hari ini weekend,tanpa memberitahu Lisa,yang masih setia dengan kasur dan gulingnya, tiba-tiba aja Choco nelpon dan bilang udah ada didepan rumah.

Soal Choco yang suka sama Daniel ini, cuman Lisa sendiri yang tau. Bahkan Yeji sendiri, ga tau menau tentang ini. Choco cuman percaya hal ini ke Lisa. Sebenarnya Yeji juga bisa dipercaya sih.

Tapi,dia itu suka heboh sendiri kalo tau tentang hal yang baru pertama kali dia dengar. Jadilah Si Choco menceritakan hal ini ke Lisa aja.

“Gue serius, Daniel emang bilang gitu, gue ga bisa bereaksi apa-apa.” Choco menjawab satu persatu pertanyaan temannya ini.

Lisa melotot mendengar jawaban dari Choco,dia mengusap wajahnya pelan. Tak habis pikir dengan reaksi Choco saat itu.

“untung aja nih ya,si akang Daniel nya tipikal cowok ga pekaan-,” Choco manggut-manggut sambil menggaruk tengkuknya yang ga terasa gatal sama sekali. “ya..sama lah kayak lo.” Lanjutnya lagi dengan suara yang nyaris tidak terdengar.

"Ngomong apa sih?." Tanya Choco yang tidak mendengar ucapan Lisa.

"Gue itu ngomong, kalau enggak,..ya Lo udah ketahuan lah." Dusta Lisa.

Choco merengek,memeluk erat boneka teddy bear nya Lisa. Belakangan ini,perilaku Daniel ke dia kadang-kadang ga bisa di duga.

Pertama, tiba-tiba aja Daniel narik Choco ke dalam pelukannya, memeluk sang perempuan erat layaknya tak mau dipisahkan. Yang

kedua, Daniel menuduh kalau Choco suka dengannya. Kalau dilihat dari fakta, itu bukan lah tuduhan belaka. Memang seperti itu adanya.

Terkadang Choco suka berpikir, kalau aja Daniel tau kalau dia memang jatuh cinta sama Daniel. Akankah senyum mengembang itu masih ada disana, seperti, pada saat di café kemarin.

Ia merasa sedih dan bimbang. Takut, ekspetasi nya tak sesuai realita. Ini bukan cerita dari novel, ini adalah ceritanya sendiri. Yang benar-benar nyata.

“gue bingung deh Lis-,”

Lisa mengangkat kepalanya, menatap wajah Choco dengan tatapan bertanya. Matanya berkedip bingung menunggu kelanjutan ucapan Choco.

“sampai kapan gue gini terus?.” Lanjutnya lagi, dengan raut muka sedih. Sesekali ia menghela napas pelan.

Lisa berguman sejenak, dilihatnya raut muka temannya yang sendu. Sebenarnya mereka berdua sama saja. sama-sama ga berani buat ngakuin perasaaanya.

Choco pada Daniel, dan Lisa pada Wooseok. Hanya saja yang berbeda sifat dan perilaku berbeda Daniel dan Wooseok.

“Ummm….Lo,..masih takut sama sifat Daniel yang satu itu ya?.”
Choco tersentak mendengar Lisa menayakan itu. Dia tampak mengigit bibirnya,dan tersenyum kecut.

Tanpa Choco jawab pun Lisa sudah tau jawabannya. Diraihnya tangan Choco,menggenggamnya erat, membuat Choco sedikit merasakan ketenangan di hatinya.

Choco  tau Lisa mendukung seratus persen apapun keputusannya.
Choco hanya berharap, hari itu akan segera datang.

Hari dimana ia tak perlu lagi menyembunyikan perasaanya. Tidak merasa khawatir lagi, tentang bagaimana reaksi Daniel yamg mengetahui hal itu. Dan tentu saja berharap Daniel merasakan hal yang sama dengannya.

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now