HAIHAIHAIIIIIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤
MAAF GABISA BALESIN KOMENTAR-KOMENTAR KALIAN, TAPI TENANG.. AUTHOR TETEP BACA KOMENTAR-KOMENTAR KALIAN KOK!
AUTHOR BAHAGIA BANGET, PEMBACANYA BENER-BENER MENINGKAT DRASTIS! LUVYA!🖤
MAKASIH SUPPORTNYAAA🖤🤪
KALO BOLEH TAU, NAMA AKUN TWITTER YANG NGE-SHARE CERITA INI APA YA?
AUTHOR PENASARAN, EHEQ:V
SEKIAN, MAKASIH!🖤
HAPPY READING!
DAPUR
Dira melangkahkan kakinya mendekati Rey yang sedang duduk dikursi meja makan sembari menunggu air yang ia masak.
Dira duduk, ia menoleh ke arah Rey yang berada disampingnya. "Pak" ucapnya
Rey melirik sekilas ke arah Dira, "hmm" gumamnya
Dira menaikkan kedua alisnya,"makan, pak?" ucapnya basa-basi
Rey mengangguk.
Dira menghela nafasnya, SABAR DIR!
Dira kembali menolehkan kepalanya ke arah depan, menatap lurus apa saja yang ada dihadapannya.
"Ini orang kalo ngomong bayar kali, ya?" gumam Dira dengan jengkel
Samar-samar Rey mendengar ucapan Dira, ia menoleh ke arah Dira, "apa?" ucapnya
Dira menolehkan kepalanya ke arah Rey, ia menaikkan kedua alisnya, terkejut. "Apa?" ucapnya
"Apa kamu bilang?" ucap Rey
"Hah? Gaada" ucap Dira cepat
Rey menatap Dira tajam, seakan menagih perkataan Dira.
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "oh, itu tadi.. tadi itu.." ucapnya terbata-bata
"Tadi apa?" ucap Rey
"Tadi.." ucap Dira sembari berpikir keras, "tadi kucing bapak berantem didepan!" lanjutnya asal
"Saya gak punya kucing" ucap Rey
Dira terkejut, "oh, bukan ya?" ucapnya
Rey semakin mempertajam tatapannya.
Dira memejamkan matanya, takut terhadap tatapan Rey. Kemudian, Dira membuka matanya. "Berarti kucingnya.. Rama! Pasti Rama, kan!" ucapnya cepat
Rey mengerutkan dahinya, "kucing Rama?" ucapnya
Dira mengangguk, "iya. Pasti kucing Rama" ucapnya meyakinkan Rey
Rey mengangguk-nganggukkan kepalanya.
Setelah melihat tanggapan Rey, Dira menghela nafasnya dengan tenang. Hufftt.. untung percaya.
"Tapi Rama gak punya kucing juga, dia takut kucing" ucap Rey yang membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya
WHAT?!
"Gak usah bohongin saya, saya lebih tau dia dari pada kamu" ucap Rey
Dira membuang mukanya ke sembarang arah, ia menepuk jidatnya.
ASTAGA DIRAA!
"Kalo mau bohong juga harus yang masuk akal" ucap Rey, lagi.
Dira kembali menoleh ke arah Rey sembari memejamkan matanya, kemudian ia membuka matanya. "Pak" ucapnya
Rey yang masih menghadap ke arah Dira, kini menaikkan kedua alisnya. "Apa? Mau bohong lagi kamu?" ucapnya
Dira mengerutkan dahinya, kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Bukan" ucapnya
"Terus?" ucap Rey
Dira melirik ke arah panci yang berada diatas kompor sekilas, "airnya udah mendidih, pak" ucapnya
Rey memajukan wajahnya ke arah Dira, yang membuat Dira memundurkan wajahnya.
"Kamu pikir saya gak tau berapa menit airnya baru mendidih?" ucap Rey yang membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya
"Serius, pak!" ucap Dira yang memajukan wajahnya ke arah Rey
"Gak usah bohongin saya lagi" ucap Rey
Mata Dira hampir saja keluar, "saya gak bohong, pak!" ucapnya
Rey semakin menatap Dira tajam, "saya gak percaya sama kamu" ucapnya
Dira mengerutkan dahinya. Untuk kesekian kalinya, ia menahan bibirnya untuk tidak menyumpah serapahi manusia dihadapannya ini.
OKE, DOSEN MAHA BENAR!
"Om Rey, jangan gigit tante Dira!" pekik Rama sembari berlari mendekati keduanya
Refleks, Dira dan Rey saling membelalakkan kedua bola matanya dan menoleh ke arah Rama.
Kemudian, Dira dan Rey yang sadar akan posisinya langsung berjauhan dan saling membuang muka.
"Om Rey, gak boleh!" ucap Rama sembari memukul-mukul lengan Rey
Dira menoleh ke arah Rey dan Rama sembari menahan tawanya.
Rasain, Tuhan bayar cash!
"Akh.. iya, om Rey gak gigit tante Dira kok" ucap Rey
"Bohong!" ucap Rama yang masih memukul-mukul lengan Rey, "mama! Papa!" pekiknya
Rey membelalakkan kedua bola matanya, "enggak, om gak bohong. Ya kan tante?" ucapnya sembari melirik ke arah Dira dan memberikan isyarat mata
Dira menaikkan alisnya, kemudian ia mengangguk. "iya, om gak gigit tante kok" ucapnya tanpa sedikitpun berniat menghentikan kegiatan anarkis Rama terhadap Rey
"Tuh kan" ucap Rey yang kembali menatap Rama sembari menahan lengan Rama yang terus saja memukul-mukulnya
Rama menoleh ke arah Dira, ia menaikkan alisnya dengan polos. "Bohong kan, tante?" ucapnya
Samar-samar Dira mengangguk, setidaknya dendamnya dibalaskan oleh Rama.
"Tuuh!" tunjuk Rama ke arah Dira
Rey menoleh ke arah Dira, ia melotot.
Dira melirik ke arah Rey, ia menaikkan alisnya sembari mengulum bibirnya.
"Kamu bilang apa ke Rama?" bisik Rey
Dira menggelengkan kepalanya dengan cepat, "gaada!" ucapnya
Rey menatap Dira tajam.
Dira segera mengalihkan pandangannya.
"Kenapa, sayang?" ucap Raya yang baru saja datang bersama dengan Raka
"Om Rey mau gigit tante Dira lagi, ma!" ucap Rama
Rey menghela nafasnya.
KAMIS
UNIVERSITAS, 08.46 WIB
-KELAS
Dira mencatat materi yang ada dipapan tulis sembari menopang dagunya.
"Dir" bisik Vita
"Hmm" gumam Dira tanpa niat
"Dogan mana?" bisik Vita
Dira melirik ke arah Vita, kemudian ia memutar kedua bola matanya malas. "Dogan mulu" gumamnya
Vita menampilkan gigi ratanya, "ehee kangen juga gue" bisiknya
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "gila lo?" ucapnya
"Kenapa? Cemburu lo?" bisik Vita memanas-manasi sang sahabat
"Apa? Cemburu? Idiih, never!" bisik Dira dengan jengkel
Vita mencebikkan bibirnya, "hmm.. never neng" bisiknya mengejek Dira
Dira mengerutkan dahinya, ia melirik Vita dengan tajam. "Yaiyalah, never bray!" bisiknya
"Hari ini sih never, besok?" bisik Vita
"Jumat" gumam Dira cepat
Vita melirik ke arah Dira, "hadeeh.. gila!" bisiknya memaki sang sahabat
Dira menaikkan kedua alisnya, "besokkan emang jumat" gumamnya
"Serah neng, serah!" bisik Vita
Dira mengangkat bahunya acuh.
-ISTIRAHAT
Dira dan Vita berjalan beriringan menelusuri koridor. Beberapa mahasiswa/i menyapa mereka. Maklum, Dira cukup terkenal dikampusnya.
"Dir" bisik Vita tiba-tiba
Dira melirik ke arah Vita, "kenapa?" bisiknya
"Noh" bisik Vita sembari menunjuk ke arah depan menggunakan dagunya
Dira beralih menatap ke arah depannya, ia menaikkan kedua alisnya. "Siapa?" bisiknya
Vita membelalakkan kedua bola matanya, kemudian ia menoleh ke arah Dira. "Masa lo gak inget?" bisiknya
Dira mengerutkan dahinya, "hah? Emang dia siapa?" bisiknya heran
"Astaga Diraaa, lo beneran gak inget?" bisik Vita
"Kenal aja enggak, gimana bisa inget" bisik Dira
"Yailah.. nih ya gue kasi tau. Dia itu cewek yang kita temuin pas dimall, yang bareng kak Riza! Masa lo gak inget?" bisik Vita
Dira menghela nafasnya, "pantesan gue gak inget" gumamnya
"Hah? Pantes dari mana?" bisik Vita
"Pantes dong, orang gak penting" bisik Dira
"Ciahh.. belom ikhlas lo?" bisik Vita
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "what? Gak ikhlas? Helloo! Who is he?" ucapnya
Vita terkekeh, "iyain aja deh yang udah punya pengganti. Cakep lagi" bisiknya
Dira melirik ke arah Vita dengan tajam, "halah" ucapnya kesal
Gadis yang Dira dan Vita bicarakan a.k.a ghibahkan lewat didepan mereka.
Vita melirik ke arah gadis tersebut dengan jengkel, dan dibalas tatapan aneh dari gadis tersebut.
"Idiih, sok kecapekan banget lu" cibir Vita yang hanya bisa didengar oleh Dira
Dira menghela nafasnya sembari menggelengkan kepalanya, sahabatnya ini memang julid tingkat dewa.
HAIHAIHAIIII!🖤
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤
SORRY BARU BISA UP, AUTHOR LAGI ABIS PAKET. HUHUUU:')
JANGAN BOSEN, YA!🖤
SEE U!🖤