CEO Jung《Jaeyong》✔

By acel_kins-

3.8M 419K 147K

[Romance] Taeyong bekerja sebagai sekretaris dan terjebak bersama seorang Bos yang sangat menyebalkan; Jung... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
PDF CEO Jung

Part 23

114K 11K 3.8K
By acel_kins-

JAEHYUN membuka pintu kamar penginapan seraya membawa nampan berisi makan siang di tangan. Jam yang tergantung di dinding menunjukkan pukul dua siang, ia baru saja bangun tiga puluh menit yang lalu dan segera membersihkan diri. Wajar saja bila bangun di siang hari seperti ini karena mereka baru selesai melakukan kegiatan panas di jam tujuh pagi; ketika matahari sudah menampakkan sinarnya.

Iris cokelat tua Jaehyun menatap punggung telanjang Taeyong yang terkena sinar matahari, ia menaruh nampan berisi makan siang di nakas samping tempat tidur sebelum mendudukann diri di sisi ranjang. Kedua sudut bibir Jaehyun terangkat; membentuk senyum kecil, tidak percaya bahwa ia baru saja mengucapkan janji suci kemarin siang, kehidupan barunya bersama Taeyong baru saja di mulai.

"Jung Taeyong," ujar Jaehyun seraya menepuk pelan bahu Taeyong, bagian bawah lelaki cantik itu tertutup selimut tebal berwarna putih tulang. Leher serta dada Taeyong di penuhi oleh ruam kemerahan; maha karya yang Jaehyun buat. "Bangun, sudah siang."

Entahlah, namun sekarang Jaehyun menyukai panggilan baru yang ia buat untuk Taeyong. Menyelipkan marganya di depan nama si lelaki cantik, terdengar begitu cocok. Jaehyun mengusap lembut kepala Taeyong, mencoba membangunkan pasangan hidupnya itu.

"Mmm.." Taeyong bergumam kecil, kedua kelopak matanya perlahan terbuka, ia menatap Jaehyun yang sedang tersenyum padanya, "sepertinya aku masih bermimpi."

"Kau mengira ini mimpi lagi? Jangan sampai kejadian tentang 'ini hanya mimpi' kembali terulang." ujar Jaehyun seraya tertawa geli, masih mengingat dimana Taeyong menciumnya untuk yang pertama kali.

Taeyong mengerjapkan mata beberapa kali dan mencoba bergerak di atas tempat tidur, ringisan pelan keluar dari bibirnya ketika merasakan nyeri pada seluruh tubuh, terutama di bagian pinggul serta lubang analnya. Oh sial, ternyata benar, ini bukan mimpi!

"Oh, kau!" Taeyong melebarkan mata saat melihat Jaehyun dan menarik selimut hingga leher saat menyadari bahwa ia telanjang bulat, "a-apa yang kau lakukan disini?!"

"Jung," Jaehyun menghela napas. "Jangan bilang kau melupakan pernikahan kemarin serta pergulatan kita di atas kasur beberapa jam yang lalu? Oh, apakah aku menikahi keperibadianmu yang lain?"

Taeyong mengulum bibir dan memejamkan kedua kelopak mata. Otaknya kembali mengingat pernikahan mereka berdua yang berlangsung kemarin, ia juga mengingat adegan panasnya bersama Jaehyun; hal tersebut berhasil membuat rona merah menjalari pipi Taeyong. Sialan!

Bagaimana bisa Taeyong dengan mudah terbuai oleh sentuhan Jaehyun?! Ah, malam pertama.

"Jung, namaku Lee Taeyong.

"Sudah berubah menjadi Jung sejak kita menikah, jadi aku akan memanggilmu dengan Jung."

Taeyong mendelik. "Jung, itu adalah namamu."

"Tadinya, tapi sekarang kau juga sudah menjadi Jung." balas Jaehyun tidak mau kalah, ia bersikeras menempatkan marga nya di depan nama Taeyong.

Bibir Taeyong mengerucut, ia berusaha mengubah posisi tidurnya menjadi duduk dan menatap Jaehyun tepat di wajah. Selimut sudah membungkus tubuh telanjang Taeyong; menjadikannya seperti kepompong yang belum siap untuk membuka diri.

Jaehyun tersenyum miring. "Untuk apa kau menutup tubuhmu seperti itu? Aku sudah melihatnya dengan sangat jelas, bahkan bekas luka operasi usus buntu di bagian bawah perut kananmu."

"T-tapi tetap saja!" seru Taeyong gugup, ia melirik makanan di atas nakas, "itu makananmu?"

"Tidak, aku sudah makan dan membawakannya untukmu." ujar Jaehyun seraya bangkit dari kasur dan membuka koper, "bersihkan dirimu terlebih dahulu, lalu makan."

Taeyong menggembungkan kedua pipi, berusaha meminimalisir degup jantungnya yang sudah menggila. Kenapa Jaehyun bersikap romantis seperti ini sih?! Padahal Taeyong bisa mengambil makanannya sendiri nanti; meskipun ia begitu lapar. Taeyong ingin berendam di dalam air hangat agar otot di tubuhnya kembali rileks. Pinggulnya terasa begitu sakit, lubang analnya juga perih.

Jaehyun mengangkat pakaian dari dalam koper. "Ini milikmu?"

Iris hitam Taeyong membelak ketika melihat kaus transparan dengan bahan satin yang ada di tangan Jaehyun. "TENTU SAJA BUKAN! SIAPA YANG MAU MEMAKAI BAJU SEPERTI ITU!"

"Tapi sebagian koper di isi oleh pakaian seperti ini," gumam Jaehyun pelan, ia kembali mengangkat pakaian yang lain, kali ini baju tidur berlengan panjang yang hanya terbuat dari jaring-jaring. "Sisanya pakaian milikku."

"Kau pasti bercanda." ujar Taeyong tak percaya, ia bergerak secara perlahan ke arah Jaehyun dan menatap isi koper yang memang di isi oleh baju-baju kekurangan bahan, "siapa yang menyiapkan pakaian kita kemarin?"

Mata Jaehyun menyipit. "Ten dan Johnny."

"PANTAS SAJA! SIALAN! CHITTAPON LEECHAIYAPORNKUL!"

"Err, nama siapa yang baru saja kau sebutkan? Telingaku sakit mendengarnya."

Taeyong mendengus, lalu meraih ponsel miliknya di dekat nampan berisi makanan. Ia segera melakukan panggilan telepon dengan Ten, sahabatnya itu pasti sudah gila karena membawakan Taeyong baju kekurangan bahan yang tidak layak untuk di pakai! Sepertinya ini adalah balas dendam, Taeyong sempat memberikan hal yang sama pada Ten ketika Ten menikah bersama Johnny kemarin.

Panggilan terhubung, Taeyong bisa melihat wajah Ten di layar, sahabatnya itu tersenyum lebar dan sedang berada di kamar. "Taeyongiee! Upsieee, dimana bajumu? Malam pertamanya berhasil ya?!"

Tanpa menunggu lama Taeyong segera membenarkan letak selimut yang tersingkap di bagian bahunya. "Sialan, apa yang kau masukan ke dalam koper?!"

"Tentu saja pakaianmu untuk bulan madu!" seru Ten senang, ia tertawa lepas, "Jaehyun sepertinya sangat ganas ya? Ruam merah di lehermu banyak sekali!"

"TEN! Aku ini datang ke Santorini untuk liburan dan menikmati wisata! Ini Yunani, kau tidak menyiapkan pakaian yang normal untukku?! Ratu iblis, kau dan Jaehyun pantas bersama!" ujarnya berapi-api.

Jaehyun yang di sebut seperti itu hanya bisa menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Taeyong."

"Diam!" Taeyong berseru pada Jaehyun sebelum memfokuskan diri di video call bersama Ten, "aku akan membuatmu membayar ini bila sudah pulang nanti!"

Ten tersenyum kecil. "Ya tentu saja, silahkan nikmati bulan madumu bersama CEO yang memberimu cincin kawat itu, Jaehyun sangat tidak etis!"

"YA! Aku membuatnya dengan susah payah!" teriak Jaehyun tidak terima.

Taeyong memutarkan bola mata bosan sebelum akhirnya menutup panggilan. Ia melemparkan ponsel di kasur dan menatap ke arah koper dengan tatapan memelas. "Bagaimana aku akan menikmati Santorini bila seperti ini!"

"Kau bisa gunakan bajuku untuk sementara, kita akan membeli pakaian yang layak."

"Benarkah?!"

"Tentu saja," ujar Jaehyun seraya mengeluarkan dompet dari kantung celana dan menunjukkan tiga black cards nya pada Taeyong. "Suamimu ini kaya raya."

Taeyong mencibir. "Baiklah, itu hal bagus, jika kau miskin, aku akan meninggalkanmu."

Jaehyun tertawa kecil. "Bersihkan dirimu terlebih dahulu."

"Ya ya ya cerewet." Taeyong melilitkan selimut di tubuh dan berjalan secara perlahan menuju kamar mandi, ia menahan ringisan serta rasa nyeri di seluruh tubuh. Taeyong yakin bila sudah berendam nanti, pasti rasa sakitnya berkurang.

Lagi pula, Jaehyun benar-benar menghabisinya! Lelaki tampan itu tidak mau berhenti sebelum melihat Taeyong terkapar tidak berdaya, mengerikan.

Taeyong masuk ke dalam kamar mandi dan melepas selimut, ia menatap penampilannya di cermin sebelum melongo, pantas saja Ten menyinggung tentang ruam merah kemerahan di leher. Tidak, bukan hanya leher, tapi juga memenuhi dada Taeyong.

"JUNG SIALAN JAEHYUN, APA KAU BERSAHABAT DENGAN VACUM CLEANER?!!" teriak Taeyong kesal.

Bagaimana bisa ia menikmati Santorini dengan ruam merah di seluruh leher?! Musim panas di Santorini, tidak mungkin Taeyong memakai turtle neck atau syal, itu menggelikan!

***

Jaehyun menatap ponselnya yang berdering, ia mengangkat panggilan tersebut dan berjalan ke balkon kamar. Taeyong masih menikmati waktunya untuk berendam di kamar mandi, jadi Jaehyun merasa sedikit bosan.

"Ya Hyung?" sapa Jaehyun begitu panggilan tersambung, yang menghubunginya adalah Direktur di perusahaan; sepupu jauh Jaehyun.

"Kau sudah memeriksa data keuangan bulan ini? Aku baru saja menerima laporan, ada yang janggal."

Kening Jaehyun berkerut dalam. "Belum untuk bulan ini, bagian apa yang janggal?"

Direktur yang bernama Moon Taeil itu menghela napas dalam di seberang sana. "Sepertinya ada yang menggelapkan dana perusahaan, pengeluaran uang bulan ini begitu besar, menghabiskan hingga lima ratus miliar. Seharusnya hanya tiga ratus."

Jaehyun terdiam mendengar hal tersebut. "Kau serius Hyung?"

"Tentu saja, mana mungkin aku mengada-ada?! Aku akan mengirimkan rinciannya ke email milikmu. Kau sudah menemukan seseorang yang menyusup ke Perusahaan dan mencuri desain grafis tempo lalu?"

"Belum.."

"Aku memiliki firasat bahwa ini adalah pelaku yang sama. Jaehyun-ah, jelas ada seseorang yang ingin menghancurkanmu. Dua ratus miliar bukan jumlah yang sedikit, bagaimana kau akan mengatasi hal ini?" tanya Taeil dengan nada suara prihatin nya. Ia sudah membantu Jaehyun selama bertahun-tahun, tapi baru kali ini ada yang menggelapkan dana hingga dua ratus miliar.

Jaehyun menghela napas gusar. "Aku akan menghubungi Lucas, segera kirimkan rinciannya padaku Hyung."

"Tentu, maaf menganggu waktumu."

Setelah itu panggilan terputus, Jaehyun mencengkeram kuat ponsel dan menarik napas dalam guna menenangkan diri. Jika semakin lama di biarkan, maka perusahaan nya benar-benar akan mengalami penurunan drastis. Belum lagi Jaehyun juga akan mengadakan launching produk baru bulan depan, bila hal seperti ini masih terjadi, itu pasti akan merusak citra perusahaannya.

Seseorang yang mencuri desain grafis. Kala itu Jaehyun hanya mengadakan rapat bersama beberapa orang untuk menunjukan desain yang sempurna, tapi desain tersebut malah di curi. Di ruangan tersebut ada Hyunbin, Taeil, Taeyong, Doyoung, Rowoon, Tzuyu, Jisoo dan Johnny.

Johnny adalah mitra bisnis yang perlu melihat hasil desain, lelaki tinggi itu juga sahabat dekat Jaehyun. Jadi Jaehyun pasti mengeluarkan Johnny dari daftar tersangka. Sementara Doyoung bekerja menjadi sekretaris Taeil. Lalu Rowoon, Tzuyu, serta Jisoo memang sudah bekerja cukup lama di perusahaan Jaehyun, sekitar tiga sampai empat tahun.

Hyunbin? Untuk apa Hyunbin menyerahkan desain grafis yang ia buat susah payah untuk perusahaan Jaehyun tapi malah memberikannya pada orang lain?

Taeyong?

"Jaehyun."

Mendengar namanya di panggil, Jaehyun menoleh, menatap Taeyong yang sudah menggunakan bathrobe dan duduk di tepi kasur seraya memakan makanan yang ada di atas nakas. Iris hitam besarnya menatap lurus ke arah Jaehyun.

"Makanannya lumayan, terimakasih."

"Tentu."

Taeyong memasukan makanan tersebut ke dalam mulut. "Ada sesuatu yang terjadi?"

Jaehyun menghela napas dalam dan tersenyum kecil. "Tidak ada, kau ingin pergi ke suatu tempat nanti?"

Mendengar itu Taeyong mencebik. "Bagaimana aku bisa pergi keluar jika leherku di penuhi ruam kemerahan seperti ini?! Cuacanya panas, tidak cocok menggunakan syal atau turtle neck!" sungutnya kesal.

Jaehyun tertawa geli. "Ini Santorini, lagi pula kau tidak akan bertemu dengan orang-orang disini lagi nanti. Percaya diri saja."

"Percaya diri otakmu pindah ke lutut!" ruam merah di lehernya pasti akan terlihat aneh, Taeyong bertaruh seratus persen!


Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1M 164K 31
[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua Alpha tentunya menginginkan Taeyong seb...
1.5M 165K 51
❝Na- lo itu cuma milik gue! Lo bisa gak kalau gak usah baik ke semua orang?❞ ❝Jen- lo tau kan, gue sayangnya cuma sama lo- jangan posesif banget, g...
349K 23.2K 39
[BxB] [Mpreg] [Mature🔞] Taeyong tidak mengerti dengan takdir menyedihkannya dan kedatangan detektif Jung Jaehyun ke dalam hidupnya. -Boys Love. -Don...
1.2M 105K 58
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...