CEO Jung《Jaeyong》✔

By acel_kins-

3.8M 420K 147K

[Romance] Taeyong bekerja sebagai sekretaris dan terjebak bersama seorang Bos yang sangat menyebalkan; Jung... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
PDF CEO Jung

Part 21

100K 12.1K 4.1K
By acel_kins-

JANTUNG Taeyong berdetak dengan sangat cepat, ia menarik napas dalam sebelum menghembuskannya secara perlahan. Hari ini datang, dimana ia akan mengucapkan janji suci pernikahan bersama Jaehyun. Taeyong tidak bisa tenang, sungguh, ia takut bila nanti ia mengucapkan janji suci dengan salah karena rasa gugup yang berlebihan.

Tubuh Taeyong di balut dengan jas serta celana berwarna hitam, dasi berbentuk pita terpasang di kerah dan kemeja putih yang ia kenakan terlihat begitu kontras. Taeyong menatap pantulan dirinya di cermin; wajahnya sudah di beri riasan tipis serta pemerah bibir agar ia tidak terlihat begitu pucat.

"Taeyongie.."

Pintu ruangan Taeyong terbuka, menampilkan seorang wanita dengan dress hitam semata kaki. Itu adalah Yoona; Bibi yang selama ini merawat Taeyong serta Mark sebelum Taeyong memiliki pekerjaan. Yoona tersenyum lebar melihat penampilan Taeyong, keponakannya itu sangat sempurna.

"Bibi," ujar Taeyong yang kini berdiri di hadapan Yoona. "Dimana Paman?"

"Sedang berbicara dengan besan." gumam Yoona pelan, ia menepuk bahu Taeyong, "Bibi tidak menyangka jika kau akan menikah secepat ini, Mark bahkan belum lulus dari sekolah menengah atas."

Yah, Taeyong juga tidak menyangka, Jaehyun terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Terkadang Taeyong berpikir, apakah hubungan mereka akan baik-baik saja? Masalahnya, Jaehyun dan Taeyong sering sekali beradu mulut karena berbeda pendapat, Taeyong berharap bila rumah tangganya nanti bersama Jaehyun akan berjalan lancar.

Taeyong tersenyum kecil. "Bibi terlihat cantik."

"Bibi memang selalu cantik," Yoona mencebikkan bibir dan menarik tubuh Taeyong untuk di dekap secara perlahan. "Semoga kau bisa mendapatkan kebahagiaan bersama Jaehyun. Bibi tidak pernah melarang atau mempersalahkan orientasi seksualnya Taeyong, selama kau bahagia, maka Bibi tidak keberatan."

"Terimakasih Bi.." gumam Taeyong pelan, ia membalas pelukan Yoona dan tersenyum lebar.

Yoona menepuk pelan punggung Taeyong sebelum melepaskan pelukan mereka. Ia mengusap pipi Taeyong, meskipun akhir-akhir ini mereka jarang bertemu, Yoona masih tetap menghubungi Taeyong atau Mark melalui panggilan. Ia sangat menyayangi kedua ponakannya itu.

"Hyung." Mark berdiri di depan pintu yang terbuka, tubuhnya di balut oleh setelan berwarna senada seperti Taeyong, kali ini Mark menata rambutnya dengan rapih membentuk forehead, "Bibi, Paman mencarimu."

"Ah baiklah, Bibi harus pergi ke depan! Sampai bertemu di altar Lee Taeyong!" seru Yoona yang kini melambaikan tangan dan berjalan menjauh dari sana, meninggalkan Taeyong serta Mark di dalam ruangan.

Taeyong menatap penampilan Mark dari kaki hingga kepala dan berdecak kagum. "Baru kali ini kau terlihat sangat tampan! Tapi tetap saja, Hyung yang paling tampan!"

Mendengar itu Mark mendengus. Apa Taeyong tidak bercermin? Bagaimana bisa Kakaknya itu mengatakan tentang ketampanan? Wajah Taeyong saja sudah di hiasi oleh riasan tipis, itu malah membuat Taeyong terlihat semakin cantik.

"Lima belas menit lagi Hyung, persiapkan dirimu. Aku tidak mau mengurusmu bila nanti kau pingsan di altar." gumam Mark yang kini berdiri di depan cermin; membetulkan letak dasi yang sedikit miring.

Taeyong mengerucutkan bibir. "Hyung sudah menyiapkan diri sejak tadi malam tapi jantung Hyung tetap berdetak dua kali lebih cepat! Bagaimana jika nanti Hyung terkena serangan jantung saat sedang berjalan menghampiri Jaehyun di altar?"

"Bila itu terjadi, artinya pernikahan batal dan Hyung akan berakhir di pemakaman."

"YA! TEGA SEKALI!" teriak Taeyong kesal, ia mendelik dan berdiri di samping Mark, menatap pantulan tubuh mereka berdua di cermin, "sejak kapan kau tumbuh tinggi?"

Sungguh, dua tahun yang lalu, tinggi tubuh Mark masih di bawah telinga Taeyong, tapi kini posisi berubah. Taeyong terlihat begitu kecil di samping Mark, bahkan kepalanya saja terletak sejajar dengan telinga Mark, menyebalkan!

Mark menyeringai. "Sejak aku mengalami mimpi basah."

"YA! MARK LEE! Oh Tuhan, kau sudah benar-benar tumbuh dewasa!" ujar Taeyong takjub, ia memperhatikan Mark, "lalu kapan kau akan memiliki kekasih?"

"Jika Hyung berhasil memberikan keponakan, maka aku akan memiliki kekasih."

Taeyong mendelik dan memukul bahu Mark dengan kencang. "Tidak adil! Sudahlah, Hyung tidak mau bicara denganmu."

Terlebih, Taeyong harus mengatur pernapasan agar ia tidak kehilangan kewarasan saat di altar nanti. Taeyong penasaran, bagaimana tampang seorang Jung Jaehyun sekarang? Kemarin saja lelaki bermarga Jung itu terlihat begitu tampan! Semoga saja Taeyong bisa bernapas dengan baik.

Pandangan Taeyong jatuh pada jemari tangan kanannya, ia memutar cincin di jari manis sebelum menarik cincin kawat tersebut dan menyimpannya di kantung jas. Hari ini, cincin kawat itu resmi di gantikan oleh cincin yang lebih sakral.

***




Kursi berwarna hitam di padukan dengan dekorasi wedding berwarna merah muda. Itu yang bisa Taeyong lihat dari tempatnya berdiri sekarang, telinga Taeyong menangkap suara Joy yang bertugas membawakan acara. Ia meremas lengan Mark yang berdiri di sampingnya dengan erat. Iris hitam Taeyong menatap lurus ke depan, memperhatikan Jaehyun yang sedang berdiri di bawah tirai yang di hiasi bunga.

Seperti apa yang Taeyong bayangkan sebelumnya, Jaehyun memang terlihat sangat tampan saat ini. Jauh lebih tampan dari biasanya, rambut lelaki tinggi itu di sisir rapih ke belakang, ada satu tangkai mawar merah di kantung dada kiri Jaehyun. Iris cokelat tua Jaehyun juga tengah menatap lurus ke arahnya, kedua sudut bibir lelaki tampan itu tertarik ke atas; membentuk senyum manis.

Taeyong bisa melihat bahwa bibir Jaehyun bergerak; mengucapkan sesuatu tanpa suara dan Taeyong bisa mengerti apa yang sedang Jaehyun ucapkan padanya.

"Semuanya akan baik-baik saja, percaya padaku."

Mark mengelus pelan punggung tangan Taeyong. "Ayo Hyung.." gumamnya pelan.

Taeyong mengangguk dan mulai berjalan secara perlahan, menelusuri kelopak bunga yang bertebaran di bawah kakinya. Ia mengigit bibir bawah ketika melihat orang-orang yang duduk di kursi mulai berdiri dan memperhatikannya, ia sangat gugup!

"Mommy, semangat!" gumam Jeno pelan, ia berada di gendongan Jessica, Jeno mengenakan setelan jas berwarna merah muda, terlihat sangat menggemaskan.

Menghirup napas dalam, Taeyong akhirnya menatap lurus ke depan, memperhatikan Jaehyun serta pastor yang juga tengah menatapnya. Iris hitam Taeyong terpaku pada Jaehyun yang sedang tersenyum padanya, seketika ia merasa bahwa semua keraguan serta rasa gugupnya menghilang. Tatapan Jaehyun menenangkannya, lelaki tampan itu seolah mengatakan bahwa Taeyong tidak sendiriㅡada Jaehyun yang akan menemaninya mulai saat ini.

Mark menghirup napas dalam ketika berdiri di hadapan Jaehyun, ia memberikan tangan Taeyong yang segera di genggam oleh si lelaki bermarga Jung. "Tolong jaga baik-baik Hyung-ku."

Jaehyun mengangguk. "Aku pasti akan menjaganya."

Setelah itu Taeyong berdiri di hadapan Jaehyun, kedua tangannya di genggam erat oleh si lelaki tampan. Mereka berdua saling menatap wajah satu sama lain, menunggu perintah dari pastor untuk segera mengucapkan janji suci.

"Tolong ikuti setelahku." gumam sang pastor seraya membuka buku tipis di kedua tangan, ia menatap Jaehyun dan membuka suara, mengucapkan janji suci yang segera di ikuti oleh Jaehyun.

Jaehyun melemparkan tatapan penuh kasih sayang pada Taeyong. "Dengan ini, aku mengucapkan janji suciku padamu Lee Taeyong. Aku mengambilmu sebagai pasangan hidupku, untuk saling memiliki dan menjaga sejak saat ini hingga waktu yang tidak bisa di tentukan. Pada waktu sulit maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita." ujarnya lugas, tanpa keraguan.

Hati Taeyong terasa penuh, ia tersenyum kecil dan mulai mengucapkan hal yang sama, semua keraguan di dalam hatinya perlahan menghilang, ia mempercayai Jaehyun. "Dengan ini, aku mengucapkan janji suciku padamu Jung Jaehyun. Aku menerimamu sebagai pasangan hidupku, untuk saling memiliki dan menjaga sejak saat ini hingga waktu yang tidak bisa di tentukan. Pada waktu sulit maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kerkurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita."

Senyum Jaehyun mengembang, ia mengambil cincin yang di bawa oleh Joy yang berdiri di sampingnya lalu memakaikan benda berwarna emas itu di jari manis tangan kanan Taeyong. Sebelum melepaskan tangan si lelaki cantik, Jaehyun memberikan kecupan di punggung tangan Taeyong, berhasil membuat rona merah menjalari pipi Taeyong.

Sama seperti Jaehyun, Taeyong juga mengambil cincin dan memasangkan benda pengikat itu di jari manis tangan kanan Jaehyun. Ukurannya begitu pas dan sangat cocok di jari mereka berdua. Taeyong bahagia karena ia tidak mengeluarkan komentar apapun ketika Jaehyun membeli cincin pernikahan untuk mereka.


"Sekarang, kalian bisa berciuman." ujar Pastor yang kini memundurkan tubuh, memberi ruang lebih bagi Taeyong serta Jaehyun.

Jaehyun menyelipkan tangan di bawah rahang Taeyong dan memiringkan kepala, mengecup bibir si lelaki cantik dengan lembut; penuh perasaan. Sementara Taeyong sudah memejamkan mata, menikmati ciuman Jaehyun di bibir tipisnya.

"MOMMY DAN DADDY POPPO!" teriak Jeno antusias, ia tertawa ketika Jessica menutup matanya agar tidak bisa melihat adegan tersebut, yah, meskipun telat.

Setelah itu Jaehyun menjauhkan diri dan tertawa, ia memeluk pinggul Taeyong dan membawa si lelaki cantik untuk berdiri menghadap orang-orang yang datang di acara pernikahan mereka. Suara tepuk tangan dan sorak-sorai mulai terdengar, Johnny serta Ten yang duduk di bangku depan tersenyum lebar, keduanya merasa senang karena Jaehyun dan Taeyong sudah resmi menjadi pasangan yang menikah.

Mark mengalihkan pandangan ke arah lain dan tersenyum. Ia bahagia bila Taeyong memang bahagia, meskipun ada sedikit rasa tidak rela karena Mark masih ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama Taeyong, ia belum sempat membuat Taeyong bangga padanya.

"Kau tampan bila tersenyum seperti itu."

Mata Mark menyipit, ia mendongak dan menatap Haechan yang ternyata sudah berdiri di sampingnya. "Kau lagi?"

Haechan terkekeh pelan. "Aku datang bersama Kakakku, selamat untuk pernikahan Kakakmu."

"Hm."

"Mau pergi mengambil makanan bersamaku setelah ini?" tanya Haechan seraya membenarkan letak kaca mata yang bertengger di hidungnya.

Mark menghela napas jengah. "Terserah." ujarnya acuh, berhasil membuat Haechan tersenyum kecil.

***


Saat ini tubuh Taeyong dan Jaehyun sudah di hiasi oleh setelan jas berwarna merah muda. Keduanya duduk di depan orang-orang yang sedang menikmati makanan, Jaehyun mengenggam erat tangan Taeyong dan menatap wajah cantik si lelaki yang kini sudah resmi menjadi pasangan hidupnya.

"Jadi, Jung Taeyong." ujar Jaehyun seraya terkekeh geli, "aku sudah membeli dua tiket untuk pergi ke Santorini."

Untuk yang kesekian kali, pipi Taeyong di hiasi oleh rona kemerahan. Marga nya berubah menjadi Jung dan itu berhasil membuat jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Taeyong menoleh, menatap Jaehyun tepat di wajah.

Santorini? Taeyong belum pernah mengunjungi tempat indah itu, ia hanya pernah mendengar nama tersebut beberapa kali saat Jaehyun berbicara dengan rekan bisnisnya.

"Dua tiket? Bagaimana dengan Jeno?"

"Ibu dan Ayahku akan mengurusnya, Mark juga akan tinggal di rumahku mulai hari ini," gumam Jaehyun pelan, ia memajukan tubuh hingga bibirnya menempel di telinga Taeyong. "Lagi pula kita membutuhkan waktu berdua, bulan madu."

Taeyong tidak tahu sudah semerah apa wajahnya saat ini. "K-kapan?"

"Kita berangkat malam ini."

Oh sial, kenapa Jaehyun selalu memberitahunya secara tiba-tiba?!!

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

120K 12.1K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
2.1M 277K 38
[Non Baku] Semuanya berawal dari grup. •Jaehyun x Taeyong •BxB || GAY || YAOI •Don't like? Then don't read bitches •Cerita Asli Milik Rachel (Penu...
10.6K 835 19
*Just Jaeyong Fanfiction with dark romance ⚘🖤* ♡ Happy Reading ♡
1M 165K 31
[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua Alpha tentunya menginginkan Taeyong seb...