A Blessing in Disguise ๐Ÿ—‘ Seu...

BแปŸi ichinisan1-3

35.4K 3.7K 1.4K

Bukan cerita humor Bukan cerita horror Bukan cerita kotor Bukan pula cerita yang mengundang tremor Hanya sepo... Xem Thรชm

โ›” Hurricane & Tempest ๐Ÿšซ
Celebration announcements and invitations #HaluTime
I find the older more attracting
#PlayingTime
N G E L E S
๐Ÿ“ฑโ“
I D I O T
๐Ÿ”ž
H A N D S O M E
โš ๐Ÿ“ฑ๐Ÿซ
โš  Hot crush
Dumb ass
โค๐Ÿ’”
๐ŸŒƒ
๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”
๐Ÿ’”๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’” [2]
๐Ÿ
๐Ÿ˜ฅ
๐Ÿ˜บ
๐Ÿ”
๐Ÿซ๐Ÿฌ๐Ÿญ
๐Ÿ“ƒ
๐ŸŒ›
๐Ÿผ๐Ÿผ๐Ÿผ
๐Ÿข
๐ŸŒฅ
๐ŸŽ๐ŸŽ‰๐ŸŽˆ๐Ÿš—
๐Ÿ‘น
๐Ÿ‘“๐Ÿ‘•๐Ÿ‘–๐Ÿ‘ž๐ŸŽฉ
๐Ÿ‘„๐Ÿ’„
๐Ÿ”ž๐ŸŒง
๐Ÿ˜ฃ๐Ÿ‘ถ๐Ÿป๐Ÿผ
๐Ÿฅž
๐ŸŒš
๐ŸŒฌโ„
๐Ÿ˜†
๐ŸŒœ
๐Ÿ˜ฟ
๐Ÿ•บ๐Ÿป๐Ÿ•บ๐Ÿป๐ŸŽถ
๐ŸŠ๐Ÿ๐Ÿ๐ŸŒ๐Ÿ‹
๐Ÿฅƒ๐Ÿพ
๐Ÿจ๐ŸŒŒ
๐Ÿ‘‘๐Ÿ’Ž
#PlayingTime [2]
๐Ÿ”žHangyul's moaning๐Ÿ’ฆโš [HARD]๐Ÿ”ž
๐Ÿ˜–
๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง๐Ÿ‡บ๐Ÿ‡ธ
๐Ÿค•
โš ๐ŸŒธ๐Ÿ’ฎ๐Ÿต๐ŸŒน๐ŸŒผ
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ–ผ๐Ÿšช
๐Ÿ‘„๐Ÿผ
๐Ÿˆ๐Ÿˆ๐Ÿ‡
๐Ÿ”ž๐Ÿ“€๐Ÿ’ธ๐Ÿ”—๐Ÿ›’
๐Ÿ”ช๐ŸšซโŽโž•โ—
โš ๐Ÿผ๐Ÿพ
๐Ÿฌ๐Ÿซ๐Ÿช๐Ÿญ
๐Ÿฎ๐Ÿฏ๐Ÿผโ˜•๐Ÿต
๐Ÿ“น๐Ÿ“ฒ๐Ÿ“
๐Ÿ’ช๐Ÿป๐Ÿ”ž
๐ŸŒถ๐Ÿ’ง
๐ŸŽ‰
๐ŸŽ๐ŸŒผ
๐Ÿค“๐Ÿ˜Ž๐Ÿ“š๐Ÿ’’โœ
๐Ÿง
๐Ÿฌ
๐Ÿ˜ค๐Ÿ‘ฟ๐Ÿ’€โ˜ ๐Ÿ–•๐Ÿป
๐Ÿ‘ถ๐Ÿป๐Ÿ“ฑ๐Ÿ’ฐ๐Ÿ’ณ๐Ÿ“Œ
๐ŸŽญ๐ŸฆŽ๐Ÿš๐Ÿšจ๐Ÿšง
๐Ÿฆ‡๐Ÿพ๐Ÿ•Š๐Ÿ™๐Ÿš

๐Ÿˆ๐Ÿ”ž

567 52 29
BแปŸi ichinisan1-3

Di dalam acara pelelangan ilegal tertutup itu, Seungyoun berhasil mendapatkan seorang hybrid kucing bernama Hangyul seharga seratus juta won.

Itu adalah penawaran tertinggi sepanjang acara ini.

Atau mungkin, sepanjang acara ini pernah diadakan secara bulanan di sepanjang tahun.

Tapi Seungyoun tidak peduli, asalkan ia bisa mendapatkan Hangyul.

Bukan apa apa, ketika Hangyul berada di atas stage saat ditawarkan, barang lelangan itu tampak murung. Tangan dan kakinya diborgol dengan rantai dan ia tidak bisa pergi kemanapun. Menunjukkan betapa terkekangnya ia.

Seungyoun bisa membayangkan seberapa menderita kehidupan Hangyul sebelum ini. Ia hanya berniat untuk menolong.

Ketika pembawa acara mengatakan bahwa Hangyul terjual pada Seungyoun, Hangyul menatap Seungyoun dengan raut ketakutan. Seperti mengingat sesuatu yang mengerikan yang akan kembali ia dapatkan, dan kali ini dari Seungyoun di masa depan.

"Ayolah Jinhyuk, Yuvin, temani aku. Masa aku melakukan hal ini sendirian?" Seungyoun memaksa kedua teman terdekatnya untuk membeli barang lelangan juga.

"Aku tidak memintamu untuk melakukannya, jadi kau juga tidak berhak memintaku untuk melakukannya," tolak Jinhyuk.

"Ya. Itu adalah pilihanmu, jadi jalani saja sendiri. Tidak perlu mangajak kami." Yuvin menimpali.

"Lagipula aku tidak memiliki simpati sebesar kau terhadap makhluk makhluk seperti itu," ujar Jinhyuk lagi.

Tapi setelah Seungyoun mengatakan pada keduanya tentang kesenangan apa saja yang bisa mereka dapatkan dari barang barang itu dan membujuk mereka sedemikian rupa, akhirnya keduanya mengikuti jejak Seungyoun. Memberikan penawaran harga tertinggi demi mendapatkan barang yang diinginkan.

Jinhyuk mendapatkan hybrid kucing dengan jenis berbeda dengan milik Seungyoun-Hangyul adalah ras Ragdoll sedangkan barang Jinhyuk adalah ras Toyger-sedangkan Yuvin mendapatkan seorang hybrid kelinci.

Ketika Seungyoun membawa pulang Hangyul, barang beliannya itu terduduk di atas karpet bulu yang membuatnya nyaman. Meski begitu, ia tetap merasa takut, melihat Seungyoun yang duduk di atas sofa dengan dominan.

"Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu."

"Benarkah?"

Seungyoun mengangguk.

"Sebentar lagi makan malam siap. Kau pasti lapar kan? Kau suka ikan salmon?"

Hangyul mengangguk antusias. Mendengar kata ikan disebut, ia begitu senang. Hingga telinga kucingnya naik-dia punya dua pasang telinga, kucing dan manusia-dan ekor lebatnya bergoyang goyang.

Ngomong ngomong, ini sudah lewat tengah malam. Seungyoun sudah makan malam sebelum pergi ke tempat pelelangan. Tapi melihat Hangyul rasanya dia jadi lapar lagi. Makanya ia meminta juru masak di rumahnya membuatkan makan malam untuknya dan Hangyul.

Selagi menunggu makanan siap, Seungyoun memikirkan sesuatu.

Ia tahu sebelum acara tadi dimulai, para hybrid dikurung di dalam penjara. Dan jika berhasil terjual, mereka tidak akan bernasib baik karena akan jatuh ke tangan para lelaki hidung belang yang bisa saja menyakiti mereka. Sekali lagi, niatan Seungyoun hanya untuk menyelamatkan. Ia sempat berpikir untuk membebaskan Hangyul dari rumah ini, tapi Hangyul pasti tidak tahu akan pergi kemana. Jika ia kembali ditemukan pihak pelelangan, ia akan dikurung kembali. Dan dilelang lagi. Dan benar benar akan dibeli oleh pria berhormon tinggi.

Seungyoun pikir makhluk seindah Hangyul tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu.

Jadi ia memutuskan untuk melindungi Hangyul di dalam rumahnya. Menjadi peliharaannya, coret, temannya, itu cukup.

Makan malam siap, dan Seungyoun melihat Hangyul makan begitu lahap. Ia curiga Hangyul tidak diberi makan dengan layak sebelumnya. Terutama setelah makan selesai, Hangyul sangat berterimakasih padanya.

Seungyoun kembali ke ruang tengah karena meskipun ini sudah hampir dini hari dan ia sudah lelah, tapi ia belum mengantuk. Jadi ia kembali duduk di sofa untuk menonton TV. Dan Hangyul mengikutinya kemanapun ia pergi.

Seungyoun terkejut ketika tiba tiba saja Hangyul yang duduk di atas karpet bulu itu membuka kedua paha Seungyoun dan menghadap ke selangkangannya. Hangyul menanggalkan ikat pinggang Seungyoun-yang belum sempat ganti baju-dan membuka ritsleting celana Seungyoun.

Seungyoun yang terheran segera menahan tangan Hangyul yang baru saja menurunkan bagian depan celana dalam Seungyoun dan akan meraih penisnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Ditatap seperti itu, Hangyul menelan ludah, menjawab, "Berterimakasih padamu."

"Huh?" Seungyoun tidak paham. Tapi yang ia tahu, ia semakin kasihan pada Hangyul. "Kau tidak perlu melakukan ini."

"Biarkan aku menunjukkan rasa terima kasihku padamu atas makan malam yang menakjubkan malam ini." Hangyul menatap Seungyoun, memohon dengan mata besarnya. Khas kelakuan kucing ketika memelas.

Setelah beberapa detik berlalu, Seungyoun tersenyum dan mengangguk. Melepaskan tangan Hangyul dan membiarkan hybrid Ragdoll itu melakukan apa yang ia inginkan.

"Kali ini baiklah. Tapi lain kali kau tidak perlu melakukan ini."

Hangyul yang sudah memiliki batang kejantanan Seungyoun di genggaman tangannya itu langsung mengocoknya. Membuat Seungyoun menengadah dan menggeram. Semakin keras geraman itu tatkala di penisnya ia merasakan lembab dan hangat dari rongga mulut Hangyul yang tengah mengulumnya.

"Tuan, apa yang-" Ucapan seseorang itu terputus melihat adegan di depannya. Ia adalah Lee Jinwoo, salah satu anak pelayan yang juga menjadi pelayan di rumah ini. Ia datang karena mendengar suara keributan dari mulut Seungyoun dan mencari tahu apa yang terjadi.

Jinwoo melihat bagaimana benda kebanggaan Seungyoun itu keluar masuk di mulut Hangyul.

Pelayan muda itu hanya berdiri terpaku karena terlalu syok. Sedangkan Seungyoun seperti tuli sampai tidak mendengar suara Jinwoo.

Di dalam kamar Hangyul, Seungyoun menyelimuti tubuh hybrid itu di atas tempat tidurnya. Hangyul tidak pernah merasa senyaman ini karena selama ini ia tidak pernah merasakan empuknya kasur. Ia hanya pernah tidur di atas lantai keras dan dingin, paling bagus hanya dilapisi kain tipis.

"Kenapa kau melakukan hal itu?" Tanya Seungyoun perihal pelayanan yang dilakukan Hangyul padanya tadi.

"Majikanku sebelumnya bilang kalau aku sudah diberi makan, aku harus berterimakasih dengan cara itu."

Siapapun pemilik Hangyul sebelumnya, Seungyoun sangat ingin membunuhnya.

Apa apaan pelajaran sesat itu?!

"Mulai sekarang, jika kau ingin berterimakasih padaku, cukup katakan saja. Tidak perlu melakukan apapun."

"Benarkah? Apa tidak apa apa?"

Seungyoun tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah, aku akan patuh. Karena sekarang kau adalah majikanku."

"Tidak tidak tidak. Aku bukan majikanmu."

"Huh?"

Seungyoun tersenyum lagi. Menepuk nepuk bahu Hangyul.

"Aku temanmu."

Hangyul tidak menjawab, hanya menatap Seungyoun dengan bengong.

Seungyoun sempat terkekeh sebelum berucap, "Beristirahatlah sampai kau merasa segar kembali besok. Selamat tidur," dan mematikan lampu, juga menutup pintu kamar Hangyul ketika berlalu dari sana.

Hangyul tersenyum.

Dia tidak tahu apa itu teman.

Tapi kedengarannya menyenangkan.

Menyenangkan bukan?

ฤแปc tiแบฟp

Bแบกn Cลฉng Sแบฝ Thรญch

27.4K 547 18
ada sekian banyak mimpi yang harus kulunasi sendiri.
22.8K 805 46
DANGEROUS | STM vs SMA [END] Ini merupakan cerita adaptasi dari Film Thailand yang berjudul Dangerous Boys (2014) Nama tokoh dari Film ini aku ubah...
2.7K 115 18
apa cinta harus sama orang yang senada pintar nya? tentu saja tidak, seperti kisah bryen dan flora. awal nya memang flora membenci nya bahkan sempat...