Bunda Untuk Anissa (END)

By xlsbeeday

498K 26.9K 255

🏆Rank 3 #Anissa dari 44 (28/09/19) 🏆 Rank 35 #Ibu dari 2,44k (28/09/19) 🏆Rank 2 #Anissa dari 46 (23/02/2... More

✓Bertemu Lagi (1)✓
✓Bertemu Lagi (2)✓
✓Bertemu Lagi (3)✓
✓Keinginan Anissa (1)✓
✓Keinginan Anissa (2)✓
✓Fakta✓
✓Dia Kembali (1)✓
✓Dia Kembali (2)✓
✓Liburan✓
✓Mengkhitbah Zara✓
✓Dua Keluarga✓
✓Della Amila✓
✓Rahasia Zara✓
✓Ibu Kandung?✓
✓Kekhawatiran Adam✓
✓Hati Zara✓
✓Penyesalan Adam✓
✓Quality Time✓
✓Satria Ahmad✓
✓Bimbang✓
Azara Putri Haydar ✓
Adam Ghifary Darmawan ✓
Anissa Salma Darmawan✓
Tambahan Cast✓
✓Jalan Keluar✓
✓Pemikiran✓
✓Tak Disangka✓
✓Keluarga (tak) Utuh✓
✓Hasutan Della✓
✓Bagaimana?✓
✓Relakan?✓
✓Perempuan Hebat✓
✓Kita (akan) Menikah✓
✓Hari yang di tunggu (End)✓
Adam & Zara Wedding Photos✓
✓Extra part || Honey Moon✓
✓Extra Part || Bumil Ngambek✓

✓Extra Part || Bawel✓

10.4K 563 13
By xlsbeeday

Entah sudah beberapa kali Adam dan Zara mengitari supermarket, berbelanja kebutuhan bulanan bersama itulah kegiatan mereka.

"Masak apa nanti?" Tanya Zara pada Adam yang fokus mendorong troli, dengan Anissa yang duduk di dalam troli tersebut.

"Enaknya apa ya?" Tanya Adam balik.

Zara menunduk bertanya pada Anissa,"Anissa mau bunda masakin apa?"

"Kok malah Anissa yang ditanya." Protes Adam.

Zara tak peduli denga protes Adam, ia tetap fokus pada Anissa menunggu jawaban putri kecilnya.

"Sop Ayam." Jawab Anissa semangat, menu favorit Anissa.

"Kok sop Ayam sih, Ayah nggak suka sayang." Adam kembali bersuara.

"Siap komandan." Zara hormat, lalu mencium pipi Anissa.

Adam berjalan mendekati Zara yang sibuk memilih sayuran untuk pelengkap Sop Ayam, Adam hanya ingin bernegosiasi dengan Zara agar membujuk Anissa untuk mengganti menu makan malam mereka nanti.

"Sayang bantu yaa bujuk Anissa, jangan sop Ayam." mohonnya pada Zara.

Zara menggeleng,"Kenapa sop ayam juga sehat kok, lagipula aku juga suka." Ungkap Zara, sungguh ia sangat suka menggoda Adam.

"Please."  Adam memohon pada sang istri.

"Kamu tanya aja sendiri pada Anissa." Ucapan Zara sudah final, lalu ia kembali melangkahkan kaki menyusuri kulkas sayur mencari bahan terbaik.

Adam lunglai, ia melihat Anissa sekilas. Lalu ia berjalan mendekati putri nya, sebenarnya Adam tak ingin beradu argumen dengan Anissa, tapi tak apa demi sop ayam.

"Tidak ayah, Anissa tetap mau makan sop ayam." Anissa menyilangkan tangan dengan mulut mengerucut, Adam hanya bisa geleng-geleng kepala sungguh putrinya sangat keras kepala mirip seperti dirinya.

"Bagaimana?" Bisik Zara yang sudah kembali dengan aneka sayuran di tangannya.

Adam menggeleng, dengan raut wajah lesu.

"Ayah yang bawel." Zara tertawa melihat tingka Adam yang akhir-akhir ini menurutnya sangat manja dalam kurun dua bulan menikah.

_______________

"Pengen makan eskrim." Gumam Adam, disaat mereka berhenti di perempatan lampu merah setelah berbelanja.

Zara melirik sekilas ke arah Adam,"Ada kedai es krim baru, kesana aja yuk. Lagipula masih siang ini."

"Horreee makan es kriiim." Ungkap Anissa bahagia dari kursi penumpang belakang.

Setelah perjalanan kurang lebih dua puluh menit, akhirnya mereka sampai di kedai eskrim degan semangat mereka bertiga memasuki kedai tersebut.

Saling mnyebutkan pesanan masing-masing, Zara mengambil alih untuk memesankan pesanan anak dan suaminya, sedikit menunggu karena antrean yang panjang karena bertepatan akhir pekan, akhirnya tiba giliran Zara .

"Enak, sangat pas dimulut." puji Adam setelah merasakan ice cream matcha.

"Mas aku mau tanya akhir-akhir ini kamu kok bawel terus manja gitu sih?"

Adam mendongak menatap Zara lekat,"Ya aku juga ngerasa gitu. Bawaannya pengen nemplok terus ke kamu." ucap Adam tanpa beban.

"Tapi akunya enggak." Jawab Zara datar

"Dosa Za, gak mau di templokin suami sendiri." Gerutu Adam

Zara tidak menggubris perkataan Adam, ia sibuk membantu Anissa yang memakan es krim cokelat kesukaan nya.

Adam mencolek Zara yang sibuk dengan Anissa, "Aku juga mau di suapi." Ucap Adam dengan telunjuk menunjuk mulutnya yang terbuka.

"Kan bisa sendiri." sergah Zara.

Adam mengerucutkan bibir,"Maunya di suapi kamu." gerutunya.

Zara menuruti permintaan random Adam, dengan cepat ia menyuapi suaminya yang super bawel itu dengan satu sendok penuh es krim matcha.

"Gimana enak?"

Ngilu bercampur dengan rasa manis dan lembut meleleh sempurna di mulut Adam, lidahnya kelu karena dinginnya es krim yang di suapkan Zara.

"Ayah Bunda, kapan Anissa punya dede?"

Pertanyaan Anissa membuat Adam dan Zara tersedak bersamaan, saling meleparkan kode satu sama lain. Zara dan Adam untuk menjelaskan pada anak sekecil Anissa.

"Nanti kalau Anissa udah besar." Jawab asal Adam.

"Aku udah sekolah ayah." protes Anissa.

Adam tidak boleh kalah,"Tapi belum bisa mandi sendiri kan?"

Anissa terdiam berpikir, "Tapi teman Anissa udah punya adik, aku juga pengen punya adik."

Adam terdiam, ia mengaku kalah dengan Anissa hingga melemparkan kode pada Zara untuk mengambil alih perdebatan.

"Anissa sayang, nanti pasti punya adek. Tapi adeknya sekarang masih tidur. Nanti saatnya udah bangun pasti kita ketemu."

Zara memejamkan mata, dia sendiri pusing mendengarkan penjelasannya apalagi Anissa.

"Sayang kamu pucet gitu?" Pertanyaan Adam membuat Zara membuka matanya.

"Tiba-tiba mual, pusing juga," jawab Zara pelan.

Adam memutuskan untuk mengajak Zara pulang, karena ia tak ingin mengambil resiko Zara jatuh pingsan di tempat umum.

"Periksa yuk." Ajak Adam dengan mata masih fokus ke jalan.

Zara menggeleng dengan mata masih terpejam.

"Bunda sakit?"

"Nggak sayang, bunda cuma ngantuk"

"Jangan sakit bunda." Anissa memeluk Zara dari arah belakang kursi penumpang.

"Iya sayang." Zara mencium Anissa sayang, bau wangi rambut Anissa mengurangi rasa mual Zara.

***

"Kenapa nangis?". Tanya Adam saat melihat Zara sudah sesegukan, sambil melihat sebuah gambar, yang ternyata sebuah foto USG.

"Dia kecil". Zara mengamati, air matanya sungguh tidak bisa ia tahan. Beralih ia mengelus perutnya yang masih rata."Assalamualaikum, anak bunda". Ungkapnya.

Adam lalu memeluk Zara, ia mengecup pelipis istrinya dengan sayang. Adam menangkup pipi Zara, membuat Zara mengadah menghadap Adam.

"Terima kasih". Ucapnya lalu ia mencium kening Zara. "Assalamualaikum, anak ayah". Adam mengelus perut istrinya.

"Ayaah, bundaaa". Teriak Anissa saat memasuki kamar tidur orang tuanya. "Adek mana?" tanya polos Anissa.

"Sini sayang, adek masih di dalam perut bunda". Zara mengarahkan tangan mungil Anissa ke perutnya.

"Dimana? Anissa nggak melihatnya, Ayah". Tanya Anissa masih belum mengerti.

"Adek masih di dalam, nanti kalau perut bunda udah besar. Dan adek lahir Anissa bisa lihat adek". Jelas Adam.

Zara yang memperhatikan komunikasi anak dan ayah itu pun menangis haru, hormon kehamilannya membuat Zara gampang menangis dengan hal kecil.

"Bunda nangis, apa adek nakal". Tanya Anissa saat tau Zara menangis.

Zara menggeleng, lalu dengan cepat ia menghapus air matanya yang siap menetes kembali, ia tersenyum kepada Anissa. "Bunda baik-baik saja, bunda nangis karena bahagia. Sekarang Anissa akan punya adek sebentar lagi".

Anissa memeluk Zara, lalu ia menyentuh perut Zara kembali."Adek jangan nakal yaa, kakak sayang adek".

"Ciap kakak anica cayang". Suara Zara menirukan anak kecil.

Adam terharu sekali lagi ia memeluk anak dan istrinya, sungguh ia sangat bahagia saat ini.

Adam berbisik," I Love You, My Wife".

****










Continue Reading

You'll Also Like

206K 16.1K 63
the journey of Mr. Ardianto family 😘
1.8M 26.2K 43
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
51.8K 4.2K 34
[BOOK 1] kondangan, salah paham, bahagia dan kesedihan. "anjay dia siapa, yan?" ©2018, Tata
26.6K 1.4K 24
Hana Fakhriya Nasrin yang akrab dipanggil Hana, adalah seorang Staff di kantor bagian Administrasi. ia mulai bekerja sejak 5 tahun lalu setelah ia me...