MSB (Sedang Dalam Tahap Revis...

By Heyybieee_

2.6M 71.4K 1.1K

⚠️ Beberapa chapter di private, Harap follow terlebih dahulu!! [ Highest Rank #2 in Model ] [ Highest Rank #4... More

Chapter 1 - Before We Meet ✅
Chapter 2 - Meetings & Games ✅
Chapter 3 - One Step To Get Started ✅
chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
NOTICE!!!
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Announcement
Chapter 23
Cover
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Cast
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Notice!
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
HALLO

Chapter 36

39.8K 1.2K 48
By Heyybieee_

Alexa menggeliat kecil di balik selimutnya, ia mencoba meraih ponselnya tanpa berniat membuka matanya, setelah merasa benda pipih yang ia cari telah berhasil di temukan ia mencoba mengerjapkan matanya untuk melihat layar ponselnya.

'8 AM'

Ternyata tidak cukup siang ia bangun, lalu tatapannya beralih untuk melihat sofa di samping tempat tidurnya. Namun, alexa seketika menyeringitkan dahinya.

Sosok yang ia cari malah nihil. Ya, ia mencari gio. Kemana lelaki itu? Padahal ini adalah hari kepulangannya.

Tak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar, alexa mulai bangkit untuk sedikit duduk di tempat tidurnya, lukanya sudah tidak sakit sama sekali tetapi dokter yang menanganinya bilang bahwa ia harus tetap berhati-hati dalam bergerak.

Alexa menatap pintu kamarnya yang terbuka.

Sebuah tawaan kecil mulai terdengar memasuki indra pendengarannya, disana carla dan lilian berdiri membawa bucket bunga mawar yang warnanya merah pekat dan sebuah paperbag berwarna putih yang alexa yakini berisi makanan.

"Hallo beautiful." Sapa lilian lalu menghampiri alexa dan memeluknya.

Alexa membalas pelukan lilian, "Hai mom."

Carla berjalan untuk menghampiri alexa, alexa melepaskan pelukannya pada lilian.

"Hallo aunty." Sapa alexa ketika melihat carla berjalan ke arahnya sambil tersenyum.

"Hai." Balas carla menatap alexa lekat, carla masih tidak menyangka jika wanita cantik didepannya adalah anaknya.

Carla memeluk alexa dengan mata yang berkaca-kaca, sedangkan alexa hanya membalas pelukan carla dengan wajah bertanya-tanya, mengapa aunty carla memeluk tubuhnya sangat erat, alexa mengusap pelan tubuh carla ketika merasakan tubuh carla bergetar.

"Aunty??" Panggil alexa pelan.

Alexa benar-benar bingung sebenarnya apa yang terjadi hingga aunty carla memeluknya sampai menangis.

Alexa menatap ibu dari gio yaitu lilian, lilian yang merasa ditatap pun menatap alexa, lilian tersenyum ketika melihat wajah alexa yang menatapnya seakan bertanya-tanya.

"Carla? Apa kau bisa menjelaskan padanya?" Tanya lilian pada carla yang masih setia menangis di pelukan alexa.

Hati alexa merasa sakit mendengar tangisan kecil di dalam pelukannya, ada rasa ingin menghapus air matanya tetapi wanita baya itu memeluk tubuhnya seakan takut alexa akan pergi meninggalkannya.

Lilian yang menunggu pertanyaannya tak kunjung di jawab pun akhirnya membuka suaranya, ia tidak mau melihat lilian menangis lebih lama lagi di tambah dengan wajah bingungnya alexa yang terus menatapnya bingung.

"Boleh aku tau siapa nama ibumu alexa?" Ucap lilian pada alexa.

Alexa hanya menyeringit bingung, "A-ada apa?" Jawab alexa yang malah balik bertanya.

"Tak apa aku hanya bertanya," ucap lilian yang mengerti bahwa alexa wajar saja bingung jika ia tiba-tiba bertanya tentang nama ibunya.

Alexa menatap lilian yang malah tersenyum, "I-ibu ku bernama Angelina Winston."

Lilian menganggukan kepalanya, "lalu sekarang bolehkah aku tau siapa nama ayahmu?" Tanya lilian lagi.

"Y-yaa tentu saja, nama ayahku Alston Winston." Ucap alexa.

Tak lama kemudian, Carla langsung membuka suaranya.

"Ia adalah suamiku alexa." Ucap carla menatap alexa dengan mata yang basah karna habis menangis.

Alexa membulatkan matanya.Namun, sekatika wajah alexa berubah menatap carla tidak suka.

"Apa maksudmu aunty?" Ucap alexa.

Lilian mengeluarkan amplop coklat yang sebelumnya ia berikan pada lilian. Namun, kali ini sedikit berbeda karna lilian menambahkan beberapa foto carla dan alexa beberapa tahun lalu di dalamnya serta foto pernikahan carla dengan alston.

"Aku tau kau mungkin tidak akan menyangka alexa, begitupun dengan aku dan carla. Kau tidak akan percaya bukan jika hanya sekedar ucapan? Maka dari itu aku menyiapkan ini sebagai bukti agar kau lebih percaya bahwa yang sebenarnya terjadi itu tidak sama dengan yang kau rasakan sebelumnya." Ucap lilian memberikan amplop coklat berisi dokumen di dalamnya.

Alexa hanya menatap amplop yang lilian berikan, tanpa berniat menerimanya.

"Aku mohon alexa, terimalah. Aku hanya mencoba membantumu agar kau tau siapa ibu kandungmu yang sebenarnya."

Tangan alexa bergerak untuk mengambil dokumen tersebut. Ia menatap lilian dan carla bergantian, tangannya langsung membuka amplop coklat tersebut. Didalam sana ada sebuah album kecil, alexa membukanya.

Ia menatap seorang bayi baru lahir di tangan seorang dokter yang ia yakini itu adalah moment yang di ambil ketika bayi itu baru saja keluar dari rahim ibunya.

Ia melihat semua foto bayi yang ada pada album itu, ketika sudah merasa selesai alexa langsung membuka 3 lembar kertas yang dimana di kertas itu terdapat foto dimana ia dan ibunya Angelina wiston sedang menggendongnya. Namun ia menyeringit bingung karna bayi di dalam pelukan ibunya sama seperti bayi yang ada di album foto sebelumnya.

Alexa langsung membaca seluruh data dan hasil tes DNA yang ia ketahui baru saja di lakukan beberapa hari yang lalu.

Alexa langsung merapihkan semua dokumen tersebut kedalam amplop tadi, ia merasa tidak sepenuhnya percaya akan hal itu walaupun didalamnya sudah cukup jelas. Tanpa alexa sadar ada 2 foto yang belum ia lihat dari amplop coklat tersebut.

Alexa mengeluarkan 2 foto tersebut, ia menatap foto seorang pengantin tengah tertawa gembira, ia memperhatikan foto tersebut, pengantin itu adalah ayahnya dan aunty carla. Seketika alexa langsung menatap carla dan lilian.

Alexa menatap foto kedua disana terlihat dengan jelas wajah ayahnya dan ibunya sedang berpelukan dengan menggunakan baju pengantin. Ia membalik foto tersebut karna alexa merasa ada tanggal kapan foto tersebut di ambil.

Alexa menutup mulutnya tidak percaya, foto itu di ambil 8 bulan setelah bulan kelahirannya di tahun yang sama. Alexa mengambil foto pengantin yang sebelumnya lalu membaliknya, foto pengantin itu di ambil 1 tahun sebelum dirinya lahir.

Alexa menatap carla dengan mata yang berkaca-kaca, "Maafkan aku." Ucap alexa tulus.

Carla kembali mendekati alexa lalu memeluknya, "aku sangat merindukanmu leandra."

Alexa menumpahkan segala tangisnya, ia tidak menyangka bahwa ayahnya begitu jahat. Ternyata kertas yang menceritakan kronologi ayahnya meninggalkan carla benar karna alexa dapat menyimpulkan bahwa ia adalah anak dari carla yang menikah lebih dulu sebelum ia lahir.

"Aku tidak menyangka jika ayahku adalah orang yang jahat." Ucap alexa mengusap air matanya kasar.

Carla menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak lea, ayahmu tidak jahat. Ia melakukan semua itu semata-mata karna terpaksa."

Alexa tetap menggelengkan kepalanya, "ia tetap ayah yang jahat. Tidak ada seorang ayah yang tega menjauhkan anaknya dari ibunya bukan?" Ucap alexa.

Tangisan alexa pecah, ia tidak menyangka ayahnya akan berbuat seperti itu. Padahal dulu ayahnya adalah ayah yang selalu menuruti segala yang ia mau. Alexa hanya tidak menyangka jika ayahnya sebelumnya menjauhkan dirinya dengan ibu kandungnya.

Air mata terus keluar dari mata carla, ia membiarkan alexa menumpahkan segala tangisnya.

Setelah cukup lama alexa merasa dirinya sudah mulai tenang, ia menjauhkan tubuhnya dari carla lalu memegang kedua tangan ibunya.

"Maafkan aku mom, aku tidak bermaksud untuk tidak mempercayakanmu, hanya saja aku merasa tidak menyangka akan hal ini." Ucap alexa lalu mencium tangan ibunya dan beralih ke kedua pipinya.

"Aku akan memaafkanmu asalkan kau tidak menyebut ayahmu adalah orang yang jahat. Aku tau kau anak yang baik leaa. Kau didik oleh ayahmu dengan baik sehingga kau tumbuh menjadi anak yang manis dan mandiri. Sekarang aku ingin bertanya, apa kau pernah di perlakukan yang tidak baik oleh ayahmu? Tidak bukan? Aku rasa alston mendidikmu dan membesarkan mu dengan sangat baik." Ucap carla menjelaskan.

Jujur saja, hatinya merindukan lelaki bernama alston itu.

Alexa menundukan kepalanya, "aku selalu di perlakukan dengan baik, ia ayah yang hebat bahkan aku tidak menyangka kenapa ia malah menjauhkan aku dari ibu kandungku melihat sikap ayahku yang sangat baik. Namun, 1 hal yang tak lain adalah nenek ku selalu tidak menyukai jika ayahku membawaku untuk berkunjung kerumah nenek. Jika dari awal aku tau jika nenek ku tidak menyukai ku hanya karna membenci ibu kandungku mungkin aku akan meminta pada ayahku untuk tinggal bersama dirimu, tetapi saat itu aku tidak tau jika aku adalah anak mu mom." Ucap alexa.

Carla memeluk anaknya, "sudahku bilang bukan? Ayahmu melakukan hal itu karna tepaksa lea. Ayahmu tetap menyayangi mu dan diriku meskipun ia memisahkan dirimu dariku, aku bisa melihatnya dari cara ia membesarkanmu." Jelas carla.

Hati lilian menghangat, tanpa ia sadar air matanya keluar tiba-tiba. Ia benar-benar terharu melihat ibu dan anak yang telah lama terpisahkan akhirnya bisa kembali untuk bertemu.

"Aku bahagia melihat kalian, sungguh." Ucap lilian.

Carla melepaskan pelukannya lalu menatap lilian, "terimakasih lili."

Lilian menganggukan kepalanya.

"Bagaimana perasaanmu alexa?" Tanya lilian.

Alexa tersenyum, "Aku merasa jauh lebih baik sekarang mom."

Alexa seketika teringat sesuatu, "mommy lili, dimana gio?" Tanyanya.

"Gio sedang ada meeting penting dengan kolega bisnisnya alexa. Ia hanya berpesan agar aku dan carla menjemputmu untuk pulang dan membantumu bersiap-siap untuk acara pembukaan hotel baru miliknya." Ucap lilian menjelaskan.

"Ya benar, gio sedang sibuk saat ini lea." Ucap carla kembali meyakinkan.

Alexa hanya menganggukan kepalanya, sejujurnya ia merasa sedikit kecewa karna gio tidak bersamanya di hari kepulangannya. Tetapi ia mencoba untuk mengerti pekerjaan gio.

Memikirkan gio membuat ia bertanya-tanya, apa dirinya dan gio adalah saudara kandung?.

"Mom" panggil alexa.

Dua wanita paruh baya itu menatap alexa.

"A-apa a-aku dan gio adalah seorang saudara?" Tanya alexa terbata.

Kedua wanita baya itu malah saling menatap, tak lama kemudian lilian berjalan mendekati alexa.

"Aku dan ibumu bukan adik dan kakak alexa, ibumu awalnya hanya temanku, kakek mu dan kakek gio berteman dengan baik yang tak lain adalah ayah ibumu dan aku. Ibumu sama sepertimu, ia di tinggalkan oleh kedua orangtuanya ketika masih kecil, hingga akhirnya ayahku memutuskan untuk membesarkan carla bersama denganku." Jelas lilian singkat.

Hati alexa merasa lega, setidaknya ia dan gio bisa bersama. Namun, lagi-lagi ia tidak menyangka dengan nasib ibu kandungnya.

Alexa kembali menggenggam tangan ibunya, "Aku tidak akan membiarkan dirimu sendiri lagi, percayakan aku jika aku bisa membuatmu bahagia mom." Ucap alexa menatap mata ibunya lekat.

Ibunya menganggukan kepalanya, "Aku selalu mempercayakanmu lea."

Alexa tersenyum, "Boleh aku tau siapa sebenarnya namaku sebelum nama alexa hadir?"

Lilian tertawa mendengar perkataan alexa, carla tertawa kecil, "sebelum alexa hadir hanya ada nama leandra winston."

Alexa tersenyum, "boleh aku meminta kau tetap memanggilku dengan sebutan alexa mom, aku sangat asing mendengar nama ku yang tiba-tiba berubah."

Carla mengelus rambut alexa, "tentu saja alexa."

Seketika suara tawaan mengisi ruangan tersebut .

8 : 00 PM - Ballroom Twenty Graf Hotel

Seorang lelaki duduk sambil menatap lurus para tamu di depannya yang sedang menikmati berbagai hidangan di depannya. Matanya tidak berhenti menatap lift yang berkali-kali terbuka, untuk sekedar memastikan sosok yang ia tunggu benar-benar hadir.

Gio kembali meneguk winenya kemudian meletakan gelas tersebut di atas nampan yang di bawa oleh pelayan yang lewat di depannya.

Bunyi lift kembali terdengar, ia menatap dari kejauhan.

Alexa berjalan keluar lift tersebut dengan sangat anggun langkahnya terkesan pelan. Gio menatap wanita itu lekat. Namun, tatapan gio seketika berubah menjadi sedikit marah melihat baju yang alexa gunakan.

Baju itu terlihat begitu transparan sehingga tubuh alexa terlihat dengan jelas. Gio segera bangkit dari duduknya lalu berjalan untuk menghampiri alexa.

Alexa mengedarkan pandangannya kesetiap arah, ia mencari gio. Tetapi tak lama kemudian matanya menatap lurus lelaki yang berjalan ke arahnya.

Gio benar-benar tampan di bungkus dengan tuxedo putihnya, rambut yang di tata rapih membuat alexa ingin menyelipkan jari-jarinya disana.

"Sweetheart" Panggil gio menatap alexa.

Alexa yang merasa di panggilpun mendekatkan dirinya pada gio lalu mengelus rahang gio pelan.

"Ya, ini aku." Jawab alexa menatap gio, tetapi alexa sedikit bingung kenapa gio menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Siapa yang memberimu dress ini sweetheart?" Tanya gio to the point.

Alexa seketika tertawa kecil, "ibumu tuan."

Gio mendengus pelan, "lalu kau menerimanya? Kau tau bukan aku tidak menyu--" ucap gio terpotong karna tangan mungil alexa membekapnya.

"Hanya malam ini. Aku tidak ingin menjadi wanita yang kurang ajar pada ibumu." Ucap alexa tertawa kecil karna gio baru saja akan marah tetapi ia lebih dulu memotongnya.

Gio menjauhkan tangan alexa dari mulutnya, "aku tetap tidak menyukainya." Ucap gio kekeh.

Alexa menghembuskan nafasnya pelan, "Baiklah aku akan pulang." Ucap alexa membalikan tubuhnya.

Gio segera menarik tangan alexa, "Kau sudah pintar membantahku rupanya sweetheart?"

Alexa memutar bola matanya malas, "aku tidak membantamu. Aku hanya berkata lebih baik aku pulang jika kau tidak mengizinkanku memakai dress ini."

Gio mendekatkan dirinya pada telinga alexa.

"Aku rasa kau siap menerima konsekuensinya Mrs.Winston." bisik gio lalu melingkarkan tangannya pada pinggang alexa.

Bulu-bulu halus alexa seketika meremang, sepertinya ia salah berkata pada gio.

-----------------------------------------------

Hallo readers🤗💗

Aku minta maaf yaa baru up chapter 36 karna emang baru ada waktu untuk nulis hari ini makanya aku baru up, dan spesial untuk chapter ini aku upp sampe 2000 kata😂👏 ini chapter terpanjang yang aku tulis.

Untuk chapter berikutnya di tunggu yaa karna cerita ini akan menuju ending😘🤗💛

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 20.3K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
1.2M 18K 37
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.9M 150K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
759K 147K 48
Reputation [ rep·u·ta·tion /ˌrepyəˈtāSH(ə)n/ noun, meaning; the beliefs or opinions that are generally held about someone or something. ] -- Demi me...