Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(26)

9.3K 624 46
By Rismaya-Cho

🌸Gun for Off🌸

OffGun

"Papii..."

"Hm..."

Off sedang mengenakan dasi saat si mungil memanggilnya, ia bersiap untuk berangkat ke kantor, sementara Gun duduk di atas tempat tidur.

"Gun boleh pergi nonton film??" Off menoleh melihat ke arah Gun, si mungil sudah memasang wajah inonncet nya.

"Dengan siapa??"

"Nanon, Ssing dan Jane" jawab Gun cepat.

"Oab??"

"Oab masih di jepang" jawabnya lagi.

"Kalau begitu suruh Joss ikut dan menemani kalian" ucapnya, Off sudah selesai mengenakan dasinya, ia juga sudah memaki jas kantor, lalu ia memutar tubuhnya menghadap Gun.

"Jadi Gun boleh pergi??" Off mengangguk.

"Yeeeayyy.... Terimakasih papii" Gun langsung memeluk Off, dan memberikan Off ciuman bertubi2 di wajahnya.

Off tersenyum mendapati ciuman Gun yang bertubi2 pada wajahnya, kedua tangannya kini menahan bokong Gun karena si mungil kini bergelantungan di tubuh tingginya seperti seekor anak koala.

"Tapi ingat, kau tidak boleh nakal, setelah nonton film segera pulang"

"Siap kapten!!" seru Gun, Off tersenyum dan mencium bibir Gun, hanya sebuah kecupan.

"Kalau begitu ayo kita pergi sarapan" Gun mengangguk, si mungil kemudian turun dari gendongan Off dan berlari terlebih dulu keluar dari kamar mereka.

Suara langkah berlari memenuhi ruangan di rumah Off yang besar itu, Joss yang baru kembali dari jogingnya harus berteriak karena takut Gun akan terjatuh.

"Pelan2 nong atau kau akan terjatuh" seru Joss, dari belakang Gun Off berjalan dengan santai mengikuti Gun.

"Phi Joss..." Panggil Gun setelah ia di depan pria itu.

"Khap" jawab Joss sambil mengelap keringatnya.

"Hari ini Gun dan teman2 Gun mau nonton film, dan phi Joss ikut"

"Aku??" Gun mengangguk.

Joss menatap Off, dan bossnya itu mengangguk, tidak perlu di perjelas, Off menyuruh ia menjadi bodyguard si mungil.

Setelah melihat Joss mengangguk si mungil pun pergi ke ruang makan untuk sarapan, Off dan Joss berjalan beriringan menyusul si anak kucing.

"Bagaimana dengan orang yang mengikuti Gun, kau sudah mengetahui siapa orangnya?" tanya Off.

"Maaf phi, aku belum mengetahuinya, tapi memang benar kalau Gun sedang di intai, phi tenang saja, aku akan menangkap orang itu" jawab Joss.

Off hanya mengangguk, tapi ia masih belum tenang, seseorang mengintai Gun, tentu saja ia yakin seseorang merencanakan hal buruk pada si mungil, Off masih belum terlalu tenang meski ia menyuruh Joss menjaga Gun, apalagi dua hari kedepannya ia akan sangat sibuk dengan proyek mereka di luar kota.

Akhirnya mereka pun sarapan bersama dan setelah sarapan Off pun langsung berangkat ke kantornya.

OffGun🍁

Pukul 11.30 Off baru saja masuk kedalam ruangan milikinya, ia baru selesai meeting tadi pagi, baru saja Off mendudukan dirinya di kursi kebesaran nya itu seseorang masuk ke dalam ruangannya di ikuti oleh Porsche di belakang orang itu.

Off menatap seseorang itu dengan wajah cuek.

"Phi Off..."

Namtan putri dari tuan Thanit Weerawatnodom, masuk dengan percaya dirinya dan menghampiri Off, dan Porsche hanya menaikan alisnya saat Off memberikan ekspresi bertanya, lalu sahabat yang menjabat sebagai sekertarisnya itu pun keluar dari ruangan Off.

"Ada perlu sesuatu? Harusnya kau membuat janji dulu dengan sekertaris ku" kata Off agak sinis, dan Namtan menyadari itu, tapi gadis itu sudah bertekad akan mengambil hati Off.

"Ohh, tapi aku kesini untuk mengajak phi makan siang bersama, bukan untuk berbisnis seperti ayahku..." jawab Namtan dengan nada di manjakan dan tangan yang memeluk lengan Off.

Hal itu tentu saja membuat Off risih, ia segera melepaskan tangan Namtan yang merangkul lengannya membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Jika tidak ada yang penting keluarlah, aku masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan, aku tidak punya waktu untuk makan siang denganmu..." kata Off sinis.

"Phi Off"

"Aku rasa kita tidak begitu dekat sampai kau memanggil ku phi" tambahnya membuat Namtan kesal.

"Aku masih banyak pekerjaan, silahkan keluar" ucapnya, lalu Off sibuk dengan laptop dan berkas2 yang berserakan di meja kerjanya.

Namtan menggepalkan tangannya, wajah gadis itu mengeras, kenapa sangat sulit mendekati Off, Ciize bilang dulu dia sangat mudah mendekati Off hingga sepupunya itu bisa menjadi kekasih Off, lalu kenapa ia sangat susah walau hanya mendapatkan perhatian pria bermata sipit itu, padahal ia sudah sangat yakin jika ia akan bisa mendapatkan Off, jika ia gagal ia akan sangat malu pada Ciize, bagaimana pun juga ia harus mendapatkan pria itu, ia sudah bertekad.

"Kau masih disini?" suara Off membangunkan Namtan dari pemikirannya, Off menatapnya seolah pria itu berkata kehadirannya sangat mengganggu.

Namtan keluar dari ruangan Off dengan wajah kesal dan menghentakkan kakinya.
Setelah gadis itu keluar Porsche menunjukan separuh tubuhnya dari pintu ruangan Off.

"Ai Off, tidakkah kau terlalu kejam padanya??" Off tidak menjawab Porsche, tapi memberikan Porsche tatapan tajam.

Porsche mengangguk kecil lalu keluar dan menutup ruangan Off.

OffGun🍁

"Filmnya bagus sekali..." seru Ssing.

"Aku tidak suka!!" seru Gun.

"Aku juga, filmnya terlalu horor" tambah Jane.

"Ai Jane itu film perang bukan film horor" kata Nanon.

"Tetap saja menurutku horor, karena ada sayat2an, itu terlalu kejam...!!" seru Jane menjawab Nanon.

"Jane betul!!" Gun menyetujui.

"Lalu kenapa kalian mau nonton film itu?" tanya Ssing.

"Karena ku kira filmnya tidak seram" jawab Gun, dan Jane mengangguk.

Joss geleng2 kepala sambil tertawa di belakang anak2 itu, entahlah bagaimana reaksi Off jika bossnya itu tau film apa yang di tonton Gun.

"Sudah, kalian jangan ribut lagi, ayo kita makan, apa kalian tidak lapar?" kata Joss menengahi.

"Aku lapar..." seru Ssing.

"Kau selalu lapar Ssing!" kata Nanon.

"Aku juga lapar, ayo kita makan sabu, phi Joss yang telaktir..." seru Gun.

"Aku??" Joss menunjuk dirinya.

"Khaaaa/ khaap" seru mereka semua.

Akhirnya tidak dapat tertolong, Joss juga yang mentelaktir mereka makan siang.

🍁🍁

Usai makan siang mereka berpisah, tadinya Joss hendak mengantar mereka pulang, tapi Ssing dan Nanon mau pergi ke suatu tempat dulu, entah kemana, yang jelas keduanya menolak untuk di antar pulang oleh Joss, sementara Jane dia sudah di jemput supirnya, katanya ada les biola, dan Gun menolak pulang, ia meminta di antar ke toko mainan.

Gun membeli sebuah robot2an baru, satu buah boneka micky mose dan balon udara mini mose juga.

Posturnya yg seperti anak kecil membuat Joss gemas, lalu memotret Gun menggunakan ponselnya saat si mungil menaiki eskalator untuk turun.

Saat berada di sebuah lantai seorang wanita menahan Joss dan menawarkan produk jualannya, pruduk yang di tawarkan wanita itu adalah sebuah boneka sebesar manusia, yang persis seperti manusia juga lengkap dengan beberapa mainan yang di butuhkan untuk boneka itu, boneka tersebut khusus untuk orang dewasa.

(Taukan boneka apa)

Joss tidak membutuhkan boneka itu, meski saat ini ia tidak memiliki seseorang, tapi sungguh ia tidak membutuhkan mainan seperti itu untuk memuaskan hasratnya, ia pun menolak untuk membeli produk yang di tawarkan, namun ketika ia sadar Gun tidak ada bersamanya ia mulai memanggil2 si mungil.
Dan tiba2 saja dari dalam toko yang menawarkan produknya padanya, ia mendengar suara salah seorang karyawan disana mengusir Gun.

"Nak kau tidak boleh berada disini..."

"Tante Gun mau bonekanya"

"Ini bukan boneka untuk anak kecil sepertimu nak"

"Kenapa tidak boleh?!!!"

Mendengar keributan itu Joss langsung masuk kedalam dan menghampiri Gun.

"Nong..."

"Phi Joss, Gun mau boneka itu tapi tantenya tidak bolehin Gun membeli bonekanya" adu si mungil.

Joss meminta maaf pada karyawan wanita itu sebelum ia menjelaskan pada Gun.

"Nong, boneka ini tidak di jual"

"Kalau tidak di jual, kenapa tante itu menawarkan nya pada phi?" tanya Gun.

"Eeeuu itu..." Joss kebingungan menjawabnya, kedua karyawan di toko itu tertawa kecil melihat mereka berdua.

"Nong bagaimana kalau phi belikan boneka yang lain??"

"Tidak mau, Gun mau boneka itu, Gun mau boneka itu!!" tunjuk Gun.

"Nong boneka itu tidak di jual untuk anak kecil di bawah 20 th..."

"Kenapa??"

"Pokoknya tidak boleh!!"

"Hiks, hiks, hiks..." Gun mulai berkaca2.

"Oh tidak..." Joss menepuk jidat nya.

"Gun mau boneka itu, hiks, hiks..."

"Boneka yg lain saja ya phi akan berikan sebanyak yang kau mau"

"Tidak mau, Gun mau bonekanya hiks, hiks..." Joss menyerah.

Ia tidak mungkin membelikan boneka itu untuk Gun kan, dan membiarkan si mungil menangis di toko itu pun bukan hal bagus, ahkirnya ia menelepon Off.

Off bersiap2 untuk bertemu dengan koleganya, ia dan Porsche baru saja keluar dari lift dan berjalan di lobi kantornya, lalu ponsel miliknya berbunyi, Off segera menerima panggilan telepon dari Joss.

"Ada apa?"

"Phi, Gun menangis di mall"

"Haah?" Off menghentikan langkahnya begitu pula dengan Porsche.

"Nong Gun meminta boneka, aku tidak bisa membelikanya, lalau dia menangis disini, apa yang harus aku lakukan??"

"Kenapa kau tidak membelikannya, aku akan mengganti uangmu" kata Off kesal.

"Bukan itu masalahnya phi... Boneka yang di inginkan nong adalah boneka, boneka... Sex" Joss memelankan suaranya di bagian akhir.

Mata sipit Off membesar.

"Shia Joss, kenapa kau membawa Gun ke tempat seperti itu!!" suara Off terdengar marah.

"Kami tidak sengaja lewat tokonya, karyawan di sana menawarkan padaku, tapi aku tidak tau nong masuk ke dalam toko itu dan merengek minta di belikan bonekanya, aku sudah merayunya akan membelikan boneka yg lain yang banyak, tapi nong tetap tidak mau, lalu aku harus apa phi, sekarang nong Gun menangis dan tidak mau pulang, phi Off...."

Off memijiat plipisnya mendengarkan deretan penjelasan dari Joss, Porsche menatap Off dengan dahi berkerut, lalu Off menutup teleponnya dan dan menatap Porsche.

"Porsche, kau saja yang menemui tuan Phiravich, aku harus mengurus Gun" Off segera bergegas tanpa menunggu Porsche menjawabnya.

OffGun

Off tiba di mall tempat Gun berada, si mungil langsung memeluk Off dan meminta papii nya untuk membelikan boneka itu.

"No bebii, boneka itu tidak di jual..."

"Papii bohong...!!"

"Tidak..."

"Tapi Gun mau bonekanya, Gun mau bonekanya papii...." teriak Gun.

Beberapa orang berhenti dan melihat mereka, lalu Off mengangkat Gun dan menggendongnya di pundak seperti karung beras.

"Joss bawa barang2nya" titah Off, Joss menuruti perintahnya, membawa barang2 yg di beli Gun mengikuti Off.

🍁

Di dalam mobil, Gun ngambek, dia terus melihat ke luar, mellipat tangan di depan dada dan mengembungkan pipinya.

"Bebii..."

Panggil Off, tapi Gun tidak menggubris, Off dan Gun duduk di belakang, sementara Joss yang mengendarai mobil Off, dan mobil Joss di tinggalkan, mungkin dia harus kembali lagi nanti untuk mengbil mobilnya.

Si mungil masih cemberut dan tidak mau menoleh padanya, ini bakal rumit, sangat sulit membujuk Gun yang sedang ngambek, dan Off menyalahkan Joss, terbukti dari ia yang menatap Joss tajam, dan Joss yang mendapatkan tatapan itu cuma nyengir.

Hingga akhirnya mereka tiba di rumah Off, Gun masih ngambek, si mungil bergegas keluar dari mobil setelah mereka tiba, dan Off menyusulnya.

"Aoo kalian sudah kembali, eehh nong..." Tay yang berada di rumah Off melihat Gun yang masuk sambil cemberut, entah sejak kapan Tay berada disana.

"Phi Tay, papii dan phi Joss jahat!!!" adu si mungil dan memeluk Tay.

Tay menatap Off meminta penjelasan saat pria sipit itu masuk ke dalam rumahnya.

"Gun meminta boneka..."

"Lalu??"

"Boneka..."

Off menatap Joss menyuruh pria itu memberi tau Tay, sementara yang di tatap menatap balik Off dengan tatapan tidak mengerti, dan Tay semakin tidak mengerti.

"Aooo ada apa ini?"

Suara New mencairkan suasana, mereka semua menatap New yang baru keluar dari ruang tengah sambil menggendong Momo.

"New, tolong ajak Gun dulu" titah Off, dari tatapan Off New tau pasti ada sesuatu.

"Nong, ayo ikut phi, phi punya oleh2 untuk mu..." kata New.

"Oleh2 apa phi??"

"Rahasia, makanya ayo..." Gun mengangguk dan mengajak Gun ke halaman belakang.

"Hanya sebuah boneka, kau lupa dengan kejadian boneka winnie the pooh Ai Off!!" kata Tay menghakimi Off, Tay tidak perduli jika sahabat sipit nya itu menatapnya tajam.

"Joss katakan padanya boneka apa yang di inginkan Gun" ucap Off lantas ia sendiri berjalan untuk menemui Gun.

"Jadi boneka apa?" kini Tay menuntut jawaban dari Joss.

"Boneka sex phi..."

"APA....!!!"



🍁

Gun sangat senang mendapatkan oleh2 dari New, beberapa buah hody lucu dan sebuah boneka jerapah besar, dan boneka kelinci kecil sebanyak 10 buah, tapi tetap saja ia sedikit kesal karena Off tidak membelikkan boneka yang ia inginkan, ia sudah bercerita pada New dan beruang putih itu sudah menasehati si anak kucing, memang hanya New yang selalu Gun dengar nasehatnya, karena itulah Off sangat percaya pada New.

Off tidak akan tenang bekerja, jika ia kembali ke kantor sebelum melihat senyuman anak kucingnya, jadi saat ini singa tua itu sedang duduk di dekat Gun untuk membujuknya agar memaafkan nya.

"Bebii.."

Panggil Off, si mungil menoleh sambil cemberut, New sudah pergi saat Off menghampiri mereka.

"Maafkan aku, bisakah aku mengganti boneka itu dengan hal lain??" Gun mengangguk, dan Off tersenyum.

"Apa yang kau inginkan sebagai gantinya?" tanya Off, si mungil tampak berpikir lalu menjawab.

"Gun mau satu hari full dengan papii..."

"Itu..."

"Pasti tidak bisa...!!" Gun melipat tangannya, aksi ngambek lagi.

"Ok, weekend ini aku akan menyuruh Porsche mengosongkan jJadwalku, kau senang??" Gun mengangguk.

"Sekarang beri aku ciuman"

Chuuuup...

Gun langsung mencium bibir Off dengan cepat, Off tersenyum tapi kecupan itu tidak cukup untuk singa tua itu, lantas Off menarik Gun ke pangkuannya dan mulai mencium bibirnya sepuasnya.




Bersambung.


Bonus.

Karena tadi siang Off meninggalkan pekerjaannya, jadi dia lembur, dan saat pulang Gun sudah tertidur.
Melihat wajah si anak kucing yang tertidur itu membuat rasa lelahnya akibat bekerja sirna entah kemana, ia langsung naik ke atas tempat tidur lalu mengusap kepala Gun dan mencium keningnya.


See you....😊

Continue Reading

You'll Also Like

1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
294K 30.2K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
62K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
100K 9.7K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...