Bunda Untuk Anissa (END)

By xlsbeeday

496K 26.8K 255

🏆Rank 3 #Anissa dari 44 (28/09/19) 🏆 Rank 35 #Ibu dari 2,44k (28/09/19) 🏆Rank 2 #Anissa dari 46 (23/02/2... More

✓Bertemu Lagi (1)✓
✓Bertemu Lagi (2)✓
✓Bertemu Lagi (3)✓
✓Keinginan Anissa (1)✓
✓Keinginan Anissa (2)✓
✓Fakta✓
✓Dia Kembali (1)✓
✓Dia Kembali (2)✓
✓Liburan✓
✓Mengkhitbah Zara✓
✓Dua Keluarga✓
✓Della Amila✓
✓Rahasia Zara✓
✓Ibu Kandung?✓
✓Kekhawatiran Adam✓
✓Hati Zara✓
✓Penyesalan Adam✓
✓Quality Time✓
✓Satria Ahmad✓
✓Bimbang✓
Azara Putri Haydar ✓
Adam Ghifary Darmawan ✓
Anissa Salma Darmawan✓
Tambahan Cast✓
✓Jalan Keluar✓
✓Pemikiran✓
✓Tak Disangka✓
✓Keluarga (tak) Utuh✓
✓Hasutan Della✓
✓Bagaimana?✓
✓Relakan?✓
✓Perempuan Hebat✓
✓Hari yang di tunggu (End)✓
Adam & Zara Wedding Photos✓
✓Extra part || Honey Moon✓
✓Extra Part || Bawel✓
✓Extra Part || Bumil Ngambek✓

✓Kita (akan) Menikah✓

13.4K 662 19
By xlsbeeday

Update niih!!!

Note : Bantu cari typo yaaa

Zara lelah terus mengikuti arahan fotografer yang bertugas memotret dirinya dan Adam untuk sesi foto prewed. Sebenarnya Zara tidak ingin melakukan sesi itu, tapi di paksa dari bunda dan ibunya Adam membuat Zara akhirnya berangkat juga.

Ingin dia rasanya menemani Anissa pulang sore nanti dari Rumah Sakit, begitupun dengan Adam. Tapi mendengarkan Della mengoceh tentang prewedding, ia juga yang mengantarkan Zara dan Adam pada lokasi prewedding ditepi pantai dengan latar senja.

"Seharusnya juga ada Anissa." Gerutu Zara, saat mereka sedang istirahat.

"Kamu capek?" Adam mengulurkan sebotol air mineral pada Zara.

Zara mengangguk, lalu ia meminum air dalam botol hingga tandas."Apa masih lama?" Zara mengerutkan dahi.

"Entahlah." Adam fokus pada ponselnya, hingga ia sedang menelpon seseorang.

Zara kembali dipanggil, untuk melakukan sesi foto sendirian meninggalkan Adam. Adam masih fokus pada pembicaraannya dengan seseorang di telepon.

Giliran Adam dipanggil, melewati Zara ia sedikit berbisik."Anissa sudah pulang, setelah ini kita ke rumah." Diangguki Zara.

Dalam perjalanan menuju rumah orang tua Adam, tak henti Zara terus merekahkan senyuman. Rasa lelahnya seakan sirna mendengar Anissa sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

"Aku nggak ngerasa kita menikah Za." Gumaman Adam terdengar di telinga Zara, hingga ia melihat Adam menyenderkan kepala dengan mata terpejam di kursi mobil.

"Akan menikah." Koreksi Zara

"Yah terserah deh, suka-suka kamu." tambah Adam.

"Aku bener-bener nggak nyangka jika kamu akan jadi istri aku." Adam membuka matanya menatap Zara, Zara yang ditatap seperti itu langsung mengalihkan pandangan.

"Aku juga." Cicit Zara.

"Kamu mau tau rahasia aku?" Adam menegakkan punggung, ia menaik-turunkan alisnya.

"Nggak, aku nggak kepo. lagipula kamu nggak malu ada pak Tono." Zara mengulum senyum.

Adam menepuk dahinya, benar ada pak Tono. Pernikahan yang semakin dekat membuat dua orang wanita, ibu dan calon ibu mertuanya sangat protektif kepada Zara maupun Adam. Kemanapun mereka pergi harus di antar sopir tidak boleh mengemudi sendirian untuk Adam, sedangkan Zara akan segera dipingit benar-benar pingit selama seminggu penuh tidak boleh bertemu dengan Adam.

Setelah pingitan awal gagal karena Zara bolak-balik RS untuk menjenguk Anissa.

"Anissa!" Pekik Zara memasuki rumah keluarga Darmawan. Ia berlari saat melihat Anissa sedang duduk di sofa menikmati buah apel nya.

"Tante!!!" Jerit Anissa tak kalah heboh, ia langsung merentangkan tangan meminta Zara memeluknya.

Della terkekeh melihat interaksi putri dengan calon ibu tirinya itu, ia ke ruang keluarga dengan membawa minuman untuk Adam dan Zara yang baru saja pulang. Sedangkan Adam hanya menggelengkan kepala melihat anak perempuan dan calon istrinya saling melepas kerinduan.

Della meletakkan segelas jus jeruk didepan Adam yang duduk di single sofa,"Saingan kamu dam." menunjuk Anissa dan Zara yang sedang saling menggelitik.

"Bener, ada Anissa aku langsung diabaikan." Adam tersenyum kecut.

Della mengangguk, meskipun tak ada niat Adam menyinggung hati Della. Tapi dari perkataan Adam, sedikit hati Della terasa tercubit. Dulu Della mengabaikan Adam dan Anissa, dan kini semuanya sudah terlambat.

Adam berjalan mendekati Anissa dan Zara,"Seru sekali sih, ayah boleh ikut?" Tanyanya pada Anissa dan Zara.

Anissa belum menjawab pertanyaan dari ayahnya, Adam yang usil langsung menggendong Anissa, dengan puas menciumi Anissa. Membuatnya tertawa riang dan merasa geli.

"Dam! Anak kamu baru pulang dari Rumah Sakit jangan gitu." Omel Ardina pada putra tunggalnya yang tengah mengganggu cucu kesayangannya.

Adam hanya terkekeh mendengar omelan dari ibunya, hingga Anissa mulai mengantuk karena efek obat yang baru saja diminumnya.

"Anissa sudah tidur, kalau begitu aku pamit dulu." Ungkap Della, tidak mungkin ia menginap di rumah mantan suaminya. Untuk hubungan Della dan Ardina sudah membaik, setelah kejadian Anissa kritis di rumah sakit kemarin, Della langsung meminta maaf pada orang tua mantan suaminya itu.

"Bareng aja, aku juga mau pulang." Tawar Zara.

"Kuantar?" Zara menggeleng menolak tawaran Adam.

"Lebih baik kamu jaga Anissa, aku diantar saja sama Pak Tono." Jelasnya pada Adam.

Zara dan Della bergantian mengelus dan mengecup Anissa yang sudah tertidur lelap di paha Ardina, meminta izin pamit untuk pulang pada Ardina dan Hadi yang baru saja bergabung dengan mereka.

*_____*_______*

Suasana hening didalam mobil yang di kemudikan oleh Pak Tono, Della maupun Zara bingung ingin mengawali pembicaraan mereka. Hingga Della bersuara terlebih dulu.

"Jadi bagaimana pemotretan kalian?"

Zara kikuk, bagaimana dia menjawab pertanyaan dari mantan istri calon suaminya itu.

"Hei, jangan bengong dong." Della terkekeh melihat Zara hanya diam dengan pandangan kosong.

"Emm, ya berjalan dengan lancar."Zara terkekeh geli.

Della mengangguk, bagaimanapun Zara masih butuh adaptasi dengan dirinya. Zara merasa tidak nyaman berbincang dengan dirinya karena status nya sebagai mantan istri calon suaminya.

"Apa aku membuatmu canggung?"

Zara mengulum senyum,"Yah, midly." Jawab Zara, lalu ia tersenyum kaku.

Della terkekeh ia menyentuh lengan Zara. "Don't do that, hilangkan canggung kamu. Selamanya kita akan terus begini, saling berkomunikasi untuk kebaikan Anissa. Kita sama-sama mendidik Anissa, so don't be nervous."

"Sorry." cicit Zara.

"Dont worry, lets start again together. Kamu juga mempunyai  tugas dan berhak untuk mendidik Anissa juga, sebelumnya aku berterima kasih. Kamu tetap menyayangi Anissa." Della menundukkan kepala sejenak, menahan gemuruh di dadanya."Jujur aku takut jika Adam menikah lagi, adalah istri Adam tidak bisa menerima Anissa, ternyata semua itu hanya ketakutan semata. Dan aku sadar yang menolak Anissa bukanlah orang lain. Tetapi ibunya sendiri." Della meneteskan air matanya.

"Bukankah aku ibu yang buruk Za?" Suara parau terdengar di telinga Zara.

Zara tidak banyak berkata, ia tau Della sangat merasa bersalah pada putri kecilnya itu. Zara memilih diam, karena dia tidak ingin menambah beban di hati Della. Zara terus mengelus Della dalam pelukan nya untuk memberikan rasa tenang.

Sejenak saat Della sudah tenang, Zara melepaskan pelukan. Ia menyerahkan tisu untuk Della. Zara menggenggam tangan Della, ia menatap Della dengan sendu.

"Kamu ibu yang baik Del, kamu mencoba memperbaiki segalanya yang sudah kamu sia-siakan. Jadi bagaimanapun kamu ibu kandung nya Anissa, apapun yang terjadi pada Anissa kamu berhak tau terlebih dulu. Yang butuh bantuan mu untuk menjaga dan mendidik Anissa adalah aku, bagaimanapun aku hanya seorang ibu sambungnya. Jadi kumohon dengan sangat Del, mari kita sama-sama mendidik dan menjaga Anissa." Ungkap Zara, Della mengangguk mengerti.

"Terima kasih Za untuk tumpangannya, untuk gugatan hak asuh Anissa. Aku sudah meminta Satria mengurus segalanya. Aku akan membatalkan itu semua, jadi kalian tidak perlu khawatir. Anissa memang lebih baik, berada dalam asuhan kalian." Tegas Della, ia lebih baik pergi lagi seperti dulu yang sudah ia lakukan. Daripada ia sendiri yang kembali menggoreskan luka bagi putri kecilnya itu.

Hingga tak terasa, mobil sudah berhenti di rumah mewah milik Della. Della berpamitan dengan Zara.

"Sama-sama."

Setelah mengantarkan Della, Zara dalam perjalanan pulang ke rumah orang tuanya. Rasanya pegal seluruh tubuhnya mulai menyerang.


Jangan lupa tinggalkan jejak

D. Salsabila

Menurut readers perlu ada extra part nggak sih ?

Kalo mau aku tambahin beberapa extra part.



Continue Reading

You'll Also Like

1M 36.3K 53
Salsabilla Anandya Putri terpaksa harus menikah dengan Abyanata Darmawan, seorang adik tingkat ditempatnya kuliah yang tiba-tiba saja mengejarnya. Ke...
969K 45K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
Ternyata cinta By wi

General Fiction

8.6K 281 82
sudah dua tahun menikah karena perjodohan,sang suami tidak serta mencintainya. Mereka menikah karena perjodohan sehingga suaminya tidak menganggapnya...
3.1M 173K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...