Après Le Marriage ( END )

By Isavarrakrimna

255K 13.1K 1.5K

COMPLETED [BACA CERITA CUTE COUPLE DULU] Jordan Amalio, imam baikku. Sumber kebahagianku dengan caranya sen... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
ENDING
Extra Part

Chapter 7

6.5K 368 53
By Isavarrakrimna

MARHABAN YA RAMADHAN❤️

Jangan lupa sahur ya!! Lagi puasa nggak boleh kesel-kesel ya, nanti Jordan kok yang nanggung dosanya😁

VOTE DAN COMMENT NYA JANGAN LUPA YA!

Happy Reading!
***

Jordan memeluk tubuh Masyura, dan lagi-lagi Masyura mencium parfume wanita seperti kemarin di kemeja Jordan.

Memang tadi sebelum Jordan pergi, Ranti sempat memeluknya untuk berterima kasih karena telah menemaninya dan mengurusnya.

"Kenapa kemeja kamu wangi parfume wanita lagi? Terus juga, dimana jas kamu? Jawab aku Jordan Amalio!"

Jordan pun bingung ingin menjawab apa, dan juga tiba-tiba seakan lidahnya kelu.

"Kenapa kamu jadi kaya gini sih, Dan? Mau jawab tadi ada wanita nggak sengaja nabrak kamu lagi? Iya? Tapi aku nggak lupa, Dan! Ini parfume, wanginya sama kaya yang kemarin aku cium di jas kamu!" ucap Masyura kecewa.

Jordan menggenggam tangan Masyura. "Sayang, aku bisa jelasin.."

"Apaan sih! Aku benar-benar kecewa sama kamu, Dan! Ini bukan pertama kali aku mergokin kamu kaya gini! Mana istri lagi hamil malah di tinggalin di rumah sakit! Aku tau kamu sibuk sama kerjaan kamu, tapi aku juga pengen di perhatiin sama kamu! Kamu tuh sadar nggak sih?! Oh, apa jangan-jangan kamu selingkuh? Jawab aku dengan jujur!"

Masyura terus menatap tajam Jordan, membuat Jordan pun takut dengannya. Hey, jangan lupakan Jordan itu kicep kalau lagi di marahin Masyura ya.

"Aku nggak selingkuh! Tadi aku ada klien yang memang nggak bisa aku tinggal, maaf."

Masyura tersenyum sinis. "Mau aku telpon Anto sekarang?"

Masyura mengambil ponselnya dan mulai menelpon nomor Anto.

"Yur, ini udah malam. Pastinya Anto juga capek."

"Bisa diam, nggak?!"

"Hallo, bu?"

"Iya, hallo Anto. Maaf sebelumnya menganggu waktumu tidur, saya ingin bertanya apa tadi suami saya ada pertemuan dengan klien?"

"Mmm.. seingat saya tidak, bu. Karena tadi Pak Jordan sendiri yang minta semua jadwalnya di cancel sehabis pulang dari rumah sakit."

"Okey, makasih Anto. Maaf mengganggu waktumu."

Tut.. tut.. tut..

Telpon pun terputus. Lagi-lagi Masyura menatap kecewa Jordan. Sungguh dia tak percaya suaminya yang sangat dia cintai membohonginya seperti ini.

"Anto bilang kamu ngecancel semua jadwal kamu? Terus, klien mana yang kamu temuin?!" bentak Masyura.

"Sayang, tadi itu aku.."

"Apa?! Aku capek ya belakangan ini kita berantem terus! Bisa nggak sih kamu nggak usah bikin masalah terus?! Aku lagi hamil, Dan! Aku nggak mau sampai anak aku kenapa-napa!"

Jordan pun turut sedih mendengarnya. Ini semua di luar pikirannya.

"Maafin aku, aku janji nggak akan kaya gini lagi."

"Mending kamu jujur sekarang. Siapa wanita itu?!"

"Maafin aku, Yur."

"Jawab aku, Jordan Amalio!"

"Dia.."

Tiba-tiba saja perut Masyura terasa kram, hal itu membuat Jordan panik dan langsung membawa Masyura ke rumah sakit.

Jordan merasa bersalah, ini semua gara-gara dia.

"Maafin aku, kita ke rumah sakit sekarang."

Masyura memegang perutnya terus menerus. "Aww! Sakit, Dan! Cepetan bawa mobilnya!"

Untungnya ini sudah dini hari, jadi jalanan cukup sepi. Jordan langsung menambah kecepatannya untuk segera sampai ke rumah sakit.

Jordan menggenggam tangan Masyura sebelahnya. "Kamu kuat."

"Kamu jahat." Masyura membalasnya sinis.

Dan Jordan hanya bisa diam dan panik.

Sesampainya di Rumah Sakit Ibu dan Anak terdekat, Jordan langsung menggendong Masyura membawanya masuk ke IGD.

"Sus, dok, tolong istri saya!" ucap Jordan panik.

Jordan segera menurunkan Masyura di brankar rumah sakit. Menunggu dokter memeriksa Masyura.

"Sebelumnya anda sudah tau kalau istri anda sedang mengandung?" tanya Dokter itu.

Jordan mengangguk. "Sudah, dok. Anak saya nggak kenapa-napa kan?"

"Anak bapak dan ibu tidak kenapa-napa. Hanya saja istri anda jangan dibiarkan terlalu banyak pikiran atau stress. Hal itu bisa membuat janinnya terancam, karena usia kandungan yang masih sangat rentan. Nanti saya akan kasih vitamin untuk memperkuat janinnya," balasnya.

"Baik, dok. Terima kasih."

Jordan terus menggenggam tangan Masyura dan mengecupnya berkali-kali. "Maafin aku, aku udah buat kamu sakit."

"Kenapa kamu jahat banget sih sama aku, Dan?" tanya Masyura sedih.

Jordan pun tak tega melihat istrinya seperti ini. Hatinya seperti tersayat-sayat jika melihat Masyura seperti ini.

"Maafin aku, sayang. Aku nggak mau kamu kaya gini."

Masyura pun tersulut emosi. "Kamu yang buat aku kaya gini! Kamu selingkuh kan, Dan?! Sampai kapan kamu mau nutupin perselingkuhan kamu?! Sampai aku mati, iya?!"

"Kamu bicara apa sih? Aku nggak selingkuh, Masyura! Aku berani bersumpah!" Jordan juga ikut emosi.

"Terus, kenapa-"

"Ssttt.. lebih baik sekarang kamu istirahat dulu, tenangin pikiran kamu, kata dokter kamu nggak boleh kecapekan, stress, dan terlalu banyak pikiran. Karena itu bisa bikin kandungan kamu kenapa-napa," potong Jordan sambil mengelus perut Masyura.

Masyura memilih bungkam. Dia juga sebenarnya malas berdebat seperti ini. Tapi memang suami kurang ajarnya itu yang membuat dia harus mengeluarkan urat-uratnya.

Akhirnya Masyura memilih untuk tidur, percuma juga kalau dia dan Jordan hanya diam-diaman saja.
***

Masyura membuka matanya. Ternyata dia sekarang sudah berada di kamarnya. Seingatnya tadi dia masih berada di rumah sakit.

Dia pun turun dari ranjang untuk mencari Jordan. "Dan? Kamu dimana?"

Di kamarnya pun Jordan tak ada. Dia akhirnya memutuskan untuk mencari keluar.

"Jordan? Kamu dimana?"

Tak ada sahutan. Rumahnya nampak sepi.

Sampai akhirnya Bu Rini datang menghampirinya. "Nyonya, tadi tuan Jordan pergi setelah mengantar nyonya pulang. Katanya ada urusan penting, jadi dia nggak sempat bilang ke nyonya karena nyonya sedang istirahat."

Tidak biasanya Jordan seperti ini. Terlebih Masyura sedang sakit seperti ini. Baru saja dini hari tadi mereka berantem gara-gara masalah seperti ini. Ternyata Jordan malah mengulanginya?!

Sungguh, Jordan sudah bosan hidup rupanya.

"Oh gitu, yaudah makasih ya Bu."

Masyura akhirnya mencoba menelpon Jordan. Namun, seperti biasa. Nomor Jordan tidak aktif. Membuat Masyura sangat-sangat kesal. Masyura hanya bisa menahan rasa kesalnya, karena dia tidak mau anaknya kenapa-napa.

"Ck! Bener-bener pengen gue panggang hidup-hidup lo Jordan, sialan!" ucap Masyura kesal.

Dengan malas Masyura kembali ke kamarnya.

Di lain tempat, setelah mendapat kabar bahwa Ranti terserempet Tukang Siomay yang pake motor keliling, Jordan pun langsung pergi dimana klinik yang mengobati Ranti.

Jordan melihat Ranti sedang berbaring. Dia pun mengampirinya. "Ranti?"

"Eh, kamu mas? Kok kamu bisa ada disini?" tanya Ranti bingung.

"Tadi ada yang telpon aku pake ponsel kamu. Bilang kamu keserempet sama aku antar kamu pulang. Kamu nggak kenapa-napa, kan?"

Ranti menggeleng. "Nggak kenapa-napa kok, mas."

"Lagian gimana bisa kamu keserempet abang siomay itu?" Jordan pun turut bingung.

"Tadi aku mau nyebrang, terus nggak lihat-lihat. Ya jadi seperti ini lah hasilnya."

Jordan mengelus kepala Ranti. "Kamu makanya hati-hati kalau jalan. Ingat, kamu lagi hamil Ranti. Kamu tanggung jawab aku sekarang."

"Iya, maaf. Tapi sekarang aku mau pulang, boleh kan?"

Jordan bertanya kepada penjaga klinik itu dan akhirnya Ranti di antar pulang oleh Jordan.

"Kamu hati-hati ya. Kalau ada apa-apa kabarin aku," ucap Jordan saat sudah sampai di pintu apartemen milik Ranti.

Saat Jordan ingin pergi, Ranti menahan lengan Jordan. "Nggak mau mampir dulu, mas? Aku bisa masakin kamu, kamu belum makan kan? Atau mau minum dulu?"

"Nggak perlu repot-repot, Ranti. Kamu istirahat aja ya. Sekarang aku antar kamu ke kamar kamu."

Jordan menuntun Ranti berbaring di kasurnya. "Aku pulang, ya? Kamu istirahat, nanti kabarin aku kalau kamu butuh bantuan."

"Mas, aku sayang kamu."

Ranti memberanikan diri mengucapkan hal itu ke Jordan. Membuat Jordan membatu.
***

YUK HUJAT JORDAN BOLEH

Oke, jadi kan banyakkkk yang bingung ini Jordan selingkuh atau nggak sih?!!!

Jawabannya adalah....





























































































Makanya tunggu aku update xixi

Nanti rasa bingung kalian akan terbayar kok, mungkin 2/3 part lagi baru aku kasih tau kenapa Jordan kaya gini dan siapa Ranti sebenarnya.

Namanya RANTI ya guys RANTI ingat, RANTI.

Jangan lupa vote dan comment nya untuk next chapter!!

See you,

Continue Reading

You'll Also Like

188K 14.1K 21
Perpisahan menjadi harga yang telah Gesa dan Yasa pilih. Namun, mereka hampir melupakan bahwa ada kebahagian kecil yang menanti indahnya sebuah perte...
2.5M 177K 33
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.7M 290K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.7M 15.2K 24
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...