God's Gift (END)

By Vchan_bee

112K 8.1K 137

Hubungan mereka terjalin atas dasar tanggung jawab, Dan ketika sesuatu yang dipertanggungjawabkan itu hilang... More

chap 1
Chap 2
chap 3
chap 4
chap 5
chap 6
chap 7
chap 8
chap 9
chap 10
chap 11
chap 12
chap 13
chap 14
chap 15
chap 16
chap 17
chap 19
chap 20
chap 21
chap 22
chap 23
chap 24 (last chap)

chap 18

4.6K 315 12
By Vchan_bee

Happy Reading

.

.

.

Chanyeol memunguti satu per satu kelopak Bunga mawar yang Tadi tertabur Indah menghiasi ranjang hotel tersebut.

Wajahnya Masih memberengut kecewa atas penolakan baekhyun.

"Kau Masih kesal?" Tanya baekhyun yang juga membantu membereskannya.

"menurutmu?"

Baekhyun sebenarnya ingin tertawa melihat wajah kesal suaminya itu yang terlihat lucu menurutnya.

Bukan Karena baekhyun tidak mau di sentuh Oleh chanyeol, tapi Karena baekhyun Baru Saja mendapatkan tamu bulannya, jadi Dia terpaksa menolak melayani Pria itu Diatas ranjang.

Oh, Malam pengantin mereka Kata chanyeol.

Padahal chanyeol sudah Menyiapkan semua ini begitu Indah Dan sangat romantis, tapi sayangnya tidak berjalan sesuai keinginannya.

Sebenarnya sedikit ambigu bagi baekhyun, tapi itu kenyataannya.

Sudah memasuki tahun kelima status mereka sebagai suami istri, tapi chanyeol Baru Kali menginginkan dirinya.

Mungkin Karena perjalanan pernikahan mereka yang sangat tidak terduga itu membuatnya menahan hasrat seksualnya.

Saat mereka menikah, baekhyun tengah Hamil Dan Hubungan mereka juga Jauh Dari Kata baik, Dan Usai melahirkan mereka diselimuti duka mendalam Hingga mereka Harus terpisah Selama empat tahun.

Pantas saja chanyeol kesal Sekarang.

Dia Pasti sudah sangat menginginkan hal ini terjadi, hanya Saja Waktunya masih Belum tepat.

"aku sudah bilang Tadi, tunggu seminggu lagi"

Chanyeol Masih setia dengan wajah mengerucutnya.

"aku bahkan sudah merencanakan semua ini untuk membuatmu terkesan, tapi Sepertinya ini semua gagal"

Baekhyun memeluk chanyeol Dari belakang, chanyeol menghentikan kegiatannya Dan Lansung membalik Badannya.

"aku sungguh sangat terkesan dengan semua ini"

"Jangan Mencoba menghiburku"

"aku bersungguh-sungguh, aku sangat terkesan dengan semua ini, Kau memilih kamar ini Karena aku yakin Kau Punya alasan, Juga Kau Pasti Masih Mengingat Malam itu"

"tentu Saja, aku tak akan pernah melupakan Malam itu"

"begitukah?"

"Karena kejadian Malam itulah yang membuatku mendapatkanmu" chanyeol menjawil hidung baekhyun.

"mwo!? Jadi Malam itu Kau sudah merencanakannya padaku?" baekhyun menatapnya dengan tajam.

"tidak"

"Jangan Bohong!" baekhyun memukul Dada chanyeol.

"apa aku Tampak berbohong?"

Chanyeol Duduk di tepi ranjang Dan menarik baekhyun untuk duduk dipangkuannya.

"sungguh, Malam itu aku tidak pernah merencanakan apapun padamu, tapi Malam ini memang aku memang merencanakannya. Dikamar inilah tepat Lima tahun lalu aku membawamu melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan Saat itu, Dan disinilah awal perjalanan yang mengubah seluruh takdir kita sampai Saat ini. Dan Sekarang aku akan melakukan hal itu lagi tapi dengan Cara yang benar. Status Kita sudah jelas, jadi Aku akan memulainya lagi Dari sini. Aku berniat mengubah memori itu dengan kenangan yang Indah Saat ini, itulah alasanku memilih kamar ini lagi"

Baekhyun merasa terharu dengan ucapan chanyeol itu, Dia tak percaya chanyeol benar-benar mewujudkan ucapannya empat tahun Silam.

Ingin memulainya dengan benar.

"Terima kasih"

Baekhyun kemudian mencium bibir suami tampannya itu, mereka kembali berpagutan Mesra Hingga suara ponsel chanyeol yang Terus berbunyi terpaksa mengakhiri kegiatan itu.

Chanyeol melihat ponselnya, melihat siapa yang mengganggunya Saat ini Dan...

Hah!

"Sepertinya Kita kedatangan tamu lagi"

"lagi?" baekhyun tampak bingung.

"Kita Baru Saja kedatangan tamu bulananmu, Dan Sekarang Kita kedatangan tamu lagi, Kali ini seseorang"

Mereka berdua kemudian beranjak untuk keluar kamar untuk menemui tamu yang dimaksud.

.

.

.

Sehun Dan luhan tampak sedikit ragu Saat chanyeol memintanya datang ke hotel ini Karena dia bilang menginap disini.

Apalagi Saat mereka melihat baekhyun bersamanya. Pasti bukan sebuah kebetulan Atau Tanpa alasan.

Tapi jika bukan Karena putranya yang sedang histeris, mereka Pasti akan mengurungkan Niatnya itu menemui chanyeol.

"hyung, maaf Harus menggangumu lagi"

Chanyeol Langsung mengambil alih gendongan Taeyoung Dari sehun.

Taeyoung memang memejamkan matanya, tapi suara isakannya Masih terdengar sayup-sayup.

"Kenapa dengannya?"

"Tadi Dia sempat melihatmu menjemput baekhyun nunna, Dia Terus menangis merengek-rengek Minta ikut denganmu, kami sudah berusaha mengalihkan perhatiannya, tapi Dia justru menangis. Kau tau sendiri hyung kalau dia sudah seperti ini" sehun mendesah pelan.

"Taeyoung-ah, buka dulu Matamu sayang, samchon disini" Bisik chanyeol yang Tampak mengusap wajah sembab Bocah itu sambil menimangnya.

Baekhyun hanya Diam memperhatikan Adegan itu, jantungnya Berdetak lebih cepat, perasaan itu datang lagi.

Perasaan yang Sama Saat bertemu Bocah itu untuk pertama kalinya tempo hari.

Baekhyun tidak mengerti dengan dirinya Saat ini.

"Baek-ah, Maafkan kami yang Harus mengganggu waktu berdua kalian" ucapan luhan mengalihkan perhatiannya.

"gwenchana" baekhyun kembali menatap suaminya yang tengah menenangkan Taeyoung.

"chanyeol hyung satu-satunya orang yang bisa menenangkannya Saat putra kami seperti ini, Padahal kami adalah orang tuanya"

Baekhyun tampak bingung dengan ucapan sehun "bagaimana Cara dia melakukannya?" Tanya baekhyun penasaran.

"tak Ada, hanya seperti itu saja yang Taeyoung butuhkan" sehun melempar pandangannya pada chanyeol yang diikuti juga Oleh baekhyun.

"memeluknya?"

Baekhyun Masih di buat bingung, Apa chanyeol seistimewa itu untuk Taeyoung?

"euhm, hanya itu yang putra kami butuhkan" sahut luhan.

Chanyeol kemudian menghampiri ketiganya.

"bagaimana?" Tanya sehun.

"sudah lebih baik, Dia tidur lagi, mungkin sudah terlalu lelah" jawab chanyeol.

"Apa sudah pulas tidurnya?" Tanya luhan.

Sehun Mencoba mengambil Taeyoung dengan gerakan Sepelan mungkin, tapi Sepertinya putranya itu enggan melepaskan pelukannya dengan lebih mengeratkan tangan mungilnya di leher chanyeol.

Chanyeol kembali mengusap sayang Bocah empat tahun itu.

"Sepertinya Dia Belum pulas"

Chanyeol melirik jam tangannya, jarum jam sudah menunjukkan Angka hampir pukul sebelas.

"kalian pulang Saja, Biarkan Taeyoung Malam ini bersamaku"

Sehun Dan luhan Saling tatap.

"Kami akan menunggu sampai Dia benar-benar pulas"

"gwenchana, Dia Pasti akan menjerit Saat nanti menyadarinya"

"tapi Dia nanti menggangu waktu Kalian berdua"

"gwenchana, Dia Sama sekali tak menggangu kami, aku senang jika bisa membantunya" jawab baekhyun.

"tapi Baek-ah...." luhan menatap baekhyun dengan penuh sesal Karena sudah mengganggu waktu berduanya.

"Besok aku akan memulangkannya"

"tapi hyung..."

"sudahlah! Ambil perlengkapannya bawa kemari" perintah chanyeol.

Chanyeol memang sudah hafal kebiasaan sehun Dan luhan yang selalu Menyiapkan perlengkapan khusus Taeyoung di Mobil mereka.

Luhan kemudian segera mengambil Apa yang diminta chanyeol.

"Hyung! Aku sudah sangat berhutang banyak padamu"

Chanyeol memicingkan matanya menatap tajam sehun "sudah ku bilang Jangan pernah Kau katakan itu lagi padaku, Atau aku akan memukulmu"

Luhan datang dengan Tas berukuran sedang yang berisi perlengkapan Taeyoung.

Baekhyun mengambil tas itu Karena chanyeol Masih menggendong Taeyoung.

"gomawo Baek-ah" ucap luhan.

"aku tak melakukan apapun"

"Terima kasihku tak akan pernah cukup untuk Kalian berdua"

Baekhyun tersenyum manis "kami akan menjaganya dengan baik, Sekarang pulanglah, ini sudah larut"

"Maafkan kami yang sudah sangat merepotkanmu hyung"

Sehun Dan luhan mengecup wajah putra mereka sebelum Dia pamit pulang dengan berat Hati.

.

.

.

Chanyeol membaringkan tubuh kecil itu Diatas ranjang sambil sesekali menepuk pelan badan kecil itu.

Baekhyun sedari Tadi diam dan Terus memperhatikan Bocah kecil itu.

Ada rasa yang tidak bisa dia gambarkan Dan diucapkan dengan Kata-kata Saat Berada di dekat Bocah itu.

Chanyeol yang Sadar akan hal itu langsung menghampirinya.

"bee, Kau baik-baik Saja?"

Baekhyun Masih memainkan jari-jainya dengan pandangan yang tak lepas dari Taeyoung.

"entahlah"

"Kau tak Suka Taeyoung disini?"

"bukan itu, hanya Saja...."
Baekhyun tak melanjutkan ucapannya.

"hanya Saja?" chanyeol kemudian menarik baekhyun.

Mereka Duduk diatas ranjang disamping Taeyoung.

"beberapa waktu lalu aku berjumpa dengannya di rumah sakit Saat aku akan mengunjungi ahjussi, Saat itu aku hanya berfikir jika Ha na Masih bersama Kita mungkin sudah sebesar Dia, tapi Kali ini aku yakin bukan itu alasannya"

Chanyeol menggenggam tangan baekhyun "Kau merasakannya?"

"merasakan Apa?"

"sesuatu yang lain padanya"

"molla" baekhyun mengendikan bahunya.

Chanyeol mengecup pipi baekhyun "aku sudah menduganya"

Baekhyun kembali di buat tak mengerti. Dia mengerutkan keningnya.

"menduganya Apa?"

Chanyeol tersenyum, Dia kecup bibir istrinya. Chanyeol kemudian membuka dua kancing atas baju Piyama yang di kenakan Taeyoung Dan menyibaknya.

Hal itu sukses membuat baekhyun membulatkan matanya tatkala Dia melihat Bekas Luka lurus di bagian Dada Bocah itu.

Baekhyun menatap chanyeol penuh Tanya.

"Taeyoungie..." chanyeol membalas tatapan baekhyun dengan lembut.

"Dia adalah pemilik jantung Ha na"

Tes

Air mata baekhyun tiba-tiba menetes, mendengar Apa yang Baru Saja chanyeol katakan.

Baekhyun merasakan detik jam berhenti berputar Saat itu Juga.

Perlahan tangan baekhyun terulur untuk menyentuh Dada Bocah kecil itu.

Baekhyun tak bisa menahan air matanya lagi, tangisnya pecah Saat dia bisa merasakan detak jantung pada putra luhan itu.

Jantung yang dulu menjadi milik putrinya park Ha na.

Jantung yang pernah Dia dengar pada Saat dia Masih dalam kandungannya.

Setelah empat tahun, Akhirnya Dia benar-benar bisa merasakan detak jantungnya putrinya secara langsung, meskipun kini berada di tubuh yang lain.

Dengan sigap baekhyun Langsung mengangkat tubuh Taeyoung untuk dipeluknya erat-erat dengan air mata yang Masih Terus mengalir.

Chanyeol ikut menitihkan air matanya, Dia kemudian merangkul baekhyun yang sedang memeluk Taeyoung.

Mungkin tak Ada yang bisa mendiskripsikan Perasaan ini.

Terakhir mereka menangis bersama adalah Saat memeluk tubuh putri kecilnya yang sudah tak bernafas, Dan Kali ini kembali terulang Saat mereka bisa mendengar jantung putrinya Masih Berdetak dengan sangat Baik pada tubuh yang Berbeda.

Chanyeol melepaskan pelukannya Karena Bocah itu Terus menggeliat, tapi baekhyun Masih memeluknya erat.

"bee, longgarkan pelukanmu"

Baekhyun menggelengkan kepalanya.

Baekhyun Terus memeluknya erat dengan deraian air mata.

"sayang, Kau membuatnya tak nyaman" chanyeol mengusap punggung baekhyun.

"aku sangat merindukannya"

"Iya aku tau" chanyeol Mencoba meraih tangan baekhyun "tapi lepaskan dulu pelukanmu, Dia bisa terbangun nanti"

Baekhyun kemudian menuruti perkataan suaminya itu. Dia mengecupi seluruh wajah Taeyoung.

Baekhyun kemudian meletakkannya kembali tubuh kecil itu Diatas kasur. Tangannya Terus mengusap lembut Dada Taeyoung "Terima kasih sayang, Akhirnya mommy bisa mendengarmu" lirih baekhyun.

Chanyeol kembali memeluk baekhyun yang Masih terdengar isakannya.

"aku sudah menduganya ini akan terjadi padamu"

"bagaimana Kau tau?"

"aku Juga mengalami hal yang Sama Sepertimu Saat pertama Kali Bertemu dengannya"

.

.

.

"Apa yang terjadi dengannya?" Tanya baekhyun.

Mereka merebahkan diri Saling berhadapan dengan Taeyoung yang Berada di tengah diantara mereka. Setelah hampir dua jam baekhyun menangis.

"Dia mengalami kelainan jantung Saat lahir, Dia di bawa ke Seoul untuk menjalani perawatan di rumah sakit khusus jantung, namun semuanya tak berhasil, Dia justru mengalami gagal jantung jalan satu-satunya adalah transplantasi. Dokter menempatkannya di daftar teratas penerima donor jantung, Dan beruntungnya milik Ha na sangat cocok dengannya"

Baekhyun kembali menitihkan air matanya, Dia bisa membayangkan bagaimana perasaan luhan Dan sehun Saat itu.

"mereka mengetahui tentang Ha na?"

"euhm" chanyeol menganggukkan kepalanya.

"Bukankah Kita sudah merahasiakannya?"

"tentu Saja, Dan mereka berusaha keras untuk itu. Tapi Nasib baik menghampiri mereka, dokter yang mengoperasi Taeyoung adalah junior ahjussi, Dia merujuk Taeyoung pada ahjussi untuk perawatan lanjutannya Karena dia ditugaskan ke luar negri.
Disitulah sehun dan luhan tau jika pendonornya dari rumah sakit itu. Donor jantung bagi bayi sangatlah jarang, jadi sangat mudah Baginya untuk mencari tau tentang Ha na.

"bagaimana bisa?"

"Saat dulu mereka menjengukmu, Taeyoung Baru Saja di pindahkan Kesana untuk perawatan dengan ahjussi, Makanya Dia tau tentang dirimu. Setelah hampir setahun,
sehun menyadari satu hal, Hari dimana Taeyoung melakukan transplantasi adalah Hari yang sama dengan Persalinanmu, Dia menanyakan pada pihak rumah sakit Apakah Ada bayi yang meninggal Saat itu selain bayi Kita Dan jawabannya adalah tidak ada, empat bayi yang lahir Hari itu semuanya Selamat, Kecuali Ha na. Sehun Dan luhan kemudian memastikannya dengan bertanya dengan lay hyung Dan Juga ahjussi, awalnya mereka tidak merespon, tapi Karena sehun mendesaknya, Akhirnya mereka buka suara mengiyakan dugaannya.

"lalu, Kapan Kau pertama Kali bertemu dengan Taeyoung Dan menyadarinya?"

"Saat usianya lima bulan, aku, jongin Dan junmyeon hyung di undang Makan malam untuk merayakan kepindahannya disini, baik sehun Dan luhan tak menceritakan apapun tentang anaknya, Dia seperti bayi pada umumnya, sangat terlihat sehat, tapi aku merasakan hal Berbeda Saat melihatnya, aku merasa seperti sudah mengenalnya Dan aku juga berfikir seperti dirimu tadi, Karena kehamilan kalian hanya beda dua bulan"

Chanyeol membelai lembut wajah baekhyun.

"aku berkunjung lagi Usai wajib militer, Saat itu aku melihatnya sedang menangis histeris, beberapa orang mencoba menghiburnya tapi Sepertinya gagal, sehun Dan luhan sangat panik Saat itu, naluriku mengatakan Aku Harus membantunya dan yang terjadi sangat di luar dugaan, Dia menghentikan tangisnya di dekapanku. Aku tak mengerti Apa yang sebenarnya terjadi, tapi yang jelas Rasanya Masih sama saat pertama Kali aku melihatnya Dan Perasaanku Saat itu Sangat sangat tidak bisa digambarkan, kami berpelukan dengan detak jantung yang seirama Dan itu Rasanya menenangkan Persis seperti Saat aku mendengar suara detak jantung Ha na.

"Apa Saat itu aku tau itu Ha na?"

Chanyeol menggelengkan kepalanya, Dia mengusap pelan badan kecil itu yang tampak menggeliat.

"setelah Dia benar-benar tenang, sehun menceritakan yang sebenarnya Dan terakhir Dia histeris Tanpa sebab, itu membuatnya dirawat intensif rumah sakit Karena detak jantungnya yang melemah. Sehun Dan luhan tak berhenti berterima kasih padaku sampai aku sendiri jengah mendengarnya"

Baekhyun terkekeh kecil.

"Dan Sejak Saat itulah kami semakin dekat, mereka akan membawanya padaku jika mereka sudah kehabisan Cara untuk menenangkannya"

"Kenapa Kau tidak menceritakan ini sebelumnya?"

Chanyeol tersenyum, "aku menunggumu untuk Kau bertemu dengannya secara Langsung, karena aku yakin Kau juga Pasti akan merasakan Perasaan yang Sama sepertiku apalagi Kau ibu yang mengandungnya juga melahirkannya, Kau akan mengenalinya sendiri, seperti juga Ha na yang mengenali diriku"

Baekhyun meletakkan telapak tangannya pada Dada Taeyoung, diikuti juga dengan tangan chanyeol.

Mereka berdua Saling tatap.

"Rasanya Masih sama bukan?" ujar chanyeol.

Baekhyun tersenyum Dan menganggukan kepalanya.

"benar-benar sama seperti dulu Kita sering mendengarnya, Dia sungguh Berdetak dengan baik sampai Saat ini, aku merasa ini seperti mimpi"

"Kau benar, ini memang seperti Mimpi, putri kecil Kita memang sudah di pangkuan Tuhan empat tahun lalu, tapi Kita Masih bisa merasakan jantungnya yang Masih Berdetak dengan sangat baik Sampai Saat ini"

Chanyeol mengecup bibir istrinya "Terima kasih sudah mau melahirkan Ha na juga untuk keputusanmu menjadikannya pendonor, aku tidak akan pernah merasakan keajaiban ini jika bukan karenamu"

"aku hanya mengikuti saran Dokter, lagipula Kau juga menyetujuinya"

"tapi tetap saja Kau yang memutuskan Dan mempertahankan Ha na Hingga lahir"

Chanyeol mengecup kening Taeyoung Dan kembali mencium baekhyun "aku sangat mencintaimu bee"

"aku tau"

Hah!

"seharusnya Malam ini aku membuatmu mendesaaa...aaaahhh" Chanyeol memekik Saat baekhyun mencubit lengan Pria itu.

"sakit bee" chanyeol mengelus bekas cubitan baekhyun.

"ya! Jaga ucapanmu, Ada dia disini" baekhyun menatap tajam suaminya.

"Dia sedang tidur, tak akan mendengarnya"

"tapi tetap saja itu tidak sopan"

"Hah! Semua Rencanaku Hari ini benar-benar gagal" sambil menarik selimutnya.

Chanyeol mendengus kesal dan baekhyun hanya tertawa melihat tingkahnya itu.

"Kurasa tidak"

"Jangan meledekku"

"chanyeol-ah"

"wae?"

Baekhyun meraih tangan chanyeol Dan meletakkan kembali Diatas dada Taeyoung.

"Malam ini tetap Malam pertama Kita bersama malaikat kecil Kita di tubuh ini, aku Masih merasa ini sebuah Mimpi bisa mendengarnya kembali meskipun kini sudah menjadi milik orang lain. Aku senang Dia bisa bertahan Hingga Saat ini Dan kuharap bisa selamanya Ada disini"

Baekhyun mengecup kening chanyeol "Terima kasih sudah mendampingi Ha na Saat aku tak ada"

.

.

.

Baekhyun mengerjapkan matanya Saat mendengar Ada suara gaduh. Dia melihat Sisi tempat tidur yang sudah kosong.

Baekhyun bangkit menuju kamar mandi yang pintunya tidak tertutup, dimana suara gaduh itu berasal.

Baekhyun bisa melihat chanyeol Dan Taeyeong yang sedang berendam dan bermain-main air.

Tidak lupa kelopak Bunga mawar turut menghiasi bathup tersebut.

Taeyoung sesekali menyusun beberapa kelopak itu menjadi beberapa bentuk layaknya sebuah puzzle.

Pemandangan yang cukup unik.

Seharusnya dia Dan chanyeol yang Berada disana jika saja mereka tidak terpaksa menundanya.

"imo!" pekik Taeyoung yang melihat baekhyun berdiri di pintu.

"Kau sudah bangun?"

"Apa yang kalian lakukan?" baekhyun tersenyum manis.

"imo, kemari! Masuk kemari!" Taeyoung menepuk-nepuk air yang merendamnya.

"Terima kasih, Kalian saja" baekhyun menghampirinya.

"Bisakah kalian cepat selesai?"

"wae? Ini Asik imo, lihat! Bunganya banyak"

"Iya, tapi imo mau Pinjam Kamar Mandinya dulu"

"imo mau mandi?"

"nde"

"ya sudah mandi saja disana!" tunjukkan Taeyoung pada ruang shower.

"heh!"

"kalau di rumah, eomma dan appa Juga berbagi kamar mandi"

Chanyeol tersenyum Lebar Kala mendengar ucapan polos Taeyoung.

"Astaga, luhan Dan sehun benar-benar"

"itu wajar bee"

Baekhyun memicingkan matanya. Chanyeol hanya tertawa.

"Taeyoungie, Kita sudah ya berendamnya, baekhyun imo sedang tak Mau berbagi kamar mandi"

"Kenapa baekhyun imo tak Mau berbagi?"

"Taeyoungie Mau ke taman bermain?" chanyeol mengalihkan pembicaraan.

Taeyoung mengangguk.

"baiklah, Ayo!" chanyeol menggendongnya.

"ya! Apa yang Kau lakukan?" pekik baekhyun.

Baekhyun yang Masih berada disitu Langsung membalik Badannya tatkala chanyeol yang berdiri dengan Taeyoung digendongannya dengan keadaan telanjang Keduanya.

"Kau bilang Kita Harus menyudahinya"

"Iya, tapi lihat kondisimu park chanyeol!" kesal baekhyun.

"memangnya Kenapa?"

"aishhh, sudah kalian cepat selesaikan mandinya"

Baekhyun Langsung berlari keluar kamar mandi Dan menutup pintunya. Dia tak habis dengan Apa yang Baru Saja dilihatnya.

Blam

Dua Pria Beda usia dalam keadaan telanjang, tak masalah dengan Taeyoung, tapi tidak dengan Pria satunya lagi.... "auhh"

Oh Ayolah baek, chanyeol bahkan suamimu sendiri, lagipula mereka dikamar mandi Dan mandi tentu Saja tubuh mereka Tanpa berbalut busana.

Sementara dikamar mandi dua Pria tersebut terkikik geli melihat baekhyun yang Salah tingkah.

.

.

.

Setelah seharian menghabiskan waktu di taman bermain, kini saatnya mengantarkan Taeyoung pulang.

Bocah kecil itu tertidur dipangkuan baekhyun Karena Lelah Selama perjalanan pulang.

Baekhyun memejamkan matanya saat Dia merasakan detak jantung Bocah kecil itu, tangannya Terus mengusap punggungnya.

Chanyeol sesekali mengusap kepala Taeyoung.

"bee?"

"euhm"

"Kau Lelah?"

Baekhyun tersenyum "aku hanya sedang menikmati keajaiban ini, sungguh aku tak menyangka Dia akan Berada dekat dengan kita"

Chanyeol tersenyum simpul. Dia Juga tak menyangka hal ini terjadi, Tuhan memberikan mereka kesempatan terutama baekhyun untuk bisa merasakan bagian Dari anugerah yang pernah dititipkan padanya.

Tak terasa chanyeol sudah sampai di mansion sehun Dan luhan.

Suasana rumahnya sangat asri Dan banyak tanamannya hijau.

Kedatangannya disambut hangat mereka berdua.

"maaf selalu merepotkanmu hyung!"

Sehun hendak mengambil alih gendongan Taeyoung tapi Baekhyun tak mau melepaskan pelukannya pada taeyoung juga Bocah itu yang justru semakin erat melingkarkan tangan mungilnya di leher baekhyun.

"bolehkah aku Saja yang menidurkannya?" Tanya baekhyun.

"tentu Saja, Ayo!" ajak luhan.

Baekhyun merebahkan Taeyoung Diatas tempat tidurnya, tapi tangan kecil itu Belum Mau melepaskannya.

"aku akan menunggunya Hingga Dia pulas"

"baiklah, aku akan kebawah dulu"

Sehun menerima Tas perlengkapan Taeyoung Dari chanyeol "Apa nunna tau tentangnya?"

"euhm, Dia Juga merasakannya Saat pertama Kali bertemu dengannya tempo hari"

"Apa dia baik-baik Saja?" Tanya luhan yang Baru Saja menuruni tangga.

"Kurasa begitu, Dia menangis hampir dua jam, Dia begitu bahagia Akhirnya bisa mendengar detak jantungnya secara Langsung"

"mendengar secara Langsung?"

"euhm, Saat Ha na lahir, baekhyun mengalami pendarahan Dan Juga syok, lay hyung Harus membawanya ke ruang operasi Tanpa sempat melihat bayinya, Sedangkan Ha na hanya Punya waktu kurang Dari enam puluh menit sebelum Dia Juga masuk ruangan operasi. Baekhyun Baru bisa melihat Ha na di Hari berikutnya"

Luhan menitihkan air matanya. Dia bisa membayangkan bagaimana perasaan baekhyun Saat itu, harus melewatkan kesempatan terakhir untuk anak yang Baru Saja dilahirkannya.

Luhan pernah juga merasakan situasi yang mungkin hampir Sama dengan baekhyun dimana Saat itu hidup anaknya tengah diujung maut Saat menunggu donor.

Sementara dikamar Taeyoung,

Setelah merasa Dia sudah pulas, Baekhyun mengecup keningnya juga tangannya yang mengusap lembut Dada kecil itu sebelum beranjak pergi.

"jalja Taeyoungie" ucapnya.

'good night my Angel' batinnya.

Baekhyun menuruni tangga menghampiri mereka di ruang tengah.

Luhan memeluk baekhyun sangat erat "gomawo baekhyunie, gomawo, gomawo, gomawo"

Baekhyun mengusap punggung luhan "berhenti mengucapkan Kata itu"

"aku tak akan berhenti mengucapkannya"

"ya!"

"putraku tak akan pernah bersama dengan kami Saat ini jika bukan Karenamu, aku tak tau bagaimana membalas semua kebaikanmu" luhan terisak-isak.

"aku tak pernah mengharapkan apapun dari semua ini, melihatnya tumbuh dengan sangat baik itu sudah cukup bagiku, aku turut bahagia untuk keluarga kalian"

"mianhe Baek-ah"

"Sudahlah! Jangan dibahas lagi, ini sudah larut, kami akan pulang"

"gomawo Baek-ah"

"sekali lagi Kalian mengucapkan Kata itu aku akan membawa putramu pergi!" ancam baekhyun.

Luhan tertawa di tengah isakannya, "aku yakin dia Pasti akan sering menanyakanmu setelah ini"

"maka Dari itu jagalah baik-baik anugerah Tuhan itu"

"arraseo"

"baiklah, kami pulang dulu" pamit chanyeol.

.

.

.

"eomma meminta Kita pulang ke rumah, Kau tak Apa?

"nde, Kita kesana"

Sekitar hampir satu jam mereka Akhirnya sampai di rumah.

Kedatangan baekhyun disambut dengan pelukan hangat Oleh ibu mertuanya.

"Eomma sangat merindukanmu sayang"

"nado eommonim. Bagaimana Kabar eonnie disana?"

"sangat baik, Dia Baru Saja pindah rumah, Dan Dia sudah aktif bekerja lagi, ji sung Masih enggan ditemani orang asing Saat ditinggal bekerja, Makanya eomma sedikit lama disana, menunggu ji sung beradaptasi dengan pengasuhnya di rumah"

"Benarkah? Apa Dia baik-baik saja Sekarang?"

"tentu Saja, ah ya eomma dengar Tadi kalian Dari rumah sehun?"

"euhm, kami memulangkan Taeyoung tadi"

"Benarkah?"

wajah baekhyun tampak berubah sedih. yoona yang melihat itu Langsung memeluknya.

"Kau tak Apa sayang?" yoona merasakan tubuh baekhyun Bergetar.

"mianhe eommonim" baekhyun melepaskan pelukan sang Ibu mertua "hanya sedikit lelah, saya masuk dulu"

Baekhyun Langsung beranjak Dan masuk ke kamarnya.

Chanyeol hanya menatap Sendu istrinya.

"Kau memberitau tentang Taeyoung?"

"aku menjelaskannya"

"maksudmu...."

"euhm, baekhyun Juga bisa merasakannya Sama sepertiku dulu"

"eomma tau ikatan batin kalian Pasti Masih terhubung meskipun pemiliknya sudah berbeda. Kalian Bertiga Pasti mengenalinya satu Sama lain"

Chanyeol tersenyum, ibunya benar, Dia Juga tak akan pernah tau yang sebenarnya jika sehun tak mengatakan, Dia hanya merasakan jika dirinya telah mengenal dekat dengan seorang anak yang bahkan Baru Saja ditemuinya Saat itu.

Alasan baekhyun Dan chanyeol merahasiakan identitas Saat memutuskan mendonorkan organ anaknya adalah mereka tak ingin mengusik kehidupan Baru bagi siapa saja yang menerimanya. Mereka tak sedikitpun pernah mengharapkan apapun selain bisa membantu memberikan sedikit kebahagiaan bagi para orang tua yang sedang berjuang untuk kesembuhan anak-anaknya.

"sudahlah! Tenangkan istrimu dulu,  eomma Juga mau istirahat" sang Ibu kemudian beranjak Dari duduknya.

"jalja eomma"

"jalja sayang"

.

.

.

TBC

Semoga menghibur,

Sepertinya bentar lagi ending, tapi Masih Belum dapat inspirasinya.

Kalo Ada yang Mau ngasih saran, sangat dipersilahkan..... 😃




Continue Reading

You'll Also Like

174K 8.5K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
271K 21.3K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
58.3K 4.5K 31
BYUN BAEKHYUN ❤ PARK CHANYEOL 📌CHANBAEK GS STORY 📌DON'T LIKE IT? JUST GO AWAY!! 💣 TIDAK ADA SALAHNYA KITA MENCOBA UNTUK KEDUA KALINYA BUKAN? KARNA...
69.6K 11.1K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...