Only Act ( Jaeyong )

By JaeyongNation

190K 14.4K 2.7K

Cerita keseharian 2 Idol Jaehyun dan Taeyong yang diminta oleh perusahaan agar berpura-pura terlihat seperti... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Warning!!!
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Baby Yongie 🔞
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 17.5

Problem

5.3K 237 27
By JaeyongNation

Anggap saja ini masa depan mereka di only act, dan kalo kalian baca No Homo, kalian pasti paham kenapa aku bikin ini :)

Ohh iya, alurnya maju mundur cantik, semoga gak bingung yahh...

Setelah merayakan natal bersama, entah karena apa. Jung Jaehyun dan Lee Taeyong saling mendiami satu sama lain. Tentu saja, perilaku mereka berdua menarik perhatian member lainnya, namun mereka merasa segan untuk menanyakan hal pribadi tersebut.


Tidak hanya tidak berbicara satu sama lain, tapi mereka berdua juga menghindar untuk bertatapan dan menghindar dengan alasan konyol sekalipun hanya agar tidak berada di tempat yang sama. Johnny dan lainnya berpikir jika itu hanya akan terjadi 2-3 hari saja, namun dugaan mereka salah.


Saat Vlive bersama anggota Dream, Jaehyun masih terlihat kesal. Bahkan omongan Taeyong yang ada di sisinya tidak digubris sama sekali, seolah menjadi ajang balas dendam karena di malam sebelumnya-- Di Dorm, Taeyong lah yang tidak menghiraukan Jaehyun dan malah asyik mengobrol dengan Mark.


Dan yang terkena imbasnya adalah Johnny dan Mark. Johnny yang sekamar dengan Taeyong, dan Mark yang sangat dekat dengan Jaehyun maupun Taeyong. Sepasang kekasih yang labil itu, terlalu sering menanyakan hal yang seharusnya bisa ditanyakan sendiri oleh mereka, Seperti...


"mark, apa Jaehyun tadi sudah makan?" tanya Taeyong yang berada di ruang tengah sembari menonton TV. "aku tidak meliihatnya makan sih, tak tahu. Tanyakan saja, dia ada dikamarnya" jawab Mark masih asyik bermain game dihpnya.


"Hyeong, apa cemilan taeyong sudah habis dikamarnya?" tanya Jaehyun dengan HP ditangan yang menampilkan photo selfi saat makan ramen bersama di jepang. Johnny yang sedang bermain game online melawan Jaemin, sedikit berpikir sesaat "aku tidak melihatnya makan cemilan sih akhir-akhir ini, entah habis atau apa, Taeyong selalu menyimpannya dilemari jadi aku tidak tau. Tanyakan saja sendiri padanya" jawab Johnny panjang.


"bisa kau berikan ini untuknya Mark, bilang tadi Jaemin mengantar ini kesini" ucap Taeyong dengan memberikan kotak bekal lengkap dengan tasnya. Taeyong sebelumnya sudah memasak jadi Ia hanya memasukan nya saja ke dalam kotak bekal.


"bisa kau simpan ini di kamar mu hyeong? bilang saja, Jeno membelikan ini untuknya" ucap Jaehyun memberikan satu kresek besar penuh cemilan favorit Taeyong. Sebelumnya Jaehyun membeli itu semua, karena waktu belanja bulanan sudah lewat 2 hari dan saat itu keadaanya sudah seperti ini, jadi Ia tidak mengajak jalan kekasihnya itu.


"BERIKAN SAJA SENDIRI, MEMANGNYA AKU PEMBANTUMU" Teriak Johnny dan Mark disaat bersamaan untuk menolak perintah dari Jaehyun maupun Taeyong. Sepasang kekasih itu terdiam. Terdiam karena Johnny dan Mark hanya berteriak didalam pikirannya.


"baiklah" ucap Johnny dan Mark lesu "kenapa tidak baikan saja?" tanya mereka pelan.


"aku tidak salah, jadi dia harus meminta maaf duluan!" jawab keduanya.... untuk kesekian kalinya. Semua member sudah bertanya hal itu, tapi jawaban keduanya selalu sama.


Ego mengalahkan segalanya.... Ehh tidak deh. Nyatanya masih ada 1 hal yang selalu muncul, bahkan disaat mereka sedang marahan-- Ke khawatiran. Ughh, benar-benar menjijikan, bagi Johnny kenapa dia tidak menghubungiku terus sih? apa kau sudah menemukan kontol yang lebih gede Tennie-yaa' pikir Johnny.


Kembali pada sepasang kekasih yang sedang 'bertengkar' itu. Gengsi keduanya sangat tinggi untuk meminta maaf lebih dulu, dan awal dari 2020 mereka dimulai dengan kesendirian. Tidak ada kiss, obrolan hangat, makan bersama apalagi sex.


Namun ego keduanya harus dihilangkan terlebih dahulu, karena ada konser yang harus mereka jalani. Mereka harus profesional, tidak mungkin mereka akan menunjukan ketidaksenangan mereka selama berada di atas panggung.


Hal yang tidak terduga terjadi saat sesi mengobrol. (sorry, aku gak tau istilahnya dan males buat mencari tahu, karena takut iri :(


'Taeyong mencubit pipinya'

Sangat sederhana, apalagi bagi Jaehyun yang telah merasakan setiap inchi tubuh leadernya itu. Padahal cubitan Taeyong cukup keras, entah karena gemas atau memang melampiaskan kekesalannya, yang pasti Jaehyun senang.


Setelah 9 hari 14 jam dan 32 menit mereka tidak bersentuhan. akhirnya Jaehyun bisa merasakan lembutnya tangan sang kekasih. Walau ada sedikit kekesalan di dirinya. Jaehyun kesal karena kalah start.


Ahh padahal dia sudah merencanakan sesuatu untuk nanti malam di hotel sembari meminta maaf, namun Taeyong yang lebih dewasa sudah terlebih dahulu memulai pergerakan.


Konser telah berakhir sekitar 1 jam yang lalu, semua member sedang berkumpul dikamar Taeil yang paling besar untuk mengobrol terlebih dahulu. Kecuali sang leader yang sudah pergi ke kamarnya terlebih dahulu untuk istirahat.


A-LI-BI.


Semua nya tau, jika itu hanyalah alibi untuk menutupi rasa malu karena kejadian tadi. Tentu saja, Jaehyun juga tidak ada diruangan yang menjadi sempit itu, karena sudah dipastikan kemana perginya pemuda tampan berdimple itu.


"sex" ucap Johnny menaruh uang 1 lembar 100 ribu won.


"Hanya ciuman" balas Yuta ikut menaruh uang yang sama.


"besok masih ada konser, kurasa mereka hanya akan baikan saja" Taeil ikut bergabung dengan taruhan tidak jelas itu.


"ckckckck..." Haechan berdecak tak percaya sembari menggelengkan kepalanya dari belakang ketiga pemuda yang sedang taruan itu. Bisa-bisanya mereka menjadikan masalah orang lain sebagai bahan taruhan. Contoh yang buruk.


"6 ronde, sampai pagi" ucapnya penuh percaya diri dengan melempar HPnya ke tumpukan uang itu. Mark menatap heran padanya "heuh. Kalian seperti tidak tau saja bagaimana Jaehyun hyeong, ini sudah hampir 10 hari semenjak mereka tidak bersentuhan" jelas Haechan.


Johnny, Taeil dan Yuta memandang Haechan heran, tangan mereka merayap mencari lembaran uang yang dirasa telah hilang dari tempatnya. "laki-laki tidak boleh menarik perkataanya sendiri" ucap Mark dengan menggeplak-geplakan 3 lembar uang itu ke tangannya.


Saat tadi menatap Haechan, Mark menerima telepati untuk melakukan hal itu. Yah, lumayan lah buat tambah-tambah saat kencan nanti. Johnny, Taeil dan Yuta, hanya bisa merelakan uang mereka melayang, tidak mungkin juga mereka memaksa untuk dikembalikan. Harga diri sebagai hyeong line bisa hancur.



*****



"tidur dikasur mu sendiri mark" ucap Taeyong pelan saat dirasa ada seseroang yang naik ke kasurnya, Ia sudah mencoba untuk tidur tapi tidak bisa. Jadi Ia hanya bermain-main dengan ponselnya sembari tiduran menyamping.


"tidak ingin makan mochi dulu hyeong?"Pertanyaan itu membuat Ponsel Taeyong terlepas dari genggamannya, ini buka suara Mark tapi kekasihnya lah. "Padahal ada yang aslinya, kenapa melihat ini terus.. hmm?" tanya Jaehyun.


Taeyong bersemu saat Jaehyun mengambil Ponselnya yang terjatuh barusan. Ahh kenapa Ia malah terus memutar-muutar video 'Mochi-mochi' Taeyong bahkan tidak punya alasan untuk menyangkal karena Jaehyun melihatnya secara langsung.


"kenapa hpnya retak? apa karena marah padaku?" tanya Jaehyun bercanda.


"Iya"


Jawaban singkat lelaki mungil itu membuat tawanya terhenti, Ia menyimpan ponsel Taeyong ke nakas sebelum menempelkan lebih rapat tubuhnya. "maaf, kamu masih marah?" tanya Jaehyun lembut di dekat telinga Taeyong.


"ck, kenapa baru datang?" tanyanya galak. Lelaki yang ada di dekapan Jung muda itu masih enggan untuk berbalik ataupun menggenggam tangan Jaehyun yang ada di perutnya.


Jaehyun masih diam,Ia malah asyik menghirup wangi millik kekasihnya itu, benar-benar memabukkan "aku juga merindukan mu" jawabnya. Ia tau apa maksud pertanyaan Taeyong, makanya Ia menjawab seperti itu.


Tsundere. Kelakuan yang sudah ada sejak setahun yang lalu, dan membuat kekasih polosnya semakin menggemaskan dimatanya. Taeyong tampak kesal dengan jawaban Jaehyun, Ia melepaskan dekapan Jaehyun dan berbalik "aku tidak bilang rin--


Cupp


"maaf" potong Jaehyun cepat mencium pipi kiri Taeyong yang membuat pemuda itu terdiam. Jaehyun tidak menyia-nyiakan keterdiaman Taeyong, Ia langsung meraup bibir yang amat sangat dirindukannya itu. Menyesapnya secara perlahan-- menghantarkan aliran listrik kerinduan.


Taeyong mendorong dada Jaehyun menjauh "maaf" ucap Jaehyun untuk kesekian kalinya, senyum lembut nya Ia pancarkan berharap kekasihnya itu luluh. "menyebalkan" ucapan singkat Taeyong membuat Jaehyun sedikit tertawa.


Jaehyun tertawa karena senang, bukan senang karena Taeyong marah. Ia senang karena Taeyong berucap sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jaehyun. "benar merindukanku yaa?" tanya Jaehyu gemas, Ia mengeratkan pelukannya dan menciumi kepala Taeyong.


"tidak, aku hanya kedinginan saja" jawab Taeyong.


"sebentar, aku bawa selimut tamba-- Ahhkk" ucapan Jaehyun terhenti ketika sisi perutnya di cubit kecil yang sangat mematikan. Taeyong keluar dari persembunyiannya dan menatap nyalang pada Jaehyun yang sudah cengengesan.


"IYA, AKU RINDU" sungutnya galak. "memangnya salah?" tanya nya pelan kembali menunduk, Taeyong berniat pergi karena merasa malu. Tentu saja Jaehyun tidak mengijinkannya, Ia mendekap semakin erat tubuh Taeyong.


Taeyong hanya diam dipelukannya, hingga Jaehyun sedikit menjauh kan tubuhnya dan menangkup wajah kekasihnya itu. Taeyong menatap datar padanya tapi dengan pipi  yang bersemu malu.


Jaehyun terus mengecupi bibir mungil di depannya itu, hingga yang memiliki bibir tipis nan manis itu, mengulum bibirnya menahan senyum. Ahh, bagaimana bisa dia tahan untuk tidak melihat hal manis ini selama berhari-hari.


"sudah makan yongie?" tanya Jaehyun tersenyum menggoda, Ia ingin bernostalgia dengan panggilan pertamanya saat-saat awal mereka pacaran. Yah, walau sekarang Taeyong tidak pernah lagi memanggil dirinya sendi--


"yongie sudah makan tadi, sudah ngemil ju-- Ahkk" Taeyong tidak melanjutkan ucapannya karena lengannya tercengkram oleh Jaehyun "sakiit~"


"A-ahh, m-maaf, aku kaget. kukira kamu-- maaf" ucap Jaehyun, Ia mengelus bagian yang di cengkram nya barusan. ahh, dia tidak menyangka jika kekasihnya akan berbicara seperti itu, yah walau dia yang memancingnya tapi Ia benar-benar tak menduga jika kekasihnya yang tsun-tsun melakukan hal yang menggemaskan lagi.


"benar kamu sudah makan?" tanya Jaehyun lagi. Taeyong mengangguk lucu untuk menjawabnya "bohong ahh, ini perutnya masih datar?" kekeuh Jaehyun, benar kan jika habis makan biasanya perut akan sedikit lebih maju sebelum akhirnya tercerna.


Taeyong ikut menggenggam tangan Jaehyun yang ada di perutnya "bener kok" jawab Taeyong meyakinkan.


"Bohong. Biasanya ini sedikit menggembung dan empuk"


Tentu saja Taeyong tak marah, justru Ia senang karena Jaehyun menanyakan hal itu karena dirinya yang kurusan, menjelaskan bahwa kekasihnya itu mengkhawatirkan kesehatannya. "mungkin karena masih kosong" ucap Taeyong dengan polosnya.


Jaehyun memicingkan matanya tak suka mendengar itu "tuhh kan bohong, makan dulu yaa" bujuknya.


Taeyong menggeleng dengan dehemen tanda menolak "aku sudah makan kok, perut ku datar mungkin karena belum di isi saja" ucap Taeyong lalu menatap Jaehyun yang gregetan ingin bicara namun tak jadi karena ditatap olehnya.


Taeyong menunduk melihat ke arah perutnya sembari mengelus tangan Jaehyun yang masih di perutnya "biasanya gendut karena suka di isi cairan si jay, tapi sudah berhari-hari tidak di isi. Makanya jadi kosong" keluh Taeyong. Bibir yang menekuk sedih dengan pandangan sayunya.


1


2


3


4


5


Butuh lima detik bagi Jaehyun untuk mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut manis kekasih mungilnya itu "hy-yu-nie~" panggil Taeyong menyadarkan Jaehyun yang melamun.


Setelah tersadar sepenuhnya, Jaehyun langsung memeluk Taeyong dan membenamkan wajahnya di leher kekasihnya itu  "kumohon jangan menggodaku, besok kita ada jadwal konser" bisiknya lirih. Demi apapun jika besok hanya sekedar fanmeeting atau latihan biasa, Ia bisa menerimanya dengan sangat sangat senang, tapi ini konser yang mana stamina sangat dibutuhkan karena mereka tidak hanya duduk saja tapi tampil dengan berbagai lagu yang sudah pasti akan sangat melelahkan.


"tapi disini rasanya kosong" protesnya kepada Jaehyun, satu tangannya menuntun tangan Jaehyun pada bongkahan sintal miliknya "dan gatal" bisiknya seduktif di telinga Jung yang menegang itu. Ahh sebenernya daritadi Taeyong sudah merasakan si jay yang sedang meet up dengan bubu-nya dibawah sana.


"fuck" ucap Jaehyun kesal, Ia langsung bangun dan mengukung tubuh Taeyong. Jaehyun menatap tak percaya pada kekasihnya yang tersenyum penuh kemenangan. Bagaimana bisa hanya tidak sex beberapa hari saja Taeyong nya menjadi binal begini.


Jaehyun jadi berpikir bagaimana jika Ia tidak berhubungan dengan Taeyong selama sebulan. apakah mungkin kekasihnya itu akan seperti kucing kebelet kawin dan menggesek-gesekan pantat nya pada ujung pintu sembari menari seperti striper? Ohh, membayangkan nya saja sangat menggoda, Tapi itu semua tidak akan pernah terjadi, karena Jaehyun akan merasa gatal jika tidak menyentuh Taeyong terlalu lama.


"kau tau sayang, aku tidak akan berhenti...


..sampai aku puas" ucap Taeyong mengikuti perkataan kekasihnya yang duduk di pahanya sembari membuka kaosnya dengan sexy.




Kita mundur beberapa hari sebelum Cool War terjadi...


Hal yang membuat Jay dan Bubu melakukan perang dingin berhari-hari adalah ketika Taeyong sedang bermain twiter dengan tiduran berasama kekasihnya. Taeyong yang asyik bermain ponsel sembari tiduran di dada bidang kekasihnya itu berdecak kesal.


"kenapa?" tanya Jaehyun lembut.


Taeyong mengganti posisinya menjadi ke lengan Jaehyun agar lelaki itu bisa melihat apa yang dilihat nya juga "ini, kenapa mereka memanggil kita Jaeyong-Jaeyong terus sih" sungut nya berapi-api.


Jaehyun bingung, bukankah itu sudah dari dulu tapi kenapa kekasihnya baru protes "itu kan sudah dari awal begitu, memangnya kenapa? tidak suka?"


"umhh, kenapa harus Jaeyong, padahal bisa kan Taehyun gitu" jelasnya. Jaehyun hanya hah-heh-hoh kebingungan mendengarnya "inii loh, kalo Taehyun artinya Taeyong Jaehyun, kan bagus" lanjut Taeyong.


Jaehyun tertawa mendengarnya, apa itu hal penting? "tentu saja bagus jaeyong, namaku di depan, karena aku dominan nya" ejeknya dengan mencebikan bibir.


"tapi aku yang lebih tua !" balas Taeyong sedikit meninggi.


Jaehyun mengangguk mengiyakan, dan menarik kepala Taeyong agar kembali bersandar ke bahunya "tapi aku tetap suka dengan jaeyong" ucapnya pelan. Taeyong yang mendengarnya langsung menaruh ponsel nya di dada Jaehyun dengan cukup keras, lalu pergi begitu saja dari ruangan itu.


Taeyong menulikan kupingnya, panggilan berkali-kali dari Jaehyun beserta permintaan maafnya, tak di dengarnya sekalipun. Taeyong hanya menjawab dengan bantingan pintu yang mengagetkan seluruh penghuni dorm, sangking kerasnya.


Jaehyun sudah berdiri, siap menyusul kekasihnya itu. Namun hal itu Ia urungkan, karena ponselnya berbunyi sebab sebuah panggilan. Nama yang tertera disana membuatnya kebingungan.


'Nyonya Besar' nama yang dipakai untuk kontak ibunya. Jaehyun sadar, tadi siang Ia sudah menjanjikan kepada ibunya, bahwa nanti nyonya Jung itu bisa mengobrol dengan kekasihnya--Taeyong. Yahh, ibunya sudah mengetahui hubungannya.


Hanya saja bukan itu masalahnya sekarang, tapi Taeyong yang sedang marah. Jika ibunya tau kalau Taeyong sedang marah, sudah pasti Ia akan dimarahi. Ibu nya pasti akan kesal karena tidak bisa mengobrol dengan kekasihnya itu, dan jika dipaksakan Taeyong akan mengadu.


Jaehyun jadi harus menemani Ibunya mengobrol dulu dan juga mengalihkan tujuannya pada Taeyong yang kemungkinan tidak akan berakhir dalam waktu setengah jam saja. 


Jaehyun berjalan cepat menuju kamar kekasihnya, ini sudah lebih dari 45 menit sejak Taeyong marah. Ternyata ibunya sedang mabuk saat menelponnya, tapi saat Ia akan menutup sambungannya, wanita paruh baya itu selalu marah, alhasil Ia terus mendengarkan ocehan tidak jelas dari ibunya.


Bisa saja sih Ia menutupnya sepihak, tapi Ibunya pasti akan tau pada ke esokannya dan amarahnya akan lebih memuncak. Dan Jaehyun takut jika nanti, Ia jadi tidak diberi ijin untuk mengawini Taeyong-- Ahh maksudnya ijin menikahi Taeyong.


Jaehyun masuk ke dalam kamar Taeyong, Ia berdecak kesal lantaran kekasihnya sudah tidur. Tidak, bukan karena Taeyong tidur Ia marah, tapi karena Taeyong tidur bersama Mark-- Di kasur yang sama dan memeluk bocah kanada itu, padahal ada dua kasur diruangan itu.


Jaehyun sangat kesal melihatnya, tapi Ia tidak tega jika harus membangunkan Mark agar pindah. Yah, lagipula dia bukan tipe pencemburu seperti itu, heh kekanakan. Jaehyun berjalan dengan pelan menghampiri kekasihnya itu.


Hembusan nafas dari kedua pemuda yang bertubuh lebih kecil darinya terdengar sangat lembut, sangat terlihat tidur mereka sangat nyenyak sekali mengingat seharian ini mereka latihan terus untuk persiapan konser di jepang.


Jaehyun memperhatikan paras kekasihnya itu, lambat laun kedua tangannya turun. Pemuda Jung  itu melepaskan pelukan Taeyong pada Mark, lalu memangku nya dan kembali di tidurkan di kasur yang lain yang masih kosong.


Setelah menyelimuti kekasihnya, Jaehyun juga ikut masuk untuk tidur sembari memeluk tubuh mungil Taeyong. "mimpi indah sayang" ucapnya sembari mengecup dahi Taeyong.


Cemburu? kekanakan . Ia hanya posesif saja kok, tidak lebih.


Namun, tingkah konyol nya barusan sangat berbanding terbalik dengan paginya yang benar-benar mencekam, setidaknya bagi penghuni yang lain. Jaehyun yang dari kemarin-kemarin tersenyum seperti orang gila, maka sekarang Ia diperlakukan seperti orang gila beneran oleh yang lain.


Bahkan Yuta yang cuek dan Johnny yang humble pun, enggan untuk berada sekitar 1 meter saja di dekat Jaehyun. Jangankan mengobrol, duduk di sampingnya saja pada tidak mau, bahkan saat member lain melewati Jaehyun apalagi menyenggol pemuda Jung itu, mereka berucap 'maaf' dan 'permisi' sebagai bentuk penyesalan mereka.


Dan member yang paling ketakutan diantara semuanya adalah Mark. Setiap kali mulutnya mengeluarkan suara, decakan kekesalan menggema di ruang utama itu. Mark hanya bisa mengulum bibirnya dan diam seribu bahasa.



Haechan sang kekasih yang tingkat bawelnya sudah mencapai level Max pun hanya bisa terdiam juga untuk saat ini, lalu bagaimana dengan orang yang mampu memutarbalikan dunia Jaehyun?


Taeyong. Pemuda mungil itu hanya bisa terduduk dengan suara pelannya. Bukan, bukan karena takut Ia menjadi seperti itu. melainkan Ia sedang bersenandung kecil sembari mewarnai tas nya, dan bisa dikatakan Taeyong satu-satunya orang yang masih ceria diantara semua penghuni.


Lalu apa penyebab dorm mereka menjadi bergenre thriller? Ingatkan kalian, jika semalam Jaehyun mengeksploitasi Taeyong untuk dirinya. Dan saat pagi nya, bukan wajah manis Taeyong melainkan sebuah guling.


Taeyong yang diharapkannya masih tapi berbeda tempat, alias dikasur Mark. Hanya beberapa menit setalah Jaehyun bangun, Mark dan Taeyong juga terbangun, jika Taeyong terbangun karena sudah kebiasaannya terbangun pada jam saat itu, maka Mark terbangun karena merasakan aura mencekam yang mengulitinya.


Seakan tidak tau situasi, ucapan selamat pagi dari Taeyong untuk Mark, malah terasa seperti ucapan dari malaikat maut bagi pemuda kanada itu. Tidak hanya itu, Taeyong juga malah bermanja dengan melarang Mark yang ingin pergi dari tempat yang akan menjadimedan perang tersebut.


Dan benar saja, amarah Jaehyun meledak. Tetapi bukan langsung marah pada Taeyong, melainkan Ia pergi keluar dengan membanting pintu tak kalah keras dengan Taeyong semalam. Jaehyun sangat kesal karena Taeyong sudah kabur atau tepatnya bangun dari tidurnya lalu pindah ke kasur yang sama dengan Mark dan ditambah dengan kemanjaannya pada bocah kanada itu.


Dari situlah perang dingin dimulai, Jaehyun yang diabaikan ikut mengabaikan kembali Taeyong, member yang lain hanya bisa terdiam karena tidak tau hal pertama yang membuat keduanya seperti ini.


Mereka tidak tahu jika perang dingin keduanya bermula dari istilah yang sangat sepele dan remeh. Bahkan tidak penting, karena hal yang penting adalah keduanya bahagia dan harmonis.


'Jaeyong'






TAMAT


bingung gak?

Anggap saja ini masa depan Bubu dan Jay, karena jika only act aku lanjut kemungkinan akan tamat sebelum masa ini. Yah, kecuali kalo nanti di masa depan aku kepikiran buatin oneshoot buat suatu momen sih.

Ahh iya, cerita ini dumulai dibuatnya sebelum Nct daily mengupload video mereka yang ada ini. Disaat kemarau akan moment yang sangat sangat sangat panjaang/

beberapa cuplikan

Gemes, kenapa tidak di depan si jahee coba :(

Apakah ada tarian ini di lagu nct? dream? u? 127? wayv? Atau ini spoiler buat nanti diranjang? Ehh...

Sebenrnya aku mau masukin yang Nomin sama Markhyuck juga, cuman gk nemu video nya di IG (lupa ignya apa sih, sebenernya)

Biasanya aku download langsung di yt dan potong-potong, tapi aplikasi pengunduhnya ilang, tepatnya HP aku ngereset sendiri, jadi aku gak  berani instal apk yang bukan dari playstore. Dan yang paling mengesalkan, bahan buat permasalahan only ke hapus semua (gif, video, poto)

Jadi aku baru buat beberapa saja karena tidak adanya aplikasi pengunduh video yt. karena bahannya ilang, aku jadi lupa alurnya mau kemana dulu, sedangkan footer di semua cerita udah aku hapus :( ituloh yang cattan keluhan aku, dan terkadang aku tulis juga mau ini dan itunya disana.

Jadi aku gak tau kapan ini bener-bener bisa dilanjut, karena aku harus baca ulang dulu cerita ini dan minat baca ku sudah menurun drastis :(

Continue Reading

You'll Also Like

202K 23.2K 22
Argata Dandyon Brixton, itu nama gue sekarang. Percaya nggak sih sama perpindahan jiwa? Kalau di novel-novel mah ada banyak dan tentunya percaya. G...
697K 16.4K 9
#2 in agegap (23/11/2018) (REPOST) Nggak ada yang salah dengan hidup Anya selama 27 tahun terakhir, kecuali, nggak punya pacar. Dua puluh tujuh tah...
28K 3K 7
Bagaimana mungkin Jaehyun dijodohkan dengan seorang pria, terlebih lagi itu adalah musuh bebuyutannya? Ia akui itu GILA! Tapi yang lebih GILA dan PA...