Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.1M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

7

613K 37.7K 2.8K
By kepojanganberlebihan

Haihaihaiiii🖤
Happy reading guys!🖤
Jangan lupa vote and comment🖤

Restoran

Pak Rey?

"Dira" ucap ayah Dira

Dira mencium tangan ayahnya.

"Iya yah, ayah belum pulang?" ucap Dira

"Bentar lagi, ayah masih ada meeting sama klien" ucap ayah

"Trus, itu.. pak Rey?" ucap Dira sesekali melirik ke arah Rey yang terlihat rapi dengan pakaian kantor, seperti ayahnya.

"Kenapa?" tanya ayah

"Ngapain dia sama ayah?" ucap Dira heran

"Dira" panggil Vita

Dira menoleh ke sumber suara.

Vita melambaikan tangannya, "sini" ucapnya

Dira kembali menoleh ke arah ayahnya, "yaudah yah, Dira kesana dulu" ucap Dira

"Iya, pulangnya jangan malem-malem" ucap ayah

Dira mengangguk dan segera berjalan menuju mejanya.

"Kenapa?" tanya Dira

"Lo sadar gak sih? Lo jadi pusat perhatian orang-orang" ucap Vita

"Bukan gue, tapi pak Rey" ucap Vita

"Kalian bertiga pokoknya" ucap Vita

"Yaudahlah, yuk makan. Abis ini kita pulangkan?" ucap Dira

"Ke mini market dulu, gue mau beli cemilan buat dirumah. Lumayan temen nganggur" ucap Vita dengan cengirannya

"Iya dah" ucap Dira

Mobil
Vita turun dari mobil Dira, "ati-ati lo" ucapnya

"Iyaa bawel banget sih lu" ucap Dira

"Masih sukur ada yang perhatian kayak gue" ucap Vita

"Dih, kasian gaada yang merhatiin" ejek Dira

"Eh lu juga" ucap Vita mengejek balik "Gue besok ke rumahlu ya, mau numpang makan gratis. Inget, jangan kaburlu" lanjut Vita

"Siapa yang ngundanglu?" ucap Dira

"Tante Anggun" ucap Vita

Fyi, Anggun adalah bunda Dira.

"Eh pemeran utama ga ngundang" ucap Dira

"Pemeran utama jidatlo" ucap Vita

Mereka tertawa ringan.

"Yaudah gue balik dulu, salam aja buat nyokap sama bokaplo" ucap Dira

"Iyaa, ati-ati. Ada tikungan lurus aja" ucap Vita

"Yeee kampret" ucap Dira, "udah ah gue pulang dulu. Bayy" ucapnya dan mulai menjalankan mobilnya

Vita melambaikan tangannya.

Rumah
Dira memasuki rumahnya, "assalamualaikum" ucapnya

"Waalaikumsalam" ucap bunda, "dapet gak?" lanjutnya

"Dapet kok" ucap Dira

"Mana?" ucap bunda penasaran

"Ini" ucap Dira sembari memberikan belanjaannya

Bunda mengambilnya dan melihatnya.

"Hmm, bagus. Yaudah simpen buat besok" ucap bunda

"Iya" ucap Dira

"Ayah kamu belum juga pulang" ucap bunda

"Katanya masih meeting sama klien" ucap Dira

"Kamu tau darimana?" ucap bunda

"Tadi ketemu diresto, sama pak Rey juga" ucap Dira

"Oh, yaudah kamu istirahat gih" ucap bunda

"Iya bun" ucap Dira dan bergegas menuju kamarnya

-Kamar
21.20 wib
Dira mengganti pakaiannya dengan piyama. Sungguh hari yang membingungkan.

Dira masuk ke dalam kamar mandi, mencuci kaki, tangan, dan menyikat giginya.

Selesainya, ia keluar dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

"Besok gue dilamar? Trus abis nikah, gue pindah? Nooo! Kamar gueee! Gue gamau pisah sama kamar gueee!" rengek Dira

Minggu, 06.30 wib
Dira masih terlelap dengan mukena yang masih ia pakai. Memang kebiasaan Dira, setelah sholat subuh langsung tidur tanpa melepas mukena.

"Diraaa! Bangun! Udah siang" teriak bunda dari dapur

Dira membuka sedikit matanya, ia melihat ke arah jam dinding dikamarnya, pukul 06.30 wib.

Ia terbangun, "gue telat!" ucapnya kaget

Dira berlari mengambil handuknya, "eh bentar, ini hari apa?" ucapnya dan berlari ke arah kalender kamarnya

Minggu.

"Yailaah" ucapnya kesal dan melemparkan handuknya

Dira kembali menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Ia terlelap.

07.12 wib
Dira masih menikmati mimpi indahnya. Baginya, bangun pagi dihari minggu hanya membuang-buang waktu.

Ceklek..

Pintu kamar Dira dibuka.

"Astagaaa Anin! Udah siang, bangun! Anak perawan kok bangunnya siang" ucap Viona menggoyangkan tubuh Dira

Dira terbangun, ia melihat Viona dan Meira yang duduk didekatnya. Nyawanya belum terkumpul. "Loh, kok kan Vio sama kak Mei ada dimimpi Anin. Mimpi apaan sih ini" racau Dira

Dira kembali menutup matanya.

"Heh, mimpi mulu! Ini nyata, hey!" ucap Viona kembali menggoyangkan tubuh Dira

"Kok kerasa ya. Kayak bukan mimpi" racau Dira

Viona dan Meira menarik lengan Dira hingga Dira terduduk, "bangun Anin" ucap Meira

Dira membuka matanya lebar, ini bukan mimpi?

Dira melihat Viona dan Meira bergantian. Ia mencubit pipi kanan Viona dan pipi kiri Meira, "wah, bukan mimpi!" ucap Dira histeris dan langsung memeluk keduanya "kangeeeeen" lanjutnya

"Eh kecekek ini" ucap Viona

"Eh" ucap Dira melepaskan pelukan dengan cengirannya

"Udah mandi sana" ucap Meira

"Siap komandan" ucap Dira memberikan hormat

-Dapur
Dira berlari menuruni tangga dengan cepat. Ia sudah mandi, sudah wangi.

"Pagiii" sapa Dira dengan senyuman cerianya

"Seneng banget" ucap Meira sambil tersenyum

"Orang mau lamaran mah gitu" ejek Viona

Dira melotot, "Dih"

Meira, Viona, bunda, dan art Dira tertawa.

"Masak apa sih" ucap Dira

"Kepiting rica rica kesukaan anak bungsu" ucap bunda sambil tersenyum

"Ciee bunda mah sayang sama Anin doang" ucap Dira

"Kebetulan" ucap Viona

"Enggak kok, kan bun" ucap Dira

"Iya sayang" ucap bunda

"Tuuh" ucap Dira mengejek Viona

Mereka tertawa.

"Abis ini disayangnya bukan sama bunda lagi, tapi suami hahahahahah" ejek Meira

"Ciee yang mau dilamar, cepet nikah ya hahahahahah" ejek Viona

"Gak mau" ucap Dira

"Eh Anin mulutnya" ucap Meira

Dira menggeleng, "belum mau nikah" rengeknya

"Udah waktunya Dira" ucap bunda

"Kuliah aja belum selesai" ucap Dira

"Kan Non Dira udah cukup umurnya buat nikah" ucap bibik

Dira menggeleng, "enggaaak gak mauu" rengeknya

"Eh Nin, biasanya yang kayak gitu.. pas nikah lengket mulu sama suami" ucap Viona

"Tau darimana" ucap Dira

"Temen kakak banyak yang kayak gitu" ucap Viona

"Ngomong-ngomong, calon suami Dira gak tua kan bun? Gantengkan? Kalo enggak, Dira tolak. Serius" ucap Dira

"Loh? Belum tau calonnya siapa ternyata, hahahahahah" ucap Viona diakhiri tawanya

"Calon suami kamu?" ucap bunda

"Jangan dikasih tau bun, biar dia penasaran hahahahah" ucap Viona

"Ish! Sirik aja" ucap Dira kesal

"Yang penting malam ini kamu dandannya yang rapi" ucap bunda

"Emang Dira ga rapi ya?" ucap Dira

"Enggak" ucap Viona dan Meira

"Yaudah bagus dong" ucap Dira

"Bagus darimana" ucap Meira

"Kalo Dira Rapi, ntar Dira jadi suami Nagita dong" ucap Dira

"Beda maknaa" ucap Meira

Dira nyengir. "Tapi kalo udah nikah, Dira gamau pindah" ucapnya

"Loh? Gaboleh dong. Istri harus ikut suami" ucap Meira

"Enggaak" rengek Dira

Empat orang dihadapannya tertawa.

Dira mencebik, "ponakan gue mana" ucapnya mengalihkan pembicaraan

"Didepan sama ayahnya" ucap Meira

"Otewe" ucap Dira dan berlari menuju pintu depan

-Teras
Dira berhenti dari larinya dan menyapa kedua kakak iparnya. "Ehee apa kabar bang" ucapnya basa basi

Kedua kakak iparnya tersenyum, "alhamdulillah sehat" ucapnya

Dira hanya tersenyum dengan menunjukkan gigi ratanya.

"Eh ponakan auntie udah gedee" ucap Dira dan berlari menyusul ketiga ponakannya yang bermain dihalaman depan

Haihaihaiiii🖤
Apa kabaaar?
Jangan lupa vote and comment guys!🖤

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 2.2K 1
Ini kisah fiktif, mungkin sedikit tidak masuk di akal. Jangan emosi saat membacanya karna banyak typo dan jauh dari PUEBI. Tidak ada adegan dewasa ta...
26.4K 613 29
Cinta itu tidak memandang fisik atau pun umur,dan cinta jga bisa datang dan pergi kapan saja
380K 36.8K 36
Secuil kisah ajaib bin menarik dari keluarga mapia Papi Rion Kenzo dan Mami Caine Chana beserta tuyul-tuyulnya. YES THIS STORY CONTAIN BXB!
4.5M 27.5K 2
βš οΈπƒπˆπ“π”π‹πˆπ’ π”ππ“π”πŠ πƒπˆππ€π‚π€, ππ”πŠπ€π πƒπˆππ‹π€π†πˆπ€π“βš οΈ βš οΈππ€π‘π“ π‹π„ππ†πŠπ€πβš οΈ *** Menceritakan tentang Dua orang sahabat keci...