MSB (Sedang Dalam Tahap Revis...

By Heyybieee_

2.6M 71.4K 1.1K

⚠️ Beberapa chapter di private, Harap follow terlebih dahulu!! [ Highest Rank #2 in Model ] [ Highest Rank #4... More

Chapter 1 - Before We Meet ✅
Chapter 2 - Meetings & Games ✅
Chapter 3 - One Step To Get Started ✅
chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
Chapter 11
NOTICE!!!
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Announcement
Chapter 23
Cover
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Cast
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Notice!
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
HALLO

Chapter 12

78.7K 2K 2
By Heyybieee_

Gio membuka matanya ketika merasakan gerakan kecil disampingnya. Ia menoleh dan menatap lekat wanita di sampingnya.

"you are very beautiful alexa" ucap gio sambil mengecup singkat bibir alexa yang masih tidur.

Gio sebenarnya ingin membangunkan alexa, tetapi ia mengurungkan niatnya. Gio tau alexa pasti sangat lelah karna ulahnya semalam. Bibir gio melengkung ke atas melihat bercak merah di leher alexa dan dadanya, ia merasa bangga akan karyanya.

Gio berdiri untuk segera masuk ke kamar mandi membersihkan diri, tubuhnya sudah sangat lengket sekarang.

Alexa membuka matanya ketika merasakan sinar matahari yang silau, ia membalikan tubuhnya namun sampingnya kosong tanda gio sudah bangun. Alexa tidak percaya semalam ia kembali tidur dengan gio lagi, ia benar-benar tidak bisa menolak gio, tubuhnya berkhianat menginginkan lebih dari lelaki itu.

Alexa tersenyum lalu duduk di pinggir tempat tidur sambil memakai pakaian yang semalam ia gunakan.

Alexa menuruni tangga lalu menuju dapur, langkahnya terhenti ketika melihat gio sedang duduk di meja makan memainkan ponsel sambil menikmati secangkir kopi di depannya.

Gio mengalihkan pandangannya dari ponselnya ketika merasakan seseorang duduk tepat di depannya.

"Good morning sweetheart" ucap gio menatap alexa.

Alexa hanya diam tidak menjawab, kemudian ia berdiri untuk membuat sarapan karna ia tidak melihat stella berada di dapur jadi ia memutuskan untuk membuat sarapannya sendiri saja.

"Apa kau baru saja mengacuhkan ku alexa?" Tanya gio karna bingung alexa tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.

"Tidak, aku hanya tidak berniat untuk menjawab" ucap alexa santai.

Gio tersenyum kecil, "apa suaramu barusan bukan termasuk sebuah jawaban untukku alexa?".

Alexa memejamkan matanya, tangannya mengepal menahan rasa malu akan dirinya sendiri.

'Bodohnya kau alexa jelas saja tadi kau berbicara itu juga sebuah jawaban' batin alexa.

Gio berdiri menghampiri alexa, gio membalikan tubuh alexa agar menghadapnya, lalu mengangkat dagu alexa agar menatapnya.

"Kau tidak pandai membuat alasan alexa" ucap gio tersenyum membuat alexa semakin menahan rasa malunya.

"Aku akan pergi bertemu dengan rekan kerjaku" ucap gio yang masih menatap alexa.

"Lalu?" Tanya alexa karna ia masih tidak paham.

" kau jangan kemana-mana, jika kau butuh apapun panggil saja stella ia siap menemanimu, aku janji tidak akan lama" jawab gio.

Alexa memutar bola matanya malas, "baiklah" ucap alexa lalu mendorong pelan tubuh gio agar segera pergi.

Gio tertawa, "baiklah aku pergi dulu" ucap gio yang sudah melangkahkan kakinya namun gio kembali membalikan tubuhnya menghadap alexa yang masih menatapnya "Dan terima kasih tadi malam begitu mengesankan alexa" lanjut gio sambil mengedipkan sebelah matanya lalu meninggalkan alexa sebelum perempuan itu meneriak kan namanya.

"Giooo!!" Ucap alexa kesal karna lelaki itu membuat dirinya malu.

Matahari menghilang di telan bumi, membuat langit menggelap tanda sekarang telah malam. Stella menghampiri alexa yang duduk sambil menikmati kue buatannya.

"Permisi nona, tuan jeremi menunggu anda di kamar" ucap stella ramah.

Alexa mengerutkan dahinya tanda ia tidak mengerti perkataan stella.

"Jeremi? Siapa dia?" Tanya alexa.

Stella tersenyum, "maaf nona saya lupa memberitahu sebelumnya, tadi sore tuan menelepon saya untuk memberitahu nona bahwa tuan jeremi akan membantu anda mempersiapkan diri karna tuan ingin mengajak nona keluar malam ini" jelas stella masih dengan nada yang sopan.

Alexa mengangguk tanda bahwa ia mengerti, "baiklah terima kasih stella, jam brp ia akan menjemputku?" Tanya alexa

" saya tidak tau nona tuan tidak bilang, mungkin tuan jeremi lebih mengetahuinya" jawab stella.

Alexa bangkit dari duduknya,lalu masuk ke dalam kamar, ia menyeringit bingung karna di kamarnya sekarang penuh dengan alat makeup dan..

Yaa,mungkin ia jeremi dan asistennya.

"Hai, apa kau alexa?" Tanya jeremi tersenyum kemudian menghampiri alexa.

"Y-yaa aku alexa, lalu siapa dirimu?" Tanya alexa.

"Ohh perkenalkan, aku jeremi orang kepercayaan Mr.Roderick dan keluarganya, sekarang aku akan membantumu untuk bersiap-siap. Apa kau bisa kita mulai sekarang sebelum Mr.Roderick datang?" Ucap jeremi panjang lebar.

Alexa tersenyum, "baiklah kita mulai sekarang saja".

Jeremi mulai membuka kotak makeupnya, asistennya sibuk dengan rambut alexa. Keduanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Jeremi terpana pada wanita di depannya ini, wajahnya seperti tidak asing, ia seperti pernah melihat wanita ini tapi ia lupa dimana dan kapan. Jeremi juga tidak perlu merias wajah wanita ini dengan susah payah karna memang pada dasarnya wajah wanita di depannya ini memang sudah cantik natural hanya perlu sedikit sentuhan makeup.

Jeremi selesai merias wajah alexa, ia tersenyum puas melihat hasil karyanya. Alexa menatap wajahnya di cermin, ia sangat suka dengan hasil makeup jeremi di wajahnya.

"So beautiful" ucap jeremi.

"Berkat kau jeremi" ucap alexa tersenyum puas.

Alexa tidak menyangka ternyata jeremi adalah orang yang sangat asik, sedari tadi jeremi selalu bersikap ramah dan sopan. Lelaki di depannya ini begitu ahli dengan makeup padahal jika ia benar-benar menjadi lelaki seutuhnya pasti banyak yang akan menyukainya, tapi setiap orang punya kekurangan bukan?.

Jeremi memberikan kotak hitam pada alexa.

"Cepat kau ganti bajumu, karna Mr.Roderick sudah menunggumu di bawah" ucap jeremi.

Alexa menerima kotak tersebut lalu masuk ke dalam walk-in closet untuk segera mengganti pakaiannya.

Alexa menatap dress yang ia pakai lewat cermin besar di depannya, dress hitam polos namun terkesan begitu sexy di tubuhnya dan elegan. Ia sangat suka berpakaian yang tidak terlalu mencolok.

Alexa tersenyum lalu menoleh ke arah jeremi, "terimakasih".

Jeremi membalas dengan senyuman.

"Sekarang lebih baik kau kebawah, karna Mr.Roderick sudah menunggumu" jelas jeremi sambil merapihkan barang-barangnya.

"Baiklah, ku harap kita bisa bertemu lagi." Ucap alexa santai kemudian membuka pintu kamarnya untuk segera menemui gio.

Gio memasukan ponselnya ke dalam saku, ketika mendengar suara ketukan heels tanda seseorang turun dari tangga. Ia menatap alexa sambil tersenyum kemudian menghampirinya.

Alexa menatap gio yang tersenyum ke arahnya, gio melingkarkan kedua tangannya di pinggang alexa lalu mengecup pipi alexa singkat.

Alexa yang di perlakukan manis tentu saja malu dan ia yakin pasti pipinya sudah sangat merah sekarang.

"Kau membuatku menunggu alexa" ucap gio sambil menatap mata alexa lekat. Alexa sangat cantik, ia sangat puas melihat penampilan alexa. Walaupun tanpa dress dan makeup alexapun sudah cantik.

"Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku bukan?salahkan dirimu sendiri karna telah menungguku" ucap alexa tidak terima.

Gio tersenyum, "Kau sudah pintar menjawab rupa nya".

Alexa memutar bola matanya malas, "bisa kau beritahuku kemana kita akan pergi?" Tanya alexa.

"Kau akan tau nanti, baiklah sekarang kita harus segera berangkat sebelum semakin malam" ucap gio kemudian menggenggam tangan alexa untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

Didalam mobil gio tidak melepas genggaman tangannya pada alexa, ia terus menatap alexa yang sedang menatap keluar jendela.

Gio melingkarkan tangannya di pinggang alexa setelah keluar dari lamborghini huracan performante milik gio. Gio dan alexa memasuki restaurant terbaik di itali.

Salah satu pelayan menghampiri gio lalu bertanya dengan bahasa italy, lalu gio menjawabnya dengan bahasa italy juga. Alexa tidak begitu mengerti mereka berbicara apa tapi alexa tau pasti pelayan tersebut bertanya pada gio.

Gio membawa alexa ke meja yang telah ia pesan dekat kaca besar yang memberikan pemandangan langsung kota italy. Gio menarik salah satu bangku lalu menyuruh alexa untuk duduk dan alexa menurutinya. Gio menarik kursi tepat didepan alexa lalu duduk.

Tatapan alexa tidak lepas dari kaca besar yang menampilkan pemandangan yang indah.

Gio menatap wanita di depannya dengan raut yang sulit di artikan, gio tersernyum.

"Sepertinya aku salah memilih tempat" ucap gio tanpa melepas tatapannya dari alexa.

Alexa menoleh ke arah gio, "ini indah gio, kau tidak salah".

"Ohya?" Ucap gio menaikan sebelah alisnya.

"Ya, karna tempat ini benar-benar indah" jelas alexa yang kembali menatap pemandangan indah di sampingnya.

"Sampai kau melupakanku yang berada di depanmu bukan?" Ucap gio santai lalu mengangkat tangannya dan pelayan segera menghampirinya.

"1 bottle of wine please" ucap gio pada pelayan tersebut.

"kau ingin apa?" Tanya gio pada alexa.

Alexa melihat menu di mejanya, " 2 Chicken Parmigiana please"

Pelayan tersebut segera mencatat lalu meninggalkan meja gio dan alexa.

"Porsi makanmu banyak juga" ucap gio yang menyenderkan badannya pada senderan bangku.

"Aku memesan untukmu juga" jawab alexa santai.

Seorang pelayan menghampiri meja mereka kemudian meletakan 1 botol wine, pelayan tersebut membungkukan tubuhnya lalu meninggalkan meja tersebut.

Gio membuka wine yang baru saja ia pesan lalu menuangkannya ke gelas milik alexa dan miliknya.

"Aku tidak lapar" ucap gio melanjutkan pembicaraannya.

Alexa mengambil gelas yang telah di isi wine oleh gio, "minum wine saja tidak akan membuatmu kenyang kau tau?" Kemudian alexa langsung meminum winenya.

"Apa kau baru saja memperhatikanku?" Ucap gio meletakan gelasnya setelah selesai meminum winenya.

"T-tidakk" ucap alexa terkejut dengan pertanyaan gio. Ia hanya peduli, yaa peduli.

"Tetapi kau bertingkah seperti seorang kekasih yang memperhatikan keadaan pasangannya" ucap gio mengangkat sebelah alisnya

Alexa memutar bola matanya, "apa kau tidak sadar dengan sikapmu tadi? Kau berbicara bahwa aku lebih tertarik pada pemandangan di sampingku dari pada kau, seolah-olah kau kekasih yang sedang cemburu pada pasangannya" ucap alexa tidak mau kalah.

"Tentu saja, jelas menatapku lebih menarik bukan dari pada pemandangan itu?" Ucap gio sambil menampilkan smirknya.

Alexa mengangkat sebelah alisnya, " kau terlalu percaya diri Mr.roderick".

Tak lama kemudian seorang pelayan datang dan meletakan makanan yang alexa pesan. Keduanya makan sambil menikmati rasa yang tercipta dari makanan tersebut.

Setelah selesai makan gio menatap alexa, "apa kau sudah selesai?".

"Ya tentu saja, apa kita akan pulang skrng?" Tanya alexa.

"Tidak, masih ada sesuatu yang ingin aku tunjukan" ucap gio kemudian bangkit dari kursinya. Gio melingkarkan tangannya di pinggang alexa.

Alexa sudah masuk ke dalam mobil milik gio, lalu gio duduk tepat di kursi pengemudi. Alexa menatap gio yang sedang fokus menyetir, akhirnya ia melemparkan pandangannya pada jendela di sampingnya.

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya mereka sampai. Alexa melihat mansion di depannya, mansion tersebut sangat besar dan terkesan mewah.

Gio melingkarkan tangannya di pinggang alexa lalu masuk ke dalam mansion tersebut. Kedatangannya di sambut oleh pada maid di mansion tersebut. Alexa tersenyum ramah.

"Bisa kau jelaskan dimana kita sekarang?" Tanya alexa pelan pada gio.

"Ini mansionku alexa" jawab gio santai.

Alexa menganggukan kepalanya lalu melihat kemewahan mansion ini.

"Lalu siapa yang menempatinya?" Tanya alexa lagi.

Gio menatap alexa, "tentu saja aku".

"Apa kau sendiri yang membangunnya?" Tanya alexa menatap gio penasaran.

"ayahku membangun mansion ini tepat saat usiaku menginjak 17 tahun sebagai hadiah ulang tahun ku" jelas gio yang di balas oleh anggukan aleh alexa.

Alexa melepaskan tangan gio dari pinggangnya, perhatiannya beralih pada arah kolam renang yang di bertabur bunga mawar di atasnya. Ia membalikan tubuhnya ke belakang untuk bertanya pada gio. Namun gio segera menarik pinggang alexa sampai alexa menambrak dada bidangnya.

"Bisa kau lepaskan aku sekarang" ucap alexa kaget dengan gerakan gio yang begitu cepat.

Gio tersenyum, "aku tidak bisa melepaskanmu".

Alexa mengangkat alisnya, "lalu?"

Gio memutar tubuh alexa untuk berbalik, alexa menyeringit bingung, lalu alexa merasakan benda dingin menyentuh kulit lehernya.

Sebuah kalung berlian indah menghiasi lehernya, alexa menutup mulutnya tidak percaya.

Gio memutar tubuh alexa untuk kembali menghadapnya, gio tersenyum membuat alexa menatapnya lekat seolah meminta penjelasan dengan maksudnya yang tiba-tiba memberinya kalung yang alexa yakin pasti harganya sangat mahal.

"Aku mencintamu alexa" ucap gio mengecup singkat bibir alexa.

Alexa hanya diam, ia tidak menyangka dengan kata-kata yang keluar dari mulut gio barusan. Gio menatap alexa lekat.

"Would you be my lover?" Tanya gio.

Alexa menundukan kepalanya, "sejak kapan kau mencintaiku?".

Gio mengangkat dagu alexa untuk menatapnya, "sejak aku menatapmu alexa, aku tidak pernah merasakan jantungku berdetak dua kali lebih cepat ketika menatap matamu, aku tidak pernah merasa bahagia hanya karna menatap sebuah senyuman dari wanita kecuali dirimu, dan tanpa kau sadar kejadian malam itu berhasil membuatku mencintaimu. Aku tau semua terlalu cepat tapi ini yang aku rasakan alexa dan aku ingin kau tau" jelas gio serius.

Alexa menatap mata gio lekat, mencari kebohongan di mata gio tetapi gio benar-benar serius dengan ucapannya.

Alexa memegang rahang gio lalu mengelusnya pelan, "buat aku mencintaimu" ucap alexa pelan.

"Akan ku buat kau mencintaiku alexa" ucap gio kemudian mencium bibir alexa, dan alexa membalasnya.

Alexa masih tidak mengerti dengan hatinya, dirinya selalu menginginkan lebih dari gio. Ia mengakui gio berhasil membuat dirinya tertarik, alexa kadang selalu memikirkan gio namun kadang Alexa menepis pikiran itu jauh-jauh sehingga alexa mungkin tidak menyadari perasaannya sendiri.

Alexa melingkarkan tangannya pada leher gio ketika merasakan gio mengangkat tubuhnya tanpa melepaskan ciumannya.

Continue Reading

You'll Also Like

395K 2.3K 18
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
2.5M 275K 48
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
686K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
1.2M 18K 37
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...