CARLYNA

By navalialinda

381K 12.3K 578

Carlyna Stefianansa Marvel. Seorang gadis yang hidup nya penuh dengan penderitaan. Kata-kata kasar dan perlak... More

Prolog
1. Siapa dia?
2. Menyebalkan!
3. Sadar diri
5. Flashback
6. Gelang istimewa
7. Lupa rasa nya
8. Rindu kasih sayang
9. Zenkan sakit
10. Flashback 2
11. Tidak mungkin?!
12. Difitnah
13. Dia lagi
Bukan Update!
14. Ketahuan
15. Amarah Zenkan
16. Kesal
17. Benci dikasihani
18. Happy Birthday
19. Terlambat
20. Maaf
21. Disiksa
22. Rumah Sakit
23. Dilema
24. Teman baru
25. Dua permintaan
26. Bodyguard 1
27. Bodyguard 2
28. Bodyguard 3
29. Surat dari sosok misterius lagi
30. Bersatu nya dua hati
31. Pajak jadian
Cast Carly dkk
32. Leukemia?
33. Peringatan Clarish
34. Salahfaham
35. First kiss
36. Rumah sakit lagi
37. Kecewa
38. Devan marah?
39. Anak yang tidak pernah diharapkan
40. Suara hati Carly
41. Rumah pohon
Cast Zenkan dkk
42. Memberi pelajaran pada tikus kecil
Question & Answer
43. Khawatir
44. Dicambuk
45. Ajakan kencan
46. Pasar malam
47. Berita duka
48. Perjodohan?
49. Perjodohan 2
50. Berbeda
51. Dear Diary
52. Percobaan bunuh diri
53. Mustahil
54. Apakah ini akhir nya?
55. Koma
56. Jauhi Lina!
57. Terbongkar
58. Selamat jalan Carlyna
59. Penyesalan
60. Fakta yang terungkap
61. Mimpi itu lagi
62. Kilasan memori
63. Melepas rindu
64. Berdamai dengan masa lalu
END
Extra part
Ucapan terimakasi author

4. Aku baik-baik saja

6.7K 205 0
By navalialinda

Sesampai nya di sekolah,Carly memarkirkan motornya dan segera berlari menuju rooftop. Saat ini ia butuh waktu untuk sendiri.

Saat berlari Carly tidak sengaja menabrak seseorang yang mengakibatkan Carly jatuh ke lantai. Ia mendongak melihat orang yang ditabrak nya dan ternyata orang itu adalah Daffa.

"Sorry gue nggak sengaja" ucap Carly sambil berdiri.

"Lo nggak apa-apa kan Ca?,kok lo nangis?" tanya Daffa khawatir dengan Carly yang menangis.

"Gue nggak apa-apa"ucap Carly lalu pergi meninggalkan Daffa menuju rooftop.

Daffa mengernyit bingung sekaligus khawatir melihat Carly menangis. Ia berniat menghampiri Carly tapi niat nya ia urung kan. Ia berfikir mungkin Carly butuh waktu untuk sendiri.

Daffa kembali berjalan menuju kelas. Saat ia akan masuk ke kelas langkah nya dihentikan oleh kedatangan Zenkan yang menepuk pundak nya.

"D-Daf lo tau Carly nggak?, gue tadi tanya sama temen nya nggak ada yang tau"ucap Zenkan sambil mengatur nafasnya karena habis berlari.

"Tadi gue ketemu sama Carly, cuma gue nggak tau sekarang dia ada dimana"ucap Daffa.

"Arrghh...lo dimana sih dek?!" ucap Zenkan frustasi karena tidak dapat menemukan Carly sedari tadi.

"Tadi gue lihat Carly nangis Zen,gue jadi khawatir sama adik lo"ucap Daffa khawatir.

"Gue harus cari Carly dimana lagi Daf?,gue udah telusuri semua sekolah ini masih nggak ketemu juga"ucap Zenkan dengan nada cemas.

"Lo udah cari di rooftop?"tanya Daffa.

"Ah iya lo bener rooftop!,nggak salah lagi. Thank Daf"ucap Zenkan lalu berlari menuju rooftop.

Sesampai nya di rooftop,Zenkan melihat Carly yang sedang duduk di sofa yang berada di rooftop tersebut dengan wajah yang ditutupi oleh kedua telapak tangan nya.

Zenkan berjalan pelan menuju Carly. Ia duduk di samping nya,dan dapat ia lihat saat ini Carly tengah menangis karena bahu nya bergetar dengan sesekali diikuti oleh suara isak kan. Ia masih memperhatikan Carly yang masih belum sadar atas kehadiran dirinya.

"Dek" lirih Zenkan.

Carly yang merasa tidak asing dengan suara itu mengdongak melihat siapa orang itu. Dugaan nya benar orang itu abang nya Zenkan.

Zenkan yang melihat mata sembab Carly hatinya terasa sakit melihat adik yang sangat ia sayangi menangis seperti ini. Zenkan membawa Carly ke dalam pelukan nya.

Dapat ia rasakan bahu Carly kembali bergetar. Ia membiarkan Carly menangis di bahu nya, ia tidak peduli jika seragam nya basah terkena air mata Carly.

Setelah cukup lama Carly menangis di pundak Zenkan, Carly melepas pelukan nya dan menatap abang nya yang tengah menatap diri nya sendu.

"Bang makasih udah jadi sandaran Carly"ucap Carly lalu kembali memeluk Zenkan.

"Udah seharusnya abang jadi sandaran lo. Jangan nangis lagi abang nggak suka liat lo nangis" ucap Zenkan sambil menghapus air mata Carly.

"Nggak usah lo pikirin ucapan mama tadi" ucap Zenkan.

"Bang kenapa mama tidak pernah menganggap Carly ada?,kenapa mama benci sama Carly?, apa salah gue bang?!"tanya Carly kembali menitikkan air mata.

Zenkan menggenggam tangan Carly menyalurkan kekuatan untuk Carly. "Dek lo harus sabar dengan semua ini gue tau lo kuat. Abang yakin suatu saat mereka akan sadar,lo nggak sendiri,lo punya abang di sini"

"Iya bang, makasih udah slalu ada buat gue" ucap Carly sambil tersenyum.

"Nah gitu dong senyum,kan kalau gini cantik" ucap Zenkan ikut tersenyum melihat Carly tersenyum.

"Udah ah bang Carly mau balik ke kelas"ucap Carly.

"Udah masuk dari tadi dek,bolos aja yuk" ajak Zenkan.

"Ish...gue kemarin udah bolos masa iya mau bolos lagi,lagian cuma terlambat 15 menit kok"ucap Carly lalu pergi meninggalkan Zenkan.

"Abang kok ditinggal sih?!,tunggu lah dek"ucap Zenkan kesal lalu berlari mengejar Carly.

Ketika Carly hendak melangkah masuk ke dalam kelasnya,tiba-tiba ada seseorang yang mencekal tangan nya dan refleks Carly memplintir tangan orang tersebut.

"Akhh...lepas woi ini abang lo"ucap Zenkan sambil meringis kesakitan.

Ya orang itu ternyata Zenkan.

"Abang sih siapa suruh ngagetin,gue kan refleks plintir tangan lo jadinya"ucap Carly santai seakan-akan tidak merasa bersalah.

"Ya nggak usah plintir tangan gue juga lah dek ini sakit lo"ucap Zenkan sambil menunjukkan tangan nya yang diplintir oleh Carly tadi.

"Beneran sakit bang?,ya ampun sorry bang bener dah gue kaga sengaja" tanya Carly khawatir.

"Sakit....tapi boong"ucap Zenkan tertawa.

"Ish...abang kok ngeselin sih?!,gue tuh udah khawatir tadi" ucap Carly kesal.

"Udah-udah cepat masuk kelas sana gih,belajar yang bener"ucap Zenkan sambil mengacak-acak rambut Carly.

Carly hanya membalas nya dengan jempol.

"Permisi bu,maaf saya telat" ucap Carly menundukkan kepalanya.

Bu Ela menatap garang Carly. "Kenapa bisa telat,dari mana kamu?"

"Hmm....itu anu bu dari toilet" alibi nya.

"Ya sudah,cepat duduk lain kali jangan sampai telat"ucap bu Ela.

"Iya bu"

*****

Kring.... kring....kring...

"Kantin kuy"ucap Viola bersemangat.

Carly,Yola dan Fany hanya mengangguk mengiyakan.

Bel istirahat baru saja berbunyi 5 menit yang lalu,tapi kantin sudah dipenuhi oleh murid-murid SMA Bakti.

Carly dkk terdiam di pintu kantin melihat murid-murid yang antri berdesak-desakan memesan makanan.

"Duh masa nggak ada meja kosong lagi sih" ucap Fany melihat meja di kantin yang sudah penuh.

"Males ngantin gue kalau rame kayak gini" ucap Yola datar.

"Balik ke kelas aja yuk,gue juga males" ucap Carly.

Zenkan yang melihat Carly dkk bingung mencari tempat duduk pun berteriak memanggil Carly agar bergabung bersama Zenkan dkk.

"Dek sini gabung aja....!" ucap Zenkan berteriak yang membuat semua murid melihat ke arah meja Zenkan dkk.

Carly dkk menoleh ke arah sumber suara dan ternyata itu adalah suara Zenkan. Carly dkk berjalan menuju meja yang ditempati oleh Zenkan dkk dan memutuskan untuk bergabung.

"Eh ada bebeb Viola" ucap Nicko tersenyum manis ke Viola.

Sedangkan Viola hanya memutar bola matanya malas.

"Siapa yang mau pesan?" tanya Fany.

"Biar gue aja" ucap Viola.

"Yaudah samain aja semuanya" ucap Carly.

Yola mengangguk dan segera antri memesan makanan.

"Hmm Ca lo nggak apa-apa kan?" tanya Daffa.

Carly menaikkan sebelah alis nya."Emang gue kenapa?"

"Gue tadi liat lo nangis. Beneran lo nggak apa-apa?" tanya Daffa memastikan.

"Gue tadi kelilipan debu" jawab Carly asal.

Daffa melihat Carly tidak percaya.

Carly yang merasa dilihat oleh Daffa pun risih. "Kenapa liatin gue?,mau gue colok mata lo?"

"Jangan galak-galak atuh neng" ucap Daffa terkekeh.

Carly tidak menggubris ucapan Daffa. Ia memilih untuk fokus ke Handphone nya daripada menanggapi ucapan Daffa.

"Ca lo habis nangis?" tanya Fany.

"Nggak"jawab Carly.

"Nangis kenapa lo?" giliran Yola yang bertanya.

"Gue kan udah bilang,gue nggak habis nangis Yola" ucap Carly datar.

Yola yang notabene nya sahabat Carly sejak kecil tau bahwa Carly sedang berbohong. Ia lebih memilih diam daripada terus-terusan bertanya pada Carly. Mungkin sahabat nya itu belum siap untuk menceritakan.

"Makanan datanggg...." teriak Viola dengan suara toa nya.

"Gausah teriak-teriak juga kali Vi" ucap Fany sambil menutup telinga nya.

"Kuping gue harus gue bawa ke THT nih" ucap Nicko meringis sambil memegang telinga nya.

"Apa lo?!"ucap Viola ketus sambil melirik ke arah Nicko.

"Nggak apa-apa beb"ucap Nicko sambil tersenyum.

"Najis!" ucap Viola sambil bergidik ngeri.

Teman-teman nya yang melihat itupun tertawa terbahak-bahak.

"Muka lo minus makanya Viola kayak gitu sama lo,yang sabar aja bro" ucap Daffa tertawa sambil menepuk bahu Nicko.

"Lo itu harusnya ngaca dulu sebelum deketin Viola" ucap Fany terkekeh.

"Sadar diri lah bro" ucap Daffa mengejek.

"Si Vio mana doyan sama cowo model kayak lo?"ucap Zenkan mengejek.

"Sialan lo pada" kesal Nicko.

Carly dkk maupun Zenkan dkk tertawa melihat wajah kesal Nicko.

"Udah cepet habisin makanan nya udah mau bel" ucap Fany.

Mereka semua pun melanjutkan memakan makanan nya dan setelah itu segera kembali ke kelas.

*****

Carly yang baru saja sampai rumah memarkir kan motor nya di garasi. Ketika ia baru saja masuk ke dalam rumah,ia sudah disuguhkan pemandangan keluarga nya yang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan Clarish yang berada di tengah-tengah antara papa dan mama.

Mereka tertawa, terlihat sangat bahagia tanpa dirinya,bahkan kehadiran nya pun tidak disadari oleh mereka. Carly yang melihat itu hanya tersenyum miris. Ia segera berjalan menuju kamarnya tidak ingin melihat keluarga nya lebih lama lagi.

Setelah selesai mandi, Carly turun ke bawah berniat untuk mengambil makanan tapi niat itu ia urungkan ketika melihat keluarga nya yang sedang makan malam.

Jika keluarga nya sudah berada di meja makan, bisa dipastikan ia tidak akan mendapat makanan malam ini karena keluarga nya pasti akan menghabiskan seluruh makanan tanpa menyisakan untuk dirinya.

Sebenarnya di rumah nya ada pembantu yang bisa ia suruh kapan saja untuk membuatkan makanan untuk dirinya. Tapi ia tidak mungkin menyuruh bi Inah untuk memasak makanan lagi,ia tidak ingin mengganggu jam istirahat bi Inah.

Carly memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan.

Sampai di supermarket Carly mengambil beberapa camilan ringan dan susu kotak. Setelah dirasa sudah cukup,ia berjalan ke kasir untuk membayarnya.

"Jadi semua total nya Rp 112.000" ucap mbak kasir.

"Iya sebentar"ucap Carly sambil mengambil dompet di celana nya.

Carly bingung ketika dompetnya tidak ada di celana nya. Mungkin ia lupa tidak membawa dompet pikirnya.

Dengan perasaan malu Carly menggaruk kepala nya yang tidak gatal. "Hmm maaf mbak dompet saya ketinggalan".

"Terus ini belanjaan nya gimana mbak?" tanya mbak kasir.

Tiba-tiba ada suara cowok yang familiar menurutnya. "Semua totalnya berapa mbak? sekalian gabung saja sama belanjaan punya saya,biar saya yang bayar"

Carly membalikkan badan nya dan mendapati seorang cowok,yang ternyata itu adalah Leon teman abang nya.

"Semua totalnya Rp 185.000 mas" ucap mbak kasir malu-malu sambil curi pandang ke arah Leon.

Leon mengeluarkan uang dua lembar ratusan dan menyerahkan nya ke kasir.

"Makasih bang Leon, nanti gue ganti uangnya" ucap Carly.

"Nggak usah gue ikhlas" ucap Leon.

"I-iya makasih bang" ucap Carly.

Ucapan Carly hanya dibalas deheman oleh Leon dan berlalu begitu saja.

Carly bersyukur tadi ada Leon yang membayar belanjaan nya. Kalau tidak ada Leon mau ditaruh dimana muka Carly.

Carly segera mengambil motornya dan pulang ke rumah.

*****

Sementara di sebrang sana seorang cowok sedang menelfon
seseorang.

"Bang gue udah nemuin dia yang lo maksud"

"Bagus,tetap awasin dia"

"Siap"

Tut tut tut

Telpon terputus secara sepihak.

*****






kira-kira siapa ya cowok misterius yang sedang bertelponan dengan orang di sebrang sana?Mencurigakan.🙄

Jangan lupa Vote and coment:)

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 129K 61
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.4M 118K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET ๐Ÿšซ "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
349K 12.3K 26
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
261K 10.8K 30
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...