Balada Ketua Kelas

By RayhanAnggara25

300 13 11

Apa cita-cita mu waktu masih sekolah dasar? Pilot? Dokter? Tentara? Guru? Aku yakin semua memiliki cita-cita... More

Bagian 1 - Perkenalan
Bagian 3 - Pemilihan Ketua Part 1

Bagian 2 - Kepala Keamanan

86 5 2
By RayhanAnggara25

Seperti yang kalian ketahui aku dulu selalu jadi kepala keamanan dikelas.

Tugas ku adalah untuk melindungi dan menjaga ketertiban di kelas, selalu mengawal bendahara apabila sedang menagih uang kas, memastikan bahwa semua regu piket melaksanakan tugasnya dengan baik dan menjadi pemisah antara dua kubu yang sedang bertengkar karena berebut tempat duduk yang paling depan, karena dikelas ku siapa yang duduk paling depan dan paling rapi akan diperbolehkan untuk pulang duluan dibanding yang lainnya.

Pasti kalian dulu juga pernah untuk saling berlomba siapa yang paling rapi dan tenang duduknya akan pulang duluan kan? jika tidak pernah sungguh masa sd kalian hambar hehehe. Mendapatkan jatah pulang duluan sangatlah menyenangkan bagi anak sd, yaitu dimana kalian bisa sampai rumah lebih cepat dari teman-teman kalian dan bisa menonton acara benteng takesi lebih lama di televisi.

Sebenarnya menjadi kepada keamanan cukup menyenangkan bagiku, aku yang memiliki badan yang besar layaknya Ade Rai tapi versi anak sekolah dasar bisa menjadi seorang pahlawan apabila ketika guru sedang mengajar dikelas dan ada murid yang berisik dikelas.

Waktu itu sedang ada pelajaran bahasa Inggris dikelas, dan aku sudah naik kelas 5.
Ibu Aminah atau sering dipanggil miss Amin sedang mengajar dikelas pada hari Rabu sekitar jam 09.00. Miss Amin mengajar bahasa Inggirs tentang grammar dikelas, supaya kita kalau bertemu bule tidak hanya bisas berbicara "yes" "no" "i dont now babar blass".

"Good morning student" miss Amin menyapa.
"Morning miss" semua murid menjawab.
"How are you today?"
"Iam fine thank you, and you?"
"I'm fine too thank you"

Selalu itu kata-kata yang diucapkan ketika miss Amin masuk kelas dan mulai mengajar.
Ya sebenarnya tidak salah juga jika ia mengatakan kata itu terus, tapi yang  jadi masalah adalah ketika kita para murid ditanya "how are you today?" pasti jawabannya adalah "iam fine thank you,and you" karena kita tidak ada pilihan jawaban lain selain kalimat itu.

Pernah waktu itu Bekjur masuk sekolah dengan keadaan sakit, tetapi dia tetap masuk sekolah. Wajahnya yang nampak pucat dan beberapa kali dia batuk menunjukan bahwa dia sedang sakit flu, alasannya dia berangkat sekolah adalah karena bahasa Inggris sedang ada ulangan harian dan jika tidak masuk akan mengikuti ulangan harian susulan dan mengerjakannya harus di ruang guru yang dimana seluruh gerak gerik mu akan selalu terpantau.

Saat miss Amin membagikan kertas soal ulangan tersebut, semua nampak tegang karena bab bahasa Inggirs ini sulit dan sebelum mengerjakan soal semua murid diminta untuk membaca doa terlebih dahulu agar dilancarkan waktu pengerjaan dan tidak ada yang saling bercocok tanam jawaban. Saat ku coba lihat dan baca soalnya secara keseluruhan betapa kagetnya aku dan reflek beristigfar.
"Astaghfirulllahaladzim soall model uooopooooo ikiiiii?" yang artinnya astaghfirulllahaladizm soal macam apa ini?.
Soalnya sangat lah sulit, semalam ketika aku belajar rasanya sia-sia sajah karena tidak ada satu pun yang keluar pada soal. Di tambah lagi kalau miss Amin sedang mengawasi ulangan harian/ujian semester sangat lah ketat seperti pendaftaraan cpns.

Yang bisa ku lakukan hanyalah mengisi form nama, nomor absen, dan mata pelajaran. Setelah mengisi form aku hanya menengok kanan, kiri, bertanya depan belakang dan memasang muka melas mengharap belas kasihan kepada teman berharap ada yang bisa menolongku. Tapi hasilnya nihil teman-teman ku tidak berani memberikan jawabannya kepadaku karena takut ketahuan miss Amin, aku hanya bisa pasrah menghadap kertas jawaban yang masih putih bersih seperti pantat bayi.

Sedangkan Bekjur yang dari tadi mengeluarkan suara batuk dengan tempo yang padat membuat miss Amin menghampirinya dan bertanya.

"Bekjur you look pale, how are you today?" miss Amin bertanya kepada Bekjur karena melihat wajahnya yang pucat
Karena Bekjur tidak bisa berbicara bahasa Inggirs kalau dia sedang sakit maka dia mengatakan hal yang sering dikatan dikelas apabila mendapatkan pertanyaan "how are you today?".
"Iam fine miss thank you, and you?" suara Bekjur terdengar serak.

"What?iam fine too thank you" miss Amin kaget dengan jawaban Bekjur.

"Are you sick?"

"Six? oh seven, eight, nine, ten"Bekjur malah berhitung.

Saat miss Amin sedang berbicara dengan Bekjur dan khawatir dengan keadaannya disaat inilah aku dan teman-teman ku bisa saling bercocok tanam jawaban satu sama lainnya. Di sisi lain aku merasa kasihan dengan keadaan Bekjur dan disisi lainnya aku juga mengucapkan terima kasih kepada dia karena telah mengalihkan perhatian miss Amin sehingga bisa bercocok tanam dengan mudah hehehe.

Ok lanjut dengan pelajaran miss Amin soal grammer.
Saat miss Amin mengajar bahasa Inggris soal grammer keadaan kelas sangat lah berisik, semua murid pada asik bermain sendiri dan hanya beberapa murid yang memperhatikan dia. Itu dikarenakan materi grammer sangat lah susah sehingga membuat kami para murid khususnya yang laki-laki lebih memilih untuk bermain sendiri dengan teman sebangku atau sibuk membikin origami pesawat terbang.

Ketika mis Amin menerangkan didepan kelaspun kami tidak memperhatikannya yang menyebabkan dia marah didepan kelas, tetapi marahnya pun menggunakan bahasa Inggris yang tidak kami mengerti.

"Attention please" miss Amin mengingatkan.

Semua murid masih pada asik sendiri dan masih berisik, bahkan ada yang tertawa kencang sekali yang membuat miss Amin tambah marah seolah dia tidak dihargai ketika mengajar.

"Attention please" miss Amin mengulangi perkataanya lagi tapi dengan nada yang marah

Semua murid tetap tidak mendengarkan karena kami pikir miss Amin tidak berbicara kepada kami melainkan dia hanya berbicara sendiri.

"Attention please can you all quiet and pay attention" miss Amin semakin meninggi nada bicaranya.

Ketika aku yang awalnya bermain suit jepang dengan Darmo yang kalah akan mendapatkan hukuman, mendengarkan miss Amin berbicara dengan nada yang tinggi membuatku melihat kearahnya. Dia menunjukan raut muka yang marah dan kesal karena tidak ada yang memperhatikan ketika ia menjelaskan didepan kelas, namanya juga masih anak sd wajar saja kalau sering bermain-main di kelas dan tidak memperhatikan pelajaran, apalagi pelajaran yang sulit.

Karena aku sebagai kepala keamanan dikelas aku harus memastikan bahwa di kelas dalam keadaan yang tenang dan aman, aku langsung berdiri dengan tegak dan mencoba untuk menenangkan teman-teman ku dikelas.

"Guys please silent ya kasihan miss Amin" aku berbicara dengan bahasa yang bercampur Inggris hehehe.

"Nanti kalau miss Amin marah nanti kita semua dapat nilai yang jelek" aku meyakinkan teman-temanku.

"Kalau nilai kita jelek nanti gak dapat uang jajan dari papah mamah"

"Bukannya nilai mu selalu jelek Gung?" si Joko tiba-tiba menyela.

"Hahahahahaha" semua murid dikelas tertawa.

"Kamprett si Joko aku udah keren-keren bicara didepan kelas bagaikan pahlawan malah disela" gumamku dalam hati.

"Sudah- sudah jangan berisik lagi" miss Amin mencoba menenangkan.

"Apa yang dikatakan Agung itu benar, jika kalian tidak memperhatikan nanti kalian tidak bisa mengerjakan soal ujian kelak" terang miss Amin.

"Terima kasih Agung telah mengingatkan temanmu"

"Sama-sama miss" wajahku sambil cengar-cengir.

Selain cukup menyenangkan bagiku menjadi kepala keamanan dikelas terkadang membuatku kesal kepada teman-temanku, terlebih lagi apabila ada teman-temanku yang berkelahi didalam kelas akulah yang harus memisahkan mereka. Tidak masalah bagiku ketika aku datang melerai mereka dan mereka langsung nurut, tetapi ada yang tidak langsung nurut dan tetap melanjutkan perkelahian mereka. Fyi memisahkan orang yang berkelahi tidak lah mudah, meskipun kamu memiliki badan yang besar dan tinggi sekalipun. Kamu harus bersedia menerima pukulan, tendangan, dan cakaran ketika melerai orang yang sedang berkelahi, apalagi kalau kamu ikut terbawa arus emosi dalam perkelahian tersebut karena atmosfir perkelahian sangatlah panas dan ditambah lagi teman-teman yag kampret yang malah memberikan dukungan satu sama lain seolah-olah sedang menyaksikan MMA sekolah dasar.

Hari itu adalah hari senin yang cerah.
Dimana matahari bersinar sangat cerah menyinari seluruh sekolahan, langit yang terlihat terang dengan beberapa awan yang terlihat jelas. Seperti biasanya disetiap hari senin seluruh sekolahan mengadakan upacara bendera, yaitu satu kegiatan yang sangat malas dilakukan  murid ketika hari senin. Tidak jarang juga ada beberapa murid yang bolos untuk mengikuti upacara bendera, ada yang sembunyi dibawah meja, dikantin, dan bahkan di kamar mandi demi tidak mengikuti upacara bendera.

Upacara bendera berlangsung seperti biasanya.
Petugas upacaranya adalah siswa-siswi kelas 5 dan kebetulan hari itu kelasku mendapatkan giliran untuk menjadi petugas upacaranya. Yang menjadi pemimpin upacaranya adalah ya kalian pasti bisa menebaknya sendiri yak benar yang jadi pemimpin nya adalah si Darmo Sumarno, jika kalian menebaknya si Joko Susanoo maaf anda kurang beruntung hehehe, Joko hanya menjadi pemimpin barisan saja. Jangan bertanya kenapa Darmo lah yang jadi pemimpinnya dan bukan si Joko, aku pun bingung bagaimana bu Nur bisa memilih Darmo menjadi pemimpin upacara padahal masih banyak kandidat lain yang lebih pantas aku misalnya hehehe. Hampir seluruh teman laki-laki yang jadi petugas upacara bendera hanya beberapa saja yang tidak jadi petugas dan menjadi tim paduan suara termasuk aku didalamnya. Kata bu Nur aku lebih baik jadi tim paduan suara saja biar bisa sambil menjaga keamanan dan ketertiban tim paduan suara.

Upacara selesai sekitar pukul 8 pagi dan semua murid bergegas meninggalkan lapangan upacara, ada yang langsung kembali kekelas dan ada juga yang membeli minum dikantin. Aku memutuskan untuk kembali ke kelas karena diluar sangatlah panas. Suasana kelas saat itu tidak terlalu ramai karena semua murid belum masuk kelas, aku memilih untuk duduk dan meletakkan kepalaku diatas penderitaan orang lain hehehe bukan maksutku diatas meja. Semua yang awalnya nampak tenang tiba-tiba menjadi gaduh karena ada sedikit perseteruan antara Darmo dan Joko.

"Eh kamu bisa gak sih jadi pemimpin upacaranya?" bentak Joko.

"Eh bisalah mana keren lagi tadi aku mimpinya" elak Darmo.

"Keren-keren gundulmu, kamu tadi salah aba-aba" Joko nampak kesal.

"Salahnya dimana coba?" tanya Darmo.

"Masak tadi waktu mau amanat pembina upacara malah kamu suruh hormat, amanatnya lama lagi" Joko makin kesal.

"Lho iya to? kamu mungkin yang salah denger" Darmo tak mau bersalah.

"Enak ajah aku yang salah denger" Joko tambah kesal ke Darmo

"Iya kok Mo kamu yang salah" tiba-tiba Bekjur datang membela Joko.

Suasana dikelas jadi tambah kacau dan berisik. Aku yang mencoba untuk tidur sebentar jadi terganggu oleh mereka yang sedang berdebat.

"Harusnya aku yang jadi pemimpin upacara bukannya kamu"

"Enak ajah jelas-jelas aku yang dipilih oleh bu Nur untuk jadi pemimpinnya berarti aku lebih pantas dong"

"Udah udah jangan berkelahi" lerai Angggun.

"Pokoknya aku gak terima aku akan bilang ke bu Nur supaya kamu gak jadi pemimpin upacara lagi" ancam Joko.

"Eh kamu kok ngadu-ngadu sih kayak anak sd ajah".

"Ummmmp bukannya kita memang anak sd ya" saut Bekjur.

"DIAM" Kata Joko dan Darmo hampir bersamaan.

"Pokoknya kalau kamu ngadu ke bu Nur awas kamu" ancam Bekjur

"Aku tidak takut sama kamu" bentar Joko.

Darmo menunjukan ekspresi wajah yang kesal marah dan tiba-tiba Darmo mencakar Joko yang berdiri didepannya.

"Eh kok kamu nyakar sih" Joko kaget.

"Apa? sakit ya? kamu pasti mau nangis" ejek Darmo.

"Nangis? enak sajah, rasakan ini" Joko mencakar Darmo balik.

Dan mereka saling berkelahi satu sama lain.
Darmo yang membalasnya dengan menginjak sepatu Joko langsung lari kebelakang kelas untuk menghidar dari serangan Joko, Joko yang tak terima sepatu mahalnya diinjak langsung mengejar Darmo yang lari dibelakang kelas.

"Sini tangkap kalau bisa" ejek Darmo.

Joko yang tak terima mendapat hinaan dari Darmo langsung berlari kencang mengejar Darmo yang terus mengejek dia.

Kejar-kejaran berlangsung cukup lama dan akhirnya Darmo terjatuh akibat tersandung kaki meja kelas yang membuat Darmo tertangkap oleh Joko.

"Mau lari kemana kamu?"

"Udah gak bisa lari lagikan kamu?" nafas Joko terengah-engah.

Tanpa basa-basi Joko langsung memukul Darmo yang sedang jatuh.
Darmo yang tak terima langsung memukul balas Joko dengan kekuatan penuh dan mereka saling jual beli serangan. Perkelahian mereka berlangsung cukup lama, aku yang melihatnya dari tempat dudukku langsung berusaha melerai mereka yang berkelahi dari tadi.

Ketika aku menghampiri mereka aku berusaha melerai mereka berdua, aku berada ditengah-tengah mereka berdua sambil berusaha merentangkan kedua tanganku agar mereka bisa berjauhan. Tapi malah wajahku terkena pukulan Darmo dan tanganku tercakar oleh Joko, kelas dalam keadaan tidak ada guru karena guru sedang rapat dengan kepala sekolah setelah selesai upacara tadi.

Suasana menjadi tambah kacau dan berisik karena teman-temanku bukannya membantu melerai malah menyoraki satu sama lain.

"Joko Joko Joko Joko ayoooo"

"Darmo Darmo Darmo Darmo"

Akibat mendapatkan serangan dari mereka berdua akupun larut dalam emosi dan malah ikut berkelahi bersama mereka berdua, suara teriakan didalam kelas bertambah kencang.

"Wahh seru nih jadi tambah 3 orang yang berkelahi"

"Agung Agung Agung Agung ayooo Gung hajarrr" semua bersorak.

Baru sebentar aku ikut serta dalam perkelahian itu tiba-tiba bu Nur datang menuju kelas, bu Nur melihat bahwa kelasnya yaitu 5C dalam keadaan yang sangat berisik dan riuh. Ketika bu Nur melihat kami bertiga berkelahi langsung saja menarik telinga kami satu persatu supaya perkelahian tersebut berhenti.

Setelah berkelahian berhenti kami bertiga langsung dibawa ke ruang guru untuk ditanya penyebab perkelahian tersebut dan kami bertiga pun menjelaskan kepada bu Nur dan para guru yang masih ada di ruang guru. Untungnya bu Nur bilang tidak akan mengadukannya kepada orang tua kami bertiga, jika diadukan mungkin aku tidak akan mendapatkan uang jajan selama sebulan. Terima kasih bu Nur.

-TBC-
Sekian dulu bagian keduanya, maaf baru update hehehe
Maaf juga kalau ceritanya kepanjangan semoga tidak membuat bosan dan jenuh
Semoga suka yak :) dan jangan lupa vote dan komment yak
Apabila ada kritikan dan saran tuliskan dikomentar
See you....




Continue Reading

You'll Also Like

42.6K 339 7
Viewer discretion is advised !!
2.4M 58.9K 46
EDITING [I marched up to him, "Where the hell were you? I thought something happened to you. Did you not care enough to..." My rambling was cut short...
108K 7.5K 41
Elana Ferrer never really had goals. For her, life consisted of nothing but surviving school until the next day -- until she saw him. In the eyes of...
191K 3.4K 121
[ E P I S T O L A R Y ] Baby boy Series #1 Girl banat, Alyzsa was messaging this guy who doesn't know him. He was her long time crush, since she wa...