ALANA (COMPLETED)

By putrimbha

49.8K 1.7K 63

[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebaha... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas...
Tujuh belas
Delapan belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh enam?
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
RAYLOVE
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Empat puluh tujuh
Empat puluh delapan
Empat puluh sembilan
Lima puluh
Lima puluh satu
Lima puluh dua
Lima puluh tiga
Lima puluh empat
Lima puluh lima
Epilog
Extra part
BAD AND COLD

Dua puluh tujuh

653 24 0
By putrimbha

Happy reading🥰

Ting!

Rico pea
Lan kalo mau bareng, gua tunggu di parkiran ya

Lah emangnya kenapa?|

Rico pea
Gue takut ketemu mak lampir. Nanti tuh orang pasti bakalan bales dendam ama gue

Alana tidak membalas lagi pesan Rico. Rico tidak tahu bahwa dari tadi Arina juga membaca chattannya dan dia berencana untuk balas dendam terhadap Rico.

"Udah gue duga kan"

"Udahlah rin, kasian. Temen gua gitu gitu juga"

"Bodo amat ah! Hidung gua masalahnya lan! Nanti kalo idung gua kenapa napa gimana?! Nanti kalo bengkok gimana?! NANTI KALO DEMEZ GIMANA LAAAANNN?!!?"

seluruh siswa dikelas mereka langsung menutup kupingnya akibat ulah arina.

Seluruh siswa itu pun menyumpah serapahi arina karena ulahnya.

"Yaelah tibang gitu doang alay banget! Sok sok-an mikir lu pada! Punya otak aja engga"

"Yang ada elu kali yang ga punya otak!" Salah satu siswi membalas perkataan arina.

Siswi itu adalah letta, dia adalah siswi yang paling baik di mata guru. Tapi tidak di mata murid lainnya.

Dia terlalu caper terhadap guru, sehingga murid murid pun banyak yang menggunjinginya.

Walaupun dia banyak teman, tapi teman temannya itu sebenarnya hanya memanfaatkannya saja karena dia pintar. Terkadang alana dan arina suka mendengar temannya letta tengah menggunjinginya di belakang.

"Yaelah tukang caper aja bangga!"

"Caper? Situ kali yang bego! Jawab soal kaya gitu aja ga bisa!"

"Heh! Lu ngajak ribut?!"

"Haha! Dasar bego! Bisanya maen fisik tapi otak gaada!"

Arina sudah mulai geram, dia hendak maju untuk menghajar letta. Namun ditahan oleh alana.

"Gausah diladenin! Orang gila kaya dia tuh cuma butuh lawan!"

"Maksud lu apa lan?! Lu ngatain gue gila?!"

"Nyadar lo?"

"Yang ada juga temen lu tuh yang gila!"

"Heh! Sepinter apa sih lu?! Lu sama temen gua juga masih pinteran temen gua kali! Masih nempatin ranking dua aja bangga" cibir arina.

tadinya arina yang marah, tapi sekarang malah letta yang mukanya sudah merah padam.

Letta mulai menghampiri arina dan tiba tiba....

Srakk!!

Aaaaa

Terjadilah pertempuran sengit antara arina dan letta yang saling jenggut menjenggut rambut.

Tapi bukan arina kalau tidak ada baku hantam.

Bugh!

Arina pun menonjok dengan sedikit keras perut letta, sehingga letta tersungkur.

Siswa siswi langsung berhamburan. Bukannya melerai, salah satu dari mereka malah ada yang memfoto bahkan memvidiokan kejadian itu.

***

"Kenapa kamu melakukan itu arina?! Gimana kalo letta kenapa napa?" Bu Ratna menatap arina dengan intens.

"Ya ampun bu, saya pernah kali ngerasain lebih dari itu. Tapi biasa aja! Emang dianya aja yang alay"

"Enak aja! Lu kira ga sakit apa!"

"Diam!"

"Alana, kamu jadi saksi disini ya! Tolong jangan bohong terhadap saya!"

Alana pun mengangguk dan mulai menceritakan kejadian dari awal hingga akhir.

"Bohong bu! Arina duluan kok yang nonjok saya!"

"Heh bool onta! Bisa banget lu ngelesnya! Jelas jelas elu kok yang jenggut rambut gua duluan!" Arina yang tidak terima langsung menggebrak meja dan menunjuk nunjuk letta.

"Tuh kan bu, ibu liat aja kelakuannya begajulan gitu" letta memutar bola matanya.

"Bener bener lu ya!" Arina berdiri hendak memukul letta, namun langsung alana tahan.

"Kalo Sikap lu begitu, entar malah bu Ratna percayanya sama si setan" alana berbisik kepada arina.

Arina mengontrol emosinya dan menghela nafasnya.

"Bu, saya tekankan sekali lagi bahwa dia duluan yang ngejambak saya dan dia tiba tiba__"

"Bu ya ampun bu...plis percaya sama saya bu" letta memasang wajah memelasnya.

Alana mulai jengah dengan sikap letta yang semakin caper terhadap guru.

"Cukup! Saya pusing dengan kalian berdua! Gaada yang mau ngaku semuanya!"

"Yang namanya maling gaada yang mau ngaku bu, kalo ngaku penjara penuh"

"Heh! Maksud lu apa?! Gua ga pernah maling ya!"

"Perumpamaan! Kok lu sewot?! Nyadar Mba?!"

"Mulut lu ya!"

Plak!

Tiba tiba letta menampar arina dengan cukup kencang.

Arina,bu Ratna, dan alana terperanjat dengan aksi letta.

Arina tidak terima dia menggebrak meja dan langsung berdiri dengan emosi yang sudah kelewat batas.

"ANJ*NG!"

Bugh!

Amarah arina sudah tidak bisa ditahan lagi. Dengan emosinya yang membeludak arina langsung menonjok muka letta dengan kencang sehingga dia langsung tersungkur.

"ARINA!!"

Bu Ratna teriak histeris saat arina memukul letta.

Bu Ratna langsung menghampiri letta yang pingsan.

"Yaelah, baru satu bogeman udah pingsan" arina memutar bola matanya.

"Ternyata seorang arina kalo ngamuk serem ya" alana menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Kalian berdua! Ayo bantu saya! Kenapa Diem aja?!"

"Males bu! Orang kaya begitu kalo diangkat pasti berat. Dosanya banyak!"

"Arina Kalo ngomong suka bener" alana menimpali omongan arina.

"Cepat cari bantuan!"

"Ck! Iya bu iya"

Akhirnya mereka pun pergi dari ruang BK dan mendatangi ruang guru.

***

"Cantik cantik kalo sekali nonjoknya bikin orang pingsan, bapak sih gamau. Takutnya kalo sekali bapak PHPin nanti bapa masuk rumah sakit. Itu kalo sekali, gimana kalo dua kali atau seterusnya?" Ujar pak Suroto. Guru mata pelajaran olahraga arina dan alana.

Pak Suroto adalah guru yang sangat dekat dengan mereka dan guru itu terkadang suka melawak dengan lawakannya yang  terkadang garing.

"Yaelah pak, lagian siapa sih yang mau di deketin sama bapak?"

Arina dan alana kini tengah berada di rumah sakit.

Karena ulahnya, banyak guru guru yang tidak suka dengannya.

Tetapi hanya pak Suroto saja yang akhirnya masih dekat dengan mereka.

"Gini gini juga bapak masih mirip sama zayn Malik kan?"

"Astagfirullahal'adzim pak! Nyebut pak nyebut! Kasian gua mah ama si zaynnya kalo denger"

Pak Suroto mendengus mendengar penuturan arina, Sedangkan alana dan arina tertawa terbahak bahak.

"Arina, Alana! Ibu mau ngomong sama kalian!"

Arina dan alana langsung menengok ke arah bu Ratna yang baru saja keluar ruangan letta.

Pak Suroto pun pamit dari tempatnya setelah bu Ratna menghampiri alana dan arina.

"Letta baik baik saja, dia sudah siuman"

"Yaiyalah orang cuma gitu doang bu"

"Arina! Kamu ini kok, udah salah masih aja gamau ngaku!"

"Loh bu, temen saya bener Dong?! Dia membela dirinya bu! Ibu ga liat yang nampar duluan siapa?! pipinya arina sampe merah aja gaada yang peduli kan?!"

"Kok kalian malah memojokkan ibu sih?!"

"Maksud saya tuh, ibu kan disini sebagai guru BK! Seharusnya ibu itu menengahi bukannya memihak salah satu bu!"

"Ya udah kan kalo nampar bisa nampar lagi ga usah pake tonjokkan"

"Kalo kelepasan ya gimana bu?!"

Bu Ratna memegangi pelipisnya, baru pertama kali dia menangani kasus sampai masuk rumah sakit hanya gara gara saling ledek.

"Kalian mau tanggung jawab?"

"Loh? Kok kita?"

"Siapa yang bikin letta masuk rumah sakit?"

"Dia sendiri lah bu, dia duluan yang nampar saya"

Bu Ratna semakin Pusing, karena tingkah arina.

Bu Ratna menghela nafasnya. "Baik! Ini keputusan terakhir ibu, bawa orang tua kamu besok ke sekolah"

"Loh! Gabisa gitu dong bu! Jangan bawa bawa orang tua! Disini masalahnya saya sama si setan. Kok jadi bawa bawa orang tua?! Saya bukan anak SD ya bu!"

"Setan itu siapa arina?!"

"Ya si setan, males banget nyebut namanya"

"Kamu ga boleh begitu arina!"

Arina hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Yaudah, intinya besok orang tua kamu suruh ke sekolah! Ibu udah cape!" Bu Ratna langsung pergi dengan begitu saja.

"Loh bu, tapi kan__"

"Ck! Udah! Yaudah si biarin, biar kelar!"

Alana menahan arina yang hendak menyusul bu Ratna.

"Aduh lan, masalahnya gua takut nyokap marah. Lu tau kan selama ini gua ga pernah bikin masalah?! Cuma gara gara kelakuan alaynya si setan tuh" nafas arina turun naik, dia sangat emosi sekarang.

Alana bingung, dia sebelumnya tidak pernah melihat arina semarah ini.

Alana menghela nafasnya. "Yaudah yaudah! Nyokap gua Aja yang ke sekolah"

Arina mengernyitkan keningnya. "Kan bu Ratna tau nyokap lu!"

"Ya terus mau gimana lagi?! Bilang aja, nyokap lu ga bisa dateng. Terus diwakilin deh"

Arina berfikir sebentar, lalu dia pun menganggukan kepalanya. "Setuju"

"Thank you sahabatttt gueeee" arina memeluk alana.

Alana melepaskan pelukan arina. "Apaan sih ih! Diliat orang nanti dikiranya apa lagi"

"Dikira apa, apanya?!"

"Ck! Tau ah lemot lu mah" alana meninggalkan arina begitu saja.

"Lan! Alana! Mau kemana?!" Arina mengejar alana.

"Kantin! Laper gue!"

***

"Si alana kemana sih? Lama banget perasaan" Rico sedari tadi memperhatikan jam yang ada di pergelangan tangannya.

Rico melihat banyak siswa ruang BK.

"Woi woi! Ada apaan sih?!"

Rico menghentikan salah seorang siswa yang lewat di hadapannya.

"Itu, si arina. Berantem sama letta sampe si letta pingsan"

Rico meringis mendengar ucapan siswa itu. Dia membayangkan bagaimana jika dirinya yang ada di posisi letta.

"Yaudah dah, makasih ya"

Siswa itu mengangguk dan langsung meninggalkan Rico.

"Telpon si alana aja kali ya"

Rico pun menelpon alana berkali kali namun nomornya tidak aktif.

"Ck! Apa gua samperin aja ya? Tapi kalo gua samperin... balik aja dah, nanti gua Wa aja si alananya"

***
"Ck! Gara gara lu nih! Rico takut ama lu jadinya gamau nyamperin gua" alana memperlihatkan isi chatnya Rico.

Arina mengernyitkan keningnya. "Kok salah gue? Itu mah salah dia sendiri"

"Ish! Balik duluan lagi tuh orang"

"Yaudah si, bareng gue aja"

"Engga ah, gua udah pesen taksi online tadi"

"Oh yaudah, gua balik duluan ya"

Alana mengangguk.

"Eh iya, jangan lupa besok nyokap lu dateng ke sekolah ya"

"Iya bawel!"

"See you beb, babay"

Alana hanya membalas dengan deheman.







TBC

Mohon maaf authornya jarang update karena lagi males males ya bikin inspirasi:( gatau kenapa.

Tapi InsyaaAllah diusahain kok biar bisa update sering sering;)

Intinya do'ain author aja ya, biar authornya ga mager😅

Salam cintha author🥰

Continue Reading

You'll Also Like

949K 41.8K 44
[#Teenfictionseries - 1] Rank : #1 posesif #1 possessive #4 teenfiction #5 sma #6 romance #7 remaja Tiffani Agustine, Bad Girl cantik dan ban...
429K 17.6K 49
#542 in Teenfiction [27 Maret 2019] #749 in Teenfiction [31 Juli 2018] Elvira Syakira, gadis pindahan dari Yogyakarta. Hidupnya sangat tercukupi, bah...
The Cool Boy By Afaa

Teen Fiction

416K 34.1K 56
Bermula dari sambungan video call di ponsel temannya, untuk pertama kalinya seorang Guiza Abel Roqu tahu keberadaan gadis berparas cantik yang dia ke...
618K 13.3K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...