|F|G|O| |C|R|A|C|K|

By Xenedrovic

14.8K 1K 1.1K

Jadi begini, Ya begitu More

Si Ozy
Goblok, Check!
Chu no Yume
Shinsengumi
FGOSTAGRAM
Chitt Chatt malming
Tips Tips
David dan pembunuhnya
Ketika lu buka Twitter
Hari Seninku
Buku tahunan
Friendship goals
Fgo award
Ozy, dan kecurigaannya terhadap Gilgamesh-Arthur
Reaksi mereka
Mall

Req; Arthur of England

757 44 4
By Xenedrovic

Requestnya Baroque_King & AzuraKeiko14

The great history book lies open with its dizzying array of blank pages.


     Di bagian terliar Britania raya yang menyandingi kemahabesaran imperium Roma, terjadi ketidak-setujuan dimana-mana. Di kategori bangsawan murni pemilik manor, minoritas konglomerat pedagang kentang, kalangan rakyat petani penyetor hasil bumi, tiap ras dan golongan, ratu Ballicent mau pun Sir Brune, mereka memperdebatkan mengenai tahta England yang kosong.

     Stepa seberkilau mutiara blister, bergelombang diinterupsi angin monsun yang menyebabkannya bergulung-gulung bagai ombak kapiler beraroma barok, dilanda sinar mentari semenyengat cahaya batu amethyst, menimbulkan polemik jadi melebur diterpa cemerlangnya. Baunya manis, bak nektar rasa madu dan karamel. Akar-akar cemara yang menyeruak keluar ikut menyertai gegap-gempitanya alam, eksotisnya pun diiringi nyanyian burung gereja, sekomplotan wren tua, dan wanita-wanita muda kala itu. Meski demikian, kegemparan London atas takhta yang dipertanyakan mengakibatkan setiap pagi hari yang cerah menjadi suram.

     Raja Uther of Wales meninggal dan kuasanya diperebutkan, diperdebatkan dan dipertanyakan. Rumornya, ia tidak memiliki penerus.

    Banyak sekali golongan darah biru berselisih terkait siapa yang ditakdirkan menjadi Raja selanjutnya, berakronim sekentara-kentaranya jika meninjau apa yang Sir Hector lakukan.

     Sir Hector, ia ksatria yang rendah hati dan baik. Ia mengasuh kedua anaknya di puri berbentuk segi empat yang super duper megah menawan yang menyerupai kuil minimalis. Di tiap sudutnya ada menara bundar yang hebat, berfungsi untuk memonitor dan menjabarkan betapa indahnya desain khas abad ini. Puri itu dikelilingi oleh rerumputan dan sebidang tanah lalu dibatasi oleh parit-parit yang menghasilkan eunia ketika menjumpainya. Disebrangnya dibangun jembatan gantung. Bisa dinaikkan atau diturunkan semau pemiliknya, namun di ketinggian, puri Sir Hector seumpama pulau kecil yang berundak-undak, seakan menyulitkan musuh dalam berbuat pernyerangan.

Sir Hector sedang menjamu tamu-tamunya, para perempuan albino yang cantik jelita. Sedangkan ia memerintahkan anaknya masing-masing untuk berlatih.

Anak Hector, Sir Kay sedang menggosok perisai berlogo harimau milik Hector dan ia menyenangi protokol itu.

Sedangkan seseorang yang telah Kay anggap sebagai adik sendiri, pemuda tampan bersurai pirang megah, bermata teduh sebab sinar zambrutnya bergelimang pendar yang memekakan sanubari, dan perawakannya kokoh, pun baik hati layaknya bangsawan penuh kasih bernama Arthur sibuk menghibur diri di hutan pinus untuk memulihkan semangatnya.

Hari ini lumayan menyenangkan dan diantara Hector, Kay dan Arthur tidak ada yang membahas matinya Uther.

Nuansa hati mereka cerah, bagai mentari tanpa diliputi awan cirrostratus.

Arthur memandangi langit. Warnanya biru dan Arthur bertanya-tanya mengapa. Ia telah rampung dalam tugasnya memperbaiki zirah Hector dan sekarang justru jenuh.

"Hari yang membosakan bukan?" Ia bertanya pada dirinya, mengangkat percakapan yang ada di pikiran bercabangnya. Arthur menguap dan bangkit, pergi ke Hector yang menyambut tamu-tamu kerajaannya.

Kalau dipikir-pikir, itu berarti sebuah kabar jika sampai-sampai ada kurir dan anteknya berkunjung kemari, Arthur menerka ada perihal apa.

Arthur menemukan Hector sedang berbincang-bincang di kursi oak, menjamu tamunya kalkun bakar.

"Kau dan murid-muridmu sebaiknya bergegas." Kata salah satu tamu Hector, ia menekankan kata murid. Yep, murid artinya bakal ksatria. Mereka dididik melalui cara ini, berlatih di Quintain—tiang tegak lurus bak bambu berdiameter kecil dimana di bagian atasanya dipasang dua bidang berputar dengan salah satu ujungnya yang diikatkan sekantung pasir. Fungsinya untuk rintangan saat berkuda, melatih efisiensi dan efektifitas tombak yang umumnya para Ksatria gunakan demi mempersenjatai diri. Nah, para murid ini bertugas untuk melayani sepenuhnya para kstaria, mengepak persenjataan ksatria, menyortir pesan-pesan pada mereka, menemani mereka di medan tempur, melayani tamu-tamunya, sebelum akhirnya diangkat jadi ksatria di perayaan yang megah. Itu yang Kay dan Arthur lakukan.

Tamu itu hendak bicara lagi.

"Well, mereka misuh-misuh untuk memilih siapa raja selanjutnya, setidak-tidaknya uskup agung yang berkata begitu dan menetapkan batasannya hingga hari natal tiba." Ujarnya lagi, menegaskan gagasannya.

Hector tampak tidak tertarik, namun itu terlihat sudah melampaui apa yang ia ekspektasikan memuat dampak minggatnya Uther. Maksudnya, wah, Inggris benar-benar tidak sabar untuk memiliki penguasa baru.

Hector tidak lama mempersiapkan kedatangannya. Ia mengajak Arthur dan Kay, membersediakan kuda pelari mereka dan mendiskusikan berapa lama akan tinggal disana. Itu sudah diputuskan dan Arthur bersuyukur ia bisa mengenyahkan jenuh dan mempertinggi lasaknya.

Ini perjalanan yang menarik. Mereka bertiga berkuda melintasi pinggran Thames yang asri, hijau, dan menyegarkan.

Arthur pikir, mereka terlambat. Arthur memandangi bangunan berwarna krlabu khas London, dan mengimajinasikan calon raja Inggris kelak.

Sedangkan,

Banyak bangswan lain telah lebih dahulu tiba di London dan berkumpul di Gereja, bergumul-gumul mempropagandakan betapa mengagumkannya diri mereka, memperbagus imej sendiri. Lagi pula, yang merepotkannya lagi, jumlah mereka banyak. Sehingga memenuhi bagian tengah gereja dan bagian tepinya. Uskup berdiri dibelakang altar dimana itu diselimuti oleh kain semerah delima yang diliputi oleh lilin lilin di dudukan besi, menatap mereka para tamu. Uskup mengumumkan tujuannya memimpin sejumlah proses ini; ujian untuk memilih raja berikutnya. Mereka mengawalinya pada doa. Pembacaan doa dimulai, dan memulai ujian untuk siapapun yang berhak jadi raja yang diidekan oleh penyihir Merlin—sosok misterius pengabdi Inggris. Sebuah ujian untuk membebas-lepaskan pedang caliburn.

"Barang siapa yang berhasil, ialah raja Inggris sejati," unggah Merlin yang berdiri mengudarakan tongkat sakralnya disamping Uskup itu.

"Ah, sial." Sir Kay menepuk jidatnya. Hector dan Arthur memberhentikan laju kudanya, dan mengecek ada apa gerangan. "Mengapa aku begitu ceroboh?"

"Kenapa?" Tanya Hector skeptitis.

"Pedangku ketinggalan, rupanya." Ia berkata begitu ketika mereka sampai di halaman muka gereja, nyaris tiba di jembatan London.

"Maukah kau mengambilnya saudaraku?" Pinta Kay kepada Arthur.

Arthur mengernyitkan dahi. Ia diam dalam momen sesaat.

"Baiklah."

Arthur memutar haluan kudanya dan memacu lebih garang. Ia menjumpai cara yang lebih praktis untuk itu; pedang tadi, yang ia lihat bertengger tanpa tuan di wilayah gereja. Arthur pikir tidak apa-apa, pasalnya tampaknya benda itu tidak dimiliki siapapun, tergolek tanpa sengaja. Arthur bergegas pergi ke halaman gereja tadi, mencabut pedang yang tertanam di batu itu sebab Sir Kay menbutuhkannya.

Arthur memandangi pedang itu. Ia merasa dingin, namun tak sedikit pun mempedulikannya. Arthur pergi ke Sir kay dan orang itu malah terkejut dan menunjukkan gejala gila. Sir Kay mati-matian memercayai itu adalah Caliburn yang dimaksudkan dalam arak-arakan pimilihan raja. Kay menghantar pedang itu dan Arthur pada uskup. Mereka tidak memercayainya.

"Tuan," kata ksatria yang baik. "Anda raja sejati kami."

Arthur meneguk salivanya. "Apa maksudmu?"

Sir Hector memperlurus segalanya. Namun bangsawan-bangsawan yang arogan di gereja tua itu menuntut Arthur agar mengulang.

Arthur yang begitu tidak mengerti lantas menurut. Ia menanamkan kembali dan orang berbondong-bondong berupaya menyelorokinya. Tidak ada yang bisa. Walau berkali-kali, berulang kali, ratusan kali sekali pun. Arthur memendam rasa ketidak-pahamannya, dan mencabut caliburn sekali lagi. Itu berhasil.

"Itu berhasil?!" Ungkap Hector.

"Kamu bisa membuktikan sekali lagi?" Ujar satu bangsawan di pijar kegelisahannya.

"Mudah." Arthur mengulanginya. Menanamkan, dan mencabutnya.

Mereka yang ada disana spontan berlutut pada Arthur.

"Ayah, Kay, mengapa kalian berlutut?" Tanya Arthur.

"Aku tidak berhak menjawabnya. Melainkan dia," Balas Hector seolah bangga. Pandangan Arthur terseret pada Merlin. "Bertahun-tahun lalu si penyihir Merlin menitipkan kau padaku."

"Jadi aku anak siapa?" Teriak Arthur. Yakali anak gue.

"Uther of Wales." Merlin maju mengutarakan.

Sejak itu, upacara pelantikkan Arthur oleh Uskup Canterbury dilaksanakan. Merlin mendampinginya, memilih mengabdi pada raja ini. Perayaan terjadi di mana pun, entah itu dalam konteks apa yang bertujuan satu; berucap cheers untuk raja mereka, Arthur Pendragon.

Arthur menjalani hari-harinya yang cerah, membentuk dewan. Namanya meja bundar. Dan mengapa bundar? Sebab bundar, atau bulat tidak memiliki sudut, tidak memperuncing siapa pun, tak menunjukkan perbedaan dan melambangkan posisi yang setara. Dewan itu diisi oleh pejabat ulung seperti sepupu jauhnya Arthur, Mordred, penasihatnya Bedivere, Galahad si ksatria gelap, Lancelot du Lac sang pemberani, dan Sir Gawain.

Mereka memulai parlemennya dan memperbaiki Inggris, menaklukan suku legendaris Anglo Saxon yang dikenal tidak terbendung.

Disisi lain Arthur tidak mengalami kesenjangan pada dirinya. Ia tampil sederhana dan dermawan, senang mengasihi dan menjadi figur yang disayangi rakyatnya. Ia memusnahkan raksasa, menggorok leher naga, memperluas kekuasaan dan mendonasikan anggaran. Arthur benar-benar sempurna sebagai pribadi Raja.

Suatu hari Arthur pergi berburu rusa berbintik, ditemani Merlin mereka mengakhiri aktifitas sampingan itu melalui kunjungan ke danau yang berkilauan. Mirip sekali mutiara di es alaska.

Lady of lake, penjaga danau itu lalu menghadiahi Arthur dua senjata. Arthur diminta memilih satu,

Antara pedang bernama Excalibur atau sarung pedang berjuluk Avalon.

Arthur jelas-jelas memilih Excalibur. Wanita danau, atau Lady of Lake itu tertawa dan mengiyakan. Ia kembali pada Merlin di tepi danau dan memamerkan excaliburnya pada Merlin yang sibuk menggigiti apel.

"Oh," Merlin mengulum senyum misterius. "Anda memilih pedang."

Arthur terlihat tak paham ketika ia mengelus pedangnya. "Ada tulisan yang tertera disini."

"Ambil aku, di satu sisi." Merlin merjemahkan tulisan di excalibur. "Buang aku, disisi lain."

Merlin nampak sedih, artinya suatu ketika ia bakal menyaksikan kejatuhan Arthur berserta kejayaannya.

"Oh ya Raja, sebenarnya sarung pedang milik Lady of Lake lebih berharga ketimbang Excalibur." Ungkap Merlin menginformasikan. "Jika kamu memiliki Avalon, maka kamu takkan kehilangan setetes pun darah memanfaatkannya. Kamu telah salah memilih. Tetapi itu tidak apa apa, aku dan dewan meja bundar akan mengabdi padamu seumur hayat."

Arthur menghela napas berat.

Seminggu kemudian, Arthur mengadakan pesta besar-besaran. Di kastil perdananya, estat yang baru ia bangun; Camelot. Kastil megah dan menjulang tinggi ke langit, berkilau, memukau dan dihiasi pilar-pilar menawannya. Arthur mengundang rakyatnya kesana, meminum wine, membicarakan hubungan diplomasi serta bercengkrama.

Arthur yang memperhatikan kemakmuran pada rakyatnya kian merasa bahagia. Ekspedisinya memerangi monster tidak sia sia, bersama-sama ksatria dan penyihir super saktinya. Ia melirik Merlin.

"Merlin, apa kelemahan suku Saxon?" Tanya Arthur.

"Strategi mereka acak-acakan."

"Merlin, mengapa Raja Leodogran begitu menyebalkan?"

"Karena dia kesal saat Ratu Ballicent bilang; Arthur memiliki sekutu yang kuat perkasa. Otaknya encer tak terelakkan. Dia tampan dan aku menyukainya. Ada Merlin disisinya, dan Lady of Lake telah menghadiahinya Excalibur. Serta tiga ratu yang siap membantunya jika ia membutuhkan bantuan. Lagi pula, Arthur sudah tidak terukur oleh parameter manusia kekuatannya."

Arthur tertegun.

Kayaknya Merlin tau semua, Pikir si Arthur.

Arthur iseng bertanya;

"Merlin, darimana nanti datangnya isteriku kelak?"

"Chaldea." Ucap Merlin cepat.[]



Jadi gitu sejarahnya. Nyari referensinya susah sumpah :v

Request lain masih diproses okeh. Boleh req lagi kok

Continue Reading

You'll Also Like

67.9K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
48.4K 8.1K 12
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
716K 56.2K 40
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
1.1M 61.6K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...