ANOTHER SIDE

By MenaVia1

9.3K 467 113

"gue nggak suka sama cewek manja kayak lo. Lo itu cuma nyusahin dan gangguin hidup gue aja, bisa nggak sih se... More

prolog
BAB 2
BAB 3
BAB 4
Bab 5
Bab 6
BAB 7
BAB 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14

BAB 1

1K 47 13
By MenaVia1

SMA Gautama yang terkenal dengan gudangnya cowok tampan dan ceweknya yang sangat cantik-cantik, membuat minat para lulusan SMP untuk menaruh harapan besar agar diterima di sekolah tersebut, selain hal tersebut, rupanya SMA Gautama ini juga memiliki daya tarik di bidang prestasi akademik dan ekstrakurikuler.

Hal itu berdasarkan, setiap event atau perlombaan yang diadakan antar sekolah, perwakilan sekolah itu selalu memboyong banyak penghargaan.

Intinya banyak alasan yang menjadikan seseorang untuk bersekolah disana, bahkan sering sekali SMA tersebut menerima murid pindahan dari sekolah lain tiap bulannya.

SMA Gautama merupakan sekolah swasta di bawah kepemilikan yayasan keluarga Wijaya.

Sekolah ini juga merupakan sekolah elit diantara sekolah lain. Memang, selain faktor latar belakang keluarga yang mumpuni, sekolah ini juga memperhatikan murid yang berprestasi meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi perekonomian yang kurang baik.

Seperti hari-hari biasanya, aktivitas disekolah ini tak berubah dengan sekolah lain, tetap proses belajar mengajar menjadi prioritas utama disekolah ini, meskipun ini hanya sekolah swasta yang dikenal sangat bergensi dikawasan Jakarta.

Di sebuah kelas nampak beberapa murid yang membentuk beberapa buah kumpulan, yang menimalnya terdiri dari 3 atau 4 orang, hari ini merupakan salah satu hari keberuntungan bagi mereka, sebab para guru yang mengejar di kelas 11 dikabarkan mengikuti pelatihan di 3 jam terakhir sebelum pulang yang diadakan di auditorium B, SMA Gautama.

Kini kerjaan yang selalu tak tertinggalkan jika ada jam kosong Sudah di mulai di setiap perkumpulan, waktunya bergosip tak pandang perempuan atau laki-laki, toh topiknya tak lepas dari cogan dan cecan sekolah mereka.

" Vi, Lo dapat info terbaru tentang kakak kelas kita nggak?" tanya seorang siswi pada teman di depannya.

" Makdsud Lo yang mana sih juleha?, " jawab gadis yang ditanyai yang bernama lengkap Vivian Talita itu sambil melihat wajahnya di cermin kecil yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.

" itu Lo kak Alan kelas 12 A," ucap gadis yang di panggil Juleha sambil mencengir.

Sebenarnya namanya bukan Juleha ya, namanya itu Galih valensia, dan biasa di panggil Valen oleh teman sekelasnya, hanya saja nama itu tak berlaku untuk temannya, dan malah digantikan dengan nama Juleha, yang entah dari mana datangnya.

Valen sudah biasa di panggil dengan panggilan itu oleh Vivian atau yang sering disapa Vi dan satu lagi oleh sahabat dekatnya Zeana Ananta Kusuma, yang biasa di panggil zea atau pun ze saja. Mereka bertiga adalah tri pilar yang sudah terbentuk semenjak mereka masih berstatus pelajar SMP.

Cukup lama bukan, hingga kini mereka sudah duduk di bangku SMA kelas 11 dan juga satu kelas, istilah sahabat yang tak akan kemana itu terbukti adanya.

" Oh kak Alan, ngomong dong neng. Lo pada tau gak, gue denger kak Alan sekarang statusnya masih jomblo," jawab Vivian dengan gaya ala pembawa acara gosip di tv tv.

"Bukannya kak Alan dikabarkan pacaran sama anak 11 D ya, tiara Nadira apa Bella ya gue lupa namanya," ujar Valen seraya tadi mencoba mengingat-ingat.

" Namanya Bella, Mereka udah wasallam kemarin sore, kabar yang gue denger dari lambe sekolah kita, si Bella nyelingkuhin kak Alan sama anak sekolah SMA Melati," jelas Vivian pada Valen.

"Artinya nambah lagi koleksi cogan dengan predikat jomblo disekolah kita, sisahin satu buat aku ya tuhan," pinta Valen sambil melihat ke atas.

Dari tadi hanya mereka berdua yang asyik bergosip, sedangkan temannya yang satu lagi hanya menaruh kepalanya diatas meja yang mengahadap ke sebelah kanan dengan beralaskan sebuah buku yang cukup tebal.

Gadis itu sedari tidur semenjak dapat kabar kalau 3 jam berikutnya kelas mereka akan ada jam kosong, matanya memang sudah tertutup, namun jangan pikir telinganya tidak dapat mendengar apa yang sahabatnya bahas dari tadi, toh nyatanya suara mereka berdua kayak toa sekolah.

"ZE Lo nggak tidur semalam ya?" tanya Vivian menyentuh pundak zea.

" Iya, perut gue sakit banget semalam, gara-gara datang tamu bulanan, jadinya gue susah tidur," jawab zea tanpa membuka matanya.

"Gue kira Lo nangisin kak bian, makanya nggak bisa tidur," ujar Valen dengan nada bercanda.

"Uhhh, ini ngga ada sangkut pautnya sama kak bian, perut gue emang sakit," jawab zea membuka matanya dan mencoba duduk seperti biasanya.

" Lo kok pucat amat," ujar Valen khawatir begitu pun dengan Vivian melihat wajah dan bibir zea yang sangat pucat.

" Yaudah yuk kita ke UKS, jangan pingsan dulu ya ze, sampe di UKS aja baru Lo pingsan, soalnya kalau Lo disini ngga mungkin kan sibatu es itu mau ngangkat lo," ujar Vivian berdiri ia dan Valen memapah zea yang sepertinya sudah sangat lemah.

Mereka bertiga keluar dari kelas menuju ruang UKS yang berada di ujung kelas 12 A, tak sengaja langkah zea terhenti melihat seseorang sedang bersenda gurau dengan seorang perempuan, begitu jelas nampak kebahagiaan terpancar jelas di wajah laki-laki itu, ya laki-laki itu adalah Bintang Albiantara Wijaya, lain halnya jika laki-laki itu sedang bersamanya hanya tatapan tak suka yang ia terima dari dulu.

" Nggak usah lihat, percuma hanya nambah sakit hati aja," ucap Valen menyadari apa yang di lihat zea.

"Iya ze, tunangan macam apa kayak gitu, ngga perhatian ngga peka, dan Lo masih betah aja naruh perasaan sama si es batu, gue salut sama pertahanan anti badai Lo itu," tambah Vivian.

"Kalian mau ngeledek gue?" Ujar zea melirik temannya dengan mata yang sangat sayu.

" Kita bukannya ngeledek Lo, cuma sudahlah, buat apa ngebahas tu es batu, yuk kita ke UKS aja, sekalian gue juga numpang tidur lumayan sampe pulang," cengir Valen pada zea dan Vivian.
.
.
.
.
Zea terbangun dari tidurnya, karena di bangunkan oleh Valen dan Vivian yang duduk di sampingnya.

"Ze, ini udah waktunya pulang, gue panggilan kak bian dulu ya ke kelasnya," ujar Valen.

"Nggak usah val, gue pulang sendiri aja, soalnya tadi kak bian bilang dia ada urusan," ucap zea sambil menahan tangan Valen.

"Tapi kan Lo lagi sakit, lagian ini tanggung jawabnya kak bian, Lo kan tunangannya, masa iya tunangannya lagi sakit malah pulang sendiri dan milih urusan lain, kan nggak lucu," ujar Vivian tambah tak suka.

"Nggak pa pa kok, Lo Lo pada tenang aja, gue bisa pulang naik taksi," jawab zea sambil tersenyum.

" Mana bisa kayak gitu, Lo nggak usah naik taksi, Lo pulang sama gue aja, gue bawa mobil kok," ujar Vivian.

"Ya udah deh, gue pulang sama Lo aja, itung-itung gratis," cengir zea.

"Mana ada gratis, Lo musti bayar, ayok," ujar vivian.

Kondisi zea tak sepucat seperti tadi, kini mereka bertiga kembali ke kelas untuk mengambil tas, setelah itu mereka bertiga berjalan menuju parkiran.

Valen terpaksa pergi terlebih dahulu, karena jemputannya sudah datang, dan kini tinggal Vivian dan zea.

"Zea itu bukanya kak bian sama sila ya?" tunjuk Vivian ke arah mobil bian dimana zea melihat kalau sila dan bian tersenyum bahagia masuk ke mobil dan meninggalkan kawasan SMA Gautama.

Zea hanya tersenyum kecup, melihat fenomena seperti ini, sering sudah Pasti, tapi mau gimana lagi, ia takut bian malah semakin membencinya, memang status mereka adalah tunangan, tapi itu tak lepas dari sebuah hubungan sebelah pihak saja.

"Gue udah bilangin ke bian kalau Lo sakit dan di UKS, tapi tu anak bertingkah masa bodoh aja." Sebuah suara laki-laki datang secara tiba-tiba di belakang mereka.

"Kak varel tau dari mana?" tanya zea.

"Yang bertugas jaga di UKS hari ini anak kelas gue, tapi Lo udah baikan kan ze?" tanya varel.

Zea tersenyum dan mengangguk.

"Ya udah gue cabut dulu ya," ujar varel pergi menuju ke motor ninjanya.

"Gila kak varel kalau dilihat dari dekat bikin mata gue buta Ze," ujar Vivian masih memperhatikan kepergian varel yang sudah keluar gerbang.

"Lebay Lo," ucap zea.

"Gue serius, soalnya ketampanannya itu langsung ngehujam ruang di mata gue, emang sih kak bian lebih tampan, tapi teman-temannya boleh juga tuh."

"Dasar!" Ujar zea sambil menggeleng pelan.

"Eh Lo kan dekat tuh sama teman-temannya kak bian, tolongin gue dong biar bisa kenalan dikit Ama mereka, kalau nggak dapat kak Alan, kak varel pun gue sikat," cerocos Vivian semangat.

"Mimpi Lo," ujar zea membuka pintu mobilnya Vivian.

"Gue serius, seribu rius malahan," cengir Vivian ikut masuk ke mobilnya.
.
.
.
.
.
"Makasih ya bian, udah nganterin aku," ucap seorang gadis yang tak lain adalah sila.

"Iya sama-sama," jawab bian sambil tersenyum.

"Tapi beneran nggak pa pa kamu antarin aku? Zea gimana? kan biasanya dia pulang bareng kamu?" tanya sila.

"Aku udah bilang sama dia kok, kamu nggak usah khawatir," jawab bian.

"Ta, tapi_"

"Jangan di bahas lagi, mending kamu masuk, entar lagi udah mau malam," potong bian.

"Hmhm, tapi makasih ya buat traktiran tadi siang, makannya enak aku suka, kapan-kapan boleh nggak kita makan disana lagi?" tanya sila.

"Tentu saja, asal kamu suka aku ngikut aja, dan jika kamu ada waktu, soalnya kamu nolak ajakan aku terus," ucap bian nampak kesal.

"Kamu lupa status kamu itu udah tunangan orang? nanti orang-orang bilangin aku apa, aku kan nggak suka di tuduh ngerusak hubungan kamu dengan zea," ucap sila dengan wajah yang nampak sedih.

Bian mengacak rambut sila.

" Udahlah sil, jangan bahas itu lagi, kamu kan tau aku udah berusaha buat batalin pertunangan aku sama dia, cuma kan orang tua aku selalu nolak," kata bian.

Sila hanya diam, akhirnya ia baru berkata, " yaudah aku masuk dulu, kamu pulangnya hati-hati jangan ngebut, nanti kalau terjadi apa-apa zea sedih Lo," canda sila sukses membuat bian melihatkan tampang tidak sukanya jika berkaitan dengan zea.

Akhirnya sila masuk kerumahnya, yang terbilang sederhana. Sedangkan bian sudah pulang menuju rumahnya karena sebentar lagi udah malam.
.
.
.
.
.
" mama mana bi?" tanya bian pada pembantunya.

"Belum pulang tuan muda," jawab bi Surti.

" Oo oh."

Bian langsung menaiki tangganya menuju ke kamarnya, baru saja membuka pintunya ia sudah di kejutkan dengan keberadaan seseorang disana yang terlihat sedang memegang figura foto milik bian.

"Lo ngapain ke kamar gue?" Suara bian langsung menghentikan aktivitas orang yang ada di kamarnya.

📙

Masih sepi gak pa2😉😉

Tapi kalau ada yang singgah tanpa sengaja, aku harap kalian bisa berjodoh dengan cerita ini heheh😂😂 dengan memberikan vote serta komentar tentunya

Sekedar informasi, cerita ini akan slow update, karena responnya masih minim, bisa jadi aku akan update dalam kurun waktu yang cukup lama,

Namun jika cerita ini responnya cukup baik, aku akan usahin biar updatenya lebih cepat dan sering tentunya, terimakasih.

Continue Reading

You'll Also Like

35K 1.7K 10
** Memiliki sahabat yang terobsesi padanya, menariknya untuk masuk kedalam pusaran masalah seiring waktu berjalan. Pilihannya hanya dua. Menjadi tawa...
174K 11.1K 38
"Hai kakel cantik" Seorang laki laki berdiri menghadang jalan sang kakak kelas perempuan. Tidak ketinggalan senyum manis yang membuat siapapun yang...
6.1K 283 8
"Sejak tangisan pertamanya, aku sudah menjadikannya adik kecilku" Daniel King Adelardo #Fai Note : Warning.....!!!!! Cerita ini mengandung adegan de...
228K 7.1K 16
Tentang cyara dan pasien gilanya yang tampan.