Berteman dengan Jimin, menurut Taehyung adalah hal yang tidak mungkin, seperti yang ia tau, Jimin adalah anak yang paling jarang mengobrol, Taehyung agak takut mendekatinya. Hingga suatu hari, dosen memberikan tugas kelompok berdua, kebetulan Taehyung satu kelompok dengan Jimin, karena mereka satu kelompok mereka mau tidak mau harus kenalan dan berkomunikasi.
Selama kerja kelompok, semuanya berjalan lancar. Tidak ada pertengkaran yang terjadi diantara mereka. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok mereka, Taehyung dan Jimin tidak pernah terlihat bersama lagi.
Mereka tidak pernah berbicara lagi, Jimin masih dengan sifat pendiamnya dan Taehyung yang masih dengan takutnya untuk dekat dengan Jimin.
Taehyung sekarang sedang membeli makanan di kafe dekat universitas ini, Taehyung pergi sendirian karena Jimin tidak ingin membeli makanan, ia membeli 2 potong kue dan segelas cokelat panas. Ia sedang berkeliling mencari tempat duduk yang kosong. Kafe itu selalu ramai, agak susah mencari tempat duduk yang kosong
Saat Taehyung berjalan, pikiran nya tidak bisa lepas dari kejadian yang baru saja ia lihat tadi. Ya, Jimin bisa menutup lubang tanah yang besar dengan hanya mengulurkan tangannya saja.
Bagaimana bisa Jimin melakukan hal itu? Apakah dia punya sihir? Batin Taehyung. Di tengah pikirannya yang dipenuhi dengan pertanyaan dan kesimpulan yang tidak masuk akal, seseorang menghampiri nya.
"Taehyung!"
Suara itu, Taehyung mengenalinya. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah suara itu. Dan ya suara itu berasal dari seorang pemuda bertubuh tinggi, pemuda yang ia sangka kakak Jimin tadi pagi. Namjoon, pemuda itu adalah Namjoon.
"Kak Namjoon, ada apa?" Tanya Taehyung.
"Lo sendirian aja? Mana Jimin?" Tanya Namjoon.
"Dia lagi gak mau makan, jadi gua makan sendirian," ucap Taehyung singkat.
"Bareng sama gua aja," ujar Namjoon.
"Beneran gak apa-apa?" Tanya Taehyung.
"Enggak ayo kemari,"
Taehyung segera mengikuti Namjoon, Kursi Namjoon berada di dekat taman, disana ada dua pemuda yang tidak Taehyung kenal sama sekali. Ia pun tersenyum pada kedua pemuda itu.
"Kenalin nih, Taehyung anak Akuntansi," ucap Namjoon.
"Bawa temen baru lu njoon, kenalin gua Jin cowo paling hitz di kampus ini," ucap Jin.
"Mahasiswa baru aja belagu lu kak," ucap Yoongi
"Lah biarin, kan emang kenyataan," jawab Jin dengan pede nya.
Namjoon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat dua kakak nya itu. Mereka lebih tua tapi sifat mereka seperti anak berumur 5 tahun. Entah mengapa Namjoon bisa berteman dengan dua anak kecil seperti mereka.
Taehyung yang melihat itu tertawa kecil, ia tidak menyangka ada orang-orang seasik mereka. Taehyung dulu sangat menutup diri terhadap orang baru, tapi setelah melihat hal ini, Taehyung mulai membuka dirinya.
"Oh ya. Gua Yoongi, lu bisa panggil gua kak Yoongi atau kak Suga," jawab Yoongi dingin.
"I-iya baiklah kak," jawab Taehyung yang agak takut.
"Jangan takut, kak Suga emang gitu. Kek harimau tapi didalam hatinya itu dia perhatian banget kok," ledek Namjoon.
"Ya terserah," jawab Yoongi sambil menyeruput kopinya.
"Jadi tae, lu sejak kapan kenal tu jerapah," tanya Jin.
"Gua bukan jerapah. Gua manusia kak Jin yang terhormat," ucap Namjoon sarkatis.
"Oh baru tau gua," ucap Jin.
"Mau gua gorok kak?" Tanya Namjoon.
"Durhaka lu sama kakak, nanti azab baru tau lu," ucap Jin.
"Kalian ribut sekali seperti anak kecil saja," ujar Yoongi.
Taehyung lagi-lagi tertawa melihat pertengkaran kedua kakak didepan nya itu. Entah apa yang membuat Taehyung merasa kalau mereka bertiga sangatlah menyenangkan. Berada didekat mereka rasanya seperti berada didekat kakak kandung.
"Kak Jin, lu disini?" Tanya sebuah suara.
"Eh elu Seok, sini gabung aja," ujar Jin.
Pria itu adalah Hoseok,pria yang ia temukan di taman dan pria yang tinggal di rumah nya sekarang.
"Siapa kak?" Tanya Namjoon.
"Namanya Hoseok, temen gua juga. Dia seumuran sama lu njoon," ucap Jin.
"Kenalin gua Namjoon, ini Taehyung dan Kak Suga," ucap Namjoon.
Taehyung tidak tau harus berbicara apa, ia memilih untuk mengerjakan pekerjaan kampusnya, ia mengambil kalkulator dan pena lalu mulai menjawab beberapa pertanyaan itu.
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya menghampiri mereka, ia membawa pesanan Taehyung. Secara tidak sengaja wanita itu tersandung, dan gelas yang ia pegang tumpah, saat gelas itu hampir tumpah. Taehyung tidak sengaja mengarahkan tangannya ke arah gelas itu dan seketika air itu berhenti. Taehyung terbelalak melihat hal itu.
A-apa? Bagaimana bisa? Air itu mengikuti perintah gua batin Taehyung.
Taehyung mencoba menggerakancokelat panas itu dan ya berhasil.
Cokelat panas mengikuti arahan tangan Taehyung. Cokelat panas adalah air. Tunggu, apakah itu berarti Taehyung juga salah satu dari demigod yang gue cari? Apakah dia anak dari Poseidon? Batin Namjoon.
"Kak Suga, lu bawa Laptop kan? Cepat putar lagu buatan lu kita harus bisa membuat mereka semua terhipnotis sama lagu lu. Bisa gawat kalau mereka heboh dengan apa yang terjadi," suruh Namjoon.
Yoongi tampak mengerti, ia buru-buru. Membuka laptopnya dan memutar musik buatannya, semua orang disana terhipnotis dengan lagu Yoongi semuanya melihat kearah laptop Yoongi yang diputar lagu buatannya.
"Tae, gua bakal benerin gelas nya lu langsung balikin cokelat panasnya ke gelas itu," ucap Jin.
Taehyung tampak mengerti ia mengangguk. Jin menutup matanya dan berkonsentrasi penuh ia mengarahkan tangannya ke arah gelas yang sudah pecah itu, dari tangannya ia mengeluarkan tanaman merambat itu. Tanaman itu berhasil mengumpulkan pecahan pecahan beling gelas itu.
"Hoseok, gunakan kemampuan lu untuk benerin gelasnya," ucap Jin.
"Ya kali dibenerin kak. Itu kan udah pecah gimana?" Tanya Hoseok.
"Coba aja gua yakin bisa, di lem aja coba," ucap Jin.
"Emang bisa?" Tanya Hoseok.
"Coba aja dulu," Hoseok segera mengambil gelas itu, lalu mengeluarkan sebuah lem dan mulai memperbaiki nya.
Dilain sisi, Namjoon yang melihat hal itu semakin yakin. Mereka lah orang-orang yang harus ia cari. Mereka lah demigod yang akan membantu dirinya menyelamatkan dunia.
"Ternyata berhasil," ucap Hoseok.
"Bagus, cepat tae," Taehyung langsung memindahkan cokelat panas itu kedalam gelas lalu menaruh cangkir itu ke atas nampan.
"Sudah?" Tanya Yoongi.
"Udah," ucap Jin.
Yoongi segera mematikan lagunya dan yang benar saja tidak ada yang mengingat apa yang telah terjadi tadi.
Wanita itu juga bingung ia langsung menaruh pesanan Taehyung ke atas meja lalu berlalu.
"Tadi kerja sama yang bagus," ucap Namjoon.
"Jadi kalian semua punya kekuatan seperti itu? Bagaimana bisa?" Tanya Hoseok.
"Gua gak tau itu semua muncul tiba-tiba sama sekali gak ada yang tau asal usul dan bagaimana bisa muncul kekuatan aneh seperti itu," jelas Jin.
Bagaimana ya gua bisa kasih tau mereka tentang takdir mereka? Mereka saja tidak mempercayainya. Batin Namjoon.
Taehyung segera menepuk pundak Namjoon.
"Kak? Lu baik-baik aja kan?" Tanya Taehyung.
"Iya gua baik-baik aja," ucap Namjoon.
"Taehyung!! Lu kemana aja sih? Lama banget lu! Gua bosen nih dikelas gak ada temen! Tega lu tinggalin gua!" Omel Jimin.
"Lu sih gua ajak gak mau," ucap Taehyung.
"Ni siapa lagi njoon?" Tanya Jin.
"Temennya Taehyung, Jimin,"ucap Namjoon.
"Kenalin gua Jin cowo populer di kampus ini," ucap Jin.
"Masih aja lu kak, pede tingkat akut," omel Taehyung.
Ya, Taehyung sudah mulai berani berbicara dan bercanda dengan mereka.
"Biarin sih, sirik diem," ucap Jin.
"Bodo kak bodo," ucap Taehyung.
"Gua Yoongi bisa panggil gua suga," ucap Yoongi.
"Gua hoseok," ucap Hoseok.
"Hmm ya, gua Jimin temennya Taehyung," ucap Jimin.
"Lu mau makan kaga Jim? Gua traktir nih," ujar Taehyung.
"Seriusan lu? Emang dah lu yang paling baik tae!" Ucap Jimin.
"Iyalah gua baik dari lahir," ucap Taehyung.
"Gua mau kopi sama kue red velvet ya," ucap Jimin.
"Mahal banget bangke! Meres tuh!" Tuduh Taehyung.
"Udah sana diem. Beliin gua,"
Taehyung langsung pergi meninggalkan meja itu untuk membeli makanan pesanan Jimin. Dalam hati ia berkata, gua gak tau ada apa sama gua, kenapa gua bisa gerakin air gitu. Tapi gua seneng gua akhirnya punya banyak temen, temen yang bahkan bisa gua anggap kek saudara.
Haii!! Up lg donk :v rajinkan diriku wkwk semoga kalian suka
Jan lupa vote comment!