NORAELZO [ END ]

By iinstnrm

213K 13.2K 1.6K

[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata... More

1. KESAN PERTAMA
2. TRAGEDI BOLA BASKET
3. DI UKS BARENG CATRA
4. BAJU BASKET
5. BAD DAY
6. JADI BABU ELZO
7. TATA TERTIB BABU
8. TAMPARAN MAMA
9. PANGERAN IMPIAN
10. PERASAAN ELZO
11. TRAKTIR JAJAN
12. KARENA KANKER
13. PATAH HATI
14. DI TAMAN SEKOLAH
15. UNGKAPAN CATRA
16. ROTI DAN MINUMAN
17. SITUASI CANGGUNG
18. BALON MERAH JAMBU
19. BAJU BASKET LAGI
20. BERTEMU KEMBALI
21. TERIAKAN ELZO
23. MASA LALU PILU
24. KESEPAKATAN BERSAMA
25. MULAI MEMBAIK
26. BUKAN CEWEK MURAHAN
27. KEMBALI CUEK
28. KESAYANGAN ELZO
29. RAPUH
30. JATI DIRI NORA
31. DILEMA
32. MENJAUH
33. TAMPAK ASING
34. ANAK HARAM
35. PAYUNG DAN HUJAN
36. PURA-PURA LUPA
37. KEJUTAN
38. HATI KE HATI
39. DENGAN CARAMU
40. KANGEN
41. DI TAMAN
42. BABAK BARU
43. MENGHILANG
44. HARUS BAGAIMANA?
45. TAKDIR
46. ANABEL?
47. PESAN MANIS
48. KEMBALI KE SEKOLAH
49. PATAH LAGI
50. BIMBANG
51. MENETAP ATAU PERGI?
52. RUMAH SAKIT
53. AKHIR UNTUK NORA?
54. MASIH MENUNGGU
55. KEHILANGAN
56. KILAS BALIK
57. TAKUT KEHILANGAN
58. BALON PERPISAHAN
59. PANGERAN IMPIAN NORA
60. KESAN TERAKHIR
INFO
JANJI SUCI
HAPSARA

22. BRANDON DANDOVAN

2.6K 180 36
By iinstnrm

Brandon Dandovan

Ingat. Masa lalu itu tidak untuk diingat-ingat.

-Noraelzo-

Tak terasa, Nora hampir saja mengelilingi seluruh bagian sekolah hari ini. Ia terus saja berjalan tanpa arah karena masih kecewa dengan kejadian di kantin tadi dimana Elzo membentaknya. Huft, kenapa Nora kesal sekali dengan sikap Elzo.

Nora baru saja melewati ruang guru.

"Nora!" teriak laki-laki berseragam beda dengan Nora yang sepertinya baru saja keluar dari ruang guru. Ia lari mendekat ke arah Nora.

Nora menoleh lalu mengeratkan genggamannya. Kaget dengan yang baru saja dilihatnya.

"K-Kak Brandon? Ng-Ngapain di sini?"

"Nor.."

Nora baru saja menepis tangan Brandon yang ingin memegang pundaknya.

"Jangan pegang-pegang jawab aja pertanyaan Nora tadi."

Brandon, laki-laki berkalung salib itu menatap Nora dengan lekat. Rindu. Brandon rindu sekali dengan Nora.

"Kakak kangen sama kamu."

Jawaban Brandon sukses membuat Nora membelalakkan mata.

Brandon menjadi pusat perhatian semua orang di sekitarnya, sekarang. Bagaimana tidak? Wajahnya yang tampan bak idol mampu membius siapa saja yang memandangnya.

Brandon memamerkan deretan gigi putihnya."Kakak pindah kesini."

"Hah?" kaget Nora.

"Waktu pertandingan basket Kakak lihat kamu. Dan Kakak sedih banget waktu itu karena kamu malah kabur dan ngehindarin Kakak. Jadi Kakak inisiatif buat pindah ke sini. Kakak kangen sama Kamu Ra. Udah lama banget ya sejak kejadian itu?"

Tes.

Buliran air mata menetes keluar dari pelupuk mata Nora tanpa aba-aba.

"Kenapa harus diungkit lagi, sih?" ucap Nora dengan suara bergetar. Brandon menatap Nora sayu.

"Maafin Kakak Ra.."

Elzo yang tiba-tiba datang langsung saja memecah suasana.

"Cowok brengsek!" ketus Elzo sambil mendorong tubuh Brandon agar menjauh, "gue udah bilang jangan ganggu dia lagi!"

Dua laki-laki itu saling memberikan tatapan tajam.

Brandon menatap Elzo lekat, Brandon mengingat wajah Elzo. Cowok ketus yang ditemuinya setelah tanding basket waktu itu.

"Ayo Nor!" ajak Elzo sambil menarik lengan Nora.

Nora menepis genggaman tangan Elzo dilengannya."Apaan, sih. Lepas!"

Elzo tak menyangka respon Nora seperti ini dan Elzo tak menyangka Nora akan semarah ini kepadanya.

"Nggak usah ikut campur urusan Nora bisa?" sentak Nora pada Elzo lalu pergi setelahnya, Brandon mengikuti Nora dari belakang. Sebelumnya ia mentap Elzo dengan serius yang di balas Elzo dengan ekspresi datarnya.

Elzo tak bergeming sedikit pun, awalnya ia ingin meminta maaf kepada Nora masalah di kantin tadi. Tapi malah seperti ini kejadiannya. Elzo sungguh tidak suka dengan sikap Nora barusan.

"Udahlah Zo, cewek kaya gitu diurusin. Aku yang udah nyata di depan mata dari dulu malah kamu cuekin." ucap Katrina dari arah belakang. Katrina berdiri di hadapan Elzo sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.

"Nggak usah sok tau. Urusin pacar lo aja sana!"

"Aku tekanin ya, Catra tuh cuma mainan Aku Zo. Aku nggak cinta sama dia, aku tuh cintanya Cuma sama kamu dari dulu. Kamu aja yang sok jual mahal. Padahal juga suka, kan?"

Elzo tertawa. Menertawan kebodohan Katrina yang tidak tahu kalau ada Catra di belakangnya sedari tadi. Mulut Catra sudah gatal untuk mengeluarkan suara tapi ia masih saja diam menyaksikan. Ia ingin tahu apa yang akan keluar dari mulut Katrina selanjutnya.

Sepertinya Elzo ingin bermain-main sebentar dengan dua sejoli ini.

"Kalo lo cinta sama gue kenapa pacaran sama Catra?"

"Iiihh kamu tuh nyebelin ya! Dulu aku udah mati-matian ngejar kamu. Tapi, kamu?" Katrina menatap Elzo marah, "dan soal Catra? Kan dia yang nembak aku. Yang ngejar-ngejar aku. Ya aku terimalah. Lumayan kan, buat dijadiin pajangan."

"Gila, Murahan banget sih lo. Apa segitu nggak lakunya ya?" ucap Elzo lalu tertawa sinis. Benci sekali dengan nenek lampir satu ini.

"Kok kamu ngomongnya gitu sih, Zo?" balas Katrina dengan muka sedih tapi diacuhkan Elzo.

Elzo menatap kasihan ke arah Catra sambil menyinggungkan senyum.

"Hai, Cat?" Elzo menyapa Catra yang sontak membuat Katrina diam di tempat, Katrina melotot ke arah Elzo sebelum menoleh ke belakang.

"Ca-Catra? Sejak kapan kamu di situ?" Katrina gelagapan, "ak-aku bisa jelasin Cat. Ak-"

"Lo nggak punya pikiran ya? Lo kira hati orang itu mainan?"

Elzo yang menyaksikan Catra seperti itu merasa iba. Ternyata Catra benar-benar mencintai Katrina. Tapi baguslah, sekarang Catra tahu bagaimana Katrina yang sebenarnya.

"Catra.. Aku udah mulai suka sama kamu Cat. Kita-"

"Kita putus." ucap Catra dingin.

Katrina menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Catra!"

Catra pergi dengan langkah panjangnnya, sedangkan Katrina mengejarnya dari belakang sambil meneriaki namanya dan mencoba memberikan penjelasan-penjelasan.

Elzo hanya diam menyaksikan. Sedari tadi ia terus yang di tinggal orang-orang.

"Alhamdulillah... Bikin orang putus dapet pahala, kan?" monolog Elzo sambil cengengesan. Bangga dengan yang baru saja ia lakukan. Kampret memang.

Elzo merubah ekspresinya lagi karena mengingat kalau ia belum meminta maaf kepada Nora. Elzo mengacak rambutnya gusar. Memukul mulutnya sendiri yang tidak bisa ngerem secara otomatis. Jika mulutnya bisa dikondisikan, semua ini mungkin tidak akan terjadi. Apalagi mengingat sikap Nora kepadanya tadi. Elzo bisa tebak kalau Nora sakit hati dan benar-benar marah kepadanya. Elzo memang sungguh keterlaluan.

-Noraelzo-

Saat ini, Nora dan Brandon duduk di bangku taman sekolah dan keduanya masih saja saling membisu. Nora ingin membuka obrolan terlebih dahulu. Banyak sekali pertanyaan yang akan ia tanyakan kepada Brandon.

"Kak Brandon kenapa pergi waktu itu?"

Brandon menoleh, tahu arah pembicaraan Nora.

"Kakak sekeluarga pindah Ra. Keluarga Kakak merasa bersalah banget sama keluarga kamu, apalagi Kakak yang udah bikin ayah kamu.."

"Ayah meninggal bukan salah kamu kak!" jelas Nora dengan suara bergetar lalu meneteskan air mata.

"Yang masih Nora benci sampe sekarang kenapa kakak pergi gitu aja tanpa ngasih salam perpisahan buat Nora. Nora cari Kakak dari dulu tau nggak! Kakak nggak akan tahu gimana rasanya ditinggal orang yang di sayang secara bersamaan. Ayah pergi, setelah itu kakak temen Nora satu-satunya juga malah ikut pergi ninggalin Nora sendirian. Setiap hari Nora lalui dengan rasa kesepian Kak. Kenapa sih, orang yang Nora sayang selalu pergi ninggalin Nora?"

Air mata Nora sudah tidak bisa di bendung lagi. Semua perasaan yang ia pendam sendirian dari dulu sudah tersuarakan semua.

Nora menangis.

"Maafin Kakak Ra. Tapi kalau aja Om Husein nggak nolongin Kakak waktu mau ketabrak mobil, pasti dia nggak akan pergi dan pasti sekarang masih ada di sini bareng kita."

"Dan Kakak yang pergi, gitu?" Nora semakin menangis.

Brandon membisu.

"Maaf."

"Nggak usah minta maaf!" ketus Nora galak tapi entah kenapa malah terlihat lucu di mata Brandon.

"Ya mau gimana lagi Ra. Gimana keluarga kamu bisa hidup tenang kalau masih tetanggaan sama orang yang udah bikin salah satu anggota keluarganya meninggal. Jadi keluarga Kakak milih untuk pindah aja waktu itu."

"Jahat."

"Iya Ra, Kakak jahat."

"Bukan Kakak yang jahat. Tapi takdir."

"Jangan menyalahkan takdir. Takdir kan tuhan yang buat." jelas Brandon. Mencoba memberikan pengertian kepada Nora.

"Jangan pergi lagi ya, Kak?" ucapnya sambil menatap Brandon lekat.

"Kakak nggak akan pergi lagi Ra.. Janji."

Nora tersenyum. Begitupun Brandon.

"Jangan nangis lagi."

"Kakak yang buat Nora nangis."

"Yaudah, iya. Maaf."

"Bercanda." ucap Nora. Keduanya tertawa setelahnya.

Elzo hanya bisa menatap Nora dari jauh sambil mengeratkan gigi. Elzo melihat, mereka berdua sepertinya sudah lama mengenal.

"Itu siapa Zo yang lagi sama Nora?" tanya Abi di belakangnya. Entah sejak kapan Abi menguntitnya.

"Orang gila."

"Ganteng kaya oppa-oppa gitu dibilang orang gila." balas Abi mengernyit bingung.

Elzo langsung menyahut.

"Gantengan juga gue."

-Noraelzo-

Iya bang iya.. Gantengan bang Elzo kuadrat.

Kalian nge ship siapa?

1. Nora-Elzo

2. Nora-Brandon

3. Nora-Catra

4. Yang lain?

Jangan lupa vote & comment ya readers fillah! Syukron! Terimakasih!

Salam,
iinstnrm

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 152K 44
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

575K 26.8K 49
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
601K 48.8K 29
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
209K 16.6K 21
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...