CINCIN MATA SEMBILAN - RAWS F...

By wins1983

9.1K 2K 801

Salah satu dari 4 cerita terpilih #rawsfestival2019 Seorang sholihin baru saja wafat. Sang Syeikh dikenal te... More

Part 1 / Prakata
Part 2 / Daftar Isi
1 November : Lelaki 25 Tahun
2 November : Gang Sempit
3 November : Pemberontakan
4 November : Tidak Berdaya
5 November : Perempuan 18 Tahun
6 November : Hutan Kota
7 November : Akil Balig
8 November : Sepi Di Tengah Keramaian
9 November : Anak Lelaki 7 Tahun
10 November : Taman Bermain
11 November - Kematian
12 November : Bangga Memiliki Sesuatu
13 November : Anak Perempuan 11 Tahun
14 November : Tempat Asing
15 November : Cinta Pertama
16 November : Emosi Yang Namanya Tidak Ada Dalam Kamus
Kuis Trivia
17 November : Seorang Ibu
18 November : Rumah Sakit
19 November : Pertemuan Yang Terlambat
20 November : Kecewa
21 November : Mahasiswa
22 November : Di Persimpangan Jalan
23 November : Percobaan Pertama
24 November : Berapi-api
25 November : Tulang Punggung Keluarga
26 November : Masa Lampau
27 November : Mengalahkan Diri Sendiri
28 November : Merdeka
30 November : Kebahagiaan Meluap
Kesan-kesan

29 November : Pasangan Kembar

246 61 4
By wins1983


Guntur tidur. Zhafran kasihan padanya. Meski kuat, namun Guntur tetaplah anak-anak.

Zhafran merapalkan ayat dalam hati. Amalan menjelang tidur. 'Memagari' dirinya dan cincin. Kantuk menyerang. Pandangannya kabur.


Aku harus menuntaskannya. Jika tidak, 'pagar'nya ... 


Dia tertidur.


Zhafran dilingkupi kegelapan. Makhluk bertanduk muncul. Zhafran mengenalinya sebagai dalang pencuri cincin. 


"Mau apa? Jangan pikir aku takut!"

'Aku hanya ingin membuat kesepakatan.' 


"Aku tidak membuat kesepakatan dengan iblis!"


Iblis tersenyum. Zhafran berbeda, dia tak bisa digertak. 


'Aku tahu masa lalumu. Kamu ingin tahu siapa orang tua kandungmu?' 

Zhafran terdiam. Gamang.

.


.


Dini hari. Guntur terbangun gelisah. Aura busuk tercium. Zhafran tertidur dengan wajah pucat. 


Guntur mengguncangnya. "Ustad Zhafran! Ustad!" Guntur mengecek jantungnya. Lemah. 


Guntur berlari mencari santri. Minta diantar ke kediamannya. 


Petir bersahutan. Hujan turun melengkapi kegelisahan. 


.

Dua lilin menyala dalam ruang tertutup. Zhafran dibaringkan. 


"Aku akan mencari Ustad Zhafran di kegelapan. Tolong jaga jasad kami!" 


Slamet menyanggupi.


Guntur berbaring. Merapalkan do'a dalam hati, hingga kesadarannya berada di luar jasad. 


.

Zhafran melihat semuanya. Wanita berambut panjang meletakkan kardus berisi bayi di teras Panti Asuhan. 


Potongan film berpindah ke gubug reyot. 


"Ikhlaskan. Kita tak mampu merawatnya." seorang pria berkumis terbaring sakit. Ayah kandungnya.

'Kamu bukan anak haram. Mereka hanya keluarga miskin,' iblis berbisik.


Air mata Zhafran menetes. 


'Aku bisa merubah jalan hidupmu. Akan kubuat mereka kaya, hingga mereka tak membuangmu.' 


"JANGAN PERCAYA!!," Guntur berteriak menghampiri. 


Iblis kesal. Dia sembunyi dalam gelap. 


"Ustad, ayo kembali!" Baru saja Guntur akan menarik tangan Zhafran, tiba-tiba ada pembatas tak terlihat di antara mereka.

"USTAD ZHAFRAN!!" Guntur mencoba mencari celah namun nihil! Mereka juga tak bisa saling mendengar suara. 


Pembatas berubah menjadi cermin. Guntur di dalam cermin, tidak bersorban dan bergamis. Hanya kaus dan celana, seperti anak normal lainnya.

Zhafran berhadapan dengan dirinya. Zhafran di cermin tidak mengenakan baju muslim, melainkan setelan kantoran seperti pria normal seumurnya. 


"Siapa kamu?"

Continue Reading

You'll Also Like

4.6K 458 24
Cerita pertama saya, jadi maafkan bila ada salah salah kata ataupun tanda baca. Kritik dan saran dipersilahkan ☺
1.7M 136K 102
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...
161 57 29
Semoga kamu adalah orang yang akan terus membersamaiku hingga ajal menjemputku. Start : 16 November 2023 #YangAbadidalamKata #EventSenandikaWMM
29.2K 1.5K 13
[18+] Bijaklah Memilih Bacaan [Bisa didapatkan di beberapa Toko Buku dan Market Place Mulai 8 Februari 2021] Alfian bersedia melakukan apa pun demi...