Cedar Hedge

Da ellasandrae

49.6K 7.3K 2.9K

[Completed] Awalnya Sana menjadi bagian dari Cedar Hedge karena terpaksa. Tapi di kesempatan berikutnya ia sa... Altro

Prologue
Characters Introduction
(1) Kim Brother & Byeongari
(2) Concubine
(3) Sweet Roses
(4) Rebellion
(5) Make a Choice
(6) Complicated
(7) Risk Taker Kim
(8) Melted
(10) Stage One
(11) Fine & Slow
(12) White Lies
(13) Universe Test Him
(14) After Him
(15) Unreasonable Jealousy
(16) Mesmeric
(17) Second Cut
(18) Late Night Call
(19) Half Inch Left
(20) Rainy Eve
(21) Drizzle and Kiss
(22) White Wine
(23) Fall Deeper
Byeongari Room
(24) Heartbreak & Misery
(25) Wretched
(26) The Whirl
Byeongari Room 2
(27) Downpour
(28) Peacefulness
(29) Bunch of Promises
Epilogue
Teaser and Letter
Pine Hedge!

(9) The Sign

1.2K 223 134
Da ellasandrae

eh kepencet update...
yaudah deh tapi jawab dulu salamnya taehyung 😹

Hari silih berganti dan pagi itu berkas-berkas cahaya fajar menerobos celah tirai merah jambu. Sana masih bermeditasi di atas kasurnya, menghela beberapa napas singkat. Ia ingin nikmati pagi tenangnya mendengar kicau burung yang saling bersahutan. Tapi semua itu tinggal angan saja karena seseorang di luar kamarnya mengetuk pintu kamarnya dengan tidak sabar. Coba tebak siapa?

Tentu. Jika bukan tuan bungsu itu siapa lagi?

“Taehyung, apa sih?” tanyanya ketika ia lihat sosok pemuda tinggi itu masih dengan piyama kotak-kotaknya. Jarang sekali Sana melihat Taehyung sepagi ini, itu sebabnya gadis itu lumayan heran. “Kau mau apa?”

“Anu... aku lupa hari ini Lia ulang tahun,” Sana mengusap wajahnya gemas dengan jawaban sepele yang keluar dari mulut pria sebobrok Taehyung. Bayangkan saja, Sana habis melihat nakalnya Taehyung di luar sana, tapi di Cedar Hedge dia nampak seperti anak rumahan yang baik-baik saja.

Setelah memastikan para byeongari berangkat sekolah, Taehyung menyeret tangannya ke dapur. Dia memberikan sebuah tab pada Sana berisi gambar cake beserta resepnya. Sekarang ia bersama Taehyung membuat cake yang dimaksud.

Sana hanya bisa geleng-geleng kepala ketika ia perhatikan bagaimana Taehyung membuat whipcream. Ia sudah menebak kalau urusan memasak, Taehyung sangat jauh dari kakaknya yang pertama. Tapi setidaknya Taehyung mau berusaha dan Sana bisa hargai hal itu.

“Kenapa tidak beli saja sih?” Sebenarnya itu yang sejak tadi Sana pikirkan. Sana berceletuk sambil memasukkan adonan ke dalam oven. Sekarang ia berniat membuat chocolate ganache.

“Kenapa ngomong begitu?”

“Bukannya orang kaya suka yang praktis?”

“Orang kaya yang mana tuh?”

Most of them do. Don't act stupid.”

“Kau sudah salah paham,” sahut Taehyung sama sekali tidak berpaling dari tab dan mangkuk berisi krim kocok itu. “Byeongari tidak terlalu suka yang seperti itu. Apalagi kalau Lia tahu sebenarnya aku lupa.”

Taehyung bergidik sendiri membayangkan betapa buruknya hal itu.

Terkadang Sana merasa Taehyung adalah perekat dari keluarga yang sebenarnya sudah renggang ini. Ketika semua orang sibuk dengan urusan masing-masing, dia memerhatikan orang lain dan memberikan perhatian selayaknya keluarga. He’s still family oriented man.

Lama terdiam dengan renungan pikir itu, Sana pun kembali fokus dengan cokelat yang mulai meleleh di atas teflon.

“Sana! Kesini cepat!”

“Sebentar, nanti gosong cokelatnya!”

Sana berpikir itu bahkan belum sampai satu menit tapi ia pria menyodorkan sesendok whipcream padanya. Ia hanya menatap sekilas pria itu lalu menarik tangan Taehyung, membiarkan lidahnya mencicip hasil karya si tuan bungsu. Ia langsung menatap pemuda itu dengan raut syoknya.

“Manisnya?”

“Berhenti memujiku, lama-lama aku jijik."

“Bukan kau, whipcream-nya, tolol,” sungut Sana diikuti tawa renyah Taehyung. Ketika ia putuskan untuk menaruh atensi pada pekerjaannya, ia dibuat kaget karena pemuda itu dengan iseng menodai wajahnya dengan whipcream gagalnya. Sana pun memekik dan pria itu tidak berhenti tertawa.

Hampir saja Sana balas perbuatannya itu namun seorang pelayan datang memberitahu bahwa Master Kim dan istri sahnya sudah pulang. Taehyung pun meninggalkan pekerjaannya serta merta dan semua pelayan bergegas ke ruang tengah termasuk juga Sana.

Pria paruh baya dengan kemeja berkelas itu duduk di ruang tengah bersama seorang wanita yang menurut Sana masih sangat cantik untuk ukuran ibu dari tiga pria dewasa. Tiga Kim bersaudara itu juga sudah duduk di sana sementara para pelayan berdiri di sekeliling.

“Malam ini kalian bertiga jangan kemana-mana!” kata Master Kim, pria penuh karisma itu di usianya yang tidak lagi muda. “Kita akan makan malam dengan keluarga Bae.”

“Oh ya, tolong semuanya siapkan hidangan yang istimewa ya dan aku mau ruang makannya didekor ulang!” kata Nyonya Kim dengan tuturnya yang lembut dan anggun.

“Kalian juga dandan yang tampan, jangan bikin malu! Mereka itu ‘kan calon mertua kalian, jadi berikan kesan yang bagus, ya?” katanya mengingatkan sedangkan Brother Kim malah mengusap tengkuk dan menggaruk kepala. “Taehyung, awas saja kalau kabur lagi!”

Taehyung kaget ketika ibunya itu menyebut namanya dengan tegas, tahu saja kalau anak bungsunya itu berniat kabur lagi.

Eommoni, hari ini Lia ulang tahun lho. Kita rayakan dulu ya?”

“Rayakan besok saja, kita sudah janji dengan keluarga Bae jauh hari.” Kata Master Kim memberi pengertian. “Oh ya, kudengar ada pengasuh byeongari yang baru ya? Yang mana di antara kalian?”

Sana langsung siap, ia membungkuk dengan hormat. “Ah, saya, Master Kim.”

“Wah, masih muda sekali. Cantik lagi!” komentar Nyonya Kim yang langsung menatap ketiga anaknya. Dia yang sudah pengalaman mendampingi Kim Yunho mulai curiga dengan gelagat anak-anaknya. Nyonya Kim khawatir Kim Brother berniat menjadikan pelayan yang satu ini sebagai selir. Bisa dibayangkan seorang gadis muda cantik tinggal bersama tiga pria dewasa dengan hormon normal mereka. Masih tidak terjadi apa-apa?

Kalau prediksi Nyonya Kim sih tidak.

“Taehyung yang mempekerjakannya, tidak tahu tuh dia dapat gadis cantik dari mana,” komentar Namjoon membuat citranya semakin jelek.

“Oh ya siapa namamu?” tanya Master Kim.

“Minatozaki Sana, Master.”

“Ah, karena kau yang tinggal di sini, tolong bantu anak-anak bandel ini bersiap untuk makan malam, mereka suka sekali terlambat.”

“Baik, Master.”

“Oh ya, kalau mereka bertiga ada yang nakal denganmu, bilang padaku, biar kujewer telinga mereka!” imbuh Nyonya Kim. “Terutama yang paling kecil itu tuh!”

Eommoni!” rajuk Taehyung sementara Sana menahan tawa.

**

Ketika Taehyung pulang sore itu, ia berniat ingin menemui Lia sebentar tapi gadis pengasuh itu mencegatnya tepat di depan Byeongari Room. Sebenarnya sejak ia diberi tahu bahwa malam itu akan ada makan malam dengan keluarga Bae, Taehyung sudah kecewa. Bukan ia tidak mau hadir, ia takut mengecewakan adik kesayangannya, Lia. Kini ia hanya bertatapan dengan Sana dengan napas beratnya.

“Ayo, kau harus siap-siap!” Sana mendorong tubuh Taehyung memasuki lift. Mereka kini bersandar di dinding lift setelah Sana menekan tombol S.

Mereka tiba di kamar Seokjin tak lama kemudian. Sana sedikit kaget karena dua kakak Taehyung itu masih santai dengan aktivitas masing-masing.

“Astaga, Tuan-Tuan sekalian, kenapa malah santai-santai? Makan malamnya satu jam lagi lho!”

Taehyung melihat Sana mendorong kakak-kakaknya untuk bersiap sementara ia memilih merebahkan diri di sofa empuk Seokjin.

“Taehyung, cepat mandi sana!” tukas Sana yang menyiapkan kemeja Kim Brother. Taehyung tidak merespon, ia tetap bermalas-malasan di tempatnya. Ia melihat gadis itu menyisir surai Seokjin dengan sabar. Waktu itu entah mengapa ia bisa melihat ekspresi kekaguman Sana pada Kim Seokjin.

“Namjoon Oppa, kancingkan kemejamu dengan benar!” Taehyung mengernyit ketika Namjoon dipanggilnya dengan sapaan itu. Tak lama setelahnya Sana menghampiri Namjoon dan membantu memperbaiki kancing yang salah lubang. Sedetik kemudian Taehyung hembuskan napas panjang, ia bangkit dan bergegas mandi.

Biasanya Taehyung selalu semangat memadu padankan pakaian. Tapi kali ini semangatnya serasa pupus. Membayangkan wajah kecewa Lia benar-benar membuatnya malas setengah mati.

“Mau kusisir rambutmu atau kupasangkan dasimu?” tawar Sana membawa sisir dan seutas dasi. Prinsip Taehyung kalau bisa dua kenapa harus satu. Dengan malas ia duduk di sofa panjang dan Sana pun mengikutinya.

“Isshh... anak manja!” gumam Sana.

“Aku mau ulang tahun Lia dirayakan hari ini.” ucap Taehyung membuat Sana menatapnya. Sesaat kemudian ia kembali fokus dengan surai hitam halusnya.

“Ayahmu bilang apa, Taehyung?”

“Lia akan kecewa pada kita semua,” ujar Taehyung setengah berbisik. Ya, Sana tahu Taehyung tidak akan biarkan gadis kecil itu kecewa karena seisi rumah melupakan hari spesialnya.

“Aku akan hibur dia. Kau pergi makan malam saja, nanti calon mertuamu kecewa lho.”

Taehyung mengerling. Sana masih saja mendorongnya pergi makan malam padahal ia pun tahu dalam hatinya Sana juga kecewa.

“Mereka belum tentu calon mertuaku, bisa jadi itu calon mertua Seokjin Hyung atau Namjoon Hyung,” kilah Taehyung. “Tapi Lia itu sudah tentu adikku.”

Sana tidak memberinya jawaban. Lagi-lagi hanya tatapan itu yang ia layangkan. Lagipula jika Taehyung berharap Sana akan memihaknya itu tidak mungkin. Sana tentu akan patuh dengan perintah Master Kim.

“Memang kau yakin jika mengecewakan calon mertua itu, kau bisa memberbaikinya?”

Kali ini Taehyung bungkam. Bermenit-menit ia menutup mulut, tidak lagi ada suara yang menghidupi kamar itu. Seokjin dan Namjoon sedang membahas sesuatu di ruangan lain yang tersekat oleh kayu-kayu cedar. Selama itu Taehyung tidak berhenti menatap wajah Sana yang hanya beberapa inci darinya, gadis itu sekarang mengikatkan dasi untuknya.

“Aku mau tanya sesuatu,” kata Taehyung ketika Sana memberi sentuhan terakhir untuk dasinya.

Mungkin ia terlalu banyak berpikir hingga kedua kakaknya sudah bersiap turun. Taehyung melihat kedua kakaknya keluar dari ruangan sebelah masih membicarakan hal yang tidak ia mengerti. Tapi ia tahu waktu satu jamnya sudah habis.

“Taehyung, ayo!” ajak Seokjin.
Putra bungsu itu mendengus. Ketika ia lihat netra cokelat itu, Sana ternyata masih menunggu pertanyaan darinya.

“Huh, lupakan saja.” Pungkasnya kemudian bergegas masuk ke dalam lift bersama kedua kakaknya.

**
Tbc

tetet mau nanya apa hayo ke sanakeu?

btw tahu kan siapa yg bakal muncul setelah ini? perempuan yg diprospek jd menantu keluarga Kim...

cie khawatir 😽

Continua a leggere

Ti piacerà anche

919K 76K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
176K 17.7K 68
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
34.6K 1K 20
(PRIVATE) Berbeda secara ekonomi, Stefan William dan Natasha Wilona harus rela mengorbankan cinta nya karena ibu Stefan tidak merestui hubungan mere...
2.5K 198 5
Cerita HALU Noe Laras 🌈 yang gasuka skip aja. FYI aku yakin mereka straight, tapi ini hanya becanda aja ygy.