ALANA (COMPLETED)

Oleh putrimbha

48.9K 1.7K 63

[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebaha... Lebih Banyak

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas...
Tujuh belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh enam?
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
RAYLOVE
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Empat puluh tujuh
Empat puluh delapan
Empat puluh sembilan
Lima puluh
Lima puluh satu
Lima puluh dua
Lima puluh tiga
Lima puluh empat
Lima puluh lima
Epilog
Extra part
BAD AND COLD

Delapan belas

668 37 2
Oleh putrimbha


"Aidan...sayang...buka nak pintunya, ayo kita sarapan dulu sayang"

Aidan tidak menghiraukan panggilan di luar kamarnya.

"Aidan...kamu masih marah sama mamah nak?"

Aidan tetap diam.

"Aidaaannn...mamah mohon nak Maafin...."

Cklek!

Pintu terbuka dan menampakkan wajah datar serta aura dingin dari aidan.

"Aidan sayang...mamah minta maa.." mamanya aidan hendak memegang bahu aidan namun dia langsung pergi begitu saja tanpa menoleh ke arah mamahnya.

"Aidan... mamah udah masakin sarapan buat kamu nak. Aidan.."

Aidan terus berjalan hingga keluar rumah. Dia tidak memperdulikan teriakan mamahnya.

"Mah.. udahlah biarin aja, nanti juga balik lagi." Ujar papahnya Aidan yang menghampiri istrinya.

"Ini semua gara gara papah tau ga!"

"Kok salah papah?!"

"Ya iyalah! Papah tuh selalu memaksakan kehendak anak tau ga! Terus mamah lagi, yang disuruh maksa dianya."

"Loh? Papah seperti ini kan untuk kebaikan kalian!"

"Terserah papah! Yang papah pikiran tuh duit terus gapernah mikirin keluarga!" Mamahnya aidan langsung berlalu meninggalkan suaminya yang terus memanggil namanya.

***
"Ssshh...aaawww"

"Alana? Sayang? Kamu udah sadar nak?" Ibunya alana langsung menghampiri anaknya.

"Bu, kepala aku sakit banget"

"Sebentar ya sayang, ibu panggilin dokter dulu."

Setelah beberapa menit dokter beserta beberapa suster pun datang untuk memeriksa alana.

"Alana tidak apa apa. Dia hanya butuh mengistirahatkan pikirannya."

"Saya sudah memberikannya obat pereda sakit kepala supaya tidak terlalu sakit kepalanya."

"Terima kasih dok"

"Baik, saya permisi"

Setelah dokter keluar ibunya alana tadinya ingin meminta penjelasan kepada anaknya. Namun dia ingat dengan perkataan dokter tadi, jadi dia mengurungkan niatnya.

"Sayang, udah mendingan?" Ibunya alana mengelus rambut alana dengan sayang.

Alana mengangguk lemah sambil tersenyum.

"Jangan terlalu mikirin apa apa ya sayang"

Alana hanya membalas dengan senyum simpul.

"Maafin aku bu, aku ga bisa berhenti mikirin semua masalah aku" batin alana.

Alana mengalihkan pandangannya.

***

Aidan berjalan dengan tergesa gesa hingga beberapa kali menabrak orang.

Aidan sudah sampai di depan kelas alana dan mencari gadis itu namun nihil.

Di kelas hanya ada temannya alana dan orang yang dia benci yaitu Helena.

"Arina?"

Arina yang merasa di panggil langsung mendongak.

"Ngapain lo kesini?" Ujar arina dengan nada sinisnya. Biasanya arina yang gagap bertemu dengan aidan kini dia berani menyinisi aidan.

"Kok Nada lu kaya ga suka gitu sama gua?" Aidan tidak peduli dengan tatapan Helena.

"Cih! Ngapain gua ngehormatin orang yang udah bikin sahabat gua sakit!"

"Maksud lo apa?"

"Heh?! Emang lu kira gua gatau! Selama ini lu bikin alana jatuh cinta kan ke elu! Dan tiba tiba elu jalan sama cewek lain! Emang dikira alana cewek apaan lu mainin kaya gitu!"

"Lu gatau yang sebenernya!"

"Gatau lu bilang?! Lu sebenernya tau kan masalahnya alana sebanyak apa?! Tapi kenapa lu Nambahin masalah di hidup dia!"

"Gua ga Nambahin masalah rin!"

"GA NAMBAHIN MASALAH LU BILANG! KEMAREN APA?! LU KIRA GUA GA LIAT HAH?!"

Aidan terdiam.

Arina kini menjadi pusat perhatian Karena teriakannya.

"Ga nyangka gua! Omongan lu semua bullshit tau ga!" Arina tertawa sinis.

"Nyesel gua ngebiarinin elu deket sama temen gua!"

"Semuanya karena temen lu sendiri!" Setelah mengucapkan kata itu dia langsung berlalu dari kelas arina.

Arina yang tidak mengerti terus mencerna ucapan aidan.

"Maksudnya apa?" Gumam arina.

Helena langsung menegang dengan ucapan terakhir aidan.

Arina langsung menoleh ke arah Helena yang dari tadi hanya diam.

"Len?"

"Hah iya?" Helena terperanjat.

"Kamu kok dari tadi Diem mulu sih?"

Helena menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bingung ingin menjawab apa.

Arina mengernyitkan keningnya.

"Eh iya, aku mau nanya"

"A..apa?"

"Kamu ngerti ga ama omongan aidan tadi?"

"Mungkin itu gara gara alana kali"

"Loh kok alana?"

"Kan kak aidan bilang 'semuanya karena temen lu sendiri'. Ya bisa jadi mereka lagi marah sebelumnya."

"Loh? Padahal alana ga Cerita ke aku kalo sebelumnya dia lagi marahan"

"Rin, aku ke toilet dulu ya."

Helena langsung buru buru berlalu.

"Aneh" gumam arina.

***

Helena tadinya ingin memasuki toilet namun tangannya di cekal oleh seseorang.

"Kk..kak aidan?"

"Maksud lu apaan hah?!"

"Maksud?...maksud apaan sih kak?"

"Cih! Pura pura gatau! Kenapa lu ga ceritain semuanya ke arina sama alana?"

"Loh? Buat apa kak? Entar juga mereka tau!"

"Lu mau gua jauh sama alana?"

"Iya! Itu mau aku! Karena dari awal aku itu suka sama kakak tau ga! Tapi perhatian kakak malah terus terusan ke alana."

"Lu udah gila sih!"

"Iya! Aku gila karena aku cinta sama kakak!"

"Denger! Gua gaakan cinta sama lu! Karena hati gua cuma buat alana! Lu tau?! Kemaren gua tadinya mau nembak alana. Tapi apa? Semua gara gara elu tau ga!"

"Hahhaha bagus dong" Helena tersenyum sinis.

"Maksud lu apa?!"

"Gua bakalan terus nguji elu!" Helena memberisikan kata itu ke kuping aidan dan langsung masuk ke toilet perempuan.

Aidan terdiam mencerna kata kata Helena.

"Maafin gua lan...tapi gua yakin ini demi kebaikan elu. Karena gua udah tau semuanya" Helena berbicara sendiri saat di depan cermin.

***

"Ya iyalah. coba jangan terlalu dipikirin masalah elu. Terus elu fokus sama kebahagiaan lu, pasti lu dapetin kok kebahagiaan itu"

"Iya sih, tapi gimana cara dapetinnya?"

"Ya siapa tau orang dihadapan elu ini kebahagiaan lu" aidan dengan santai melahap es krimnya.

Alana mengernyitkan keningnya sambil menatap aidan. "Maksud lu?"

Aidan mulai menatap alana dan tatapan itu begitu serius.

"Gua sayang sama lu lan"

Ucapan aidan terus terngiang ngiang di kepalanya Dan membuat kepalanya sangat sakit.

"Ibuuuu....sakiiittt..." alana terus meringis sambil memegangi kepalanya.

Ibunya alana yang sedang di dalam kamar mandi pun langsung buru buru keluar ketika mendengar ringisan alana.

"Ya Ampun alana, kamu kenapa lagi nak?" Ibunya alana langsung memanggil dokter.

Tak lama dokter pun datang.

"Kenapa lagi bu?" Ujar dokter yang baru saja datang ke ruangan alana.

"Dia teriak teriak sakit terus dok"

"Sebentar, biar saya cek"

Dokter pun memeriksa dan menyuntikan sesuatu ke tangan alana.

"Alana benar benar sangat tertekan sepertinya bu. Apa sebelum kejadian alana mendapatkan kata kata atau perilaku yang membuatnya seperti itu?"

"Saya kurang tau dok, soalnya saya pergi waktu itu"

"Mungkin saat ibu pergi, alana mendapatkan perilaku atau kata kata yang membuatnya tertekan seperti itu."

"Tadinya Saya mau nanya dok. Tapi saya takut buat dia Down lagi"

"Itu dia bu, makanya harus ada orang yang bisa membuat dia membaik"

"Yasudah dok. Terima kasih"

"Baik bu, saya permisi"

Dokter pun berlalu dari ruangan alana.

***

"Len? Kamu mau ikut ga?" Arina mengemasi barang barangnya karena bel pulang sudah tiba.

"Kemana rin?"

"Aku mau ke rumah sakit. Ngejenguk alana"

Helena langsung menghentikan kegiatan memasukan buku kedalam tasnya.

"Loh? Alana kenapa?"

"Kamu belum tau?"

Helena menggeleng.

"Alana sakit. Dia pingsan"

"Pingsan gara gara apa?"

"Kayanya kalo diceritain sekarang panjang deh"

"Oh gitu"

"Yaudah, kamu mau ikut ga? Kalo ikut bareng aku aja tapi pake motor"

"Yaudah deh ikut aja gapapa"

"Yaudah ayo"

Setelah selesai mengemaskan barang barang sekolah, mereka pun menuju tempat parkir untuk mengambil motor arina.

Namun saat mereka sudah menaiki motor arina, aidan tiba tiba menghadang jalan mereka.

"Mau kemana lu?"

"Bukan urusan lu! Minggir!"

"Gaakan! Gua tau pasti lu mau ketemu alana kan?"

"Minggir! Atau gua tabrak!"

"Tabrak aja!"

Arina tiba tiba menggas motornya dan sontak aidan minggir. Arina pun langsung pergi dari sana dan tidak menghiraukan panggilan aidan.

Aidan langsung masuk ke mobilnya dan mengikuti arina diam diam.

***

"Hoaaaammm... baru jam 3" seorang gadis kini terbangun dengan tenggorokan yang begitu kering.

Dia pun memutuskan untuk turun dan mengambil minum namun samar terdengar suara yang tidak begitu asing di kamar yang ia lewati.

Dengan penasaran dia pun melihat ada papahnya yang tengah memegangi foto gadis seusianya dan yang lebih parahnya dia tau siapa gadis itu.

"Papah kangen sama kamu nak" ujar lelaki paruh baya sambil mengusap foto yang berada di tangannya.

"Papah?" Cicitnya.

Pria paruh baya itu terkejut saat melihat putrinya yang telah berada di belakangnya. "Helena?"

"Itukan alana pah, kenapa papah nyimpen foto alana? Terus kenapa papah panggil alana sebagai anak papah?"

Pria paruh baya itu yang tak lain papahnya Helena bingung harus bagaimana.

Rahasia yang selama ini ia tutup tiba tiba terbuka begitu saja.

"Sayang, papah bisa jelasin"

"Emang itu yang Helena mau pah"

"Jadi sebenarnya Alana itu memang anak kandung papah. Tapi kamu, sebenarnya bukan anak kandung papah"

"Pah? Maksud papah apa?"






TBC
penasaran? Klik vote dulu biar author enak nulisnya oke

Jangan lupa follow akun wp author Yap dan ig author sekalian @putrimbha_

Salam cintha dari author🥰

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

95.6K 4.9K 57
[SELESAI] Bebas baca dan cerita gak bakal ada yg dihapus... Tapi usahakan untuk tidak sekedar membaca!!! Follow sebelum membaca 🌷HOPE YOU LIKE🌷 Seo...
52.7K 2.9K 40
[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dania anastasya cewek pendek, jelek tapi tidak terlalu dan dia juga termasuk pendiam itu yang membuatnya sering d...
12.7M 716K 59
Tentang Ketua Osis yang dingin dan seorang Badgirl yang membenci bahasa Inggris. *** "Gue cinta sama lo." Ujar gadis itu tanpa beban "Gue tau." Kata...
524K 19.7K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...