ALANA (COMPLETED)

By putrimbha

49.8K 1.7K 63

[BELUM DI REVISI] ~ alana Aradilla~ -terlalu banyak masalah di hidup gua, sampai gua lupa dimana letak kebaha... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua belas
Tiga belas
Empat belas
Lima belas
Enam belas
Tujuh belas...
Delapan belas
Sembilan belas
Dua puluh
Dua puluh satu
Dua puluh dua
Dua puluh tiga
Dua puluh empat
Dua puluh lima
Dua puluh enam
Dua puluh enam?
Dua puluh tujuh
Dua puluh delapan
Dua puluh sembilan
Tiga puluh
Tiga puluh satu
Tiga puluh dua
Tiga puluh tiga
Tiga puluh empat
Tiga puluh lima
RAYLOVE
Tiga puluh enam
Tiga puluh tujuh
Tiga puluh delapan
Tiga puluh sembilan
Empat puluh
Empat puluh satu
Empat puluh dua
Empat puluh tiga
Empat puluh empat
Empat puluh lima
Empat puluh enam
Empat puluh tujuh
Empat puluh delapan
Empat puluh sembilan
Lima puluh
Lima puluh satu
Lima puluh dua
Lima puluh tiga
Lima puluh empat
Lima puluh lima
Epilog
Extra part
BAD AND COLD

Tujuh belas

712 36 2
By putrimbha


"Rin? Balik yu. Gua ga mood lagi belanja" alana langsung berlalu.

Arina yang bingung langsung memanggil nama alana dan mengejar alana.

"Alana?" Gumam aidan. Dia mencari orang yang memanggil nama alana.

"Apa dia liat gua?"

"Kak? Ayo! Aku udah pegel nih" lamunan aidan tersadar oleh Helena.

Aidan tidak membalas Helena dan langsung jalan tidak peduli dengan teriakan Helena yang memanggilnya.

"Lan, alaanaaaa" setelah sampai di parkiran arina langsung mencekal tangan alana dan memutar badan alana agar menghadapnya.

Alana menunduk sambil mengisak. "Lan? Lu nangis? Lu kenapa lan?"

Alana mendongak. "Gua mau balik aja rin, ayo balik".

"Tapi kenap...."

"Alanaaaaaaaa"

Arina menoleh ke belakang dan disana terdapat aidan dengan napas ngos ngosan.

"Ayo balik rin"

Arina yang tidak tau apa apa pun langsung mengikuti apa kata alana.

"Alanaaaaa, tunggu lan"

"Aaaargggh" aidan tidak sempat menjelaskan kepada alana karena alana sudah pergi terlebih dahulu.

"Kak? Kenapa sih?" Helena baru datang dengan nafasnya yang tidak teratur dan barang belanjaan di tangannya.

"Masuk mobil!" Nada Ucapan aidan seperti menahan emosi.

Helena yang tau bagaimana suasananya langsung menurut dan diam.

***
"Makasih ya rin, gua duluan" alana memberikan helm milik arina dan langsung berlalu masuk ke dalam rumahnya sambil menangis.

"Lan... tunggu lan, lu kenapa? Alaannaaa"

Arina tidak sempat menahan alana. Alana langsung menutup pintunya.

"Lan, buka lan... lu kenapa?"

Arina terus menggedor gedor rumah alana.

"Oke, kalo lu ga mau cerita, gua balik ya lan"

Arina mengerti kalau alana sudah sedih pasti maunya sendiri.

"Lu jahat dan...lu jahat!"

Alana langsung menjatuhkan badannya ke kasur.

"Omongan lu semuanya bullshit tau ga! Benci gua dan sama lu! Kalo tau gini Ga bakal percaya gua sama kata kata lo!"

Alana terus menangis sambil melempar lemparkan bantalnya.

Alana berhenti menangis ketika pintu rumahnya ada yang menggedor gedor memanggil namanya dan itu adalah aidan.

"Lan? Keluar lan... gua bisa jelasin alana"

Alana menangis sambil menggigit bibirnya supaya tidak terdengar tangisannya.

"Lan...gua mohon lan....alana plisss" aidan tetap menggedor gedor pintu rumah alana.

"Alana plis buka pintunya lan gua mau....."

Plakk!

Alana membuka pintu rumahnya dan langsung menampar aidan.

"Puas lo hah?! Puas ngehancurin hati gua?!"

"Lan gua..." aidan memegangi pipinya yang panas akan tamparan alana.

"Apa?! Apa yang mesti di jelasin hah?! Lu kira gua bisa di php in?! Kalo mau ngasih harapan jangan ke gua! Gua udah banyak masalah dan elo Nambahin masalah lagi di hidup gua tau ga! Lu mau bunuh gua hah?! Ga gini caranya!"

"Lan? Lu ngomong apa si?"

"GUA BENCI SAMA LU DAN! gua gaakan mau ngeliat muka lu lagi!" Alana langsung masuk kembali kedalam rumahnya dan langsung mengunci pintu rumahnya.

"Laaaann...lan gua minta maaf lan, gua ga bermaksud php in lu lan. Alanaaaa"

"PERGIIII!!!"

"Lan plis dengerin....."

"GUA BILANG PERGI! Atau gua bunuh diri!"

"Lan? Lu apa apaan sih? Oke, gua pergi"

Aidan langsung mundur dan mulai pergi dari rumah alana sambil terus meminta maaf di dalam hatinya.

'Maafin gua lan, gua udah ngelanggar janji gua sendiri' batin aidan.

"Aaaaaaarrrghhhh!!!!" Alana mengacak rambutnya dan mendorong sofa di ruang tamunya.

"Gua benci sama lu aidaaaannnn!"

"Mama...aku mau ikut mama...hiks...aku capek maaa" alana terduduk dengan tampilan yang acak acakan. Kepala alana mulai pusing dan sangat sakit matanya pun mulai buram hingga kini dia tak sadarkan diri.

***

Aidan membuka pintu rumah dengan begitu keras dan langsung memasuki rumah begitu saja.

"Aidan! Apa apaan kamu?"

Aidan yang merasa dipanggil pun menoleh sambil tersenyum miring.

"Puas hah?!"

"Maksud kamu apa?"

"Gara gara mamah tau ga!"

"Aidan! Jangan lancang kamu sama mamah kamu!" papahnya aidan menanggapi ucapan aidan.

"Kalian ga pernah ngertiin perasaan saya! Kalian selalu pentingin urusan pribadi kalian dan gapernah sekalipun kalian mikirin gimana saya!"

"Ada apa dengan kamu aidan?" Mamah mulai mendekat ke aidan.

"Mamah sayang sama kamu nak"

"Bohong mah!" Aidan langsung menepis tangan mamahnya ketika hendak memegang pipinya.

"Mamah selalu memaksakan kehendak aidan tapi mamah ga pernah mikirin perasaan aidan gimana!"

"Aidan,mamah ngelakuin ini semua buat kamu nak"

Aidan hanya menatap mamahnya kemudian dia beranjak ke kamarnya dan tidak peduli dengan panggilan mamahnya.

"Aidaaaaaan! Aidaaaannn"

"Sudah mah sudah, biarkan dia istirahat. Mungkin dia kecapean"

"Tapi pah, dia marah sama kita"

"Namanya juga anak muda, Emang suka gitu mah. Udah biarin aja"

"Apa gara gara kita jodohin ya pah, aidan jadi kaya gitu"

"Mamah ini ngomong apa sih? Dianya aja itu yang lebay. Orang Helena cantik begitu kok ditolak"

"Pah, tapi..."

"Mah, intinya perjodohan itu tetep ada! Papah ga mau ngecewain klien papah. Masalahnya mr.carter itu orang yang sangat penting mah. Kalo sampe papah main main sama dia bisa bisa dia nutup perusahaan papah"

"Pah, mamah juga ngerti tapi seharusnya juga kita ngertiin anak kita pah"

"Yaudah...yaudah terserah mamah" mr. Thompson alias papahnya aidan langsung pergi berlalu.

Mamahnya aidan mengusap wajahnya gusar bingung harus bagaimana dengan keadaan ini.

***

"Din? Gimana keadaan Rico?"

"Rico bukannya baikan malah tambah sakit rin"

"Loh? Kok bisa?"

"Rico ga pernah mau makan rin, dia kepikiran alana terus katanya."

"Boleh aku ketemu dia din?"

"Iya rin, masuk aja"

Ibunya alana pun memasuki ruangan Rico.

"Rico?"

Rico yang sedang melamun menatap langit langit langsung menoleh ke ibunya alana.

Ibunya alana tersenyum sambil menghampiri Rico.

"Kamu ga boleh gini sayang, alana tuh sayang sama kamu dan dia pasti bakalan ngertiin kamu kok"

"bu, aku gamau nambah beban alana"

"Justru ini yang buat beban dia makin nambah Rico"

Rico terdiam.

"Terus aku harus gimana bu? Aku juga ga mau buat alana sakit kalo penyakit aku kambuh"

"Kamu sayang alana?"

"Banget bu"

"Kalo kamu sayang sama dia, pasti kamu ga akan berani nyakitin dia"

Lagi lagi Rico terdiam dan mencerna perkataan ibunya alana.

"Tolong mengerti perasaan alana nak, dia sering nangis tiap malem karena semua masalahnya. Mungkin semua orang bisa menganggap dia baik baik aja tapi nyatanya? Dia lebih sakit batin dari kamu" ibunya alana menitikkan air mata.

"Maafin ibu ya, ibu jadi curhat. Oh iya, ibu mau pulang dulu ya. Alana belum makan"

Rico mengangguk lemah.

Ibunya alana pun pergi dan Rico hanya termenung di tempat sambil mencerna kata kata ibunya alana.

"Din?" Ujar ibunya alana setelah keluar dari ruangan Rico.

"Iya rin? Gimana?"

"Rico masih sama. Cuma aku kasih beberapa masukan siapa tau dia mau sembuh buat alana karena katanya dia sayang sama alana"

"Semoga aja ya rin"

"Iya din, pokoknya kamu harus yakin Rico bakalan sembuh ya"

"Iya rin, makasih ya rin"

"Yaudah din, aku mau pulang ya. Alana takut pulang aku mau masak lagi. Oh iya, masalah biaya kamu Gausah khawatir InsyaaAllah aku bakalan bantu"

"Ya ampun rin, ga usah repot repot"

"Engga repot kok din. Yaudah aku pulang ya"

"Iya rin. Hati hati"

Ibunya alana berlalu dan pulang.

***

"Assalamua'alaikum...alana? Sayang, ibu pulang" ibunya alana terus mengetuk pintu rumah namun tidak ada jawaban dari dalam.

"Tumben gaada suara. Apa belum pulang? Masa udah sore gini belum pulang? Katanya ga bakal lama"

Akhirnya ibunya alana pun mengintip di jendela yang bercelah sedikit.

Ibunya alana pun terkejut saat melihat alana terbaring lemah dilantai.

"Ya ampun alanaaaa!!!"

"Tolooong....toloooong..."

Ibunya alana langsung meminta bantuan tetangga untuk mendobrak pintu rumahnya. Dan untungnya tetangganya mendengar suaranya dan langsung membantunya.

Brakk!

Pintu terbuka dan Alana yang terkulai lemas langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil tetangganya.

"Ya ampun bu Rini, alana kok bisa begini"

Mereka sekarang tengah di mobil milik tetangga alana.

"Saya juga ga tau bu mawar. Soalnya saya tadi tuh lagi ngejenguk anaknya temen saya di rumah sakit. Eh, pas pulang langsung begini"

"Astagfirullah. Saya juga gatau soalnya baru aja pulang dari rumah ibu saya"

Ibunya alana terus berdoa di dalam hati supaya alana tidak kenapa napa.

Saat tiba di rumah sakit yang biasanya alana check up. Suster langsung membawa brangkar dan membawa alana ke ruang perawatan.

"Sabar ya bu, alana pasti baik baik aja kok" bu mawar, tetangga alana berusaha menenangkan ibunya alana.

"Iya bu mawar. Terima kasih banyak ya"

"Iya bu gapapa. Kan sesama tetangga harus saling membantu"

Setelah beberapa menit, Dokter akhirnya keluar.

"Dengan ibu Rini?"

"Iya, saya dok"

"Bisa ikut ke ruangan saya?"

"Baik dok"

Ibunya alana pamit kepada bu mawar sebelum berlalu.

"Silahkan duduk bu" setelah mereka sampai di ruangan dokter.

"Iya dok, terima kasih"

"Jadi begini bu, alana itu terlalu tertekan bu pikirannya. Kan saya sudah bilang sebelumnya kalau dia jangan terlalu banyak pikiran"

"Alana sekarang sudah bisa dibilang stress bu. Dan kemungkinan dia bisa mengalami gangguan jiwa kalau terus terusan banyak yang dia pikirkan."

"Terus saya mesti gimana dok"

"Saya tidak tahu pasti bu, tapi biarkan alana di sini dulu untuk menenangkan pikirannya."

"Dan baru saja dia sedikit demi sedikit sembuh dari benturan yang membuatnya hilang ingatan permanen"

"Tapi yang saya lihat dari ingatan alana, sepertinya dia akan ingat kembali walaupun itu berupa potongan potongan kecil di memori otaknya"

"Berarti.... alana...bakalan ingat semuanya dok?"






TBC
Klik vote!
Follow ig author ya @putrimbha_

Salam cintha dari author🥰

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 156K 61
[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat p...
2M 111K 52
Cowok cuek itu berubah bucin setelah kehidupan barunya dicampuri seorang gadis cantik dengan semua tingkah random nya. > Alira Adhisty Binara > Sarga...
ALEXON [END] By taa

Teen Fiction

1.1M 64.2K 64
"Lo jadi milik gue." "Sesuai permainan kita. Lo baper, Lo kalah dan harus mundur dari pertunangan ini. Gue baper, Lo jadi milik gue dan nggak akan bi...
1M 39.9K 84
Alletta mendengus kesal, "Gue benci sama lo Azka!" "Gue gak nyuruh lo buat suka sama gue." balas Azka dengan ketus. ---------- Azka adalah cowok pa...