Neo City : The Game Is Called...

By jeongharuu

175K 25.2K 3K

book 2 dari Neo City: Unexpected Phenomenon Kelanjutan dari petualangan para anggota tim NCT yang memiliki ke... More

introduce
introduce(2)
Lv.00 : End to Start
Lv. 01 : Kehidupan yang Tenang(1)
Lv. 02 : Kehidupan yang tenang(2)
Lv. 03 : Kehidupan yang Tenang (3)
Lv 04. Kehidupan yang Tenang (4)
Lv.05 : Kehidupan yang Tenang (5)
Lv. 06 : Kehidupan yang tenang(6)
Lv. 07 : Terusik
LV. 08 : Terusik (2)
Lv.09 : Terusik (3)
Lv. 10 : Terusik (4)
Lv. 11 : Solusi
Lv. 12 : Solusi (2)
Lv.13 : Solusi (3)
Lv. 14 : Solusi (4)
Lv. 15 : Diskusi
Lv. 16 : Diskusi (2)
Lv. 17 : Diskusi (3)
Lv. 19 : Misi Dimulai
Lv.20 : Misi Dimulai (2)
Lv. 21 : Memasuki Game
Lv. 22 : Berkemah di gua kelelawar
Lv. 23 : Berkemah di Gua kelelawar (2)
Lv. 24 : Melanjutkan Perjalanan
Lv. 25 : Desa Kelahiran Kembali
Lv. 26 : Berusaha untuk Mengingat
Lv. 27 : Rencana Selanjutnya
Lv. 28 : Berusaha untuk Mengingat (2)
Lv. 29 : Berpisah
Lv. 30 : Berpisah (2)
Lv. 31 : Berpisah (3)
Lv. 32 : Berpisah(4)
Lv. 33 : Merindukanmu
Lv. 34 : Merindukanmu(2)
Sembilan Putra Dewa
Lv. 35 : Leveling (1)
Lv. 36 : Leveling (2)
Lv. 37 : Leveling (3)
Lv. 38 : leveling (4)
Lv. 39 : leveling (5)
Lv. 40 : Leveling (6)
Lv. 41. Leveling (7)
Lv. 42 : Kerusuhan
Lv. 43 : Bertemu Kembali
Lv. 44 : The Truth
Lv. 45 : Bimbang

Lv. 18 : Persiapan

4.1K 600 62
By jeongharuu

Aku kembaleee gaes....

________

Ruangan itu menjadi sunyi setelah perkataan Doyum dan mereka tertawa canggung.

"Ehm.. wakil Kapten Lee, apakah ada sesuatu yang lain yang kau butuhkan?" Tanya Ze Yu memecah kesunyian di ruangan itu.

"Oh? Tidak ada.. hanya itu saja. Kalau begitu sampai jumpa lusa nanti." Ujar Mark ramah, ia pergi meninggalkan ruangan itu meninggalkan kesembilan pemuda yang sempat tegang.

Mereka menghela nafas lega, bahkan Taehyun langsung membaringkan tubuhnya di lantai saking leganya. "Sialan! Punggungku hingga berkeringat dingin karena takut ah! Hei Haruto! Ini salahmu dan mulut sialanmu!" Ujarnya kesal.

"Kenapa aku?!" Bantah Haruto dengan wajah polosnya.

"Andai saja Doyum tidak menutup mulutmu tepat waktu, mungkin wakil kapten Lee akan menyeret kita semua ke ruang interogasi!!" Timpal Woochul sambil melempar sepatunya kearah Haruto.

"Hei!" Haruto bersembunyi di balik tubuh Doyum untuk menghindari lemparannya.

"Sudahlah, lagipula itu hanya kecelakaan. Haruto, lain kali ingatlah identitas kita sebelum bicara. Sangat sulit untuk meyakinkan wakil kapten Lee jika dia sudah curiga." Ujar Mingrui melerai mereka, tak lupa senyum teduhnya yang membuat semua orang merasa nyaman.

"Kau benar-benar mengenalnya dengan baik Mingming!" Seru Eunsang kagum.

"Mingming kita adalah yang terbaik!!" Seru Junwook sambil mengacungkan jempolnya pada Mingrui.

Setelah itu mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda, dan sesekali bercanda untuk meringankan suasana.

=====

Di tempat lain, di cafe milik Jaehyun sisa anggota berkumpul. Minus Mark, Johnny, Haechan dan Jeno. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing, hanya ada suara dari mesin kopi dan dentingan sendok serta cangkir yang beradu. Menjadi latar suara mereka.

"Lusa..." Gumam Ten sambil menopang dagunya.

"Apakah kita akan berhasil?" Tanya Winwin entah pada siapa.

"Aku belum bisa percaya dengan fakta bahwa kita adalah rekan tim, bahkan saling mengenal dengan baik.." ujar Taeyong sambil mengaduk-aduk latte nya.

"Apakah ada yang tahu bagaimana mengembalikan ingatan kita yang bilang? Aku benar-benar hanya ingat separuh dari semuanya." Ujar Yuta dengan agak kesal.

Jaehyun mengangkat bahunya,"aku juga memikirkan hal yang sama.."

"Ahh...sialan!!" Ujar Ten sambil menggebrak meja.

"Kau yang sialan! Apa-apaan tingkahmu memukul meja hah?!" Doyoung memukul kepala Ten cukup keras.

"Sialan kau Duyung!!" Ten balik mengumpat.

"Jika kalian terus bertengkar maka jangan salahkan aku jika baju kalian basah.." ancam Taeyong. Seketika udara disekitar mereka menjadi lebih rendah.

Ten dan Doyoung langsung terdiam dan duduk manis di kursi masing-masing. Sementara yang lainnya tertawa kecil melihat mereka yang takut dengan Taeyong.

"Sudahlah, sekarang kita pikirkan cara untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam game." Taeil melerai mereka dan mengembalikan suasana ke semula.

"Yahh.. diantara kalian apakah ada yang bermain game?" Tanya Taeyong.

Yuta, Lucas, Jisung dan Winwin mengangkat tangan mereka serentak.

"Sebenarnya..aku juga bermain, tapi aku bukan seorang pro." Ujar Kun.

Mereka berkumpul karena ingin kembali mengenal lebih dekat, namun Mark, Jungwoo, Johnny, Haechan dan Jeno tidak ikut karena ada urusan.

Mark juga Johnny mengawasi penempatan alat dan keselamatan untuk memasuki dunia holografik, Haechan dan Jungwoo menjaga pasien yang tak sadarkan diri setelah memasuki game, dan Jeno yang harus melakukan rapat dengan investor asing.

"Apa kalian bisa membantu kami untuk belajar?" Tanya Taeil.

Mereka mengangguk setuju.

"Tentu, walaupun aku belum menjadi seorang pemain e-sport tapi setidaknya aku seorang pro yang sudah dikenal di kalangan gamers." Jelas Lucas sambil tersenyum lebar.

"Itu benar!" Timpal Jisung. Yuta dan Winwin hanya mengangguk.

"Kalau begitu sudah diputuskan bahwa kalian akan menjadi pemandu didalam game nantinya." Putus Taeil.

"Lalu bagaimana dengan karakter gamenya? Apakah kita yang membuat atau orang dari departemen informasi yang memberikannya?" Tanya Jisung penasaran.

"Entahlah.. tapi kemungkinan besar kita akan membuatnya sendiri, karena jika kita menggunakan akun yang sudah ada itu akan menjadi sebuah cheat. Hal ini dapat membangkitkan kecurigaan pihak lain." Yuta berpendapat.

Ten merengut dan meminum coffee avocado miliknya,"bisakah aku meminta akun yang sudah jadi saja? Aku tidak bisa bermain game online, aku hanya bisa memainkan PSP.."

Lucas tertawa terbahak, senang mendengar hyungnya yang satu ini menderita. "Ten hyung, jangan khawatir dengan itu.. karena game <Dionysius> menggunakan teknologi holografik, kau tidak perlu konsol game ataupun keyboard. Cukup gunakan gelombang otakmu untuk mengoperasikannya."

Taeil mengangguk setuju,"itu benar, kau hanya perlu membayangkan apa yang ingin kau katakan atau lakukan. Dan karakter game milikmu akan merealisasikannya."

"Membayangkannya? Semudah itu?" Ten memekik tertahan, ia tidak percaya bahwa bermain game akan semudah itu.

"Ya, tapi kau harus bisa mengontrol gelombang otakmu dan panik. Itu akan membuat karakter milikmu tidak bisa dikendalikan, kasus yang sering terjadi adalah banyak pemain yang memikirkan hal-hal buruk dan seketika mereka akan berbicara tanpa terkendali mengenai apa yang mereka pikirkan dan rasakan." Sahut Jisung.

"Sialan!! Apa-apaan ini?! Kau sebut hal itu mudah?!" Pekik Jaemin yang benci hal-hal rumit.

"Tentu saja, kuncinya adalah bahwa kau harus tenang. Jika kau berhasil menenangkan dirimu, maka akan menjadi lebih mudah kedepannya." Ujar Kun sambil mengaduk jus alpukat miliknya.

"Kun hentikan! Kau membuatku jijik!!" Renjun memukul pundaknya dan bergidik.

"Ada apa denganmu?" Tanya Doyoung ketika melihat gelagatnya yang aneh.

"Dia benci alpukat, apalagi jusnya." Jawab Chenle santai.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Itu menjijikan!!" Jawab Renjun sambil bergidik ngeri tatkala Kun masih memainkan jus alpukat miliknya. "Kun!!"

"Baiklah aku berhenti.." Kun mengalah dan kembali diam, ia membuka komputer nano¹ miliknya untuk memeriksa pesan.

¹mulai sekarang jam AI akan disebut komputer nano

"Apa Baba mengirimimu pesan?" Tanya Kun pada Renjun yang langsung diangguki oleh si empunya.

Setelah itu mereka kembali terdiam dan meja mereka sekali lagi sunyi. Winwin meniup-niup rambutnya sendiri, dengan mata yang melihat ke atas. Dan entah kenapa Yuta yang sedari tadi menyaksikan kekonyolannya merasa gemas, ada sesuatu yang menggelitik hatinya namun ia tidak tahu apa itu.

Sementara yang lain sibuk dengan memikirkan bagaimana cara untuk memasuki game tanpa dianggap cheat oleh musuh mereka. Apalagi Jaehyun, entah kenapa ia merasa bertanggungjawab untuk rencana mereka agar bisa berhasil dalam misi kedua mereka.
"Hai semuanya, maaf aku tidak ikut lebih awal untuk berkumpul. Aku dan Mark harus mengecek kembali kesiapan peralatan dan para peneliti." Johnny masuk dan menghampiri mereka, memecah keheningan yang sebelumnya tercipta.

Taeyong meliriknya sekilas,"dimana anak itu?"

Seolah tahu, Johnny langsung menjawab. "Adikmu keras kepala, dia tetap bersikeras untuk melakukan pengecekan sekali lagi dan memastikan sekelompok peneliti dari departemen informasi siap untuk membantu kita dalam misi. Aku sudah membujuknya untuk ikut, namun dia menolak."

"Sudah kuduga sebelumnya... si tuan sempurna itu pasti akan menolak ajakanmu hyung, seharusnya tadi kau ikat dan seret dia kemari." Jaemin menimpali.

Sontak yang lain merasa ngeri dengan saran yang diberikan Jaemin, apa-apaan dengan mengikat lalu menyeret seseorang?! Apa dia gila?!

"Jangan dipikirkan, keluarga Taeyong memang seperti itu. Sering berkata sinis tapi tidak pernah benar-benar melakukan ancaman mereka." Johnny berujar ketika melihat wajah orang-orang yang ada menjadi bengkok.

Yang lain "..."

To be continued

_______

Maap gaes aku lagi uas jadi ya gini, kalian yang lagi uas cemungud ya jangan buka wp Mulu
Buka buku sana ngapalin! Biar pinter

Pinter nyontek/plaq/

Eh btw moonbin mirip Jeno loh, apa mata Ochi yang sliwer ya?:/

Continue Reading

You'll Also Like

5.1K 509 27
ⵌ「 𝚝𝚒𝚖𝚗𝚊𝚜 𝚏𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗! 」 Hujan asam itu meluruhkan seluruh kehidupan, yang disisakan hanyalah kota mati. Beberapa survivor...
93.8K 14.3K 40
Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka. Cale yang sudah memperkirakan meski dia...
2.3M 44K 61
Dasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yan...
885K 87.5K 56
Zayden Vincenzo remaja berumur 19 tahun, seorang pembunuh bayaran yang mati karena di tabrak oleh sebuah truk untuk menyelamatkan seorang anak kecil...